Kubalas Penghianatanmu Mass

"Kamu kenapa sih lex malah belain perempuan itu! Kamu kenal sama dia? " dengus Tiara saat mereka sudah kembali ke dalam mobil.

"Ya terus kenapa kalau aku kenal? "

"Kamu kenal sama perempuan gendut itu? Seorang Alex kenal sama dia?"

"Ya kenapaa?! Kamu juga bukan siapa-siapa aku! " bentak Alex. Setelahnya ia mengambil ponsel dan membuka aplikasi taxi online untuk memesankan perempuan cerewet di sebelahnya ini.

Tak menunggu waktu lama, 5 menit kemudian taxi pesanan Alex telah sampai.

"Lex kamu mau kemana?! " tanya Tiara saat melihat Alex keluar dari dalam mobil.

Setelahnya ia memutari mobil dan membuka pintu samping Tiara. Lalu memegang lengan Tiara dan menyuruhnya keluar.

"Apa-apaan sih lex, kenapa narik-narik aku cobaa!" teriak Tiara saat Alex dengan kasarnya menarik lengannya menuju sebuah taxi online.

Brakk

Alex telah berhasil memasukkan Tiara ke dalam taxi online. Lalu ia berbicara paca oak sopir.

"Pak, bawa perempuan ini ke alamat yang aku tulis di aplikasi ya" pesannya.

"Baik Pak"

"Alex!!!! S*alan kamu!! Awas ya kamu! Aku aduin ke mama kamuu!! "Teriak Tiara dari dalam mobil. Namun tak ayal ia tetap berdiam diri di sana. Tidak keluar dari mobil.

Lalu setelahnya. Taxi itu bergerak meninggalkan parkiran mall meninggalkan Alex yang masih berdiri mematung disana.

Alex hanya memandangi perginya taxi itu dengan perasaan lega. Ia sangat menyayangkan pilihan mamanya. Demi bisa melihatnya segera menikah. Ia harus sering berhadapan dengan berbagai perempuan aneh seperti Tiara.

Baginya, tidak ada perempuan yang benar-benar menyukainya. Kebanyakan dari mereka hanya mengincar harta.

Setelahnya, ia segera berbalik dan kembali ke dalam mall.

"Buuu.. "

"Ada apa sayang? " tanya Andin pada Fara

"Om itu? " tunjuknya pada Alex yang tengah berjalan menuju tempatnya dan Fara duduk menikmati makanannya.

"Hai girl, maaf, aku ganggu gak? " ujar Alex yang tiba-tiba telah berdiri di hadapan Andin.

"Kenapa kesini? Nanti pacarmu marah. Lihat, anakku masih takut"ucap Andin yang kurang begitu suka melihat Alex disini. Ia hanya takut jika tiba-tiba perempuan yang tadi bersama Alex akan muncul kembali dan merusak momennya bersama Fara.

Sejenak, Alex terpukau melihat penampilan Andin yang menurutnya selalu berhasil meluluh lantakkan hatinya. Lihat, dengan gamis hitam serta jilbab cream mampu membuat Andin begitu memukau.

"Lex." Panggil Andin saat ia tak mendapat respon dari Alex.

"Oh sorry, tenang aja. Tante tadi udah pulang kok. Om boleh gabung? " tanya Alex pada Fara.

"Kalo om boleh, kalo tante jahat tadi gaboleh"

"Faraaa.. " Andin memperingati Fara untuk berbicara baik.

"Maaf Buu"

"Kalian udah maus selesai ya? Setelah ini mau kemana? " tanya Alex setelah melihat di atas meja telah habis makanan yang Andin pesan.

"Setelah ini kami mau ke playground" jawabnya singkat.

"Wahh asik dongg. Om boleh ikut? " tanya Alex pada Fara, karena ia yakin jika bertanya pada Andin tak akan di izinkan.

"Boleh omm" jawan Fara antusias.

**

"Mas hari ini temenin aku belanja make up yaa, tapi kamu yang bayar" ucap seseorang di sebrang telepon.

"Iya sayang. Apa sih yang enggak buat kamu. Kamu siap-siap ya. Habis ini aku jemput. Kebetulan istriku lagi keluar"

"Uhh makin sayangg, nanti setelah belanja aku p*asin deh kamuu"

"Haha siap sayang"

**

"Om om, coba mesin capit yukkk" anak Fara dengan antusias pada Alex.

"Oke, siapa takut" jawab alex tak kalah antusias. Setelahnya mereka mulai menjalankan mesinnya. Beberapa kali percobaan Alex selalu kalah. Namun, itu semua tak mengurangi rasa bahagia Fara. Bagi Fara, tak penting menang atau tidak. Ia hanya bahagia bisa bermain dengan orang yang bisa menggantikan peran ayahnya.

Andin yang melihat dari belakang tak ayal ikut menyemangati Alex yang tengah kesusahan mengatur capit agar pas pada boneka nya.

"Ayo ommm dikit lagiii"

"Ayo lex dikit lagiii"

Daannn, happ. Tiinggggg

"Yeeee, om hebaattt, akhirnya dapet juga bonekanya"

Sungguh Fara begitu bahagia karena Alex pada akhirnya bisa mendapatkan boneka yang ia inginkan. Sampai-sampai ia melompat kegirangan dan mendarat di pelukan Alex.

Kekompakan mereka sudah mirip seperti keluarga kecil yang bahagia. Banyak pasang mata di sekitar mereka yang sedikit iri melihat mereka.

"Wahhh, selamat pak, akhirnya anda bisa mencapit bonekanya. Lihat putri anda sangat bahagia" ucap petugas playground.

"Eh " Alex dan Andin sama-sama menoleh dan tersenyum simpul.

"Ehh, kami buk.. "Andin ingin menjelaskan pada petugas itu namun telah disela oleh Alex

" makasih ya mbak. Anak saya memang dari tadi pengen banget boneka ini"ucap Alex yang sukses membuat Andin membelalakkan mata.

Setelah puas bermain, Andin dan rombongan segera keluar dari tempat playground. Mereka asyik berbincang hingga tak menyadari ada dua pasang mata yang memperhatikan mereka.

"Baguuuss, katanya mau nyenengin anak. Eh kok malah sama brondong. Kamu selingkuh dari akuu?! " teriak Firman yang langsung menarik lengan Andin dengan kasar.

"Apaan sih mas, kepada, sakiit" protes Andin.

"Apa? Gak akan ku lepas ya? Kamu udah berani-berani selingkuh di belakang aku? "

"Ya terus? Mas kesini bareng sama perempuan ini apa namanya kalau bukan selingkuh juga hah??!! " balas Andin tak kalah sengitnya.

Sedangkan Shela yang melihat laki-laki yang bersama Andin sedikit mengerutkan kening. Pasalnya ia seperti pernah melihat laki-laki ini. Ia pun tak berhenti memandang Alex dengan penuh kekaguman. Sungguh tampan bak dewa yunani. Pikirnya.

"Terserah aku dong. Aku kan laki-laki. Aku bisa punya istri lebih dari satu"

"Oh jadi kamu mengakui kalau kamu selingkuh,? Iya mas? "

Plakkk

Tamparan itu Firman layangkan pada Andin.

"Ayahhhh" teriak Fara yang sejak tadi melihat pertengkaran ibu dan ayahnya. Puncaknya, ia baru pertama melihat ayahnya menampar ibunya. Sungguh ia begitu syok.

"Fara, maaf ayah nggakk... "

"Cukup mas, kita bahas di rumah. Sekarang kamu mau kencan sama g*ndikmu itu kan? Silahkan. Aku tak akan mengganggu" putus Andin. Rasa panas di pipinya tak ia rasakan. Ia lebih memilih melindungi mental putrinya.

Setelahnya, ia langsung pergi dari hadapan Firman dan Shela.

Namun, Alex yang menyaksikan semua itu hanya tersenyum tipis dan berkata lirih pada Firman namun dapat Firman dengar.

"Ingat bung, jangan membuang berlian cuma buat seonggok baru kali. Heheh"setelahnya ia berlalu menyusul Andin dan Fara yang telah dulu berjalan menjauh.

"S*alam tu orangg"

"Ganteng bangettt" gumam Shela.

"Yangg!! Kamu apa-apaan sih malah ngeliatin dia! " gertak Firman pada Shela yang terus saja memandang perginya Alex .

"Apa sih mas. Eh mas. Berarti istrimu itu tau dong kalo kamu selingkuh? " tanyanya menggganti topik agar Firman tak berlarut-larut marah padanya karena kepergok memandangi si tampan Alex.

"Biarin, malah bagus dong. Aku gak perlu sembunyi-sembunyi"

"Iya dong. , aku juga kalo dateng ke rumahmu bisa bebass"

"Bener kamu yang"

Setelahnya mereka melanjutkan langkahnya yang sempat terjadi karena insiden barusan. Namun fikiran Firman sejujurnya masih terfokus pada Andin dan laki-laki tadi. Entah siapa laki-laki tadi tapi sukses membuat ia sedikit minder. Lihatlah tubuh atletis nya dan wajah tampannya. Dari mana istrinya itu kenal dengan laki-laki setampan pria tadi.