**tahap revisi**
Aisyah Husnah seorang mahasiswi fakultas kedokteran merupakan seorang gadis cantik penyanyang dan lemah lembut.
Berawal dari sepucuk surat yang selalu ada di mejanya yang membuat ia bertemu denagn jodohnya yang bernama Rudi
Namun sayang nya di tengah-tengah hubungan mereka datang seorang pria yang pernah hadir di kehidupan Aisyah yang pernah Aisyah sukai datang dan membawa luka delapan tahun yang lalu.
Pria itu bernama Irman ia datang untuk menjelaskan bahwa orang yng ada hampir merenggut kehormatan nya bukanlah dia.
Lalu siapa orang itu. .akankah hubungan Aisyah dan Rudi akan terpengaruh ...dan kepada siapa kh sebenarnya hati Aisyah berlabuh? ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.R.E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat
Setelah pulang dari kegiatan di kampus selama 3 hari, kami pun kembali kerutinitas yaitu ngampus. Namun setelah kepulangan kami dari kegiatan kampus , banyak sekali kejadian yang sebelumnya belum pernah aku alami. Setiap pagi selalu ada bunga mawar di atas meja dan juga surat, tapi belum pernah sama sekali aku membuka dan membaca isi suratnya karena Aku suka membuangnya beserta bunga mawar, karena aku pikir itu kerjaan orang usil yang mau mengerjain aku. Seminggu pun berlalu tapi tetap saja selalu ada bunga mawar dan surat di atas mejaku membuat aku benar- bingung dan penasaran.
" Mami udah coba buka dan baca saja suratnya, pengen tahu aku.. " Sifa mengajukan usul padaku.
" hmmm kalian saja yang buka dan baca suratnya " pintaku sambil menyerahkan surat tersebut.
" Ehem ehem jangan -jangan surat cinta buat mami " goda Risya padaku sambil mencolek colek hidung ku.
" Ihh apa sih, di baca juga belum kan belum tahu isi nya apa"
" Siapa tahu itu surat ancaman, surat pemberitahuan atau apa lah itu " sambung ku.
" Yaudah sini biar aku baca , kelamaan deh kalian berpikirnya, kata Mery sambil mengambil paksa surat dari tangan Sifa.
"Dengerin baik-baik ya aku mulai baca " sahut Mery
Assalamu'alikum Aisyah calon istri abang
aku dan ketiga sahabatku saling memandang tak percaya dan pecah karena ketiga sahabatku langsung tertawa geli melihat isi surat tersebut, sampai-sampai berair mata.
" Kalian kenapa tertawa?? ada yang lucu dengan surat itu?? tanyaku heran.
" Hmmm sepertinya ini surat cinta untuk kau mami , so sweet banget, ada kata-kata calon istriku lagi " Sifa ngeledek ku.
"Bener mami ternyata di zaman modern ini masih ada juga yahh yang suka tulis-tulis surat seperti ini so sweet. ucap Risya sambil meletakkan surat di dadanya.
" Sudah ah ini pasti kerjaan orang iseng saja, apa jangan-jangan kalian lagi yang sedang ngerjain aku" tanganku sambil menunjuk nuju ketiga sahabatku.
" Gak lah mami, bukan kami kok " ucap mereka membela diri.
" Udah ah jangan di bahas lagi biarkan saja" pintaku.
"Tuh udah berbunyi bel, mending kalian duduk di tempat masing-masing" titah ku pada ketiga sahabatku.
\\\
Aku benar-benar heran kok ada orang yang usil sampai segitu nya padaku kirim-kirim bunga dan surat juga.
Darr
Tetiba ada yang mengagetkan ku dari belakang.
" Astagfirullah , kalian benar-benar membuat aku kaget " ucapku sambil mengelus dada.
"Mami sih melamun saja, dari pada melamun mending ke kantin yukk
udah laper nih ia gak guys" Ajak Risya .
' Ayoo"
\\\
Surat dan bunga mawar masih saja ada setiap pagi ada di atas mejaku dan ini sudah hampir satu bulan. Dan selama itu pula aku tidak pernah membuka atau bahkan membacanya, kenapa begitu??? karena terakhir aku membacanya isinya tetap sama dengan surat yang pertama hanya tertulis kalimat " Assalamu'alikum Aisyah calon istri abang
Aku selalu menyimpan surat tersebut hingga suatu pagi aku benar-benar tidak berniat membacanya dan menyimpannya aku langsung membuangnya ke tempat sampah saat itu juga.
" Apa yang mami buang? ? tanya Mery
" Seperti biasa" jawabku
" Kenapa di buang? ? biasanya mami menyimpannya " tanya Risya heran
Aku hanya diam tak menjawab pertanyaan mereka.
\\\*
"Aku mau keperpus dulu yahh , ada yang mau ikut ?? usulku
" Gak mami kami di kelas saja " jawab ketiga sahabatku
"ok kalau gitu" aku pun pergi meninggalkan sahabatku menuju keperpustakaan.
ketika aku sedang duduk di perpustakaan ada seorang ukhti meghampiriku.
" Kamu Aisyah kan ?" tanya ukhti itu
" Ia benar , ada yang dapat saya bantu?
" Ini ada titipan buat kamu." ukhti tersebut memberikan secarik kertas.
" Apa ini ? dan dari siapa? tanyaku heran
" Dari calon suamimu, dia bilang jangan di buang tapi kamu harus membacanya"jelas ukhti.
Ukhti tersebut pergi dan berlalu dari pandangan ku.
Kenapa dia tahu kalau aku membuang suratnya? ? apa dia memperhatikan ku??? atau mungkin dia memata-mataiku benar-benar bingung dan penasaran siapa kah dia. Dia telah membuatku menyimpan seribu pertanyaan di pikiranku.
dg begitu Allah dn ortu dilibatkan😔😔😔
semua ada ditanganmu Thor..ttp smangat