Ayah!!! Ibu Yang Jahat Kabur Lagi

"Ayah ada apa Ayah??"

Tian langsung panik melihat James yang tadi nya tertawa tiba-tiba meringis kesakitan,sembari memukul-mukul dada sebelah kiri nya.

"Pak Tua jangan menakuti ku Pak Tua"

Maya juga bangkit dari duduk nya dan langsung menghambur memeluk tubuh James yang kesakitan.

"Panggil ambulance,ambulance!!!!"

Teriak Tian pada Brillia yang masih syok atas apa yang terjadi.

"Bbaik,baik" dia segera melakukan panggilan telephone ke pihak Rumah Sakit.

Jasmine yang masih terjaga di kamar nya juga mendengar keributan di lantai bawah.

Namun dia tidak berniat sedikit pun untuk bangkit dari duduk nya,dan mencari tahu apa yang terjadi di bawah.

Dia kembali fokus untuk merusak foto Victoria yang sedang tersenyum ceria ke arah kamera dengan pisau buah di tangan nya.

"Mati"

Srak

"Mati"

Srak

"Mati"

Srak

Gumaman lirih dan berulang-ulang kali di sertai suara goresan pisau menambah suasana suram di sekeliling Jasmine.

Mata nya berkilat menakutkan berbanding terbalik dengan penampilan lembut nya di hari biasa.

"Tidak akan aku biarkan kau mendapat apa yang sudah ada di genggaman ku Victoria,tidak akan"

Desis nya kejam.

Tanpa sadar pisau yang berada di dalam genggaman Jasmine sudah mengiris telapak tangan nya yang lembut.

Darah segar langsung mengalir deras membasahi telapak tangan nya.

Membuat foto Victoria yang tadi nya sudah robek tidak karuan,kini bermandikan darah dari telapak tangan Jasmine.

Mata nya hanya menatap dengan tenang telapak tangan nya yang masih mengeluarkan cairan merah tersebut.

Bahkan dia sangat menikmati bau amis dari darah nya sendiri.

Hehehe..

Suara kekehan menyerangkan terdengar dari mulut nya,yang memperlengkap suasana suram di sekeliling nya.

Ke esokan hari nya.

Victoria yang baru saja bangun dari tidur nyenyak nya,langsung di suguhi dengan pemandangan yang membuat mata nya nyaris buta.

Bagaimana tidak??

Selama pernikahan nya dengan Samuel,Victoria belum pernah melihat Samuel dalam keadaan semanusiawi ini.

Samuel mengenakan pakaian santai nya dan duduk sembari memainkan ponsel,yang sangat jarang terlihat oleh Victoria.

Mata nya melirik jam weker di atas nakas.

Mata nya membulat melihat jam sudah menunjukan pukul sembilan lewat tiga puluh lima menit.

Lalu mata nya bergerak lagi kearah Samuel berada.

Mungkin Samuel merasakan tatapan yang intens dari Victoria pada diri nya,jadi Samuel mengangkat wajah nya sehingga tatapan mereka bertemu.

Jemari ramping nya yang baru saja memainkan ponsel nya,kini sontak berhenti.

Lalu Samuel meletakkan ponsel nya di meja teh yang berada di dekat nya.

"Sudah puas melihat nya?" Suara dalam Samuel seperti magnet yang menggelitik pendengaran Victoria.

Karna sudah tertangkap basah,Victoria tidak lagi menyembunyikan rasa penasaran nya.

"Kenapa kau masih disini?" tanya nya penuh kebingungan.

Pasal nya seingat Victoria,Samuel tidak pernah betah jika berlama-lama berada dalam satu ruangan dengan nya.

"Apakah tidur mu nyenyak?"

Bukan nya menjawab pertanyaan Victoria,Samuel malah balik bertanya pada wanita yang sempat di benci nya ini.

Namun sejak dia melihat Victoria yang pucat dan lemah duduk di kursi roda,rasa benci yang bercokol di dalam hati nya langsung sirna dan hanya menyisakan rasa ingin tau yang membuncah.

Mata rusa yang berkaca-kaca milik Samuel menatap Victoria dengan penuh antusias.

Khem

Victoria berdehem menetralkan hati nya yang sempat goyah begitu melihat mata Samuel.

"Baik-baik saja,kau belum menjawab pertanyaan ku tadi.Apa yang kau lakukan disini?"

Victoria langsung mengalih kan fokus Samuel agar berhenti menatap nya seintens ini.

"Tentu saja menunggu mu bangun"jawaban tegas Samuel membuat Victoria tersedak ludah nya sendiri.

Uhuk uhuk

Victoria bahkan sampai memukul-mukul dada nya untuk mengurangi rasa sakit akibat tersedak.

Melihat Victoria tersedak hingga terbatuk-batuk membuat Samuel menjadi cemas.

Dia bahkan tanpa sungkan menepuk-nepuk dengan lembut punggung Victoria yang bahkan tidak pernah terbesit di pikiran nya sebelum nya.

Tangan kanan nya yang menganggur mengambil segelas air minum dan memberikan nya pada Victoria.

"Minum lah dengan perlahan,ini air hangat yang sudah dipersiapkan oleh Bibi Mary khusus untuk mu." kata nya dengan lembut.

Tanpa banyak protes Victoria langsung meminum air hangat yang di berikan Samuel.

Tetapi mendadak tubuh kedua nya membeku.

Bagaimana tidak?? Samuel bermaksud memberikan gelas itu pada Victoria,namun siapa sangka bukan nya menerima gelas tersebut,Victoria malah minum langsung dari tangan Samuel.

Dengan menahan malu,Victoria langsung menyudahi acara minum air hangat nya.

Lalu kembali menegak kan tubuh nya seperti sedia kala.

Sementara Samuel juga mengembalikan gelas tersebut ke nakas.

Mendadak kedua nya dilanda kecanggungan.

Karna tidak tau harus berbuat apa,Samuel memutuskan untuk memutuskan kecanggungan terlebih dahulu.

Khem

Dia berdehem untuk menarik perhatian Victoria.

"Bersihkan dirimu perlahan,aku akan menunggu mu di luar bersama si kembar.Bagaimanapun kita perlu bicara" kata nya lalu tanpa menunggu tanggapan dari Victoria,Samuel langsung keluar dari kamar.

Melihat sosok Samuel yang tampak melarikan diri dari nya,entah kenapa Victoria merasa lucu.

"Aku kira aku tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk melihat sisi lain dari diri mu di dua kehidupan ku Samuel"

Memikirkan kembali bagaimana kehidupan rumah tangga mereka di kehidupan sebelum nya,mata Victoria kembali redup.

Rasa malu yang sempat muncul di dalam hati nya tadi,kini kangsung sirna dalam sekejap.

Heh

"Jangan bodoh Victoria,jangan biarkan diri mu mati sia-sia di bawah kata CINTA lagi seperti di kehidupan mu yang dulu"

Kata nya memperingati diri nya sendiri.

Tidak ingin terlalu lama larut dalam bayangan masa lalu,Victoria langsung memutuskan untuk membersihkan diri nya.

Karna luka jahitan nya belum sepenuh nya kering,Victoria memutuskan hanya mengelap tubuh nya saja dengan hati-hati.

Tidak sampai sepuluh menit,Victoria sudah berpakaian rapi.

Sewaktu dia keluar dari kamar mandi,Bibi Mary sudah menunggu nya dengan nampan yang berisi sarapan pagi di tangan nya.

"Bagaimana tidur anda nona muda?"

Sapa Bibi Mary dengan penuh kelembutan.

"Baik-baik saja Bi,bagaimana dengan Bibi?"

"Saya juga sangat nyenyak Nona,ternyata keluarga Laguna orang yang baik,bahkan saya yang hanya seorang pengsuh anda saja di berikan kamar tamu yang mewah.Kasur nya lembut,bahkan untuk sarapan pagi ini saja sama mewah nya dengan milik para majikan."

Victoria hanya tersenyum melihat betapa antusias nya Bibi Mary dalam bercerita tentang pengalaman nya di rumah keluarga Laguna.

"Itu karna Kakek dan Nenek adalah pasangan yang rasional Bi,mereka hidup saat negeri ini masih dalam kekacauan perang,pernah mengalami krisis pangan juga jadi wajar saja jika mereka memperlakukan semua orang setara.Hanya saja Kakek dan Nenek paling tidak suka orang yang tidak setia,jadi.."

Victoria tidak melanjutkan penjelasan nya namun sebagai seorang wanita yang juga sudah melewati banyak nya manis pahit kehidupan,Bibi Mary juga paham maksud dari perkataan Victoria.