NovelToon NovelToon
Colloseum: Survival Game

Colloseum: Survival Game

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Anime / Fantasi Isekai / Game / Light Novel
Popularitas:348
Nilai: 5
Nama Author: rider1049v

Survive Game adalah permainan dimana semua pemain nya harus bertahan hidup hingga dia menjadi orang terakhir, para pemain di bolehkan saling membunuh ataupun kerja sama. Dan siapapun yang berhasil bertahan sampai akhir, akan mendapatkan hadiah berubah hal untuk meminta satu permintaan apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rider1049v, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rintangan Phase 1

Setelah menyelesaikan kesalahpahaman nya. Taro, Asaki, dan Chaelye mulai berpetualang bersama, meskipun Taro masih belum mempercayai mereka sepenuhnya.

"Jadi, kau ini sebenarnya siapa?" tanya Chaelye ke Taro.

Taro menatap Chaelye selama beberapa saat lalu menjawab. "Nama ku Taro, Akira Taro. Seorang pemburu Oni."

"Pemburu Oni, Oni itu bukannya iblis legenda Jepang kan?" Chaelye bertanya lagi.

"Mereka bukan legenda, mereka benar-benar ada di dunia ku." jawab Taro dengan ekspresi yang polos.

"Jadi begitu," kata Chaelye.

"Kalian, apa kalian tidak berpikir bahwa ini terlalu tenang?" tanya Asaki.

Taro dan Charlye terdiam, secara tiba-tiba tanah di bawah mereka semua runtuh, Taro, Asaki, dan Charlye terjatuh ke dalam sambil berteriak.

Beberapa saat kemudian, mereka bertiga terbangun di sebuah lift yang terus turun ke bawah.

"Dimana ini?" tanya Chaelye sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Entah lah, yang jelas ini bukan tempat yang bagus." jawab Asaki.

Sela kemudian muncul di hadapan mereka bertiga.

"Selamat datang para pemain, di rintangan ke 1 dari phase 1 ini," kata Sela. "Kalian saat ini berada di rintangan 1 hutan utara, itu artinya kalian akan melewati salah satu rintangan yang cukup mudah, kalian benar-benar beruntung." lanjut Sela sambil tersenyum senang.

"Menarik, apa rintangan itu?" tanya Taro.

"Kalian akan memasuki labirin yang di huni oleh monster bayangan, jika kian ingin keluar maka kalian harus menghancurkan inti atau core labirin, tapi monster bayangan itu akan menjauhkan kalian dari core itu," jawab Sela sambil tersenyum dan memperlihatkan contohnya di papan tulis yang muncul entah dari mana. "Kalau begitu, selamat bersenang-senang!" lanjut Sela sambil melompat dan menghilang.

Lift itu akhirnya berhenti di depan pintu labirin, labirin itu memiliki tembok yang sangat besar dan luas, bahkan Taro dan yang lainnya terlihat seperti semut di dalam labirin itu.

"Benar-benar besar." kata Chaelye dengan rasa kagum.

"Kurasa tugas pertama kita adalah mencari core dungeon itu." kata Taro.

"Apa yang itu?" tanya Asaki sambil menunjuk ke arah depan.

Tepat 10 kilometer di depan mereka, terdapat sebuah bola kristal besar yang bersinar merah dengan papan besar bertulisan kan "Core" di atasnya.

"Bukannya itu terlihat seperti jebakan?" tanya Taro.

"Apa salahnya di coba." jawab Asaki.

Mereka mulai berjalan mendekati Core itu, dan tidak ada monster bayangan yang di katakan Sela menghadang mereka sejauh ini.

"Apa benar itu core nya?" tanya Chaelye pada Asaki.

"Apa salahnya mencoba." jawab Asaki dengan tersenyum tipis.

Setelah berjalan beberapa meter, secara tidak sengaja Asaki menginjak sebuah jebakan, dia langsung berhenti dan tidak bergerak.

"Kalian, seperti nya aku baru saja menginjak jebakan." kata Asaki.

"Yang benar saja itu karena kau tidak berhati-hati." kata Chaelye.

Beberapa detik setelah Chaelye mengatakan nya, dia juga menginjak jebakan dan terdiam tidak bergerak.

"Asaki..." kata Chaelye dengan nada panik.

"Dasar!" kata Asaki.

Asaki melihat ke arah Taro.

"Taro, berhati-hati lah, banyak jebakan disini." kata Asaki.

"Kau pikir kenapa aku tidak bergerak dari tadi?" tanya Taro sambil menunjuk ke arah kakinya.

Asaki dan Chaelye melihat ke arah kaki Taro, dan ternyata dia sudah menginjak jebakan.

"Yang benar saja." gumam Asaki dengan kesal.

Jebakan yang mereka injak kemudian menyala terang dan membentuk segitiga, dan di hadapan core itu muncul gerbang besar dengan lambang yang sama, gerbang itu terbuka dan monster bayangan yang jumlahnya sangat banyak keluar dari gerbang itu dan langsung mengincar mereka bertiga.

"Jadi itu monster bayangan yang Sela katakan, menarik." kata Taro.

"Bukan waktunya terkesan, ayo lari!" teriak Chaelye dengan panik.

Mereka bertiga langsung berlari ke arah belakang, monster-monster bayangan itu mengejar mereka semua, mereka berlari sekuat tenaga.

"Mereka benar-benar menyebalkan." kata Asaki.

Asaki berbalik belakang dan berhenti kemudian membentuk sebuah bola api, tapi seketika lantai yang ada di bawah Asaki terbuka dan Asaki terjatuh lebih dalam ke labirin.

"Asaki!!" teriak Chaelye.

"Jangan berhenti!" kata Taro.

"Tapi..." balas Chaelye.

Taro kemudian berhenti dan berbalik badan, kemudian Taro mengeluarkan pedang milik nya, kemudian dia mengeluarkan gasing dengan lambang buah persik dan memasang nya di kepala gagang pedang nya, lalu memutar gasing itu.

Lagu Chakkiri Bushi, salah satu lagu tarian Bon Odori mulai terdengar, Taro terus memutar gasing itu berkali-kali, hingga pedang merah nya berubah warna menjadi putih.

"Hahahahaha....... Memburu bayangan memang bukan acara festival, tapi kalian sudah mengacaukan festival ku, Terima lah akibatnya!" kata Taro dengan tegas dan bersemangat.

Chaelye melihat Taro dengan kebingungan, karena sifat Taro berubah dari yang tadinya tenang dan santai menjadi bersemangat. "Siapa?" tanya Chaelye.

"" teriak Taro.

Taro mengayunkan pedangnya dan tebasan cahaya besar langsung mengarah ke monster-monster bayangan itu, setelah membunuh beberapa monster bayangan, tebasan itu berhenti dan terhisap ke dalam tubuh monster-monster bayangan itu, hal itu membuat Taro sangat terkejut.

"Apa!" kata Taro dengan terkejut.

Monster-monster bayangan itu mengejar Taro dan Chaelye dengan kecepatan yang sedikit lebih cepat dari sebelumnya.

"Ba-bagaimana sekarang Taro?" tanya Chaelye dengan ketakutan.

Taro terdiam sejenak memikirkan rencananya.

"Untuk saat ini......"

Taro menggendong Chaelye dan mulai berlari dengan cepat.

"Kita lari!" jawab Taro.

Chaelye terkejut saat Taro menggendongnya, wajahnya terlihat sedikit memerah.

Di sisi lain labirin.

Asaki terjatuh dari atas, tapi dia berhasil mendarat dengan aman.

"Dimana ini?" tanya Asaki.

Asaki mendengar suara langkah kaki di belakang nya, dia langsung berbalik badan.

"Siapa disana?" tanya Asaki.

"Jangan waspada begitu Asaki." jawab suara itu.

Terlihat dari balik bayangan, muncul seorang anak laki-laki dengan jubah putih hitam yang menutupi seluruh tubuh nya, dan rambut hitam.

"Nama ku Shin, Asuka Shin." kata laki-laki itu sambil menunjukkan senyuman mencurigakan.

1
Protocetus
kunjungin ya novelku, Mercenary of Dorado
Kiriyama Noe
10 km apa nggak kejauhan cuy
Kiriyama Noe
bagian ini setelah labirin bagusnya di kasih titik
Kiriyama Noe
Kurang bagus kalau di kasih kurung untuk menjelaskan pikiran karakter, lebih baik langsung saja tanpa pakai kurung
rider1049v: itu udah jadi ciri khas ku sendiri
total 1 replies
Kiriyama Noe
lumayan untuk episode ini, tapi ya masih sedikit kurang penjelasan, dan ada juga yang typo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!