Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.
Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4 | Kekacauan Di Pesta Ulang Tahun
Saat malam hari semua teman dekat Anisa merayakan ulang tahunnya tepat di hari ini
Rio yang enggan diajak hanya menunggu kepulangan Refina dari luar rumah Anisa
Refina bingung padahal dia baru hari pertama masuk sekolah tapi diundang ke acara besarnya Anisa.
Refina dengan pakaian dress nya, melirik teman sekelasnya serempak memakai baju seksinya.
Dia mengerutkan keningnya seakan lagi bingung "Refina ayo kesini kita makan-makan dulu" Teriak Elma sambil menyiapkan makanan yang tersedia
Dia mengangguk pelan dan menuju ke Elma
Disana Rio yang telah berjaga dari luar melihat Ferdi dan teman sekelas lainnya datang
Berjalan melewati Rio tanpa sepatah kata apapun dan disini Rio masih terlihat santai tidak menunjukkan reaksi berlebih
Rio mulai jenuh dan mencari ketenangan dari kebisingan yang ada di dalam rumah Anisa.
Karena sifat introvert nya itu dia pun makan di sebuah kedai makanan yang tak jauh dari rumah Anisa.
Disana Refina yang tengah kebingungan ikut berpesta bersama teman sekelasnya
"HAPPY BIRTHDAY ANISA"
"Happy birthday"
Saat semua murid bersorak Refina ikut bersorak karena reflek, dia berpesta sampai pesta itu selesai.
Refina yang penasaran mendekat ke arah Anisa "Nisa kau yakin tidak mengundang Rio?" Tanya Refina
Pertanyaan itu mengundang kekesalan dari Ferdi yang sedang meminum minuman bersoda hitam "Buat apa ngundang cecunguk itu, gue yang melarangnya" Ketusnya.
"Ferdi Diam!" Bentak anisa
Suasana ulang tahun itu berubah total saat Ferdi naik pitam melihat Anisa yang marah.
Dia mencengkram kuat pergelangan tangan Anisa dan membawa keluar rumah teman-temannya itu cuma terdiam namun ada Refina yang tengah mengejarnya.
Dari kejauhan terlihat ada Rio yang tengah makan santai menoleh ke arah tindakan keras Ferdi ke Anisa, sambil tersenyum licik dia mengambil ponsel dari sakunya
BUGH!!
Tubuh Anisa terhempas ke mobil yang terparkir dijalan
"Apa masih belum puas lu nyiksa gue, Lu dari sekolah buat gue kesel, gue sudah nahan sabar dengan sifat lu yang kaya banci!" Sarkas Anisa sambil bentak kesal
"Yang gue mau di hari ulang tahun lu itu bersama gue seorang diri bukan sama teman-teman lu!" Jawab Ferdi dengan posesifnya
"Kapan lu buat gue bahagia sedikit!, Orang tua gue aja berhak buat gue bahagia!" Teriak Anisa yang membuat Rio sedang merekam kejadian mendekatinya.
Ferdi langsung murka melayangkan tangan ke arah gadis itu tiba-tiba dihalang oleh genggaman tangan dari Refina yang sedang meronta-ronta sama emosi nya.
"Jangan beraninya kamu sama cewek, lu tuh cowok! Brengsek" Bentak Refina sambil menghajar perut Ferdi keras
Ferdi Membalas dengan mendorongnya sampai tersungkur ke aspal dan menendang-nendang tubuh nya Fina tanpa segan "BRENGSEK CEWEK JALANG!" Katanya yang hanya berani memukul cewek.
Rio mematikan rekaman itu. Dengan dingin dan santai dia langsung membuat wajah Ferdi babak belur dalam sekejap
"Lawan lu itu gue" Ucap santai Rio yang berdiri tegak tepat di depan ferdi sambil meludahi wajah nya.
"Kalau lu berani menyentuh Refina sekali lagi, gue bakal habisin lu tanpa segan" Kata Rio sambil menggandeng Refina pergi menjauh.
"Mulai hari ini kita putus. Lu jangan ganggu gue lagi di sekolah!" Kata Anisa yang berlari menuju ke dalam rumahnya dengan histeris menangis.
Pesta ulang tahun nya berantakan, Ferdi sang pacar mengacaukan segalanya, kebahagiaan sesaat Anisa hilang saat teman-temannya pergi meninggalkan rumahnya.
Disana terlihat Rio yang sedang kembali mengambil tas milik Refina yang tertinggal.
Saat setengah perjalanan Rio pesan taksi online untuk membawa Refina pulang terlebih dahulu.
Tok
Tok
Tok
"Siapa!" Ucap Bu Retno
"Rio Bu" Jawab singkatnya
Ibunya membuka kan pintu untuk Rio "Masuk lah dulu Rio, teman-teman yang lain sudah pulang dari tadi" Ucap Bu Retno.
"Maaf ya Rio atas keributan nya, pacar nya Anisa emang gitu maunya menang sendiri dari dulu sudah ibu bilang untuk menjauh darinya tapi ga nurut" Lanjut Bu Retno berbicara
Rio yang enggan menjawab berdiri dari sofa yang dia duduki "Aku mau ambil tas Fina yang tertinggal Bu" Ucapnya
Ibunya menunjuk ke arah dekat pintu kamar Anisa "Di meja sana tadi ibu nyimpan disitu"
"Baik, terima kasih Bu" Kata Rio
Saat mengambil tas Rio terdengar rintihan tangisan dari dalam kamar Anisa
Rio masih menstabilkan dirinya tidak menunjukkan reaksi berlebih dan dia menuju Kembali ke ibunya untuk berpamitan pulang.
"Saya permisi dulu Bu" Ucap Rio sambil memainkan ponsel nya
Drttt
Disana terlihat ponsel Anisa berdering dia menggeser layar gelapnya untuk membuka kunci.
Satu pesan diterima dari ponsel Anisa
"Selamat ulang tahun Anisa ke 26"
Angka itu membuat Anisa mengerutkan keningnya lalu di sunting oleh Rio menjadi 16
Anisa cukup tersenyum singkat melihat pesan itu dan turun menemui ibunya setelah menerima pesan kedua Rio
"Ibu tau kado dari Rio untuk ku dimana!" Tangis nya tiba-tiba berubah jadi teriakan senang
Anisa menghampiri ibunya dengan teriak Senang sampe melompat-lompat, Anisa pergi kamarnya melihat isi kado yang telah diberikan Rio "Ahhh gue baru ngerasain senang lagi dapat kado dari seseorang" Kata Anisa sambil memeluk lebay boneka Teddy bear coklat pemberian dari Rio
Disana Rio yang tengah rebahan santai main game moba di sofa depan tiba-tiba dapat pesan WhatsApp dari Anisa.
"Makasih banget, kamu ternyata tidak nyebelin yang gue kira."
10 bulan bersekolah Anisa dan Rio selalu bertengkar dan tidak akur, sebelum kehadiran Refina, Anisa selalu memarahi Rio karena selalu merokok di area sekolah. karena Anisa sendiri menjadi anggota Osis yang mengawasi Murid di sekolah.
Tiba-tiba Refina datang menghampiri rio di ruang tamu "Ternyata lu disini" Kata Refina sambil membawa cemilan beng-beng mini di tangannya.
"Kenapa Fin?" Tanya Rio yang menoleh terhentak melepas earphone nya
Fina penasaran dengannya sampai ga bisa tidur "Soal di sekolah kenapa lu ciut dihadapan cowok brengsek itu? Padahal Ferdi orang nya brengsek gue aja sampai di tendang" Tanya Fina kesal
"Didalam sekolah gue berusaha jadi orang baik dan tidak mau merepotkan keluarga, itu saja" Jawab Rio santai
Fina sentil kening Rio sambil menatap tajam "Gue mau balas dendam apa yang dia lakukan ke gue" Kata Fina dengan tatapan tajam mengarah ke kolam renang
"Maaf ya waktu awal ketemu, gue dah buat lu kesal" Kata Fina tiba-tiba.
Rio menggelengkan kepala dengan senyuman manipulasi nya "Tidak apa-apa, kalau lu ada apa-apa bilang gue, gue akan lindungi loe di kota Cirebon ini"
Fina terengah senang kemudian Rio mengajak Refina dengan senyuman manis untuk makan bakso bersamanya
Tak butuh waktu lama mereka sampai di tempat jualan bakso yang membuat kakak tirinya kembali berbahagia.
"Gimana enak?" Tanya Rio yang menoleh ke Fina yang sedang nunduk memakan mie dalam mangkuk bakso
"Makasih ya Rio" Jawaban singkat dari Fina yang terengah meniup kuah bakso yang masih panas
Jam menunjukkan pukul jam 9 malam saat pulang mereka kedapatan Anisa yang sedang tergeletak dijalan
"Lah Itu ANISA!" Kata Fina yang kaget
Rio membawa Anisa pulang ke rumahnya sedangkan Fina lagi-lagi di pesan taksi online oleh Rio.