AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 MIIM
"Dimana Jack?" Tanya batin Axel yg sedari tadi mencari keberadaan Jack.
Axel yg sedikit lengah karena harus mencari keberadaan Jack pun terkena serangan tiba tiba dari musuh, namun Axel masih bisa menghindari agar tidak mengenai jantung nya untung hanya mengenai lengan saja.
Dorr
"Ahkk sial" teriak Axel ketika lengan nya tertembak.
"Ahaha kukira kau sangat hebat ternyata kau lemah Axel" ucap musuh Axel dengan tertawa.
Axel tidak menggubris perkataan musuh nya dia masih terus menerus mencari Jack mau bagaimana pun prioritas nya sekarang hanya lah Jack.
Axel mengambil pistol dari balik punggung nya dan membalas tembakan yg di lakukan oleh musuh nya.
Dorr
Axel menembak kepala anak buah dari musuh nya yg sedang membidik ke arah nya, Axel tepat mengenai kepala nya.
Pemimpin musuh tersebut terkejut saat melihat aksi Axel yg sangat cepat dan lihai.
"KATAKAN DIMANA JACK" Teriak Axel menggema di dalam ruangan yg penuh dengan bau anyir akibat pertumpahan darah.
"Cihh untuk apa kau menanyakan anak buah mu yg bodoh itu Axel sebaik nya kau pikirkan saja nyawa sekarang" jawab nya dengan sinis.
Axel memberi kode kepada anak buah nya melewati mata nya dan anak buah Axel langsung bergerak mencari keberadaan Jack.
"Aku tidak tau mau mu apa tapi yg jelas kau sudah berani mengusikku dan orang terdekat ku dan itu artinya kau sudah menebarkan bendera perang." Tekan Axel yg sudah mulai mode iblis nya.
Axel bergerak maju dan langsung melanca aksi nya. Axel memukul pimpinan dari musuh nya dengan membabi buta dan tanpa ampun.
Axel melompat tinggi ketika musuh nya ingin menendang kaki nya dan dengan cepat axel menendang wajah musuh nya dengan kuat hingga topeng yg ia gunakan pecah dan terlihat darah segar bercucuran di bagian hidung nya.
"Sialan kau Axel" geram nya sambil mengusap hidung nya yg berdarah.
Anak buah dari musuh yg melihat pimpinan nya terluka pun langsung mengepung Axel dan segera menodongkan senjata api nya ke arah Axel.
Axel masih terlihat tenang di saat seperti ini karena memang sudah menjadi makanan sehari hari nya.
Anak buah Axel yg melihat tuan nya di kepung pun kembali menodo senjata api nya ke arah pimpinan dari mereka.
Axel yg melihat itu pun memberi kode kepada anak buah nya untuk menurunkan senjata nya.
"Pemimpin yg hebat tidak akan bermain dengan cara pengecut seperti yg anak buah mu lakukan" ucap Axel dengan wajah dingin.
Musuh tersebut terkejut mendengar perkataan Axel seakan akan sangat menusuk.
Pimpinan tersebut mengangguk pelan menandakan bahwa pimpinan tersebut menyetujui untuk dia menurunkan senjata nya.
Melihat itu pun Axel menyeringai.
"1 by 1" tekan Axel dengan nada yg sangat dingin.
Mendengar itu pun pimpinan tersebut langsung mengeluarkan senjata api nya dan langsung menembak ke arah Axel.
Dorrr
Axel yg tak menyangka jika ada serangan tiba tiba pun tidak bisa menghindar dan tepat mengenai perut nya.
"Shittt" geram Axel pelan dan hampir tak terdengar.
"TUANNN" ucap anak buah Axel dan langsung mengarah kan senjata nya ke arah pimpinan musuh nya.
Axel mengangkat tangan nya untuk menghentikan langkah yg di ambil oleh anak buah nya.
Axel memejamkan mata nya untuk merasakan rasa sakit yg menusuk di perut nya.
Axel kembali membuka mata nya dan langsung ke mode iblis nya dia mengambil pistol nya dan menembak balas musuh nya.
Dorrr
Dorrr
Dorrr
Axel dengan gesit menembak musuh nya dengan tiga kali tembakan berturut turut.
"Ahkkkk" teriak pimpinan musuh tersebut.
"Boss" teriak anak buah dari musuh nya ketika terkejut melihat bos nya terkena tembakan.
Axel tepat mengenai dada kiri pimpinan musuh nya dengan tiga kali tembakan dan seketika musuh Axel melemah dan tumbang tak sadar kan diri.
Anak buah dari musuh nya pun tak berfikir panjang lagi dia menyerang kembali anak buah Axel namun musuh Axel yg semakin membanyak pun tak bisa di memangkan oleh mereka, dan berakhir tumbang bersama pimpinan mereka.
Axel yg semakin merasakan sakit di perut nya pun melemas namun Axel masih kuat untuk berdiri dan masih berusaha mencari Jack.
"Tuann, apa anda baik baik saja?" Tanya anak buah Axel.
"Hm, cepat cari Jack sampai ketemu", titah Axel.
"Baik Tuan" jawab mereka serempak dan lang bergerak mencari Jack.
Axel pun ikut berjalan mencari keberadaan Jack ia membuka ponsel nya dan melacak keberadaan Jack.
Axel terus berkutat dengan ponsel nya hingga Axel berhasil menemukan titik terang keberadaan Jack.
"Kenapa dia di sana?" Tanya Axel dalam hati.
"JACK TIDAK ADA DISINI" teriak Axel menghentikan pergerakan anak buah nya.
"CEPAT KELUAR CARI JACK DIA DI BAWA KE TEMPAT LAIN" ucap Axel sedikit melemah.
"Baik bos" ucap anak buah nya.
"Kau kemari, bawa aku ke dalam mobil dan ini tempat terakhir Jack di bawa. Cepatttt!!" Titah Axel dengan amarah.
"Ba-baik tuan" ucap anak buah Axel sambil memapah Axel dia sebenarnya khawatir dengan keadaan tuan nya namun untuk membantah tuan nya ia rasa itu adalah keputusan yg buruk.
Di dalam mobil Axel tak henti henti nya menatap jalanan yg di penuhi oleh pepohonan yg menjulang tinggi.
Sesekali Axel meringis ketika perut nya tak henti mengeluarkan darah.
"Bos apa tidak sebaik nya kita ke rumah sakit, keadaan tuan semakin melemah" ucap anak buah Axel sedikit khawatir.
"Kau hanya perlu mendengarkan perkataan ku" jawab Axel dengan dingin.
Setelah sampai di titik lokasi Jack berada Axel melihat dan terlihat gedung yg terlihat sangat kumuh dan penuh debu.
Axel turun dengan di bantu oleh anak buah nya yg memapah Axel.
Axel masuk ke dalam gedung tersebut dengan hati hati dan menguatkan insting nya untuk mendengar dan melihat di sekeliling nya.
Axel melebarkan bola mata nya ketika mendengar suara teriakan seseorang yg tidak asing bagi nya.
Axel mengepal kan tangan nya dengan kuat dan langsung berjalan dengan tegas tanpa bantuan dari anak buah nya.
Ketika sampai di satu ruangan yg ia dengar suara teriakan tersebut Axel langsung mendobrak pintu tersebut hingga terbuka.
Jack terduduk di kursi dalam keadaan terikat dan di gunakan penutup mata pun ikut terkejut mendengar dobrakan pintu yg sangat kencang.
"Sialan, Jack bodoh" gumam nya melihat tangan kanan nya seperti anak kecil yg sedang di culik.
"Siapa kalian?" Ucap seorang pria dengan menggunakan topeng yg menjaga Jack dan sedang memukuli Jack.
"Habisi dia" ucap Axel kepada anak buah nya.
"Baik Tuan" ucap anak buah Axel dan langsung menyerang orang tersebut dengan membabi buta.
"Sisakan satu dan bawa ke markas" ucap Axel melihat anak buah nya seperti mendapat makanan dan ingin menghabisi nyawa nya.
"Baik Tuan" jawab anak buah nya.
Axel berjalan mendekati Jack dan melepaskan ikatan dan membuka penutup mata di muka Jack.
"Dasar bodoh bagaimana bisa kau di culik seperti ini hah" desis Axel yg kesal namun sedikit lega karena sudah menemukan sahabat nya.
"Tuan" ucap Jack yg melihat Axel menolong nya.
"Cepat" titah Axel kepada Jack.
Jack yg menyadari wajah Axel sedikit pucat pun memeriksa tubuh Axel dan ketika melihat ada luka tembak di perut dan lengan nya pun melebarkan bola mata nya dengan khawatir.
"Ayo masuk ke dalam kita ke rumah sakit sekarang!!" Ucap Jack yg berubah seakan ia yg menjadi bos.
"Ck, apa sekarang kau yg menjadi bos" ucap Axel dengan sinis.
Jack tidak menjawab dan terus menancap pedal gas dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.
Jack yg tidak menurunkan kecepatan nya pun hampir menabrak seseorang gadis cantik yg ingin menyeberang.
"Ahkkkkk" teriak Aurora yg hampir di tabrak oleh mobil hitam yg di kendarai Jack.
"Shitt" desis Jack seketika mengerem mendadak.
"JACKK" geram Axel ketika jidat nya terpental kuat.
"Sorry tuan gue panik lihat keadaan tuan" ucap Jack merasa bersalah.
Axel tidak menjawab ucapan Jack melainkan menatap gadis yg hampir mereka tabrak.
Axel mengerutkan dahi nya ketika melihat gadis tersebut meringkuk seperti ketakutan.
Axel turun dari mobil dan mendekati gadis tersebut.
Axel pun berjongkok meraih rambut gadis tersebut yg menutupi wajah nya.
Axel terkejut ketika melihat gadis tersebut ialah Aurora yg sperti sedang ketakutan.
Tubuh Aurora bergetar hebat ketika ia yg hampir di tabrak. Aurora kembali trauma dengan kecel yg menimpa nya puluhan tahun lalu.
"Hey, are you okay?" Tanya Axel meraih tangan Aurora membantu nya untuk berdiri.
Aurora pun ikut berdiri tanpa menatap siapa pria yg membantu nya berdiri. Aurora langsung memeluk tubuh Axel dengan erat dengan Isak tangis nya.
*
*
*