seorang dokter yang terkesan cuek dan dingin di jodoh kan dengan calon dokter yang cantik dan ceria, bagai mana kiasah mereka selanjutnya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aily sauri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Kia pun berjalan menuju parkiran sambil memainkan ponsel nya hingga tak sengaja ada yang menabrak nya dan membuat ponsel Kiara terjatuh.
"Ehh maaf mbak saya gak sengaja" ucap nya sambil m ngambil kan ponsel kia.
"Iya gak papa, saya juga salah kok jalan sambil main ponsel" ucap Kia saat belum menyadari siapa yang menabrak nya.
"Raka"
"Ara"
Ucap nya bersamaan.
Raka Sanjaya adalah putra dari sahabat abisnya kia dan mereka adalah sahabat sejak kecil, kedua orang tua mereka bersahabat begitupun dengan Raka dan Kia. Keduanya Memnag satu kampus hanya beda fakultas.
"Ara mau kemana??" Tanya Raka.
"Mau pulang ka, ini lagi nungguin supir Jemput" jawab nya.
"Dari pada harus nunggu mending bareng aku yuk, aku anterin ke rumah sekalian aku mau ketemu umi, udah lama gak ketemu" tawar Raka.
"Gak mau ah kak takutnya nanti aku ngerepotin kamu" tolak kia tidak enak.
"Apaan sih Ra kamu kayak sama siapa aja kita ini udah temenan dari kecil dari zaman kamu masih ingusan dan cengeng" ledek Raka.
"Apaan sih kak itu kan dulu waktu aku masih kecil"ucapnya sambil mengerucutkan bibir.
"Iya itu emang dulu sekarang kan Ara udah cantik imut manis pintar lagi" ucap Raka dengan terus.
"Akai kebiasaan suka bikin aku malu" jawabnya malu-malu.
"Ya udah yuk ah pulang aku anterin"
"Ya udah ayo makasih ya Raka"
"Sama-sama Ara"
"Oh ya bagaimana kabar Om sama Tante udah lama aku nggak ketemu mereka"
"Alhamdulillah mereka baik tapi ya masih sibuk di luar negeri belum kembali ke sini biasalah" jawab Raka.
Dia mengangguk mengerti dengan ucapan Raka.
***
Di dalam perjalanan tidak ada percakapan apapun antara Kia dan Raka hingga akhirnya mereka pun sampai di rumah Kia.
"Huh capek banget aku ra" keluh Raka.
"Ya udah yuk cepet turun langsung masuk aja nanti aku buatin minum"
Keduanya pun langsung turun dari mobil.
"Assalamualaikum umi Kia pulang" ucap Kia sambil membuka pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam nak" jawab umi Kia.
"Eh ini siapa?? Wah nak Raka udah besar ya Sekarang tambah ganteng lagi" puji umi kira saat menyadari siapa yang pulang bersama putrinya.
"Assalamualaikum ummi, ah umi bisa saja" ucap Raka sambil menyalami umi Kia.
"Bagaimana kabar kedua orang tua mu nak"
"Alhamdulillah mereka baik umi"
"Oh syukurlah"
"Sebentar lagi antar akan datang ke sini" ucapnya memberitahu sang Putri.
"Iya umi"
"Ka kamu mau minum apa biar aku buatin??" Tanya Kia.
"Apa aja arak yang penting enak dan segar"
"Air putih mau??" Canda nya.
"Yang kayu putih juga kali Ara"
"Hehehhe bercanda Raka, aku buatin jus mangga kesukaan kamu ya"
"Nah itu baru bener Ara cantik"
Tak lama Kia kembali membawa dua gelas jus untuk Raka dan juga dirinya.
"Nih jus mangga kesukaan kamu"
"Makasih cantik"
"Sama-sama, ka aku tinggal ke atas dulu ya mau bersih-bersih nanti aku ke sini lagi" pamit Kia.
"Iya santai aja Ara"
Alamat kita turun kembali ke bawah Dia sudah cantik dengan gamis dan kerudung yang sangat cocok dengan kulitnya.
"Masya Allah Ara cantik banget kalau udah mandi begini" ledek Raka.
"Aku emang selalu cantik ya ka, lagian kami aku mau pergi makanya harus rapi, wangi Dan juga cantik" ucapkan sambil tersenyum.
"Kamu mau pergi ke mana sih Ra" tanya Raka.
Belum sempat dia menjawab tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Umi Kia langsung menghampiri pintu dan membukakan pintu untuk tamu tersebut.
"Assalamualaikum umi kianya ada??" Tanya Atar.
"Ada nak Atar langsung masuk aja ya Kia ada di ruang keluarga bersama Raka kamu susul aja ke sana umi mau buatkan minuman dulu ke dapur" titah umi Kia.
"Siapa Raka??" Batin Atar.
Tanpa menunggu lama ataupun langsung masuk ke dalam dan melangkah menuju ruang keluarga, di sana ya bisa melihat jika Kia Tengah duduk bersama laki-laki bersebelahan namun masih ada jarak diantara mereka.
"Assalamualaikum..." Ucap Atar.
"Walaikumsalam" jawab Kia dan Raka bersamaan.
Umi Kia datang sambil membawa secangkir kopi untuk Atar, dan ia pun langsung duduk menghampiri Raka.
"Nak Raka perkenalkan ini Atar calon suami Kia" ucap umi memberitahu Raka dan itu membuat Raka terkejut.
"Ayo nak Atar duduk"
Atar pun mengangguk hal yang menggelurkan tangannya kepada Raka untuk berkenalan.
"Atar "
"Raka"
"Ara kamu nyebelin banget sih kau mau nikah aku nggak dikasih tahu, umi juga Kenapa baru bilang aku sekarang sih" omel Raka membuat Kia terkekeh.
"Kirain umi Kia udah bilang sama kamu" ucap umi Kia sambil menatap Raka.
"Belum umi dan Raka benar-benar sangat terkejut"
"Raka udah deh nggak usah lebay, aku minta maaf ya belum sempat ngasih tahu kamu" ucapnya sambil tersenyum manis.
Atar yang melihat perdebatan antara Kia dan Raka hanya terdiam.
"Nggak mau maafin kali ini haram benar-benar nyebelin"
"Ya umi Raka keduluan Atar deh, padahal kan Raka juga mau jadi menantu umi, Raka kira Ara masih jomblo ternyata udah ada yang mau ngehalalin" ucap Raka sambil terkekeh.
"RAKA...." Kesal Kia.
"Menggemas kan" batin Atar saat melihat calon istri nya kesal.
"Santai dong Ra, aku cuman bercanda kok jangan melotot kayak gitu dong cantik jadi tambah cantik kan" ledek nya.
"Astaghfirullah Raka " kiamalu mendengar ucapan Raka.
"Cie, pipinya sampai merah gitu malu ya sama calon suami" ucap Raka yang melihat ke arah Atar dan Atar sedang memperhatikan Kia.
"Udah-udah nak Raka jangan godain kia terus nanti calon suaminya cemburu loh" ucap umi Kia.
"Umi bisa aja, gak kok umi" jawab Atar.
"Santai aja bro gue sama Ara udah temenan sejak kecil kok" ucO nya sambil menepuk pundak Atar, Atar hanya tersenyum.
"Ya udah ya Ra aku pulang dulu nanti kalau udah halal jangan lupa kasih aku keponakan yang lucu-lucu ya" canda nya.
"Raka" Kia bener bener kesal dengan Raka kali ini.
"Udah pulang sana, kalau bukan temen udah aku buang kamu ke Laut biar main sama hiu"
"Iya iya deh aku pulang"
"Selamat ya bro semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah nantinya dan banyak kasih gue ponakan yang lucu" ucap Raka sambil menyalami tangan Atar.
"Umi Raka pulang ya" ucapnya sambil menyalami umi Kia.
Sebelum pulang Raka sempat berbisik kepada Atar " jaga arah benar-benar jangan sampai bikin dia kecewa apalagi bikin dia nangis jika sampai itu terjadi gue sendiri yang akan mencari lo dan menghajar lo" bisik Raka pada antar, jujur atau terkejut mendengar ucapan Raka namun ia tetap tersenyum dan mengangguk.
"Dadah Ara cantik, Raka ganteng pulang dulu ya jangan lupa selalu tersenyum biar tambah cantik" ucapnya sambil melambaikan tangan membuat Kia tersenyum.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab Atar dan Kia bersamaan.