NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 4

"Ya dah Mbak! saya pamit,karena teman Mbak itu mampu untuk melawannya,sekali lagi saya meminta maaf karena nggak sengaja menyentuh dan memeluk Mbak tadi,Assalamualaikum." pamit Arfi seraya langsung berlari tanpa menunggu jawaban dari dalamnya.

"Eh! Massss tunggu,huft..Waalaikumsalam." sahut Perempuan Berhijab.

"ternyata masih ada cowok seperti orang tadi,tapi kenapa yah jadi deg-degan ketika di peluk olehnya aaaa." batin perempuan tersebut menjerit.

"Hey Nay! kamu nggak apa-apa kan,malah ngelamun gitu kesambet yah."

"Eh..! nggak apa-apa ara,tadi kan ada seseorang yang telah membantu kita,lebih tepatnya membantuku."

Ketika mendengar apa yang di bilang temannya,Anaknya Guru Faqih tersebut kaget dan bertanya-tanya siapa orang tersebut.

***

Keesokan Pagi

Di Rumah Tante Ami sekarang sedang sarapan bersama,Faqih yang memimpin doa tak lama doa pun selesai,kini ketiganya sedang menikmati sarapan pagi tak ada yang bersuara,hanya dentingan suara sendok yang terdengar,tak lama sarapan pun selesai.

Faqih masuk ke kamarnya untuk mengambil tas,Arfi mengikuti sampai ke kamarnya Faqih,setelah berada di dalam kamar Arfi pun langsung mengingatkan ke Adeknya untuk selalu berhati-hati,di saat berada di manapun itu termasuk di tempat latihannya,Arfi pun memberi tahu kalau seminggu yang lalu ada yang terlihat marah,ketika melihat kita berdua sedang ngobrol dengan Anaknya Abah,rupanya dia menyukai Anaknya Guru kamu itu.

"Hah! masa sih,siapa dia A?" tanya Faqih.

"Mana Aa tau! namanya siapa." jawab Arfi.

"Iya juga yah! tapi sudah lah Adek berangkat ke sekolah dulu ya A." pamit Faqih.

Arfi dan Faqih keluar dari kamar dan langsung berpamitan untuk berangkat ke Sekolah,sedangkan Arfi yang sedang duduk di sofa di hampiri oleh Tante Ami.

"A apa kemaren-kemaren sudah mendapatkan pekerjaannya?" tanya Tante Ami.

"Belum Tan! sekarang saja Aa mau cari kerjaan lagi." jawab Arfi.

"Oh begitu kalau Aa mau! kerja di Restoran teman Tante saja,katanya ada lowongan tuh jadi Pelayan." saran Tante Ami.

"Boleh tuh Tan! mana alamat Restorannya,nanti Aa kesana sendiri,biar diterimanya bukan atas Aa Keluarga Tante." antusias Arfi.

"Baiklah! terserah kamu saja A,ini alamatnya."

Ucap Tante Ami sambil memberikan kartu nama pemilik Restoran yang tertera nama dan alamat Restorannya,Arfi pun langsung menerimanya dan berniat hari ini juga pergi ke Restoran teman Tante Ami,Arfi pun langsung pergi menuju ke Restoran tersebut.

Arfi pun pergi ke Restoran tersebut,baru juga sampai sudah melihat ada keributan di dalam Restoran.

"Cepat berikan uang kamu sebelum kami hancurkan tempat kerja kamu ini." titah Preman A.

"Bukankah sudah di kasih seminggu yang lalu." tolak seorang Perempuan.

"Itu beda lagi! ayo cepat berikan atau saya akan menghajar kamu di sini." ancam Preman A.

Arfi yang mendengar jadi emosi,tapi teringat kata-kata Papa jadi bingung sendiri,akhirnya memutuskan untuk menyamakan dengan memakai topi dan masker,serta membuka kemejanya langsung di masukan ke dalam tas nya,Arfi pun menyimpan tas lebih dulu ke tempat yang aman dan langsung menghampirinya bertepatan dengan Preman hendak memukul Perempuan tersebut,Arfi pun dengan cepat menepis pukulannya.

"Maaf! kenapa Abang hendak memukul seorang Perempuan." ucap Arfi suara di buat berat.

"Hey! nggak usah ikut campur." sahut Preman A.

"Maaf! apa nggak bisa di omongin secara baik-baik." ucap Arfi.

"Hey kawan-kawan! ada yang mau jadi jagoan nih." ucap Preman A.

"Wah-wah! ada yang berani juga rupanya." sambung Preman B.

"Maaf! saya nggak bermaksud begitu." ucap Arfi.

"Banyak bacot kita hajar saja."

Ucap Preman A langsung melayangkan pukulan dengan cepat dan tepat di wajah tapi masih bisa di tahan oleh Arfi.

Hup

"Udah sih Bang! jangan main kekerasan lagi,kita kan bisa di omongin baik-baik." ucap Arfi yang masih menahan tangan Preman A.

"Halah! banyak bacot lo,kawan-kawan yuk kita hajar saja bersama." geram Preman B,lainnya mengangguk.

"Maaf! kalau Abang nggak bisa di ajak ngomong baik-baik,selangkah lagi Abang maju! tangan teman Abang ini bisa saya patahkan." ancam Arfi sambil menekan tangannya sampai Preman A itu kesakitan.

"Aww.. kalian berhenti! jangan maju lagi,bocah ini nggak main-main mundur kalian." keluh Preman A.

Teman-temannya pun mundur karena melihat tangan temannya di pelintir oleh Arfi dan merintih kesakitan.

"Hey! kenapa kalian takut sama bocah ini." ucap Preman C sambil melangkah maju,dengan sangat terpaksa Arfi pun mematahkan tangan Preman A.

Kreekkkk

"Aaaa! berhenti jangan maju lagi,bocah ini bener-bener mematahkan tangan saya." teriak Preman A.

Teman-temannya pun mundur kembali karena mendengar suara tulang patah,para Karyawan pun yang mendengar itu shock,karena ada yang berani mematahkan tangan si Preman A.

"Ya udah saya lepaskan tangannya,asal kalian pergi dari sini dan bawa dia ke Rumah Sakit." pinta Arfi sambil melepaskan tangan Preman A seraya mendorongnya paksa.

Temen-temennya pun pergi dengan membawa Preman A yang di patahkan tangannya tentu dengan amarah.

"Awas kamu bocah,urusan kita belum selesai." emosi Preman B seraya pergi meninggalkan Restorannya dan di ikuti oleh yang lainnya.

Setelah Preman pergi menjauh,Perempuan tadi pun menghampiri Arfi.

"Terimakasih Mas! telah membantu kami."

Ucap Perempuan tersebut,Arfi pun mengangguk dan langsung pergi dari Restoran tanpa ada kata sepatah pun.

"Mas tungguuuu."

Teriak Perempuan tersebut,tapi Arfi nggak berhenti malahan langkahnya di percepat,untuk mengambil tasnya dan nanti kembali lagi ke Restoran dengan wajah biasanya,setelah beberapa menit pun Arfi kembali lagi ke Restoran mau melamar kerja.

"Assalamualaikum permisi Mbak! apa masih ada lowongan kerja di sini." ucap Arfi yang sudah suara biasanya.

"Waalaikumsalam iya Mas masih,apa Mas mau melamar di sini." sahut Perempuan itu.

"Iya Mbak! maaf kenapa tadi ngelamun gitu." tanya Arfi yang pura-pura nggak tau padahal mah tau banget.

"Nggak kenapa-kenapa kok Mas! kalau Mas nya serius mau kerja,besok Mas ke sini lagi ketemu dengan pemilik Restorannya yah,kalau sekarang beliau nggak bisa datang." jawab Perempuan tersebut.

"Baiklah Mbak! kalau begitu saya permisi yah Mbak,Assalamualaikum.'' pamit Arfi.

"Iya Mas! Waalaikumsalam." balas Perempuan tersebut.

Bersambung

~*See You Next*~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!