NovelToon NovelToon
Dibuang Suami, Diratukan Adik Ipar

Dibuang Suami, Diratukan Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami Tak Berguna
Popularitas:226.4k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Regina, memilih bercerai dari sang suami yang telah menikahinya selama 5 tahun.

Dia selalu tidak terlihat di depan sang suami karena perempuan lain yang dicintai suaminya.

Namun setelah bercerai, ternyata malah menjadi awal dari kisah cintanya bersama sang adik ipar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Tertekan secara mental

Dor! Dor! Dor!

Sopir yang mengendarai mobil yang ditumpangi oleh Arvin dan Regina sangat terkejut saat mendengar suara tembakan di belakang mereka. 

Terutama ketika ia melihat lewat spion dalam mobil di mana saat itu mobil pengawal di belakang mereka keluar dari jalur dan menabrak pembatas jalan. Sepertinya ada masalah dengan mesin mobil.

Dor dor dor!

Suara tembakan kembali terdengar dan diarahkan ke mobil mereka membuat Arvin dengan cepat menarik Regina untuk menunduk bersamanya. 

"Tambah kecepatan mobil, hindari mereka!" Seru Arvin dengan cepat melepaskan sabuk pengamannya, satu tangan masih ada pada kepala Regina.

Dia yang sudah memiliki izin untuk memiliki sebuah senjata lalu merogoh tempat penyimpanan rahasia dalam mobil dan mengeluarkan sebuah pistol. 

"Kita tidak bisa terus di depan mereka," sang sopir membanting mobil ke kiri, lalu menginjak pedal rem secara mendadak membuat mobil mereka seketika melambat dan mobil yang mengikuti mereka yang berada dalam kecepatan tinggi pun berlalu mendahului mobil mereka. 

Sang wartawan yang tidak siap pun akhirnya terlambat menginjak rem dan akhirnya menabrak mobil yang ditumpangi Arvin. 

Bruk!

"Sial! Mereka dua mobil!" Sang sopir dengan cepat berteriak sambil mengemudikan mobilnya lagi. 

Namun saat itu, Arvin yang m mengintip ke belakang menyadari bahwa mobil di belakang mereka sama sekali tidak memiliki senjata dan dari cahaya lampu yang menyinari bagian dalam mobil, sudah terlihat jelas bahwa hanya ada satu orang di dalam mobil itu. 

Dia mengabaikannya, dan fokus ke mobil di depan yang kini memperlambat lajunya dan hendak menyamai kecepatan mereka. 

Seorang pria mengeluarkan kepalanya keluar dari jendela mobil dan memegang senjata dilaras panjang yang diarahkan ke mobil mereka. 

"Banting ke kanan!" Teriak Arvin membuat sang sopir membanting mobilnya ke kanan bersamaan dengan Arvin yang dengan cepat melepaskan sebuah peluru tepat menyasar ban mobil di depan. 

Dor!

Boommm!

Mobil di depan pun mengalami pecah pada bannya akibat peluru yang diluncurkan oleh Alvin membuat mobil itu akhirnya oleng dan harus menepi. 

Arvin menaikkan kaca mobilnya, dan melihat ke belakang di mana mobil tempat orang-orang bersenjata telah menepi di pinggir jalan, sementara mobil lain yang mengikuti mereka masih terus melaju dengan menjaga jarak. 

"Sepertinya itu wartawan, Saya melihat ada kamera," komentar sang sopir. 

Arvin tidak perduli, dia lebih memperdulikan Regina yang sedari tadi terus membungkuk di atas kursi Seraya gemetar menutup kedua telinga menggunakan tangan. 

"Maafkan Aku," Arvin dengan cepat melepaskan sabuk pengaman Regina dan menarik Regina ke pelukannya. 

Ketika dia memeluk Regina, Arvin bisa merasakan tubuh Regina yang gemetar dalam pelukannya membuat Arvin semakin menyesal karena tidak bisa mengendalikan situasi menjadi lebih aman untuk perjalanan pulang Mereka. 

Regina tak mampu mengeluarkan suara, dia seperti tercekat dan ketakutan memenuhi pikirannya.

Sang sopir yang melihat keadaan di belakang mengerti bahwa kondisi begitu buruk, jadi dia melajukan mobilnya dengan cepat hingga akhirnya mereka tiba di kediaman keluarga Taliban. 

Setelah tiba, kaki Regina gemetar ketika ia turun dari mobil, membuat Arvin dengan cepat membawa perempuan itu ke gendongannya lalu memasuki rumah. 

Christina yang saat itu masih menonton televisi, sebuah acara kesehatan sedang diputar di TV, ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk saat mendengar suara langkah kaki. 

Begitu melihat Arvin datang membawa Regina digendongnya, Dia sangat terkejut, perempuan itu langsung berdiri menghampiri keduanya. 

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Christina melihat wajah Regina yang pucat dan kaki yang gemetar.  

"Nanti saja ceritanya Bu," ucap Arvin segera melangkah menuju kamar Regina dan memberikan Regina di tempat tidur lalu melepaskan sepatunya. 

"Jangan khawatir, kita sudah di rumah," ucap Arvin menenangkan Regina. 

Regina mengangguk, tetapi tubuhnya masih gemetar karena terlalu takut mengingat kejadian tadi, Bagaimana kalau mereka mati dengan peluru bersarang di kepala mereka? 

Regina tidak bisa membayangkan hal seperti itu terjadi padanya sehingga dia perlu penyesuaian diri setelah insiden mengerikan tersebut. 

"Minum air hangat dulu," ucap Christina yang selesai mengambil air minum. 

Arvin membantu Regina duduk, dan melihat keadaan Regina sudah menjadi lebih tenang. 

Christina pun memegangkan gelas untuk Regina sampai Regina selesai minum barulah Christina meletakkan gelasnya dan menatap sang menantu dengan penuh khawatir. 

"Apa Ibu perlu memanggil dokter?" Tanya Christina memperhatikan wajah Regina yang tampak begitu pucat. 

Regina menggeleng, "aku akan baik-baik saja setelah istirahat sebentar," ucap Regina dijawab anggukan Christina hingga Arvin kembali membantu Regina berbaring lalu menyelimuti Regina. 

Arvin lalu duduk-duduk di sofa, menatap ke arah ranjang untuk memastikan Regina tetap tidur dengan nyenyak dan berjaga-jaga jika Regina tiba-tiba membutuhkan sesuatu.

Sementara Christina, dia menatap putranya dengan penuh rasa ingin tahu, tetapi Arvin menggelengkan kepalanya sambil berkata dengan pelan, "nanti saja Bu."

Christina mengangguk pelan lalu dia keluar dari kamar tersebut dengan penuh rasa khawatir, langsung menghampiri sopir yang membawa Arvin dan Regina. 

Saat menghampiri sang sopir di mansion para pekerja, Christina melihat sang sopir juga tampak sangat tertekan dengan wajah yang pucat duduk di sofa sambil merokok. 

"Nyonya," sang sopir langsung berdiri mematikan rokonya begitu melihat kedatangan Christina. 

"Apa yang terjadi?" Tanya Christina meniti.

"Itu,, kami diserang dalam perjalanan kembali ke rumah, sebuah mobil berisi orang-orang bersenjata menyerang kami, bahkan salah satu mobil pengawal mengalami kecelakaan di jalanan, tapi untungnya mereka semua sudah pergi ke rumah sakit. Keadaan Nyonya muda pasti lebih buruk, Dia terlihat sangat ketakutan di mobil, Saya yakin tembakan itu sangat mengusik mentalnya," ucap sang sopir dengan penuh rasa penyesalan. 

"Kelompok bersenjata?" Christina sangat terkejut, mereka tidak memiliki musuh, kecuali musuh dalam bisnis, tapi tidak akan melakukan hal sampai sejauh itu.

"Benar, saya rasa itu ada beberapa orang, mungkin lebih dari 3 orang," kata Sang sopir masih dengan wajah yang pucat. 

"Beraninya orang-orang itu!" Christina benar-benar marah, "kalau begitu istirahat lah, Kau tidak perlu bekerja sampai keadaanmu pulih," kata Christina langsung berlalu dari mansion para pekerja dan kembali ke kediaman utama. 

Begitu masuk ke kediaman utama, ia melihat suaminya baru saja pulang sehingga Christina langsung menarik suaminya dan memaksa pria itu untuk segera melakukan penyelidikan atas apa yang telah menimpa Arvin dan Regina di perjalanan.

1
Uba Muhammad Al-varo
kasihan sekali hidup mu Kevin akibat dari kejahatan mu ke Regina, akhirnya membuat otaknya Kevin miring, tenang Regina jangan kemakan sama omongan nya Kevin yang jelas' Kevin nya nggak waras
Akbar Razaq
pantesan kevin cinta banget sama selena lah mereka SM cocok sifat dan wataknya.
Warijah Warijah
Hanya Arvin yg tahu Regina masih Virgin ga waktu pertama kali berhubungan.. jd klo memang Arvin merasa benar y jgn takut, bungkam mulut busuk Kevin itu..
Warijah Warijah
Nah kn Arthur sdh tahu sepak terbang Kevin selanjutnya.. mkny cegah Kevin agar tdk bikin masalah kedepannya, yaitu dengan cara mengurung dipenjara, kn kesalahan Kevin bnyk sm Regina dimasa lalu....
Christin
paling itu suruhan Arthur yg gk terima adiknya disiksa batinnya dng Kevin dan Selena tunggu saja Kevin sendiri sedang dihukum ayahnya🤭😛
Kamiem sag
bah..... belum tobat juga si Kevin
Kamiem sag
untung kakek belum tau sekejam apa Kevin pd Regina
Lyvia
sencinping kau kevin 😡🤬🤬🤬
Sunaryati
Kevin sepertinya memerlukan therapist otak di RSJ karena saking cintanya pada Selena semakin tidak waras, dan keluarga Tsliban mslah membiarkan keliaran, pernikahan pertama fitnah Selena gagal ini fitnah akan sangat gagal, Kevin segera menyusul Selena ke penjara
Sunaryati
Kau harus bantu Arvin untuk menggagalkan usaha Kevin untuk menghancurkan pernikahan Regina. Kevin mungkin amnesia, bukankah ia sendiri menyia- nyiakan Regina bahkan menjebak untuk diambil hatinya untuk Selena.
Sunaryati
Kevin benar benar cari masalah yang akan menyulitkan dirinya sendiri
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
haissss ada2 aja ini konflik nya
Giantini
gila si Kelvin
Mey Abimanyu
kluarga Taliban juga engga tegas smaa Skali..

regina juga , udah tau awal pertama yg nyentuh dia Arvin masih aja percaya Kevin .
bisa engga sih regina ini sifatnya di ganti yg engga menye² gitu .. 😌😌
Giantini
Kelvin bener" bodoh
Rizky Sandy
klau regina percaya berarti dia bodoh,,,,,
Indriani Kartini
apaaunya Kevin sih seenaknya saja mengaku2 , huh gdeg bngt
Anita Rahayu
buat kevin di penjara sama si sundaklnya itu oleh arthur thor biar impas
Bunda Keisha
kepedean banget Kevin...
Christin
Cinderella yg benar baik hati dan sabar nah loo hati busuk bin julit... Selena² sadar dong 😇😇😇🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!