NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Muda

Tangisan Istri Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Erna BM

Pernikahan Arya dan Ranti adalah sebuah ikatan yang dingin tanpa cinta. Sejak awal, Arya terpaksa menikahi Ranti karena keadaan, tetapi hatinya tak pernah bisa mencintai Ranti yang keras kepala dan arogan. Dia selalu ingin mengendalikan Arya, menuntut perhatian, dan tak segan-segan bersikap kasar jika keinginannya tak dipenuhi.

Segalanya berubah ketika Arya bertemu Alice, Gadis belasan tahun yang polos penuh kelembutan. Alice membawa kehangatan yang selama ini tidak pernah Arya rasakan dalam pernikahannya dengan Ranti. Tanpa ragu, Arya menikahi Alice sebagai istri kedua.

Ranti marah besar. Harga dirinya hancur karena Arya lebih memilih gadis muda daripada dirinya. Dengan segala cara, Ranti berusaha menghancurkan hubungan Arya dan Alice. Dia terus menebar fitnah, mempermalukan Alice di depan banyak orang, bahkan berusaha membuat Arya membenci Alice. Akankah Arya dan Alice bisa hidup bahagia? Atau justru Ranti berhasil menghancurkan hubungan Arya dan Alice?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna BM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

Ranti! Ranti! Ini kerjaan kamu yah, Alice jadi seperti ini!"

Ranti keluar dengan terburu-buru menghampiri Arya. "Kenapa sih? Teriak malam-malam. Masih ngantuk Aku!?"

"Kamu suruh Ranti tidur di luar. Sekarang dia pingsan. Kamu harus tangung jawab! Cepat bantu aku, bawa Alice ke mobil. Aku mau bahwa dia ke rumah sakit!?"

"Hanya pingsan begitu aja kok di bawa ke rumah sakit?"

"Hei! Jangan banyak bicara! Cepat!"

Panik, Arya langsung menggendong Alice dan membawanya keluar rumah. Dengan langkah tergesa-gesa, ia meletakkan tubuh Alice ke dalam mobil.

Di sepanjang perjalanan, Arya terus menggenggam tangan Alice yang terasa semakin dingin. "Bertahanlah, Alice. Aku mohon," bisiknya, sementara pikirannya dipenuhi kekhawatiran.

Setibanya di rumah sakit, Arya segera membawa Alice ke ruang gawat darurat. Seorang dokter bersama perawat langsung menangani Alice, memasangnya infus, dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Arya hanya bisa berdiri di luar ruang IGD, gelisah menunggu kabar.

Beberapa saat kemudian, seorang dokter keluar dan menghampirinya. "Tuan Arya, istri Anda mengalami demam parah dan juga kekurangan nutrisi. Ia butuh perawatan dan harus dirawat inap selama beberapa hari."

Arya mengangguk paham, tetapi pertanyaan lain segera muncul di benaknya: bagaimana dengan biaya rumah sakit?

Ketika petugas administrasi datang membawa rincian biaya perawatan, keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya. Biayanya cukup besar, dan Arya sadar bahwa ia tidak memiliki cukup uang untuk membayarnya. Dengan hati berat, ia meninggalkan Alice sejenak untuk mencari pinjaman.

^ Permohonan kepada Mike ^

Orang pertama yang terpikir oleh Arya adalah Mike, kakak kandungnya. Meskipun hubungan mereka tidak begitu baik, Arya tetap mencoba. Ia menelepon Mike, dan untungnya, panggilannya diangkat.

"Ada apa?" suara Mike terdengar dingin di seberang telepon.

"Aku butuh bantuan, Mike. Alice sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Aku tidak punya cukup uang untuk membayar biayanya. Tolong pinjamkan aku uang Mike?"

Hening sejenak, lalu terdengar Mike menghela napas panjang. "Aku tidak punya uang untuk dipinjamkan, Arya. Lagipula, kenapa aku harus membantu Alice? Aku sudah bilang dari dulu, perempuan itu hanya membawa masalah untukmu. Andai saja kau mau turuti kataku, Sekarang kau tidak mungkin kekurangan uang!"

"Tapi ini soal nyawanya, Mike," Arya memohon.

"Terserah kau saja. Aku tidak bisa membantu, dan tidak ada waktu" jawab Mike dingin sebelum menutup telepon.

Arya menggenggam ponselnya erat. Dadanya terasa sesak bukan hanya karena penolakan Mike, tapi juga karena kata-kata kakaknya yang menyakitkan. Namun begitu, ia tidak punya waktu untuk larut dalam kekecewaan. Alice masih terbaring lemah di rumah sakit. Ia harus segera menemukan solusi lainnya.

^ Mencoba datang ke Bos ^

Arya kemudian memutuskan untuk menemui bosnya di kantor. Ia berharap bosnya bisa memahami keadaannya dan memberinya pinjaman.

Arya masuk ke ruang tunggu. Setelah menunggu beberapa saat di ruangan, akhirnya ia diizinkan masuk.

"Ada apa, Arya?" tanya bosnya, menatapnya dengan ekspresi datar.

"Ada sesuatu yang ingin saya sampaikan, Pak. Istri saya sedang dirawat di rumah sakit, dan saya butuh dana untuk membayar biayanya. Saya ingin meminjam uang dari Bapak dan saya berjanji akan mengembalikannya dengan gaji saya."

Bosnya menghela napas, lalu menggeleng. "Maaf, Arya. Perusahaan tidak bisa memberikan pinjaman kepada karyawan di luar kepentingan pekerjaan. Itu sudah aturan kami. Aku harap kau bisa memahami."

Arya merasakan kekecewaan besar, tetapi ia tidak bisa memaksa. "Baik Pak. Terima kasih," katanya sambil membungkuk hormat sebelum keluar dari ruangan.

^ Harapan Terakhir Pada Teman ^

Dalam keadaan putus asa, Arya duduk di luar rumah sakit, menatap kosong ke arah jalanan. Ia merasa gagal sebagai suami.

Namun, tiba-tiba ia teringat seseorang, Vino. Teman lamanya. Tanpa berpikir panjang, Arya menghubungi Vino dan menceritakan semua yang terjadi.

"Aku sekarang di rumah sakit. Aku bingung harus bagaimana. Bisakah kau datang kesini?

Vino, yang mendengar suara Arya yang penuh kecemasan, segera datang ke rumah sakit. Setelah mendengar cerita lengkapnya, Vino menghela napas panjang. "Kenapa kau tidak bilang dari tadi? Aku bisa membantumu, Arya."

Arya menatapnya penuh harap. "Serius, Vin?"

"Iya, ini uangnya. Aku tahu kau pasti akan mengembalikannya nanti," kata Vino sambil menyerahkan sejumlah uang tunai kepada Arya.

Mata Arya berkaca-kaca. Ia tidak menyangka ada yang masih peduli padanya. "Terima kasih, Vin. Aku tidak akan melupakan ini. dan sekarang aku akan ke loket administrasi untuk membayarnya.

"iya, Ar... kamu tenang saja. Cepatlah bayar sekarang," ujar Vino tersenyum.

Dengan uang dari Vino, Arya langsung melunasi biaya rumah sakit. Alice tetap dirawat selama dua hari hingga kondisinya benar-benar stabil. Selama waktu itu, Arya selalu berada di sisinya, memastikan ia mendapatkan perawatan terbaik.

Alice menatap Arya dengan mata sayu." Mas Arya, Aku tidak pernah menghianatimu. Bahkan Aku tidak kenal pria itu"

jari telunjuk Arya menutup bibir Alice, untuk tidak melanjutkan ucapannya.

"Uisssst.... Tidak perlu di teruskan. Aku sudah paham. Yang penting kamu sembuh dulu yah"

"Devan kemana Mas?"

"Devan di rumah mama. Biar disana Devan lebih terurus"

Alice menghela nafas lega. Entah bagaimana jadinya kalau Devan di tangan Ranti. Sedangkan dia masih sangat kecil, batin Alice.

Setelah dua hari, dokter mengizinkan Alice pulang. Arya membantunya berjalan keluar rumah sakit dengan hati yang lebih tenang. "Kau pasti lelah, Alice. Setelah sampai rumah, istirahatlah," katanya lembut.

"Mas, biar Aku tinggal di rumah mama aja. Aku lebih nyaman di rumah mama," ucap Alice memohon.

"Kenapa Alice? Kamu sudah punya suami. Harus tinggal dengan suami dong... "

"Aku gak bisa tinggal bersama mbak Ranti Mas. Aku takut"

"Kan ada Aku sayang... Aku janji, kamu tidak akan pernah kenapa-napa lagi," ujar Arya meyakinkan. Namun Alice tetaplah pada pendiriannya. Karena rasa takutnya seolah setiap saat ia selalu berdampingan dengan monster.

"Oke, kalau begitu, biar aku antar ke rumah mamamu. Tapi kamu harus janji. Setelah Ranti tidak tinggal disitu lagi, kamu harus kembali bersama aku"

Mata Alice menatap Arya menelisik ucapannya. "Berarti? berarti kamu mau usir mbak Ranti Mas? Tidak, kasihan Shela dan Dela mau tinggal dimana? Mereka juga anak-anak kamu Mas! Mereka masih sekolah."

"Biar itu menjadi urusanku Alice... Aku sebagai suami harus bisa mengurusnya. Kamu gak perlu khawatir. Dan sekarang, Aku antar kamu ke rumah mama. Kamu pasti kangen sama Devan. Iya kan? Yang terpenting kamu baik-biak saja"

Alice tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja, Mas Arya. Terima kasih sudah menjagaku."

Ketika mereka tiba di rumah mama Alice, Mereka di sambut Devan Dan mama Alice. Arya membantu Alice berbaring di tempat tidur. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan istrinya erat. "Aku tidak akan membiarkanmu sakit lagi, Alice. Aku akan bekerja lebih keras untuk memastikan kita tidak kekurangan apa pun. Dan Ranti tidak menyakitimu"

1
Vhieendriee Qubil
ceritanya bikin penasaran ,,, btw kasian bgt si Alice disangka pelakor padahal dia tidak tau laki2 yang menikah dngannya sudah beristri
Soraya
bukannya Alice dh pergi ya, trus Arya juga bodoh masih percaya aja sm Helena mike juga kakak nya kok diem aja adiknya dijahatin
Ina Karlina
ya Alice pergilah jangan memaksa kan diri hidup dengan orang yg berhati jahat..dan s Arya juga ga jelas
Ina Karlina
Alice kenapa kamu tidak pergi saja
Soraya
gak masuk akal thor masa langsung hamil lagi
Ina Karlina
huh dasar laki laki oon
Soraya
Helena menjerumuskan Arya pdhal Arya adlah adiknya walaupun cuma adik ipar
Soraya
knpa Alice gak nelpon suaminya sih
Ina Karlina
Duh kasian sekali nasibnya Alice di bohongin laki laki yang dia anggap pahlawan..ini yang salah siapa coba
Soraya
ku mampir thor
Bayangan Cinta: Terima kk sudah mampir/Pray/
total 1 replies
Khusnul Fatonah
baru kali ini Nemu cerita yg masih ori belum ada yang baca/Smile/
Bayangan Cinta: iya kak, baru hari ini update/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!