Sinopsis : kisah cinta seseorang yg rapuh seperti kristal kaca yg terlihat elegan , kuat dan cantik namun jika jatuh tak bisa di perbaiki. karna wanita yg ia cintai memilih lelaki lain semenjak ia terkenal dalam dunia musik nya menjadi seorang penyanyi .
ini salah Seorang Eginando sendiri karena dia menyuruh cinta nya untuk mengikuti kontes di salah satu Stasiun TV ternama. maka kini dia merasa hancur dan rapuh seperti kristal yg jatuh tak bisa di perbaiki.
ikuti kisah nyata ini .cerita nya singkat namun jelas.
hanya ada di novel toon atau manga toon.
selamat membaca .jika suka beri dukungan nya .
kalau tidak suka langsung skip saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 4" Kristal Hati Egi 04 Kisah pertemanan sang adik part 2
Ferry menarik tangan Auly " Aku cuma nggak mau melihat mu semakin gendut , gendut dan gendut. Nanti nggak enak di lihat, kalo pacar mu lari gimana? " Ferry meraih sendok dari mangkok Auly ia menyendok bakso yg tinggal satu lagi.
Mata Auly yg besar dan indah itu mengerling galak " kok di habisin sih bakso nya ? Kamu ini mencela tapi kok di makan juga. Biar aja aku gendut Toh Vano nggak pernah komplain.buat dia aku tetep cantik hehehe... " Auly tertawa sambil memandangi wajah Ferry.
Ferry mencibir tapi di dalam hatinya ia tertawa , ternyata begini asiknya Auly , dia bisa marah, tertawa , cemberut dan senyum dalam selisih sepersekian detik. Di tatap nya sesaat gadis yg ada di depan nya .Lalu ia memalingkan muka nya . Ya Allah begini rasa nya mengagumi seorang gadis sederhana. Dan masih saja rasa aneh itu menggelitik hatinya.
Auly yg baru saja beres membayar bakso menyikut nya .
" Apaan sih , ngeliat nya gitu amat , Naksir ya?" Auly mengedipkan mata nya sambil memandangi wajah Ferry semakin membuat nya salah tingkah.
"Naksir gundul mu! Apa kamu kira aku mau di jadikan bulan - bulanan nya Vano?Mmmmm.....nggak usyah yah" Ferry mengibaskan tangan nya, mirip seperti para banci yg suka nangkring di jalan menyanyi keliling mencari makanan dan uang.
" kamu kira Vano itu seperti itu ya ? Nggak Fer dia itu cowok terbaik yg pernah aku kenal dan liat , bukan seperti mu Aneh gitu..." Auly tertawa melihat tingkah sang sahabat.
" Ol kalau pun aku naksir kamu , harus mikir ribuan kali dulu kayak nya , apa aku mau punya pacar gendut ?!" Ferry mengerling sambil beringsut menjauh.
Tawa Auly benar - benar meledak , Dikejar nya Ferry lalu di tendang nya . Ferry itu memang seperti tak mau kalah dia tak mau berhenti meledek nya , tapi itulah Ferry , itulah mereka bercanda yg mampu membuat mereka semakin dekat jujur saja, ketika bersama Vano ada nilai - nilai kesopanan yg harus di pegang Auly.
" Ampun Ol! Ampun,!"Ferry menjatuhkan tubuh nya ke atas rumput ia menggelinding beberapa kali dengan nyaman suasana taman kompleks yg rindang dan sunyi itu serasa milik mereka berdua.
" A U L Y, Fer! Panggil aku Auly ,A-U-L-Y bukan Oli! Emang pelumas ?" Auly ikut menjatuhkan tubuh nya di samping Ferry , nafas nya Tersengal - sengal capek , mungkin karna dia gendut . Bener kata Ferry.
" Oli tetep aja Oli .punya nama kok susah amat , AU ... AU .... Ah gelap!!!." Ferry memandangi dengan membuang ludah nya ke samping kiri.
Auly bangkit dan meninju lengan Ferry, di tendang nya kaki kurus itu dengan keras .
" Aduh Ol , sakit dong , tulang kering ku kamu tendang gitu.... " Ferry meringis .
" sakit ya ?Abis nya kamu ngeledek terus sih Fer, sini aku coba aku liat , apa keluar darah nya?,darah mu A ya ? Sama dong sama Timi kucing gemuk punya ku. jadi dia bisa menjadi pendonor mu" Auly menyingkapkan celana training Ferry sambil menyebut nama kucing nya.
Ferry meringis sambil mengacak rambut Auly.
Sementara di rumah Egi sedang duduk tepat nya di kursi santai dekat kolam renang sambil di temani secangkir susu hangat plus Roti isi coklat dan keju di dalam nya , dia sedang menikmati suasana hening sambil menumpangkan kaki nya .
Seandainya Arin tak tergoda mungkin dia sudah menjadi istriku" gumam nya sambil memainkan hidung nya yg bangir itu.
" udah lah, yg lalu biar lah berlalu , lagian dia udah bahagia , sekarang elu mending main gitar biar gua yg nyanyi" Aura menghampiri sambil.membawa gitar milik nya .
"elu ya kayak setan aja, muncul nya nggak ngasih tau gua dulu" Egi menepuk paha berisi nya sambil memandangi kesal .
" maaf dah , gua suka melihat elu yg sedang santai" Aura memandangi dalam wajah Egi sambil menarik hidung nya .
Egi hanya tersenyum , sambil memandangi wajah nya , hatinya begitu tenang setelah Aura selalu ada di sisinya , meski dia belum sanggup untuk mengikhlaskan Arin begitu saja.
ngor0k y ngor0k ajah/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
kek bocil aja fer
kirain mau nyanyi