Javier dan Jihan, 2 pasangan yang sudah menjalin hubungan sejak duduk di bangku sekolah menengah atas itu terpaksa harus kandas karena tidak mendapatkan restu dari orang tua Javier.
" jika mereka tidak menerima mu, maka aku akan pergi. kita akan pergi bersama jauh dari mereka"
" tidak Javier, kita tidak akan melakukan itu"
" kita akan melakukannya"
" kamu harus menikah dengan wanita pilihan keluarga mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 31
saat ini jihan sudah merasa lebih baik. dia belum bisa menyusui anak anaknya karena ASI nya belum keluar. Kata dokter jihan tidak boleh stres agar ASI nya lancar. Tapi apa bisa dia tidak stress di saat masalah hidupnya berdatangan seperti ini? Rasanya sangat sulit.
" laki laki semua?" tanya Jihan.
Siska mengangguk " 3 3 nya laki laki, tampan lagi" ujar Siska.
jihan menatap pada box bayinya yang terdapat Niko dan Naira yang melihat ke-tiga adik mereka dengan di gendong oleh Nero.
" kakek, bolehkah Niko bawa pulang satu?" tanya Niko menatap Nero.
" tidak boleh, mereka membutuhkan mommy jihan" ujar Nero.
" kakak bisa tinggal di rumah ku jika ingin melihat dede nya" ujar Naira.
Mata Naira masih bengkak karena tadi dia terus menangis saat Jihan pingsan. Mungkin Naira trauma akan kehilangan. Dia baru saja kehilangan daddy-nya, dan tadi terancam kehilangan mommy nya. Jelas dia sangat ketakutan.
" kalo Niko tinggal di rumah Naira nanti bunda sama siapa?" tanya niko.
Niko tidak mungkin meninggalkan bundanya. bima dan Nero sibuk berkerja. Di rumah pasti tinggal Siska sendirian. Niko tidak mau bundanya kesepian.
" nanti kita bisa sering sering ke rumah mommy buat lihat mereka" ujar Siska.
Niko dan Naira mengangguk setuju. " mommy, Dede nya di kasih nama apa?" tanya Naira.
" mmmm, Naira mau kasih nama apa?" tanya Jihan.
Naira tampak berfikir sejenak. dia mengetuk ngetuk ngetukan jari telunjuknya di dagu. Dan matanya menatap langit langit ruangan tersebut.
" Charles Wiliam" ujar Naira setelah menemukan satu nama yang cocok untuk adiknya.
" yang mana Charles?" tanya Nero.
" yang paling kecil" ujar Naira menunjukkan pada bayi yang berada paling ujung sebelah kiri.
" aku juga mau kasih nama, boleh?" tanya Niko.
" boleh dong" ujar Jihan.
wajah Niko berbinar bahagia. dia langsung memikirkan nama yang cocok untuk adiknya. Niko menatap bergantian wajah adik nya yang belum mendapatkan nama.
" Richard George" ujar Niko " ini untuk Dede yang lahir duluan" ujar Niko menatap bayi yang berada di posisi paling ujung di bagian kanan.
" untuk yang Tengah, biarkan mommy Kalian yang kasih nama" ujar Nero.
" mmm, apa ya" gumam Jihan berfikir keras. Jujur saja saat ini dia belum kepikiran nama untuk anak anaknya.
" bagaimana jika Oliver icarus? " tanya Jihan.
" bagus mommy, nanti Naira panggil adik iver" ujar Naira.
mereka semua setuju dengan nama nama itu. Nanti tinggal memberi tahu dokter dan dokter akan mengurus semuanya.
∆∆∆∆∆
Saat ini Javier juga sedang berada di rumah sakit yang sama dengan Jihan. Namun bedanya tujuan Javier adalah untuk mengambil surat DNA yang hasilnya sudah keluar. Dia tidak sabar untuk melihat hasilnya.
" ini hasil tesnya" ujar pria yang memakai baju putih khas dokter.
" bagaimana hasilnya?" Javier.
" buka saja"
Javier segera membuka kertas tersebut. dia membaca dengan teliti isinya. Matanya melotot terkejut saat melihat hasilnya.
" ini maksudnya aku dan papa 99% cocok? Itu berarti....."
" yaa, kamu memang anak kandungnya " ujar iwas, dokter sekaligus teman Javier.
Tapi kenapa? Kenapa papanya tidak menyukainya? jika memang dia anak kandungnya setidaknya ada sedikit rasa cinta nya untuk Javier bukan?
Apa rasa benci papanya pada ibunya terlalu besar dan berdampak pada dia lalu rasa benci itu menutupi semua rasa cintanya? Ini kejam.
Kenapa javier tidak senang tahu jika dia anak kandung Papanya. Seharusnya dia senang bukan? tapi rasanya dia kecewa dengan hasil tes ini. Jika hasil tes DNA nya tidak cocok dia bisa memaklumi kenapa papanya bersikap seperti itu. tapi ini? Ayolah! Javier tidak salah apa apa pada cerita masa lalu mereka.
" kau tahu? Jihan juga berada di rumah sakit ini" ujar iwas tiba tiba . Iwas ini adalah saksi nyata bagaimana bahagianya Jihan dan Javier dulu. Iwas saja tidak percaya jika mereka tidak berjodoh.
" dimana dia?" tanya Javier yang melupakan masalah DNA sejenak.
" ada di ruangan VIP nomor 05. Dia baru saja melahirkan 3 bayi kembar" ujar iwas bercerita.
Iwas memang bukan bidan atau dokter yang bertugas di bagian persalinan. Tadi dia tentu tahu informasi ini dari dokter dokter yang bekerja di bagian persalinan.
" 3 bayi kembar?" tanya Javier terkejut.
Iwas mengangguk" dia sempat kritis setelah melahirkan anak ke 3 nya. namun untungnya dia berhasil melewatinya "
Melahirkan satu bayi saja susahnya minta ampun. lah ini 3? Javier tidak bisa membayangkan bagaimana sakit nya Jihan.
Javier jadi teringat, Jihan pasti juga sangat kesakitan saat Jihan melahirkan Naira. Apa saat melahirkan Naira Jihan sudah menikah dengan Irfan?
Javier teringat jika Irfan sangat menyayangi Naira, Irfan tidak membuat Naira merasa tidak memiliki orang tua yang tidak lengkap. Irfan menjadi seorang ayah yang sangat baik.
Tapi sekarang? Anak anak Irfan terlahir tanpa orang tua yang lengkap. Mereka tidak mengenal ayahnya. Dan ini semua karena orang tuanya. Bagaimana caranya Javier menanggung semua kesalahan yang di perbuat oleh orang tuanya?
" yeee, malah melamun" ujar iwas.
" aku mau ketemu Jihan" ujar Javier.
" tidak bisa ja, kehadiran kamu pasti akan membuat Jihan stress. Itu tidak baik untuk dia" jelas iwas.
Dia bukan tidak suka melihat temanya bertemu dengan wanita yang di cintai dari dulu. Tapi dia tidak mau pasien di rumah sakit ini mengalami stres dan nanti akan berakibat fatal.
" yasudah, aku pulang dulu" pamit Javier.
Javier mengerti, kehadirannya memang tidak di harapkan. Jadi lebih baik dia tidak datang dari pada membuat keadaan Jihan lebih parah.
" oke" jawab iwas.
Javier keluar dari ruangan iwas. Dia pergi meninggalkan rumah sakit itu Dengan menggunakan mobil yang di kemudi oleh Pian. Yaa, tadi mereka datang berdua kesini.
Saat tiba di kantor, Javier segera masuk ke ruangan nya. dia terkejut kala melihat kehadiran papanya di sana.
" papa" ujar Javier.
Sandi menatap putranya lalu tersenyum sinis. Sandi meletakkan beberapa lembar kertas di atas meja Javier " apa hasilnya berbeda?" tanya sandi.
Javier binggung, dia mengambil kertas tersebut. dia terkejut kala melihat kertas kertas itu adalah hasil tes DNA. jadi selama ini papanya juga melakukan tes DNA? Apa hasil tes DNA miliknya berbeda dengan yang papanya dapatkan?