NovelToon NovelToon
Permainan Terlarang

Permainan Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Pembantu / Pembaca Pikiran
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alim farid

**Sinopsis:**

Luna selalu mengagumi hubungan sempurna kakaknya, Elise, dengan suaminya, Damon. Namun, ketika Luna tanpa sengaja menemukan bahwa mereka tidur di kamar terpisah, dia tak bisa lagi mengabaikan firasat buruknya. Saat mencoba mengungkap rahasia di balik senyum palsu mereka, Damon memergoki Luna dan memintanya mendengar kisah yang tak pernah ia bayangkan. Rahasia kelam yang terungkap mengancam untuk menghancurkan segalanya, dan Luna kini terjebak dalam dilema: Haruskah dia membuka kebenaran yang akan merusak keluarga mereka, atau membiarkan rahasia ini terkubur selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alim farid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Luna menatap layar ponselnya yang bergetar, melihat nama yang sangat dikenal: Mamanya. Suara ibunya terdengar familiar, langsung tanpa basa-basi seperti biasanya. "Luna, sayang, ada yang ingin Mama sampaikan," suara Mamanya terdengar tegas namun lembut di ujung telepon.

"Ada apa, Ma?" tanya Luna, perasaan tak enak menjalar di dadanya. Mamanya tidak pernah menelepon hanya untuk berbicara tanpa alasan penting.

"elise ingin kamu tinggal bersamanya. Supaya kamu nggak bolak-balik jauh untuk magang di perusahaan Damon," jawab Mamanya, mengesampingkan semua keraguan Luna dalam satu tarikan napas.

Luna membeku, seolah mendengar kabar buruk yang ia hindari selama ini. “Tapi, Ma, aku bisa pulang pergi. Ada sopir juga. Lagi pula, tinggal di rumah elise... itu…” Suaranya memudar, mencoba menyembunyikan rasa takut yang semakin merayap.

Ibunya tidak menggubris, nada suaranya berubah lebih tegas. "Tidak ada pilihan lain, Luna. elise dan Damon akan menjemputmu nanti malam. Mama sudah setuju."

Sambungan telepon terputus sebelum Luna bisa menolak lebih jauh. Hatinya berdebar kencang, merasa seakan terjebak dalam jebakan yang tak bisa ia hindari. Luna menghempaskan ponselnya ke tempat tidur dengan frustrasi. "Kenapa Mama selalu mengambil keputusan tanpa bertanya lebih dulu?"

Malam itu tiba lebih cepat dari yang ia bayangkan. Ia mendengar langkah kaki di lantai bawah, dan tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka. elise masuk dengan senyum lebar, tampak seperti seorang kakak yang penuh perhatian, tetapi Luna tahu ada sesuatu yang lebih dari senyuman itu.

"Luna, sudah siap? Kita bawa barang-barangmu sekarang," kata elise dengan suara lembut, namun tegas. Luna menggeleng, berusaha menahan keinginan untuk memohon. “Kak, aku lebih baik tinggal di sini saja. Aku nggak mau mengganggu.”

elise tertawa kecil, seolah Luna baru saja membuat lelucon. "Mengganggu? Kamu ini adikku. Sudah sewajarnya kita saling menjaga. Lagi pula, Damon juga senang kalau kamu tinggal bersama kita."

Pernyataan itu langsung membuat dada Luna sesak. Sebelum ia sempat menjawab, suara yang paling ia hindari menyusup ke dalam kamar. Damon. Sosok tinggi dengan aura yang dominasi berdiri di ambang pintu. Matanya menatap Luna dengan intensitas yang tak bisa ia jelaskan.

"Sudah siap, Luna?" tanyanya dengan nada rendah, tetapi ada sesuatu yang licik di balik suaranya. elise berpura-pura sibuk dengan ponselnya, membiarkan Damon mengambil alih situasi.

“Damon, aku bisa sendiri kok. Nggak usah repot-repot jemput aku,” Luna mencoba untuk tidak menampakkan kegugupannya, meski jantungnya berdebar keras.

Damon melangkah masuk, senyum tipis menghiasi bibirnya. "Luna, kita sudah setuju soal ini. Lagipula, akan lebih nyaman jika kamu tinggal dengan kami." Nada suaranya seakan tidak memberi ruang untuk penolakan.

Luna mundur secara refleks saat Damon mendekat, merasakan ancaman yang tak kasat mata di udara. Matanya menatapnya dengan dingin, dan dalam sekejap, ia merasa kecil dan tak berdaya di hadapannya.

elise tiba-tiba melirik Damon dan berkata, "Aku harus ambil sesuatu di luar. Kamu bicara dengan Luna dulu," lalu tanpa banyak bicara, dia meninggalkan mereka berdua di dalam kamar.

Damon kini lebih dekat dari sebelumnya, aroma cologne-nya memenuhi udara di sekitarnya. Luna menggigit bibirnya, mencoba mencari cara untuk melarikan diri dari situasi ini.

"Kenapa kamu begitu tegang, Luna?" Damon berbisik lembut, tetapi nadanya penuh dominasi. “Tinggal di rumahku bukan hal yang buruk. Malah, kamu akan mendapatkan perlindungan dan… perhatian.”

Luna menelan ludah, takut menatap langsung ke matanya. “Aku… aku lebih suka di sini, Kak Damon. Terima kasih, tapi aku merasa nyaman di rumah Mama.”

Damon mendekatkan wajahnya hingga hanya beberapa inci dari wajah Luna. "Yakin? Bukankah kamu ingin lebih mengenal suami kakakmu ini?" bisiknya, suaranya berubah menjadi lebih menekan.

Luna berusaha menjaga jarak, tapi tidak ada tempat untuk mundur. “Apa yang Kakak inginkan dariku?” tanyanya, suara bergetar.

Damon menatapnya, senyum penuh misteri tersungging di bibirnya. “Aku hanya ingin kamu di dekatku, Luna. Itu saja. Sekarang, jangan buat ini lebih sulit. Angkat barang-barangmu dan kita berangkat.”

Luna tak punya pilihan lain. Tatapan Damon membuatnya sadar, dia tak akan membiarkannya pergi tanpa mengikuti perintahnya. Luna menyerah, meskipun di dalam hatinya, ia tahu ada bahaya besar yang mengintai jika ia menerima permintaan ini.

Saat ia mulai mengemasi barang-barangnya, tak menyadari bahwa dari sudut gelap, elise memperhatikan. Mata elise memantulkan kilatan rasa cemburu yang tersembunyi. Ia tahu suaminya tertarik pada adiknya, tapi pertanyaan besar di benaknya adalah sejauh mana Damon akan melangkah demi menguasai Luna sepenuhnya.

1
Endang Yusiani
mirip-mirip
Alim Farid: apanya mirip"kak
total 1 replies
Debby Tewu
lanjut ceritanya
Debby Tewu
lanjut dong veritanya
Divana Mareta
lanjut thor...
Subrianti Subrianti
Luar biasa
Alim Farid: makasih kakak 🙏🙏🙂
total 1 replies
bb_yang_yang
Yuk, thor, update secepatnya! Pembaca mu sudah tidak sabar lagi. 😍
Jock◯△□
Ganti tanggal jadi sekarang ya thor!
Asnisa Amallia
Gimana ceritanya bisa sehebat ini? 😮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!