Sagara devano Pradipta, pemuda 18 tahun yang hidup bergelimang harta hingga menjadikannya seorang ketua geng motor paling di segani, sikapnya yang dingin dan tak tersentuh siapa sangka akan luluh oleh seorang Bidadari tak bersayap yang tak sengaja menolongnya saat kecelakaan terjadi.
Mampukah Saga mempertahankan wanita itu saat ia tahu jika dirinya jauh dari kriteria yang di inginkan?
Atau justru Saga akan berjuang dan merubah dirinya menjadi lebih baik?
Yuk, ikuti kisah cucu Daddy Riko dan Mommy Ameera disini 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 12
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Sagara yang pulang dengan mobil mewah di waktu malam sesuai janjinya pada Samudera hanya bisa menikmati perjalanannya dengan melamun, berat rasanya meninggalkan keluarga Bapak yang memberinya rasa nyaman.
Namun, apa yang Sagara rasakan bukan berarti semua itu tak ia dapatkan di keluarga besarnya. Ia tetap merasa di sayang dan di perhatikan terutama oleh Mommy dan Daddynya. Tapi semua itu tetap berbeda dari rasa orangtuanya sendiri yang kini hilang entah kemana. Sedangkan untuk berada di tengah keluarga besarnya ia masih iri dan minder karna Sagara tak punya apa yang mereka punya yaitu orang tua lengkap.
"Tuan, sudah sampai, " ujar Pak Supir yang mengagetkan Sagara dari lamunan panjangnya tersebut.
"Hem, ada apa, Pak?"
"Sudah sampai, Tuan, " jawab Si Supir lagi sambil tersenyum simpul karna ia merasa lucu dengan ekspresi kaget Tuan mudanya.
"Kenapa tak pulang kerumah Papa?" tanya Sagara yang tentu tak mendapatkan jawaban dari Si supir yang tak tahu apa apa itu, tugasnya tadi hanya menjemput dan mengantarkan Sagara Devano Pradipta saja.
Ia yang turun dari mobil langsung masuk kedalam rumah kediaman Pradipta atau lebih tepatnya bangunan mewah milik Mommy Ameera dan Daddy Ricko, orang tua pengganti bagi Sagara yang selama tiga tahun ini haus kasih sayang.
Malam yang memang sudah larut membuat semuanya nampak sepi, jadi tak salah jika Sagara memilih untuk langsung masuk kedalam kamarnya di lantai dua. Kamar yang sejak kecil sudah jadi bagian miliknya dirumah itu.
Ceklek
Pintu di buka oleh Sagara, dan senyum langsung terukir di ujung bibirnya saat kedua matanya yang kadang tajam seperti Elang melihat kearah ranjang.
"Akhirnya ketemu lagi sama kasur empuk," kekeh Sagara yang langsung merebahkan tubuhnya yang lelah. Masih ada saja rasa nyeri yang kadang di rasakannya akibat kecelakaan tempo hari.
Mata yang terpejam tiba-tiba mengerjap ketika ia mendengar suara pintu terbuka dan itu ternyata..
"Daddy--," seru Sagara yang langsung bangun dari baringnya.
"Kamu sudah pulang?" tanya Si mantan Duda sambil berjalan mendekat kearah cucunya.
Sagara hanya mengangguk, ia langsung masuk kedalam pelukan pria yang sudah merentang kan tangan untuknya tersebut.
"Anak nakal! kenapa senang sekali membuat kami khawatir, hem?" omel Sang Kakek yang selalu di panggil Daddy oleh Sagara..
"Maaf, aku tak bermaksud seperti itu, hanya saja--,"
"Kamu masih punya kami, Nak. Jangan pikirkan Papahmu itu," selak langsung Daddy Ricko saat Sagara memberi alasan.
Kini, rasa lelah yang di rasakan Sagara perlahan hilang dan tergantikan oleh rasa nyaman, karna memang hanya sebuah pelukan yang di butuhkan anak itu yang kini tak lagi ia dapatkan semenjak mamanya pergi dan tak kembali.
"Istirahat lah, besok kita bicara sama-sama, Mommy mu pasti tak sabar ingin bertemu jadi bangunlah pagi pagi," pesan Daddy Ricko pada cucu laki laki kesayangannya karna bagaimana pun Sagara adalah penerus kerajaan bisnisnya kelak saat anak itu sudah cukup umur dan ilmu untuk mengelola perusahaan.
"Iya, Dadd. Aku juga lelah dan sangat mengantuk," jawab Sagara jujur, akan lebih baik jika ia terlelap dalam dekapan pria itu.
"Besok kita ke rumah sakit ya untuk periksakan kondisimu. Daddy tak ingin terjadi apapun padamu, Nak. Jangan sampai ada luka dalam yang tidak di ketahui," ujar Tuan besar Pradipta yang sudah tahu apa yang terjadi kemarin-kemarin pada cucunya. Jadi tak salah jika pria itu kini sangat khawatir.
"Iya, Dadd. Tapi, Papah ada di mana?" tanya Sagara yang tak kuat juga memendam rasa penasarannya.
.
.
.
Ada di rumah utama, sedang menikmati hukumannya dari Appa mu..
Bnyk faktor lain Dan agam lah calon imam yg memenuhi
Di kata in anak kecil
Buju buneng, beberan maharnya segitu?
Top maroktop sagara
Bukan pakaian hitam yg kesannya krg sreg di lihat..