Terlahir dari keluarga mata biru, namun nasib Aksara berbeda dari anggota keluarga lainya. Pada saat Aksara di lahirkan, ia tidak mewarisi mata biru dari kedua orang tuanya, melainkan ia terlahir dengan mewarisi mata ungu dari kakek buyutnya yang sudah lama tiada.
Aksara hanya mewarisi satu mata ungu di sebelah kirinya, begitu juga dengan kakek buyutnya yang hanya memiliki satu mata ungu di sebelah kanannya, dan mata di sebelah kirinya berwarna biru.
Dan kemudian di sebelah kanannya, Aksara memiliki mata sama persis seperti mata elang dengan warna yang lebih terang dan menyala-nyala.
Keluarga mata biru merupakan golongan keluarga bangsawan yang paling di segani di seluruh wilayah Republik. Keluarga mata biru merupakan keluarga terkuat saat ini, di tambah lagi dengan keahlian khusus mereka, hal itu yang membuat nama keluarga mata biru sangat ditakuti oleh keluarga besar yang lainya.
Setelah tumbuh menjadi pria kuat, Aksara meninggalkan anggota keluargnya dan memilih hidup sederhana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Sad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 04 : Energi jahat dan energi baik
Kali ini Samuel sedang berusaha menyalurkan energi baik miliknya itu kepada semua rekannya yang sedang terluka, namun mau sampai kapan pun upaya itu takan pernah berhasil, dikarenakan Same tidak memiliki keahlian paramedis, dan terlebih dia masih menyimpan banyak sekali dendam pribadi dihatinya.
Seorang paramedis dilatih secara khusus untuk menguasai energi baik tanpa ada campur tangan dari energi jahat, selagi Same memiliki energi jahat, ia takan pernah mampu menyalurkan energi baiknya secara utuh kepada rekan-rekannya itu.
"Ahhh ... , gagal lagi! mengapa saya tidak bisa memberikan energi baik saya kepada mereka secara utuh? dan yang lebih membingungkannya lagi, setiap kali saya mencobanya, energi baik yang saya miliki ini seperti dihisap oleh energi jahat di dalam tubuh mereka," ucap Samuel nampak kesal, dan kini kekuatan Samuel mulai melemah, nasib dia sekarang tak jauh berbeda dengan rekan-rekannya yang terluka.
Samuel terdiam, ia pun mulai merasakan sakit disekujur tubuhnya. Kekuatannya perlahan-lahan mulai menghilang, untuk sekarang ini Samuel tidak bisa menetralkan kekuatannya dikarenakan dia kehilangan banyak energi baiknya.
Tuan Julian begitu khawatir melihat keadaan serta nasib Samuel yang sudah berada di ujung tanduk itu . Untuk saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa selain terdiam kaku.
Untung saja dokter pribadi milik tuan Julian itu datang tepat waktu. Tanpa ragu sang dokter pun membantu menetralkan energi baik milik Samuel yang hampir saja menghilang dalam hitungan detik.
Sang dokter pun segera mengeluarkan alat medisnya, tapi pada saat itu ia hanya membutuhkan satu alat, dan alat tersebut merupakan salah satu peralatan medis yang cukup berguna untuk membantu Samuel.
Sang dokter butuh banyak sekali energi baik untuk membantu Samuel, namun kala itu tidak ada satu orang pun yang dapat dia andalkan selain dirinya sendiri.
Tiba-tiba disaat keadaan genting seperti ini, datanglah seorang pemuda, dan dia adalah Aksara. Aksara membantu sang dokter menyalurkan energi baik miliknya.
"Manfaatkan semua energi ini," ucap Aksara dengan tatapan dinginya seraya meletakan tangannya dibahu sang dokter.
Sang dokter tak langsung menatap wajah orang yang telah membantunya di belakang sana. Untuk saat ini yang dia butuhkan hanyalah konsentrasi.
Sang dokter tidak mau membuang waktu berharganya, dan jika kala itu dia menatap wajah Aksara, maka dia akan mengulangi kesalahannya untuk kedua kalinya.
Dalam hitungan detik, Samuel pun pulih kembali. Energi baiknya kini telah kembali, dan bahkan energi baiknya yang sekarang terasa lebih kuat.
Sang dokter terkejut ketika melihat hasilnya yang benar-benar di luar dugaan dia. Semua orang dibuat tercengang oleh Aksara. Lantas mereka semua bertanya-tanya, siapakah pemuda itu dan asalnya dari mana.
"Pemuda ini sungguh menakjubkan, dia memiliki banyak sekali energi baik dan hanya memiliki sedikit energi jahat. Ini semua benar-benar di luar dugaan saya," ucap sang dokter terkejut seraya menatap pemuda itu dengan tatapan kagumnya.
"Anda siapa?", tanya sang dokter, namun waktu itu pemuda yang telah menolongnya malah mengabaikan pertanyaan dari dirinya itu.
Aksara berjalam perlahan menghampiri pengawal pribadi dari tuan Julian.
"Ini hanya racun biasa, saya tidak membutuhkan terlalu banyak energi baik, bahkan tidak setengahnya," ucap Aksara dalam hati.
Gerbang pengusir roh jahat tingkat ke satu telah di buka oleh Aksara, dan dengan seketika semua pengawal pribadi tuan Julian jatuh pingsan.
"Woiii, woiii, jangan main-main dengan nyawa, cepat beritahu, kenapa mereka semua tidak sadarkan diri," ucap salah satu pengawal pribadi tuan Julian terlihat takut. Dengan tatapan polosnya itu, kerutan diraut wajahnya terlihat sangat lucu.
Tikkk ....
Pada saat Aksara memetikan jarinya itu, dengan ajaibnya para pengawal pribadi tuan Julian yang sedang terluka itu sadar dan pulih kembali.
"Jangan terlalu naif! orang-orang seperti anda tidak akan pernah bisa membantu orang-orang yang terkena luka racun kutukan menengah ini, bila anda memaksakannya, maka anda akan menghilangkan nyawa mereka semua, terutama nyawa anda sendiri."
"Anda terlalu ceroboh dalam mengambil suatu tindakan! ingatlah akan satu hal, anda bukanlah paramedis yang diciptakan hanya memiliki satu energi baik saja di dalam dirinya."
"Maka dari itu, kenapa paramedis dapat menyembuhkan luka dari dalam tubuh seseorang, semua itu dikarenakan paramedis tidak memiliki energi jahat, sementara energi jahat hanya bisa dilumpuhkan oleh energi baik dan juga orang-orang sabar yang tidak suka tergesa-gesa."
....
Setelah itu, Askara pun pergi meninggalkan tempat tersebut. Aksara tidak menoleh sedikit pun pada saat dirinya dipanggil oleh sang dokter dan juga tuan Julian.
Pada saat mereka menyusulnya, Aksara sudah menghilang tanpa jejak. Dia menghilang begitu saja, yang seolah-olah seperti masuk ke dalam dimensi lain melewati gerbang yang dia ciptakan sendiri.
"Siapakah orang itu? dan mengapa dia bisa melumpuhkan racun di dalam tubuh rekan-rekan saya dengan begitu mudahnya," tanya Samuel bingung. Semakin dia pikirkan, rasa penasaran itu malah semakin menjadi-jadi saja, dan rasa ke ingin tahuan nya itu tiba-tiba muncul dengan sendirinya.
"Suguh sangat luar biasa pemuda itu! dia memiliki banyak sekali energi baik dalam dirinya, dan yang lebih mengejutkannya lagi, dia hanya memiliki sedikit, bahkan lebih sedikit dari yang saya duga," ucapan sang dokter terpotong, Samuel menyala karena dia penasaran dengan ucapan dari sang dokter.
"Apa yang anda maksud itu dokter?", tanya Samuel mengejutkan sang dokter.
Sang dokter terkejut, ia kembali panik, wajahnya berubah menjadi pucat dengan seketika pada saat Samuel menanyakan sesuatu hal kepadanya.
"Waduh ... , si galak ini bertanya lagi! bagaimana saya menjawab pertanyaannya, melihat mukanya saja saya tidak berani," ucap sang dokter dalam hati.
"Woi, malah bengong lagi! cepat jawab!", seru Samuel dengan nada suara tegasnya.
"Emmm, anu, bukan apa-apa. Eh, maksud saya yang mana?", tanya sang dokter yang tiba-tiba saja menjadi gagu.
Akhirnya Samuel kembali menatap wajah sang dokter dengan tatapan tajamnya itu. Wajah Samuel pun kini terlihat kusut gara-gara melihat sikap dan tingkah laku sang dokter yang begitu menyebalkan terhadap dirinya.
Samuel berpikir untuk kedua kalinya, apakah dokter pribadi milik keluarga tuan Julian itu benar-benar sehat dan baik-baik saja.
Sang dokter menarik napas dalam-dalam dan lalu mengeluarkannya secara perlahan. Kini raut wajah lucu itu telah menghilang, sang dokter telihat lebih serius kali ini.
"Energi jahat merupakan salah satu energi terbesar yang tertanam dalam diri kita. Sebagian besar dari kita, semuanya hampir diselimuti dan dikendalikan oleh energi jahat itu sendiri, sedangkan kita hanya memiliki sedikit energi baik yang tertanam dalam diri kita."
"Sebenarnya energi baik itu adalah pelengkap bagi energi jahat yang ada pada diri kita ini, kita adalah mahkluk sosial, yang di mana kita tidak akan mampu hidup secara sendiri-sendiri, kita semua pasti membutuhkan sosok teman sebagai tempat kita berbagi cerita, dan peran energi jahat dengan energi baik pun tak jauh berbeda seperti itu."
"Mungkin saya adalah orang yang tidak sempurna dimata kalian, karena saya hanya memiliki satu energi baik, dan hidup tanpa adanya energi jahat. Itulah alasan mengapa paramedis selalu menjaga letak kesabarannya di hadapan semua orang, bila mereka terlihat marah sedikit saja, maka mereka akan kehilangan nyawa mereka sendiri."
"Mengapa bisa dok?", tanya rekan kerja Samuel.
"Bila energi jahat itu bangkit dari dalam diri paramedis, maka energi jahat akan membalaskan dendamnya terhadap mereka yang tidak mau menerima kehadiran energi jahat di dalam tubuhnya."
"Seseorang bisa berjuang hidup hanya dengan mengandalkan energi baik saja, sementara energi jahat tidak bisa hidup tanpa adanya pengorbanan dari energi baik. Maka dari itu, kenapa sampai saat ini saya selalu belajar menjadi orang sabar, semua itu karena saya tidak ingin membangkitkan energi jahat di dalam diri saya."