10jt Dollar mengandung Bayi untuk Bos Mafia!!!??
Memutuskan untuk menjadi ibu pengganti ketika sebuah tawaran dari seseorang tak dikenalnya hingga iming-iming uang jutaan dollar, membuat Laila menerima tawaran itu dalam keadaan masih perawan dan terdesak?
Laila Aplebarry, wanita energik yang rela menjadi ibu pengganti untuk pasangan suami-istri. Namun naasnya, dia tidak tahu bahwa yang dia tolong adalah pasangan Mafia yang seharusnya dijauhi. Dan lebih parahnya lagi, mau tak mau Laila yang tidak tahu apa-apa malah memilih Parsial Surrogate Mother / Surrogasi Tradisional yang membuatnya one night stand dengan Donovan Stone-Brooks— si mafia bengis dan terkenal kejam yang berperan sebagai ayah adopsi.
Keadaan nya semakin rumit, saat Laila malah membawa kabur anaknya usai melahirkan karena tak tega bila harus memberikannya kepada orang lain dan itu membuat nyawanya hampir melayang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABftMB — BAB 24
SEBUAH TAKTIK YANG MENGEJUTKAN
Berada di depan cermin sembari mengenakan jas hitamnya. Donovan benar-benar berkarisma, tatapan tajamnya yang selalu membuat musuhnya tak berkutik dan wajah tampannya yang selalu berhasil memikat banyak wanita termasuk musuhnya.
“Tuan! Kami sudah melakukan seperti yang Anda perintahkan.” Ucap salah satu pelayan yang masuk ke kamar Donovan dengan menundukkan kepalanya.
Donovan hanya menoleh. “Bawa dia ke ruangan ku.” Pinta Donovan yang melenggang keluar dari kamarnya lebih dahulu.
Saat pria itu melewati sang pelayan, tentu saja pelayan tadi menahan rasa senangnya saat dia bisa begitu dekat hingga mencium aroma maskulin dari sang majikan pujaan nya.
“Aku bisa jalan sendiri, lepaskan aku!” gertak Laila kepada para pelayan tadi yang akhirnya melepaskan nya.
Bagus! Sekarang dia mengenakan dress putih di atas lutut dengan punggung terekspos jelas dan rambut yang digelung rendah. Laila tak pernah berdandan seperti itu, sungguh!
“Anda sudah di tunggu di dalam.” Ucap salah satu pelayan yang kini mereka sudah berdiri di depan pintu berwarna cokelat tua yang cukup besar.
Laila menatap sinis para pelayan tadi saking kesalnya dia dengan si bos mereka. Hingga dari arah lain, Aurora melihat keberadaan Laila dan tersenyum lebar.
Hendak menghampiri Laila, Erika menahannya. “Anda tidak boleh menemuinya Nona, ini perintah tuan Donovan.” Ucap Erika sehingga anak itu cemberut kesal namun dia menurut karena dia tidak ingin membuat ayahnya marah-marah lagi.
Laila yang masuk ke dalam ruangan, dia sempat terkagum saat melihat sosok Donovan Stone-Brooks yang baru saja berbalik badan menatapnya dengan setelan jas serba hitam juga aroma yang wangi serta mata yang tajam.
Sedangkan Donovan sendiri mengamati penampilan Laila dari atas ke bawah sampai jarak mereka lumayan dekat.
“Ada apa ini? Sekarang kau menyuruhku mengenakan pakaian ini dan membawaku masuk ke mansion mu.” Ucap Laila dengan tatapan kesal sekaligus bingung dengan yang Donovan inginkan sebenarnya.
Pria itu berjalan mendekatinya, sedekat mungkin lalu berjalan memutari nya hingga berdiri di belakang Laila. “Kau tidak bersalah. Tapi seseorang dari musuhku mengenalmu.” Ucap Donovan langsung membuat Laila berbalik menatapnya sehingga jarak mereka sangat dekat.
“Apa maksudmu? Aku bahkan tidak tahu yang mana musuhmu Tuan Don!” tegas Laila.
Seketika tangan kiri Donovan bergerak intens membelai punggung polos Laila dari atas ke bawah, dan tangan kanannya mencengkram lengan Laila agar wanita itu tidak menghindar. “Kau akan tahu setelah dekat denganku.” Bisik Donovan terus terang sehingga Laila cukup terkejut juga bertanya-tanya.
Apa maksud dari kata dekat dengannya?
Kedua orang tadi saling beradu pandang, sampai Donovan akhirnya menunjukkan senyuman miring nan tipis lalu melepaskan nya.
“Akan aku beri kesempatan untuk kau dekat dengan Aurora.” Ucap Donovan yang berdiri membelakanginya dengan kedua tangan ke belakang.
Laila berkerut alis dan mencoba mendengarkan sampai akhir. Sementara Donovan menoleh ke kanan sehingga hidung mancungnya terlihat jelas. “Bahkan kau bisa bertemu setiap hari, menit dan detik. Bukankah itu yang kau inginkan!”
Oh itu sungguh mengejutkan Laila namun juga membuatnya panik sendiri. Tidak mungkin jika si Donovan sialan itu memberinya kesempatan cuma-cuma.
“Apa yang kau inginkan?” tanya Laila yang akhirnya cekatan akan ucapan Donovan.
Pria tampan dengan jas dan kemeja hitam itu berbalik menatapnya lekat. “Kita akan menikah... Dan membuat hubungan yang lebih dekat.” Jawab Donovan sungguh membuat Laila menganga tak percaya dengan apa yang dia dengar.
Lalu bagaimana dengan seorang musuh Donovan yang mengenalnya? Dia bahkan tidak tahu siapa orang itu.
Pria itu memiliki tujuan dan alasan tersendiri untuk menikahi Laila— yaitu sebagai pancingan. Sementara yang Laila pikirkan saat ini adalah kedekatan nya dengan putrinya.
...***...
Selang beberapa jam setelah perbincangan serius mereka, kini Laila mencoba menurut dan fokus mendapatkan Aurora. Sedangkan Donovan sendiri tak sabar menemukan musuh yang sebenarnya.
Menemukan musuhnya sangat mudah, namun dia ingin lebih menyakinkan tebakannya sendiri bahwa ada keterkaitan satu sama lain.
.
.
.
“Tebakan Donovan tidak pernah meleset. Tapi aku tidak yakin apakah Laila— ” Stacey mengehentikan ucapannya dan menatap penuh tanya sembari memegang segelas beer yang hendak dia minum.
Sementara Austin yang duduk di sofa. Pria itu juga memikirkan hal yang sama. “Rencana tuan Don akan berhasil, aku yakin itu.” Ucap Austin meneguk beer nya hingga habis.
Stacey tersenyum tipis menatap ke suaminya. Kini dia ingin menyingkirkan pekerjaan dulu saat mangsa yang dia tunggu ada di depannya setelah beberapa hari mereka tidak bermesraan.
Wanita cantik dengan tanktop hitam dan celana panjang itu berjalan menghampiri Austin hingga duduk di atas pangkuannya. Ya tentu, mereka saat ini berada di kamarnya, jadi tidak perlu khawatir.
“Untung saja Donovan memberikan kesempatan untukmu di mansion!” ucap Stacey tersenyum kecil.
Sedang kedua tangan Austin sudah memegang pinggangnya sampai mereka masuk dan jatuh kedalam ciuman yang membara. Kedua insan yang sudah cukup lama menikah namun masih tidak dikaruniai seorang anak, setidaknya cinta mereka masih besar satu sama lain.
...***...
Mafia Party — Chicago
Donovan dan Laila baru saja melangkah masuk. Layaknya sepasang partner, Laila tak segan merangkul lengan kanan Donovan sehingga beberapa tamu yang di sana memandang ke arah Donovan Stone-Brooks yang membawa seorang partner selain adiknya.
“Akhirnya kau datang juga Tuan Don! Mari, tempat kita tidak di sini!” ucap Mr. Arogan yang rupanya sudah sampai lebih dulu di sana.
Sekilas pria itu melirik ke arah Laila.
Laila menatap balik dengan tajam sehingga Donovan menerima tawaran tersebut dan mengikuti langkah pria berjas putih tadi.
“Sudah kuduga!” gumam seseorang dari arah sofa VIP terlihat mengamati Donovan dan juga Laila. Tidak sendirian, ada beberapa orang di dekatnya, hingga akhirnya Laila menoleh ke kiri dan melihat keberadaan seorang wanita yang duduk di sofa panjang bersama beberapa pria yang diduga anak buahnya.
Laila berkernyit kening ketika dia melihat sosok wanita dengan dress merah, duduk bersilang kaki dengan mengenakan topeng mata warna merah sehingga Laila tak begitu jelas melihat wajah cantiknya, namun dia melihat senyuman kecil di bibir wanita itu yang seakan memperhatikan nya.
-‘Siapa dia?’ batin Laila penasaran akan wanita yang terus menatap kepergiannya dengan Donovan.
Namun melihat wanita itu, justru Laila teringat akan Quinn, istri Donovan yang pertama sekaligus ibu sambung Aurora. Dia baru sadar, di mana wanita itu? Sampai melupakan perkataan Aurora saat itu.
tetap semangat, ditunggu kelanjutannya kak.
penasaran apa yg akan terjadi selanjutnya...
kayaknya musuh nya mengincar keturunan Stone-Brooks..
...hanya kak othor yg tau.
double up thorrr /Smile//Smile/