Dahlia anak yatim piatu yang menikah di usia 23 tahun dengan Roy atas dasar cinta. 2 tahun pernikahan tanpa kehadiran buah hati membuat dahlia direndahkan oleh mertuanya dan selalu dibandingkan dengan cyntia istri dari arya adek kandung roy, karena pekerjaan membuat arya hidup terpisah dengan cyntia sehingga roy yang mengambil alih tugas arya selama kehamilan cyntia, perhatian roy membuat cyntia ingin memiliki roy hingga sengaja membuat kesalahpahaman antara roy dan dahlia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linhakarken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04 KMK
Esok harinya aku bersiap siap untuk kerumah mas roy, meski ada rasa cemas dan khawatir tapi semua harus kujalani. "Bismilah.. Semoga semua berjalan lancar" kutemui mas roy yang sudah menunggu diruang tamu. "ayo mas langsung berangkat aja" mas roy melangkah keluar menuju mobilnya dibukakan pintu mobil agar aku bisa langsung masuk kedalam mobil.
"jangan tegang gitu, santai aja ya kita pasti bisa dapati restu ibu" mas roy mengenggam tanganku saat akan melajukan mobilnya aku hanya menganggukan kepala dan tersenyum. "kita berangkat ya" kami berangkat dalam keheningan mungkin karena ketegangan yang kami rasakan saat ini. Hubungan kami terbilang nekat karena lagsung dihadapi dengan pernikahan, aku juga gak pernah menyangka akan segera menikah di usia muda, usiaku kini baru 23 tahun. kami menjalin hubungan kurang dari 6 bulan dan mas roy ingin segera menikah karena tuntutan orang tuanya.
"udah sampai ayo turun, ibu pasti sudah nunggu di dalam" mas roy menggandeng tanganku menuju ruang keluarga di dalam aku melihat seorang wanita paruh baya yang sedang duduk melihat ke arah kami. "bu kenalkan ini dahlia wanita yang akan aku nikahkan" ku ulurkan tanganku dan menyium punggung tangan ibunya mas roy. "silahkan duduk" ucap ibu "usiamu berapa?kelihatan masih muda" tanya ibu memandang ke arahku menelisik penampilanku dengan seksama "23 tahun bu saya masih kuliah dan sebentar lagi mau wisuda" jawabku berusaha tetap tenang "setelah kamu menikah apa kamu akan bekerja atau hanya menjadi ibu rumah tangga?" ibu bertanya lagi "lia akan dirumah bu, buat apa dia bekerja kalau aku bisa menuhi kebutuhannya" sahut mas roy tanpa mau mendengar jawabanku padahalkan aku ingin bekerja "Roy dia masih muda bagi ibu dia belum cukup umur untuk menikah, kenapa kamu menolak pilihan ibu yang sudah ibu jodohkan untukmu?" sahut ibu yang mulai emosi "Roy hanya mau menikah dengan dahlia bu, Roy mencintai dahlia" jawab mas roy tegas "cinta bisa tumbuh seiring waktu roy, gak ada yang salah dengan pilihan ibu, dia wanita cantik,dari keluarga berada,dia dewasa" "tapi roy gak cinta bu, kalau ibu gak merestui kami,roy akan keluar dari rumah ini dan roy akan tetap menikah dengan dahlia" mas roy menarik lenganku keluar rumah "maafkan ibu ya sayang" ucap mas roy yang terlihat masih emosi atas kejadian tadi. "iya mas, tapi mas aku ingin bekerja setelah kita menikah nanti" ucapku dengan ragu. "kita bicarakan itu nanti, sekarang mas antar kamu pulang" mas roy mengantarkan aku pulang kerumahku dan langsung pulang kerumahnya.
"aahhh...rasanya capek banget padahal tadi hanya ketemuan bentar sama ibunya tapi kenapa rasanya badan pegal semua ya? Ini pasti efek tegang jadi otot pada kaku semua" gumamku saat duduk di sofa, ku setel tv untuk mengurangi kegundahan hati. "rasanya hatiku tambah berat untuk melangkah lebih lanjut, mas roy memang mencintaiku,memanjakanku,memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus jujur aku merasakan semuanya tapi melihat penolakan dari ibunya kenapa rasanya berat ya? Apa aku menyerah aja ya tapi aku belum rela kehilangan sosok mas roy, arrrggg..pusing" gumamku seorang diri, maklum lagi galau dengan kondisi yang rumet membuat aku dilema.
Ting...sebuah pesan masuk,kulihat ternyata pesan dari mas roy "mas sudah dirumah, mas mohon kamu jangan terpengaruh dengan ucapan ibu, mas akan tetap menikahi kamu mas harap kamu gak pernah ragu dengan ketulusan mas" ting..."mas janji akan membuat ibu merestui hubungan kita dan membatalkan perjodohan mas dengan pilihan ibu" ting "mas mohon jangan ragukan ketulusan mas, mas benar benar mencintaimu, kamu tidur ya gak perlu kamu balas pesan mas, selamat malam sayang" setelah membaca aku jadi yakin untuk mempertahankan hubungan kami, selama mas roy kuat dengan pendiriannya maka aku juga akan kuat mempertahankan mas roy disisiku.
"pagi besti, pagi pagi udah melamun aja. Gimana pertemuannya dengan camer?lancarkan?" susan menghampiriku yang sedang duduk dikantin kampus, hari ini aku menyerahkan hasil revisiku untuk ditandatangani agar segera dijilid "ternyata mas roy sempat mau dijodohkan dengan pilihan ibunya tapi mas roy gak setuju dan menolaknya dengan tegas mas roy lebih milih gue" jawabku lesu "terus apa yang lu pikirin kalau pak roy sudah milih lu?" tanya susan heran "lu pernah nonton sinetron di ikan terbangkan?kisah tentang mertua yang terpaksa menerima calon anaknya? Gue takut pernikahan gue akan tragis seperti di sinetron yang dianiaya saat suaminya kerja" jawabku sedikit ngedrama ke susan "itukan cuma cerita li belum tentu juga ada di kisah nyata" jawab susan yang tanpa permisi mengambil minumanku "sinetron juga di angkat dari kisah nyata san" ucapku menatap sengit ke arah susan karena sudah meminum minumanku tapi yang dilihat malah cuek. "terus akhirnya gimana?" susan masih penasaran dan membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman "akhirnya minuman gue lu habisin, ganti gak?" ucapku menunjuk gelas yang sudah kosong "iya iya gue ganti, gue traktir deh am makanannya, bentar gue pesankan dulu lu duduk yang anteng disini" sahut susan yang langsung memesan makanan dan minuman buat kami.
"nih bakso dan es jeruknya, lumayan buat dengerin cerita yang cukup menarik haa....haaa...haa..." susan menaruh bakso dan es jeruk ke arahku "lu pikir lagi nonton drakor apa?" ucapku sewot tapi tetep aja aku makan baksonya haa...haa...haa... Rejeki gak boleh di sia-siakan. "terus gimana selanjutnya?" tanya susan yang masih penasaran "katanya mas roy akan membuat ibunya merestui hubungan kami" jawabku sambil memakan bakso yang sangat mengiurkan "bagus itu berati pak roy beneran serius sama lu, lu gak usah terlalu mikirin cerita di ikan terbang gak semua kisahnya nyata dah jalani aja dulu kalau gak cocok tinggal cerai aja gampangkan" jawab susan enteng "lu pikir gampang apa, kalau udah nikah bakalan ribet urusannya gak segampang waktu pacaran yang kalau ada masalah tinggal putus terus nyambung lagi hhmmmm.." aku hanya bisa geleng geleng mendengar celoteh susan yang menggampangkan suatu hubungan "kapan lu mau berpikir dewasa san? Bentar lagi lu udah lulus terus terjun ke masyarakat, menikah,punya anak hmmmm..." tanyaku serius "masih lama kali dah...lia, lu nya aja yang terlalu serius menghadapi kehidupan jadinya dapat bapak bapak deh haaa....haaa...haaa..." timpal susan bangga "enak aja" "jarak umur kalian aja jauh lu 23 tahun pak roy udah 30 tahun" jawab susan cengengesan. "hanya beda 7 tahun kali san, dah ah gue balik duluan dah..." kutinggalkan susan yang belum selesai dengan makanannya "woiii tungguin gue" setelah menyuap pentol bakso susan mengejarku.