NovelToon NovelToon
Waffle Caramel

Waffle Caramel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Teen School/College / Dijodohkan Orang Tua / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rheanzha

Rin yang terpaksa harus merubah penampilannya saat berada disekolah barunya sebagai siswa pindahan, dikarenakan sebuah kejadian yang membuatnya tak sadarkan diri dan dirawat dirumah sakit.

Disekolah baru ini, Rin harus mengalami drama sekolah bersama primadona kelasnya serta dengan adik kelasnya. Serta rahasia dari sekolah barunya, bersama dengan identitasnya yang ingin diketahui teman-teman sekelasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheanzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembukaan Cafe

#Keesokan paginya.

Hari ini Nana bangun lebih dahulu dari yang lainnya, dia pergi ke kamar mandi, membersihkan diri, setelah itu dia mengulas materi kuliahnya. Tidak beberapa lama Sari bangun, dia melihat jam weker didekatnya, jam menunjukan ke angka 06.24, Sari meregangkan tubuhnya, dia melirik ke arah Nana.

Nana yang asik mengulas materi kuliah di laptop dan ditemani earphone membuat Sari hanya tersenyum. Sari segera bangun dan menuju kamar mandi yang ada dilantai kamarnya. Ketika dia hendak ke kamar mandi, dia mendengar suara berisik di dapur dan terdengar sayup suara perempuan. Sari pikir itu mungkin Anna, namun beberapa langkah dia pergi setelah mendengar suara tadi, pintu kamar Anna terbuka, spontan hal itu membuat Sari merasa merinding dan takut.

"A- Anna kok kamu ada di ... sini?" tanya Sari dengan cemas saat melihat Anna yang keluar dari kamarnya.

"Hemm, ya karna aku baru bangun, memangnya ada apa sih?" tanya Anna bingung.

"Coba kamu dengar suara dari dapur." tutur Sari menyuruh Anna untuk mendengar suara yang ada di dapur.

Anna menanggapi apa yang disuruh Sari.

Sayup-sayup Anna mulai mendengar suara berisik seseorang seperti sedang masak dan juga terdengar suara senandung perempuan, jadi tidak mungkin itu Raka.

"Ah mungkin itu Nana." jawab Anna tenang.

Sari membuka pintu kamarnya, ditunjuknya Nana yang sedang duduk di meja belajar sambil mendengar musik di earphone nya, hal itu tiba-tiba membuat Anna bingung sekaligus takut. Siapa gerangan yang ada di dapur, mereka berdua segera berlari ke arah kamar Rin, mereka menggedor-gedor pintu kamar Rin berkali-kali.

"Ada apa sih." sahut Rin sambil membuka pintu kamarnya.

Rin mendapati Anna dan Sari didepan pintu kamarnya gemetar ketakutan.

"Ada apa sih kak?" tanya Rin ke Anna dan Sari.

"Rin, ada hantu ya dirumah ini?" tanya Anna dengan nada takut.

"Hantu apaan sih kak, nggak ada hantu dirumah ini?" tutur Rin menenangkan Anna dan Sari yang ketakutan.

"Terus suara berisik dan perempuan bersenandung dibawah itu apa Rin, kalau bukan hantu?" jawab Sari yang masih gemetar ketakutan.

"Ah itu, itu mungkin bu Tika yang lagi masak." jawab Rin dengan santainya memberitahu siapa pemilik dari suara yang mereka berdua dengar.

"Heh ... bukan hantu ya." jawab mereka kompak dan merasa lebih lega.

"Ibu Tika itu siapa Rin?" tanya Sari.

"Ibu Tika itu pengurus rumah ini, yuk aku kenalkan ke bu Tika." ajak Rin menemui Bu Tika.

Mereka bertiga turun menemui bu Tika yang ada di dapur.

"Masakan kemarin bu Tika juga yang masak?"

"Yuph." jawab Rin singkat.

"Ku kira kamu yang masak."

Setibanya di dapur, Anna dan Sari melihat seorang perempuan yang sedang memasak bukan sesosok yang kasat mata.

"Pagi Tuan, Nona." tutur Tika ketika melihat Rin dan dua lainnya.

"Mau saya buatkan apa untuk Tuan?" tanya Tika.

"Nggak usah Bu, saya cuma mau ngenalin mereka ke Ibu." jawab Rin yang masih belum ada selera untuk makan.

"Saya Tika, yang mengurus tuan Rin dan rumah ini, non Apsari, non Anna." ujar Tika menyapa Sari dan Anna.

"Ibu tahu mereka?" tanya Rin penasaran.

"Iya, nyonya Intan sudah memberi tahu saya semuanya, termasuk non Apsari, non Anna, dan juga non Liona dan den Doni, juga sudah diberi tahu oleh nyonya dan tuan besar."

"Ah Mama, kenapa nggak ngasih tahu aku juga." tutur Rin yang geram dengan sikap rahasia dari orang tuanya.

"Oh ya tuan, non kalau ada pakaian kotornya letakan saja di keranjang kamar mandi nanti saya yang akan mencucinya."

"Eh, kalau itu nggak usah Bu, biar kami saja yang mencucinya." tutur Sari sungkan.

"Maaf non, harus saya tolak saran non, karena itu sudah jadi tugas saya dari nyonya Intan untuk mengurus tuan Rin dan juga yang lainnya, walaupun jam kerja saya di sini hanya dari jam 6 sampai jam 9 pagi saja, mungkin saya nggak akan bisa angkat jemurannya kalau sudah kering ataupun turun hujan."

"Ya sudah jika itu memang yang di suruh Ibu Intan, kalau hal itu kami saja yang ngurusnya." tutur Anna dan Sari pun mengangguk.

"Yang lainnya nanti biar kami kasih tahu." kata Sari.

"Oh ya Bu, boleh kami bantu masak." ujar Anna mengajukan diri.

"Boleh." jawab Tika singkat.

"Kalau begitu aku kembali ke kamarku sebentar, sekalian bangunin kak Raka dan kak Nana."

Rin pergi meninggalkan Sari dan Anna dengan Bu Tika. Rin menghampiri kamar Raka yang memang ada di lantai bawah. Mengetuk pintu dan memanggilnya, setelah ada jawab dari dalam, Rin mengajak Raka untuk sarapan, setelah itu dia menuju kamar Nana dan Sari untuk memanggil Nana.

Setiba didepan pintu kamar Nana, Rin mengetuk terus menerus pintunya, namun tak ada tanggapan dari Nana, Rin menggenggam gagang pintu, lalu membukanya, di lihatnya Nana tengah asik duduk dengan earphone terpasang di telinganya. Rin segera menghampiri Nana, setelah Nana merespon kehadiran Rin, Rin langsung mengajak Nana untuk sarapan. Setelah itu Rin kembali ke kamarnya mengambil brosur yang telah dia buat malam tadi.

Rin kembali kebawah, berkumpul bersama yang lainnya. Anna dan Sari yang tadi membantu Bu Tika di dapur telah selesai, sedangkan Bu Tika melanjutkan tugasnya. Raka dan Nana telah berkumpul di meja makan, mereka menunggu Rin agar dapat sarapan bersama. Setelah sarapan Rin mengajak ke ruang keluarga, Rin memberikan mereka beberapa contoh brosur yang dibuat olehnya.

Setelah persetujuan terhadap brosur di dapatkan, mereka membagi tugas. Nana yang kebetulan mau pergi ke kampusnya disuruh untuk membagi brosur disana, Raka dan Anna bertugas membeli beberapa bahan untuk di dapur dan barang-barang untuk didalam kafe seperti papan untuk menu, kapur, lemari kaca kecil untuk cake, beberapa barang-barang dekorasi dan sebagainya untuk kafenya, sedangkan Rin dan Sari mereka membagikan brosur itu dikawasan perkantoran di dekat sana dan beberapa sekolah yang ada di sana.

Setelah menyebarkan brosur tentang kafenya, Rin dan Sari segera kembali. Raka dan Anna sudah membeli bahan dan perlengkapan di dapur serta mereka juga sudah membeli dan menyuruh pegawai tempat mereka belanja untuk mengirimkan barang yang mereka pesan.

Sedangkan Nana juga sudah membagikan brosur  itu kepada mahasiswa dan juga menempelkannya di bagian tempat mading yang ada di kampus, namun Nana tidak langsung pulang karena masih ada kepentingan yang harus di lakukannya di kampus.

Setelah Raka dan Anna tiba dirumah, Rin dan Sari yang sudah lama tiba di rumah membantu menurunkan barang belanjaan dari mobil, mereka segera membawa ke dalam kafe, Anna dan Sari menyimpan sayuran, buah-buahan, beberapa potong daging dan bahan untuk buat cake di letakan di kulkas, serta bermacam teh di lemari. Rin dan Raka menghias beberapa bagian dari kafe, Rin mulai menulis beberapa menu utama kafe di papan tulis kecil yang sudah di beli Raka tadi untuk di letakan di depan kafe.

Mobil yang membawa barang pesanan Raka dan Anna mulai datang satu persatu, mulai dari lemari kaca untuk cake, langsung diletakan di dekat kasir, kemudian mobil yang membawa beras juga sampai.

Ada sekitar 15 karung beras yang berat perkarung nya 15 kg dipesan oleh mereka berdua untuk persiapan beberapa bulan, beras-beras tersebut Rin dan Raka membawanya ke dalam gudang kafe dan dibantu oleh pegawai yang membawa beras itu, setelah itu ada beberapa barang lagi seperti beberapa jenis karung kopi.

Sore harinya Nana baru pulang dari kampusnya, dia membawa 25 buku menu seperti yang diminta oleh Rin.

Papan nama kafe juga sudah dipesan oleh Nana dan besok di antar dan di pasangnya. Mereka sudah selesai menyusun dan mendekor kafe, kemudian Rin kembali ke rumah dan mengambil sesuatu dari dalam lemarinya. Rin kembali lagi ke kafe dimana Raka, Nana, Anna dan Sari menunggunya, Rin menyerahkan ke mereka dua stel seragam untuk mereka yang mana sudah tertera nama untuk mereka masing-masing.

Seragam berwarna merah untuk hari senin-kamis, seragam biru bagi pramusaji, seragam hijau bagi koki digunakan hari jum’at-minggu, Raka dan Anna mendapat tambahan berupa apron dua stel masing-masing.

Rin juga menambahkan beberapa hal kepada mereka, hal ini juga yang di usulkan oleh kedua orang tuanya, bahwa ketika saat bekerja buang bahasa formalitas diantara para karyawan, namun hal tersebut bagi Rin harus mendapat persetujuan dari mereka berempat terlebih dahulu.

Mereka berempat langsung menanggapi perkataan Rin tersebut dengan lantang mengucapkan 'Siap Bos' sambil memberi hormat, namun Rin dengan segera mengganti kata Bos dengan sebutan 'Lead' saja untuk mereka berempat setelah mendengar mereka, ucapan dari mereka.

Rin juga meminta maaf kepada mereka berempat jika Rin harus memanggil nama mereka secara langsung tanpa embel-embel ‘kak’ dan sebagainya pada saat kerja nanti, dan mereka berempat mengerti dan memaklumi.

Ke esok kan harinya, papan nama yang dipesan oleh Nana sudah diantar orang reparasi juga siap untuk memasangnya, nama itu tergantung di dekat pintu masuk kafe. Rin yang di bantu Sari dan Nana telah menyelesaikan 6 loyang sedang cake bulat di dapur rumah dan siap untuk diletakan di kafe, sebagian loyang yang sudah dipotong beberapa bagian diletakan dibeberapa piring dan sebagian di biarkan utuh.

Anna dan Raka mereka masih menyiapkan bahan-bahan untuk menu masakan mereka, dan juga sudah memasak beberapa kilo beras untuk hari ini. Setelah segala persiapan selesai, mereka siap untuk membuka kafenya, kafe ini dibuka pukul 10 dan mereka mencoba untuk tutup sekitar jam 8 malam. Rin bekerja di balik meja kasir dan juga bertugas untuk membuat dan menyajikan minuman seperti kopi dan teh.

Raka dan Anna bekerja di dapur bertugas memasak dan juga mencuci piring dan gelas kotor jika ada. Nana dan Sari bertugas menyambut dan melayani pesanan pelanggan sebagai pramusaji, mereka juga membantu bagian dapur jika Anna atau Raka tak sempat untuk mencuci piring dan gelas kotornya, pada saat pelanggan mulai sedikit.

Di hari pertama, mereka hanya mendapati sedikit pengunjung, dihari kedua dan ketiga masih juga sedikit pengunjung yang datang. Namun dihari keempat dan nanti pada saat hari minggu dan libur, mereka mendapat banyak pengunjung terutama dikalangan remaja perempuan dan tidak sedikit juga dikalangan remaja laki-laki.

Yang mana tujuan mereka pada awalnya hanya ingin melihat pegawai yang tampan dan keren bagi para gadis dan juga pegawai yang cantik bagi para anak laki-laki, mereka itu tak lain Rin, Nana dan Sari yang keseringan dilihat oleh pelanggan, namun hal tersebut bukan hanya jadi tujuan utama mereka, setelah mencoba makanan disini mereka sangat puas dan suka, terutama cake Rin yang sangat disukai oleh gadis-gadis dan juga kaum wanita yang lainnya.

Rin dan lainnya hampir kewalahan ketika pelanggan mulai bertambah banyak. Setelah kafe tutup, Rin segera menghubungi orang tuanya, dia menanyakan perihal jika dia menambahkan beberapa karyawan di kafenya dan juga menanyakan masalah gajinya, soalnya Raka, Nana, Anna dan Sari, mereka digaji oleh orang tuanya melalui Rin.

Intan menyetujui apa yang anaknya itu inginkan, dan masalah gajinya disamakan dengan yang lainnya. Setelah Rin menghubungi orang tuanya, Rin segera memanggil mereka berempat ke ruang keluarga.

Rin menanyakan ke mereka masing-masing kendala mereka ketika di kafe. Satu point yang sama dikatakan mereka, yaitu mereka sedikit kewalahan ketika banyak pengunjung berdatangan. Mendengar itu Rin meminta pendapat mereka jika menambahkan satu atau dua orang lagi untuk bekerja di kafe.

Mereka semua setuju terutama Raka dan Anna yang sangat terbantu jika mereka berdua hanya dikhususkan untuk memasak. Rin juga merasa sedikit tenang jika menambah karyawan saat dia mulai aktif sekolah.

Rin segera membuat keterangan 'DI BUTUHKAN KARYAWAN', agar bisa ditempel di kaca depan kafe.

°

°

1
Hafin lubi
eh kukira berpenampilan coolkids
Mary_maki
Cerdik dan mengejutkan
Shinn Asuka
Gak nyangka! 😱
Dwi Rhea: apa nih yang nggak disangka?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!