Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Menghina Istriku
Azila yang sudah dipindahkan diruang VIP kini dia dalam keadaan sadar. Yang pertama dicarinya adalah Fathaan.
" Mas" panggil Azila dengan suaranya lemah
Fathaan langsung mendekat, dia langsung memegang tangannya Azila dia begitu sangat khawatir sekali dengan keadaannya Azila.
Kini dia mencoba bertanya kepada Azila sebenarnya apa yang sudah terjadi? Dia melepaskan genggamannya dari tangan Azila lalu mulai menggerakkan tangannya.
" Apa yang sudah terjadi kepadamu sayang?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Saat mas pergi, Mama datang menemui aku mas" jawab Azila dengan bahasa isyaratnya
" Mama?" ulang Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Azila mengganggukkan kepalanya, hal itu membuat Fathaan menjadi sangat bingung untuk apa lagi dia menemui Azila.
" Untuk apa Mama menemuimu?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Seketika air mata Azila menetes hal itu membuat Fathaan semakin curiga.
" Sayang, mengapa kamu menangis?" tanya Fathaan kembali dengan bahasa isyaratnya
" Mama mengatakan bahwa bayi kita akan sama sepertimu saat dia lahir" jawab Azila dengan bahasa isyaratnya
Dug!
Jantung Fathaan berdebar sangat kencang sekali, dimana Fathaan mengepalkan tangannya sehingga membuat jari-jarinya memutih.
Fathaan benar-benar sangat marah sekali karena Juliana selalu mendatangi Azila.
" Jadi itu sebabnya kamu sakit perut?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Azila menganggukkan kepalanya. Hal itu semakin membuat Fathaan sangat marah sekali.
Kini Fathaan bangun dari duduknya, dari raut wajahnya terlihat sangat jelas bahwa Fathaan sangat marah sekali.
" Mas mau kemana?" tanya Azila yang melihat Fathaan berdiri
" Aku akan menemui Mama untuk mengatakan jangan menemuimu kembali" jawab Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Mas, tidak usah biarkan saja"
Fathaan tidak mendengarkan apapun yang dikatakan oleh Azila. Kini dia berjalan mengarah pintu.
" Mas" panggil Azila dengan nada khawatirnya
Namun Fathaan malah berbicara kepada Anika untuk menjaga Azila selama dia pergi. Fathaan yang sudah tidak bisa lagi mengontrol dirinya kini dia akan menemui Juliana.
****
Setelah satu jam.
Akhirnya Fathaan tiba dirumah Juliana, saat dia turun dia mengatakan kepada Ferdy untuk tetap dimobil.
Sebenarnya Ferdy sangat khawatir jika Fathaan lepas kendali tetapi dia tidak mau membuat Fathaan marah kepada dirinya.
Fathaan melangkahkan kakinya menuju pintu rumah mewah tersebut, lalu dengan kasarnya Fathaan membuka pintu itu saat tiba.
Brak!
Fathaan melangkahkan masuk kedalam rumah tersebut dengan wajah yang penuh emosi sekali. Saat dia masuk kini dia melihat Juliana sedang ada diruang tengha yang menikmati santai sambil menonton tv.
Dengan cepatnya Fathaan melangkahkan kakinya mendekati Juliana, saat sudah tiba Juliana menatap kearah Fathaan dengan tatapan yang mengejek.
" Untuk apa kamu kemari tumben" ucap Juliana yang masih fokus dengan tvnya
Fathaan mengambil remot yang ada ditangan Juliana lalu mematikan tv tersebut, hal itu hanya membuat Juliana tersenyum miring.
" Apa yang sudah anda lakukan kepada istriku?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Juliana semakin tersenyum.
" Cih! Bahasa isyarat lagi apa kamu benar-benar tidak bisa menggunakan suaramu untuk berbicara?"
" Jawab saja" sahut Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Haaa baiklah-baiklah" ucap Juliana dengan santainya" Mama hanya mengatakan bahwa bayi kalian akan sama sepertimu saat dia lahir" sambung Juliana
" Bayiku akan baik-baik saja saat dia lahir" ucap Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Jangan terlalu percaya dengan apa yang dikatakan Dokter, kemarin saat Mama mengandungmu Dokter mengatakan semuanya baik-baik saja dan sehat namun ternyata saat kamu lahir ternyata kamu dinyatakan bisu dan tuli" jelas Juliana
Fathaan mengepalkan tangannya begitu erat sekali dia benar-benar sangat marah sekali.. Entah dia sangat tidak tau sebenarnya apa salahnya sehingga Ibu Kandungnya seperti itu kepadanya.
" Dan lagi, katakan kepada Istrimu jangan selalu mengadu kepadamu, setiap apapun yang terjadi dia hanya bisa mengadu dan menangis, apa fungsinya istri hanya seperti itu?"
" Diam, jangan pernah menghina istriku, dia adalah gadis yang sangat baik, hanya dia orang yang mengerti tentang kehidupanku" ucap Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Mama hanya mengatakan yang sebenarnya Fathaan, dia tidak pantas dijadikan istri karena dia terlalu lemah"
Tiba-tiba.
" Sudah cukup!" teriak Fathaan membuat Juliana terkejut
Begitu juga dengan Fathaan, dia sangat terkejut saat mendengar suaranya dia langsung memegangi lehernya.
Mata Juliana terbelalak saat mendengar suaranya Fathaan.
" K-kau bisa bicara?" tanya Juliana dengan gugupnya
Fathaan menatap kearah Juliana sambil memegangi lehernya, sebenarnya apa yang sudah terjadi kepada dirinya?
Fathaan langsung meninggalkan Juliana, dimana Juliana tampak begitu tidak percaya sekali.
" Fathaan, Fathaan" teriak Juliana namun tidak dihiraukan oleh Fathaan
Fathaan yang berlari sambil memegangi lehernya, dia begitu sangat tidak tau sebenarnya apa yang terjadi dengan suara?
Yang tiba-tiba saja bisa berbicara, padahal selama ini dia mencoba ke Dokter namun Dokter mengatakan tidak ada harapan untuk bisa berbicara.
Namun sekarang mengapa dia bisa berbicara? Fathaan yang sudah tiba diparkiran kini dia masuk kedalam mobil.
Saat masuk, Fathaan masih terdiam pandangannya begitu sangat kosong sekali. Dimana Ferdy yang begitu sangat khawatir kini dia mencoba untuk bertanya.
" Tuan, apa anda baik-baik saja?" tanya Ferdy namun Fathaan masih terdiam
Ferdy mengangkat satu alisnya saat melihat Fathaan masih terdiam saat dia bertanya.
" Tuan?" panggil Ferdy lagi membuat Fathaan sadar
" Eh ada apa?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Anda baik-baik saja?" tanya Ferdy kembali
Fathaan hanya menganggukkan kepalanya, namun dia masih memegangi lehernya. Dia masih memikirkan apakah itu hanya kebetulan saja atau tidak?
tiada angin tiada hujan tiba2 dateng berkata kpd fathaan meminta menceraikan azila....
Dulu aja menolak mentah2 dijodohkan dgn fathaan krn fathaan bisu dan tuli.....
makanya jd org sangat belagu dan sombong suka menghina org lain....
Kini tidak ada bisa menghina fathaan lagi bisa berbicara.....
smg awal yg baik bagi fathaan bisa berbicara lagi....