AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 MIIM
"Hikss hikss mommy" ucap Aurora. "Daddy jahat banyak musuh nya hikss hiks" Aurora meracau tanpa sadar dalam pelukan Axel.
"ssshhh" desis Axel ketika merasakan tekanan di bagian perut nya yg terkena tembakan.
Axel membalas pelukan Aurora karena entah mengapa dia juga merasakan sesak di dada nya melihat Aurora menangis.
Aurora melepas peluk nya namun tidak dengan tangis nya. Aurora menatap wajah tampan Axel dengan teliti.
"Ma-maaf" ucap Aurora dengan pelan dan menundukkan kepala nya dengan tubuh yg masih bergetar.
Axel tersenyum melihat Aurora namun Axel yg semakin melemas karena sedari tadi menahan rasa sakit pun tak bisa menahan nya lagi, Axel tumbang dan terjatuh tergeletak di jalanan.
Aurora yg melihat itu pun terkejut dan langsung menolong Axel untuk bangun.
"Tuan tuan bangun" ucap Aurora menepuk pelan rahang Axel.
Jack yg melihat tuan nya pisang pun keluar dari mobil dan membawa Axel masuk ke dalam mobil dengan di bantu Aurora.
Di dalam mobil Aurora meletakkan kepala Axel berada di paha nya. Sesekali Aurora mengelus pelan rambut Axel sambil menangis.
"Cepatt dongg" ucap Aurora kepada Jack.
"Iya nona ini sudah kecepatan tinggi." Jawab Jack.
Tak lama kemudian mobil mereka sudah sampai di rumah sakit.
"Suster tolong" teriak Aurora.
"Ada nona?" Tanya suster tersebut.
"Cepattt bawa dia dan segera tangani" teriak Jack yg sudah tak bisa menahan rasa khawatir nya.
Para suster itu pun membawa Axel ke ruang operasi untuk mengeluarkan peluru yg masih bersarang di perut Axel.
Aurora duduk di kursi sambil menangis dengan tubuh yg bergetar.
Jack yg melihat itu pun mendekati Aurora dan duduk di samping nya.
"Kenapa anda menangis nona?" Tanya Jack.
"A-aku...aku gapapa" jawab Aurora berbohong.
Jack yg melihat itu pun tak langsung percaya karena dia sudah sering mengintrogasi musuh nya dan dia sudah tau jika sekarang Aurora sedang berbohong.
"Di-dia kenapa?" Tanya Aurora. "Ehh maksud saya ke-kenapa perut nya berdarah?" Jelas Aurora.
Jack terdiam mendengar pertanyaan Aurora karena Jack pun tidak tau bagaimana kejadiannya seperti apa.
Jack menggelengkan kepala nya. "Saya tidak tau nona" jawab Jack.
"Kau juga terluka kenapa di sini harus nya kau juga di obati" ucap Aurora sambil menatap wajah Jack yg babak belur dan ada banyak luka di tubuh nya.
"Saya harus memastikan bahwa tuan Axel baik baik saja. Lagian saya juga tidak apa apa tak sebanding dengan luka yg di alami oleh tuan Axel" jawab Jack.
Ceklekk,,
Pintu ruang operasi terbuka dan keluar lah seorang dokter.
Aurora dan Jack bangkit dari duduk nya dan menemui dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan nya dok?" Tanya Aurora dan Jack bersamaan.
"Operasi nya berhasil namun tuan Axel sudah banyak mengeluarkan darah sehingga tuan Axel kritis dan harus segera mendapat donoran darah" ucap dokter tersebut dengan serius. "Namun untuk golongan darah Rh-null tidak ada di rumah sakit ini dan sangat sulit di dapat kan" jelas dokter tersebut.
"RH-NULL?" teriak Aurora terkejut namun tidak dengan Jack.
"Baik dok kami akan segera mendapat gol darah tersebut." Jawab Jack.
Tak lama kemudian mommy Riana dan Daddy Alex pun tiba di rumah sakit.
"Jack bagaimana keadaan Axel nak?" Tanya mommy Riana sangat mengkhawatirkan putra nya.
Jack tertunduk. "Tuan Axel kritis mom dan dia harus segera dapat donoran darah" jawab Jack.
"Dad?" Ucap mommy Riana kepada suami nya.
"Iya mom Daddy akan coba untuk mendonorkan darah Daddy" jawab Alex.
"Daddy kita temui dokter nya" ucap Daddy Alex.
Tak lama kemudian dokter dan Alex pun sudah melakukan transfusi darah.
"Bagaimana dok?" Tanya mommy Riana.
"Begini nyonya tuan untuk donoran darah dari tuan Alex itu kurang karena memang tuan Axel banyak mengeluarkan darah saya tidak bisa mengambil darah itu semua dari tuan Alex takut nya akan mengganggu kesehatan tuan Alex." Jelas dokter tersebut.
Mommy Riana tak bisa lagi menahan tangis nya ia nangis sesegukan di pelukan suami nya.
Jack terpaku mendengar ucapan dokter karena memang sulit untuk mendapatkan donor darah yg di miliki Axel.
Aurora melihat dengan jelas bagaimana kesedihan keluarga tersebut, Aurora tak bisa menahan air mata nya ia pun ikut menangis di kursi.
Aurora menelpon teman teman nya untuk mencari donoran untuk Axel. Aurora berjalan sedikit menjauh dari mereka dan mengambil ponsel nya.
"Hallo sha l gol darah Lo apa?" Tanya Aurora kepada gesha.
"Kenapa emang?" Tanya gesha balik. "Lo dimana Rara kenapa belum pulang?" Tanya gesha sedikit khawatir.
"Itu ga penting sha, sekarang gue tanya sekali lagi gol darah Lo apa?" Tanya Aurora.
"Golongan darah gue O raa emang kenapa sih tiba tiba banget nanya golongan darah." Jawab gesha.
Tuttt
Panggilan di matikan oleh Aurora dan menghubungi teman teman nya yg lain. Namun nihil tidak ada yg sama dengan golongan darah Axel.
Hingga tinggal satu nomor yg belum Aurora hubungi yaitu Nomor Ellin, namun Aurora tampak ragu untuk menanyakan nya sebab ia berfikir jawaban nya sama dengan lain.
Aurora memencet nomor tersebut dengan perasaan yg tak karuan karena pasal nya ia sangat khawatir akan keadaan Axel.
"Ha-halo kak?" Ucap Aurora dengan suara serak nya akibat terlalu lama menangis.
"Iya ada raa kok suara kamu kayak lagi nangis? Kenapa?" Tanya Ellin dengan lembut.
"Rara mau nanya kak, golongan darah kakak apa?" Tanya Aurora dengan hati hati.
"Ohh golongan darah kakak itu paling langkah raa Rh-Null", jawab Ellin terkekeh karena gol darah nya sangat aneh menurut nya.
Aurora terdiam tak bisa berkata kata dia begitu senang mendengar ucapan Ellin.
"Ka-kakak se-serius?" Tanya Aurora terbata bata.
"Iyaa Aurora, emang kenapa kamu nanya gitu?" Tanya Ellin.
"Kak, kakak tolongin teman Rara teman Rara habis kecelakaan dan banyak mengeluarkan darah dan butuh donoran darah Rh-Null dan itu sangat langkah kak dan tentu nya tidak ada di rumah sakit, orang tua nya juga tidak bisa membantu karena memang Axel banyak membutuhkan darah kak" ucap Aurora yg tiba tiba menganis dengan pilu seolah takut kehilangan Axel.
Ellin yg mendengar tangis pilu dari Aurora pun mengiyakan untuk membantu orang tersebut.
"Iyaa kakak bantu Ra udah jangan nangis lagi ya kakak ke sana sekarang kamu Sherlok sekarang." Ucap Ellin.
"I-iya kak Rara serlok sekarang cepet ya kak" ucap Aurora menghapus air mata nya.
Aurora berjalan mendekati keluarga Axel yg sedang duduk dengan tangis mommy Riana yg tak terbendung.
Aurora mendekati mommy Riana dan memeluk nya dengan erat.
"Tante yg sabar ya" ucap Aurora dengan lembut dengan pelukan hangat nya.
Mommy Riana tersadar dengan pelukan gadis di samping nya pun mengarahkan pandangan nya.
"Kamu" ucap mommy Riana. "Kamu kan yg tadi datang ke butik saya" ucap mommy Riana mengenal dan mengingat wajah Aurora.
Aurora terkejut dan memperhatikan wajah wanita paruh baya tersebut dengan teliti.
"Ahh i-iya Bu saya Aurora yg tadi datang ke butik ibu", jawab Aurora.
"Kamu kenapa bisa ke sini?" Tanya mommy Riana dan berfikir sejenak.
"Apa kamu kekasih Axel?" Tanya mommy Riana menatap dalam manik mata Aurora.
"Ehh bu-bukan Bu tadi saya tidak sengaja bertemu dengan tuan Axel yg sedang terluka dan mau tidak mau saya ikut untuk membantu nya ke sini" jawab Aurora.
"Raraaa, are you okay?" Tanya Ellin yg sudah sampai di rumah sakit dan langsung memeluk Aurora.
Aurora mengangguk pelan dan melepas pelukan Ellin.
"Kak? Kakak serius kan mau bantu Axel?" Tanya Aurora kepada Ellin dan membuat mommy Riana, Jack, dan Daddy Alex mengerutkan dahinya.
"Iya kakak pasti tolongin dia demi kamu Ra, kakak ga mau lihat kamu nangis begini, udah ya jangan sedih kakak akan donorin darah kakak sekarang juga." Ucap Ellin menenangkan Aurora.
"Maksud kamu apa nak?" Tanya mommy Riana kepada Ellin.
Ellin memandang wajah Riana dengan pandangan yg berbeda karena ia merasa ada yg aneh dengan wanita paruh baya tersebut.
"Ehh Bu ini teman sekaligus kakak saya karena dia lebih tua dari saya, dan kak Ellin punya darah yg sama dengan Axel jadi kak Ellin mau donorin darah untuk Axel" jawab Aurora.
Mommy Riana Jack dan Alex pun tertegun mendengar ucapan Aurora.
"Apa benar kamu memiliki dara Rh-Null nak?" Tanya Daddy Alex kepada Ellin.
"Eh iya tuan" jawab ellin sedikit takut melihat wajah Alex.