NovelToon NovelToon
Sketsa Baby Bee

Sketsa Baby Bee

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Unik Muaaa

"Panggil Bee aja seperti biasa. Gak ada akan ada yang curiga kan kalau kita in relationship, namaku kan Bilqis keluarga panggil aku Bi."

"We have no relationship."

Samapai kapanpun aku akan mengingat kalimat itu.

>_<

Bahkan hubungan yang aku pahami, lain dari hubungan yang kamu pahami.

Kamu tidak salah.

Aku yang salah mengartikan semua kedekatan kita.

Aku yang begitu mengangumimu sejak kecil perlahan menjelma menjadi cinta, hingga salah mengartikan jika apa yang kamu lakukan untukku sebulan terakhir waktu itu adalah bentuk balasan perasaannku.

Terima kasih atas waktu sebulan yang kamu beri, itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku merasakan layaknya seorang kekasih dan memilikimu.

Tolong jangan lagi seret aku dalam jurang yang sama, perasaanku tulus, aku tidak sekuat yang terlihat. Jika sekali lagi kamu seret aku kejurang permainan yang sama, aku tidak yakin bisa kembali berdiri dan mengangkat kepala.

This is me, Bee Ganendra.
I'm not Your Baby Bee Qiss anymore

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagaimana?

Malam ini bagaikan malam penentu nasibku.

Film yang sedang diputar di depanku, Chaka dan Daniel tidak bisa kucerna dan kupahami.

"Obat dari Bang Ar udah diminum?."

Kuanggukkan kepalku sembri kupejamkan mataku sejenak agar tidak terlalu terlihat jika aku terkejut.

Di sampingku, Ayah sudah berpakaian rapi dengan jas dan dasi, sembari menunggu yang lain siap.

Yup, bersiap ... Bersiap akan pergi menemui Sakura dan keluarganya untuk mengiringi Elio melamar Sakura.

Aku berdiri dari dudukku untuk duduk di pangkuan Ayah dan memeluk Ayah dengan erat sembari membenamkan wajahku.

"Jangan memikirkan apapun, Ayah sudah mengatakan ini ribuan kali bukan."

Kepalaku mengangguk pelan.

"Semua kembalikan pada mereka, dan pasrah pada Sang Pencipta."

Kepalaku kembali mengangguk.

"Ayah sayang Bi."

Tanganku yang membelit leher Ayah semakin mengerat. "Jika posisinya terbalik dan terjadi pada Bi, apa yang akan Ayah lakukan?" cicitku lirih.

"Gak mungkin Bi, ceritamu dan Sagara gak sama dengan cerita Sakura dan Elio."

"Ih Ayah ..."

Aku melepas belitan tanganku di leher Ayah dan menatap Ayah dengan wajah merengut.

Ayah terkekeh kecil, "kalo Ayah minta kamu jauhi Sagara, kamu gak akan mau juga. Terlebih kepala kamu kan lebih keras dari kepala Sakura."

Tak ...

Ayah menggetuk keningku pelan.

Terdengar suara langkah yang semakin mendekat sehingga alu dan Ayah menoleh kesumber suara.

"Lihat, dia anakku" ucap Tante Savira penuh bangga. "Dia anak cowokku, tampan kan?."

Kusandarkan kepalaku kedada Ayah menatap Elio yang terlihat bahagia dan penuh semangat malam hari ini.

"Kalo gak jadi sama Sagara, Bi nikah sama Elio boleh?" Tanyaku dengan nada lirih.

Ayah seketika tertawa lepas, memeluk Bilqis dengan sayang. Terdengar suara tawa Chaka dan Daniel juga, si*l ... Aku lupa jika mereka berdua sejak tadi berada tidak jauh dariku.

Karna terlalu memikirkan apa kata hubungan yang Sagara katakan, sepertinya aku lupa akan segalanya.

Setelah semua orang siap dan berjalan kearah mobil yang akan mereka kendarai, aku menahan tangan Ayah, sehingga hanya tersisa aku dan Ayah yang berada di ruang keluarga, Daniel dna Chaka ikut mengantar semua orang kedepan pintu rumah.

"Jika Mr Carl hadir, apa ..."

"Ayah juga berfikir begitu."

Kepalaku yang sebelumnya tertunduk seketika terangkat menatap Ayah dengan tatapan tak percaya.

Ayah terkekeh kecil, "kamu sudah mengabaikan permintaan Ayah untuk menjauh dari Sagara" ucap Ayah dengan senyum di bibirnya, "jadi bersiap untuk menerima konsekuensinya."

"Jadi ..."

"Ayah Elio akan datang kerestaurant malam ini" potong Ayah lagi.

"Tapi Ayah, gimana ... Sakura?, Dia ..."

"Ayah memiliki Anak yang hebat, dan kamu memiliki Abang yang hebat."

Aku tertegun mendengarnya, aku menatap Ayah dengan tetapan tidak percaya.

Ayah terlihat begitu tenang dan tidak terlalu perduli selama ini, tetapi ... Dari cara Ayah bicara dan tatapan matanya, aku tahu satu hal ... Semua ini sudah Ayah rencakan dengan matang dan penuh perhitungan.

Aku yakin, Bang Ar dan Abang-Abang yang lainnya tidak tahu akan rencana Ayah ini.

Setelah kepergian Ayah, aku segera menghubungi Bang Ar tetapi tidak diangkat. Jika tidak diangkat begini, pasti Bang Ar sedang operasi, satu-satunya jalan adalah meminta bantuan Kak Ameera yang bekerja di rumah sakit Bang Ar agar bisa segera menyampaikan pesanku pada Bang Ar.

*-*

"Ah!!!."

Teriakan menggelegar penuh ketakutan yang aku dengar melalui ear bug yang terpasang di telingaku membuatku segera melepas ear bug itu, lalu kuletakkan tablet di depanku dengan pasrah di atas sofa panjang yang aku tiduri.

Mr Carl, Ayah Elio benar-benar datang kerestaurant tempat diadakannya makan malam perayaan ulang tahun Sagara dan Sakura.

Suara ketakutan yang aku dengar tadi adalah suara Sakura, kedatangan Mr Carl pasti membuat trauma Sakura kambuh dan mengembalikan memori yang Om Renald, Ayahnya hapus.

Aku tidak ingin mendengar lagi apa yang terjadi, toh di sana sudah ada Bang Ar yang akan mengatasi.

"Gue serasa lagi nunggu keputusan antara hidup dan mati" keluhku.

Bukannya bersimpati, Chaka sama Daniel malah tertawa ngakak, membuatku jengkel dan memukul mereka dengan bantal sofa.

Tap ...

Chaka melempar ponselnya padaku, untung saja aku bisa menangkapnya sehingga tidak terjatuh.

"Sagara posting sesuatu" ucap Chaka, "itu tanda kalian sudah official atau belum sih?."

Mataku terbelalak dan segera membuka aplikasi di ponsel Chaka untuk melihat postingan Sagara.

Aku yakin betul jika foto ini diambil di dalam taxi saat mengantarku pulang tadi.

*-*

"Apa tidak bisa dilakukan hipnotis lagi?" Tanya Bang Ar pada orang disampingnya.

"Saya sarankan untuk menghindari itu untuk kedua kalinya Dok" jawab orang disampingnya itu. "Desya baik-baik saja, sejauh ini dia hanya membutuhkan waktu untuk menenagkan diri."

"Dokter Galu, apa dia pernah mengamuk?."

"Tidak pernah" jawab Galu dengan senyum mengembang, "dia hanya menangis segugukan setelah itu diam termenung, tampa harus saya kasih obat penenang."

Bang Ar menghela nafas berat, terlihat dia sedang banyak pikiran. "Apa kondisinya sekarang bisa dapat dikunjungi orang lain?."

"Bisa, tapi hanya sebentar dan beberapa menit saja...."

"Kalau begitu Bi bisa bertemu Sakura kan?."

Aku mengkah keluar dari balik tembok.

Aku berdiri tidak jauh dari mereka, kuatap Bang Ar dengan tatapan memohon, membuat Bang Ar menghela nafas.

"Dokter Galu belum selesai ngomong Bi."

"Aku gak nanya Abang" ketus Bilqis.

Lagi-lagi Regan menghela nafas pasrah sembari melirik Dokter Galu meminta pria disampingnya itu melanjutkan kalimatnya.

"Hanya orang-orang terdekat, tapi sebisa mungkin jangan menyinggung permasalahan kearah traumanya."

"Tuh ... Denger!."

Bibirku seketika mencebik dan mengedip-ngedipkan mata, apa separah itu sampai aku saja tidak bisa menemuinya?.

Bang Ar menghampiriku dan memelukku erat, "Bi gak salah sayang, jangan nangis."

"Tapi Bang ..."

"Bi gak salah, pokoknya Bi gak salah, paham!" Tegas Bang Ar.

Aku tidak menjawab, aku hanya diam, tidak mengangguk ataupun menggelengkan kepala. Kubalas pelukan erat Bang Ar.

Rasa bersalahku memang menguap hingga aku tidak bisa tidur, semalaman hanya melacak keberadaan Sakura karna Bang Ar tidak mau memberi tahuku.

"Dia akan baik-baik saja kan Bang?."

"Iya, akan baik-baik saja."

Bang Ar mengurai pelukan kami, tangannya membingkai wajahku dan tersenyum lebar.

Satu-satunya orang yang bisa aku percaya kali ini adalah Bang Ar, karna dia dokter sekaligus orang yang akan melakukan apapun untuk menenangkanku selain Ayah, Bunda dan Chaka pastinya.

"Jemput Ares gih, tapi jangan sampai ketahuan orang lain ya."

Kepalaku mengangguk pelan.

Entah kenapa aku malah mengiyakan sedangkan aku saja bingung untuk menghadapi Sagara beberapa hari ini.

Bagaimana aku menghadapi Sagara?.

Meski hubungan kami begitu erat sebelumnya, bagaimana sekarang?.

*-*

1
Efi Nurwardani
ah,,pertemuan yang direncanakan oleh author bikin melting 🥰
Unique: Syukurlah 🥰
total 1 replies
Rini Anggraini
hai thor salam kenal....saya suka baca novelnya,tp g tau jg alurnya gimana cuma ngalir ngikut aja,maaf klo boleh tau alur ceritanya kearah mana ya,soale belum nemu,ini cerita ttg cinta ato gmna ....🙏🏼🙏🏼😊
Master Bai: tapi kamu hebat bisa baca sampe sini.
total 1 replies
Efi Nurwardani
tidak sabar menanti mu thor
Unique: Terima Kasih 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!