Hati Bella merasa terus tersiksa, pernikahannya tidak mendatangkan kebahagiaan dalam hidupnya, ia mencoba kabur tapi...
BRUK...
Tubuh Bella terbanting ke lantai hingga membuatnya jatuh pingsan.
Beberapa bulan kemudian ia kembali bertemu cinta pertamanya dan akhirnya menikah dan hidup bahagia namun, semua tidak berlangsung lama ketika Bella sepenuhnya telah kembali ke dunia gelap, ia dihadapkan ego besar setelah penghianatan suami keduanya.
Akankah pernikahan mereka akan baik baik saja? lalu bagaimana kisah selanjutnya Bella?
Dan rahasia mengerikan apa di balik sosok Bella?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oktavianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berseteru
Suasana memanas. Bella menggenggam tangan ibu mertuanya, ia sedikit mundur ke sisi wanita paruh baya tersebut. Jantungnya berdegup kencang, ia benar benar takut.
"Ini lagi prempuan jalang, bikin sial!." Seru Aji ke arah Bella, penuh kebencian.
Mendengar ucapan itu Mas Shaka naik darah, ia melemparkan kepalan tangannya ke wajah Aji.
PLAK...
Keadaan menjadi riuh, Aji tidak terima dan berusaha melawan balik pukulan Mas Shaka.
"Istighfar, Nak!!, sudah sudah!." Ibu coba melerai, tapi baik Mas Shaka dan Aji keduanya tidak ada yang mendengar.
Bella mundur perlahan sampai tubuhnya menyentuh dinding, ia tidak kuasa harus melihat kejadian seperti ini kembali, badan sintal Bella merosot sampai akhirnya ia terduduk di lantai.
Ibu mertuanya sibuk melerai, sampai akhirnya petugas kebersihan yang kebetulan lewat ikut membantu melerai mereka, diikuti satpam yang memberi peringatan keras.
Padahal sedari tadi Mas Shaka mencoba menahan emosinya, ia memberi tahu bahwa kasus kecelakaan ini telah ditangani pihak polisi. Dan berdasarkan informasi dari olah TKP dan saksi mata, Fhreya tidak bersalah sama sekali, ia justru berusaha menghindari pemotor yang melawan arah agar tidak fatal.
Dan kecelakaan ini adalah murni kecelakaan tanpa keterlibatan Bella. Namun karena Aji sudah keterlaluan menyangkut pautkan Bella serta menghina secara terang terangan, ia tidak berpikir dua kali untuk membalas ucapannya.
"Pak. ini Rumah Sakit, sekali lagi mohon untuk tidak membuat kegaduhan! " Ucap petugas keamanan mengingatkan kembali.
Beruntung, kehadiran satpam membuat perseteruan mereka berhenti, meski dalam hati keduanya masih memiliki emosinya sendiri.
Mas Shaka menengok kebelakang, istrinya sedang terduduk, tatapannya kosong. Ia menyadari sesuatu, dari tadi ia mengabaikan Bella.
"BELLA!."
Mas Shaka berlari menghampiri istrinya, ia panik, mendapati wajah Bella terlihat syok, tatapannya juga kosong. Segera Mas Shaka memeluk tubuh istrinya dengan erat, di ikuti Ibu mertuanya yang mengelus rambut Bella, juga barusan menenangkannya.
"Sabar ya, Nak... Sabar... ."
Mas Shaka membantu Bella berdiri, ia memandu tubuhnya untuk duduk dibangku ruang tunggu.
"Maafin Mass... Maafin Mass... Mas nggak akan seberangan bertindak, kamu yang tenang ya sayanggg.... ."
Dengan penuh perhatian Mas Shaka berusaha membuat Bella merasa tenang, ia juga merasa bersalah karena tidak bisa mengontrol emosinya, seharusnya dia tidak meladeni Aji brengsek tersebut dan lebih mementingkan Bella.
Ibu mertuanya juga tampak terkejut dengan perlakuan Aji, yang menghina menantunya dengan ucapan yang tidak pantas, padahal jelas jelas menantunya tidak ada hubungannya dengan kecelakaan Fhreya.
"Ibu temenin Fhreya sendiri dulu, Shaka bawa Bella keluar dulu." Ucapnya meminta izin.
Ibunya mengangguk ia langsung pergi menuju kamar rawat Fhreya di ruang VIP lantai atas.
***
Bella tidak mengucapkan sepatah katapun, Shaka membawanya duduk ke tempat yang lebih sepi. Bella diam saja ia tidak mau berbicara dengan suaminya.
Meski kekerasan sudah biasa dimata Bella sejak kecil tapi justru setelah beranjak dewasa ia merasa begitu takut.
Bella tidaklah lahir dari keluarga yang rukun, dan terlebih lagi pernikahan sebelumnya juga demikian, penuh dengan pertengkaran dan kekerasan. Hal ini juga yang telah merubah tokoh Bella menjadi sosok yang begitu rapuh saat ini, terlebih lagi keluarga mantan suaminya, Aksa dan keluarganya masih sering mengusik hidupnya, seperti saat ini, takdir mempertemukan Bella dengan Aji membuat ia kembali bersedih.
Awalnya Bella percaya, bahwa setiap pernikahan memiliki ujian dalam Rumah Tangganya masing masing, namun, jika dirinya terus terusan menderita sendiri, itu bukanlah lagi sebuah ujian, sampai akhirnya ia memutuskan pergi.
Julukan prempuan jalang yang di lontarkan Aji, mantan kakak iparnya bukan tanpa alasan.
Bella waktu itu sedang mandi, ponselnya tergeletak dimeja kamar. Aksa, mantan suaminya tiba tiba mendengar bunyi pesan dan segera meraih ponsel tersebut.
Sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal. Entah pesan apa yang dia baca, begitu Bella memasuki kamar ia sudah langsung ditarik, tubuhnya dibanting ke atas kasur.
"Siapa dia, cowok baru kan."
Aksa menyudutkan Bella dengan tuduhannya, tidak membiarkan wanita itu menjelaskan kebenarannya.
"It.tu nomor editor, Mas." Jelas Bella, namun ucapannya justru membuat Aksa semakin mengamuk. Ditariknya tangan istrinya, dengan berbagai makian ia menuduh isterinya berselingkuh.
"Nyesel kan nikah sama pemuda miskin kaya aku, makanya kamu selingkuh, dasar nggak tau diri!?."
Aksa tetap dalam tuduhannya, tanpa mampu membuktikan apapun.
Dalam hati Bella berpikir kenapa harus menuduhnya berselingkuh, padahal Aksa sendiri yang terlihat akrab dengan kenalan wanita di sosial media, bahkan ia beberapa kali terlihat begitu asyik bertukar pesan sampai mengabaikan Bella disisinya.
"Puas kamu nuduh aku selingkuh, atau kamu yang nyaman ada cewek baru." Balas Bella. Ia tajam menatap Aksa yang berniat menampar dirinya.
"TAMPAR!!." Seru Bella.
Bella menantang, didekatkan wajahnya yang masih basah ke arah Aksa.
Tiba tiba gerakan tangan Aksa berhenti, ia langsung pergi meninggalkan Bella sendiri.
Entah kemana Aksa pergi namun, ia tidak kembali sampai keesokan harinya
Pukul 09.00 Wib, langkah kaki terdengar memasuki rumah. Itu suara langkah kaki Aksa, dan ia menuju meja makan berbincang dengan kedua orangtuanya.
Bella memang tinggal satu atap dengan mertuanya yang sudah memasuki usia senja, tidak banyak yang bisa diobrolkan selain hal seputar ladang.
Dan setiap kali pasangan suami istri ini bertengkar keduanya juga tidak mengetahui, seperti saat ini, Aksa yang semalaman tidak dirumah setelah menyakiti dan menuduh istrinya berselingkuh.
Padahal itu hanya pesan editor yang memberikan penawaran untuk menerbitkan karya.
Sebelum menikah dengan Aksa, Bella adalah seorang penulis, tapi tidak ada yang mengetahui hal ini, termasuklah Aksa.
"Owalah... ternyata benar, cari prempuan iku mending gadis desa biar punya adab."
Ibu mertuanya sedang berkata, tapi sebenarnya ia sedang menyindir.
Disini Bella menduga sepertinya setelah pertengkaran ia pergi ke salah satu rumah saudaranya, dan mengadu hal yang tidak tidak tentang Bella yang berselingkuh.
"Wong wadon anane gawe susah, nglarani wong lanang, karep dadi opo," sambung mertuanya, yang sedikit bisa Bella pahami ucapannya.
Sosok Aksa pasti sudah mengadu sana sini, termasuk kepada orang tuanya, dirinya merasa paling tersakiti dan tersiksa beristri seorang Bella, padahal selama ini Bella tidak pernah menutut nafkah lahir yang tidak pernah diberikan oleh Aksa.
Aksa telah menganggur selama satu tahun. Ia tidak mencoba bekerja, hanya pernah sekali melamar tapi terus dilarang orang tuanya, mereka beralasan sudah tua dan menahan Aksa agar tetap dirumah.
Memang benar menjaga orang tua adalah kewajiban anak, tapi dimata Bella jika ia sudah beristri maka kewajiban utama adalah istri. Lagipula rumah ketiga anak yang lain masih satu komplek, dan selalu berkunjung setiap hari.
Karena tidak diperbolehkan bekerja, Aksa yang pengangguran sering bertengkar masalah ekonomi dengan Bella. Aksa kadang tanpa sadar menjadikan Bella pelampiasan kemarahannya, ia menjadi ringan tangan mudah tersulut emosi, menjadikan hubungannya tidak lagi harmonis bersama sosok suaminya dahulu. Laki laki yang dinikahi Bella seakan sosok berbeda dari yang Bella kenal sebelum pernikahan.
Keluarga besarnya juga perlahan berubah sikap kepada Bella, hanya karena dianggap tidak bisa memberi keturunan setelah satu tahun lebih menikah. Apa daya Bella ia hanya mampu menahan segalanya dalam diam sampai detik ini.