Karya ini menceritakan tentang seorang karakter utama yang di reinkarnasi menjadi semut di dunia fantasy.
Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HZ77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Evolusi
Ryzef menatap pelindung transparan yang mengelilinginya. Ia mengangkat satu kaki kecilnya, ragu-ragu, lalu menurunkannya kembali.
Tangannya perlahan bergerak maju, menyentuh penghalang itu dengan harapan tipis bahwa ia masih terkurung di dalamnya.
Namun—
Tangan kecilnya dengan mudah menembus pelindung.
Ryzef membeku.
[Ada apa?]
Suara 'pemandu' muncul di pikirannya. Nada suara perempuan itu terdengar ragu, seolah meragukan tekadnya.
Ryzef menghela napas panjang dan mengalihkan pandangannya ke langit. Langit biru redup dengan dua bulan yang menggantung di atas sana.
"Tak ada pilihan lain, bukan?"
Ia menarik napas pendek lalu berkata, "'Pemandu', apa kau benar-benar akan membantuku bertahan hidup?"
[...]
Tak ada jawaban langsung.
Mungkin 'pemandu' sedang berpikir, atau mungkin bingung dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba penuh harapan.
Namun, Ryzef tak menunggu jawaban itu.
Ia langsung bergerak.
Pertarungan Dimulai.
Peperangan antara semut hitam dan semut merah masih berkecamuk.
Semut-semut hitam bertarung dengan disiplin tinggi, bergerak dalam formasi seolah memiliki taktik yang dirancang sebelumnya. Sebaliknya, semut merah bertarung dengan brutal, menggigit dan mencabik lawan tanpa belas kasihan.
Di tengah medan perang itu, Ryzef merasakan sesuatu yang aneh.
Tubuhnya terasa lebih ringan.
Seketika, ia melesat ke depan dengan kecepatan yang membuatnya sendiri terkejut.
Seekor semut merah yang lebih kecil dari yang lain mencoba menerkamnya. Rahang tajamnya siap menghancurkan kepala Ryzef dalam satu gigitan.
Namun, Ryzef tak seperti semut lainnya.
Ia tak menggunakan rahangnya untuk bertarung.
*Bugh!
Dengan satu tendangan, kaki Ryzef menghantam kaki depan semut merah itu, mematahkan sendinya.
Semut merah itu terjatuh, tubuhnya bergetar Hebat.
Ryzef tak berhenti di sana.
*Brak! Brak!
Ia menendang dua kali lagi, menghancurkan tubuh kecil lawannya hingga berhenti bergerak.
Semut-semut merah lain mulai menyadari keberadaannya.
*Srrt! Srrt!
Beberapa dari mereka bergerak cepat, mengepungnya dari tiga arah.
Ryzef memanfaatkan kecepatan geraknya. Ia melompat ke samping, menghindari gigitannya.
*Bugh!
Dengan tendangan ke arah perut, salah satu semut merah terjungkal ke belakang.
Yang lain mencoba menyerangnya dari samping, tetapi ia berputar dengan cepat—
*Crack!
Ryzef menginjak kepala semut itu hingga terdengar suara retakan.
Namun, ia tak sempat berpikir panjang.
Seekor semut merah raksasa menerjang ke arahnya.
Ukuran semut ini hampir dua kali lipat dari yang lain, dengan rahang besar yang tampak cukup kuat untuk menghancurkan batu.
"Sial…" Ryzef bersiap mundur.
Namun, semut hitam lain datang membantu.
*Brak!
Salah satu semut hitam menggigit kaki belakang semut merah raksasa, menahan gerakannya.
Ryzef memanfaatkan celah itu.
Dengan kecepatan penuh, ia berlari menuju kepala semut merah raksasa itu—
Dan melompat!
Crack!
Dengan seluruh kekuatannya, ia menginjak mata semut raksasa itu.
Semut merah itu menggelepar.
Semut hitam lainnya segera menyelesaikan lawannya yang sudah lumpuh.
Ryzef terengah-engah.
[Leveling sistem unlocked]
[Level up]
[Level up]
[Level up]
Sebuah window sistem muncul di hadapan Ryzef.
Namun yang paling mengejutkan—
[Selamat! Anda telah mencapai titik evolusi.]
"Hah…?"
Ryzef menatap window itu dengan mata terbelalak.
...----------------...
...----------------...
Evolusi?
Sesuatu yang benar-benar tak ia duga muncul begitu saja.
Ryzef menatap window sistem yang melayang di depannya. Opsi evolusi terbuka, masing-masing nama berbayang samar.
Jari kecilnya bergerak mendekat, siap memilih salah satu dari opsi itu—
Namun, sebelum ia bisa menekan pilihan apa pun, sesuatu menarik perhatiannya.
Srrt... Srrt...
Seekor semut perlahan mendekat.
Semut itu lebih besar daripada pekerja biasa, tetapi bukan prajurit. Yang aneh adalah matanya—sepasang mata biru cerah yang bersinar di tengah kegelapan sarang.
Ada sesuatu yang janggal...
"Hey kau!!"
Suara perempuan tiba-tiba muncul di kepalanya.
Ryzef mengerang pelan. Ada tekanan aneh dalam pikirannya, seolah ada seseorang yang mencoba menerobos masuk ke dalam benaknya.
"A-apa yang...?"
Ia menahan kepalanya dengan kedua tangannya. Gelombang suara itu menekan pikirannya seperti arus kuat yang mencoba menyeretnya.
"Huff... Kau! Ikutilah kawanan semut di hadapanmu dan datang kepadaku."
Suara itu terdengar mendesak.
Meski Ryzef masih bingung dengan situasi ini, ia merasa tak punya banyak pilihan. Lagipula, jika ada seseorang yang bisa berbicara dengannya melalui telepati, kemungkinan besar mereka tahu lebih banyak tentang dunia ini.
Jadi, tanpa banyak berpikir, ia mengikuti rombongan semut yang berjalan rapi menuju sarang.
Lorong-lorong tanah menyambutnya dengan kehangatan lembap. Udara di dalam sarang lebih tenang dibandingkan di luar, dengan aroma tanah dan feromon semut yang memenuhi inderanya.
Ia berjalan di antara barisan pekerja yang sibuk membawa makanan dan telur.
Namun, yang membuatnya bingung adalah semut yang memandunya.
Semut itu tidak berbicara. Tidak ada suara, tidak ada komunikasi, hanya berjalan di depan dan memastikan Ryzef mengikutinya.
Setelah beberapa menit melewati lorong-lorong yang bercabang, mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan luas.
Di tengah ruangan itu, ada seekor semut yang berbeda dari semua yang pernah ia lihat.
Seekor ratu semut.
Ukuran tubuhnya jauh lebih besar, berwarna hitam mengkilap dengan sedikit corak kebiruan di bagian kaki dan antenanya. Ia duduk diam, dengan antena yang bergerak pelan seolah sedang menilai kehadiran Ryzef.
Mata birunya menatap langsung ke arahnya.
Suara perempuan itu terdengar lagi, namun kali ini lebih lembut.
"Akhirnya... kau datang."
......~𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐~......