NovelToon NovelToon
"MENGEJAR CINTA USTADZ RIFKI"

"MENGEJAR CINTA USTADZ RIFKI"

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: wahidah27

Cinta seorang santri wati yang bernama Nadia,kepada seorang ustadz, Nadia pikir cinta nya hanya bertepuk sebelah tangan, karena awal nya Nadia hanya sebatas mengagumi ustadz tersebut, siapa sangka ternyata ustadz tersebut juga memiliki perasaan yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahidah27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 04

Ustadz Rifki masuk ke ruangan UKS dan melihat Nadia yang sedang tidur pulas akibat di beri obat oleh dokter, ustadz Rifki mendekati nadia.

"semoga kamu besok sudah baik baik saja yah, nth kenapa saya merasa sedih melihat kamu kayak gini.'

ustadz Rifki berbicara dalam hati nya, dan membaringkan tubuh nya di sofa yang ada di ruangan.

Pagi telah tiba terlihat keadaan di pesantren seperti biasa para santri dan santriwati masuk ke kelas masing-masing dan terlihat juga tukang bangunan lagi memperbaiki asrama Nadia dan Mia yang terbakar, untung saja yang terbakar hanya sebagian dari dapur, sementara itu di dalam ruangan UKS nadia sudah bangun dan kaget melihat ustadz Rifki yang masih tertidur di sofa yang ada di samping tempat tidur nya.

"ya ampun itu ustad Rifki, jadi semalam ustadz Rifki yang jagain saya, aduh Nad, jangan halu dulu deh, siapa tau ada Mia juga."

batin Nadia dalam hati.

tiba tiba ustadz Rifki terbangun dari tidur nya.

"kamu udah bangun?"

sapa ustadz Rifki.

"iyah ustadz."

"gimana keadaan kamu?"

"saya rasa saya sudah baik-baik saja. apa semalaman ustad ada di sini?"

"iya seperti yang kamu lihat sampai pagi ini saya masih di sini."

"Mia, apa Mia udah keluar ustadz?"

"tadi malam waktu kamu pingsan Saya menyuruh Mia untuk istirahat karena saya lihat dia sangat merasa bersalah sama kamu."

"jadi betul semalaman saya dijagain ustad Rifki."

batin Nadia dalam hati.

"oh ya Zahra Saya keluar dulu siap-siap mau mengajar nanti saya akan panggilkan dokter untuk memeriksa kamu kalau memang merasa sudah enakan kamu bisa istirahat di asrama teman kamu dulu karena asrama kamu sedang diperbaiki."

"makasih ustad makasih ustad sudah repot repot di sini jagain saya semalaman."

"saya merasa tidak direpotkan sama sekali. Saya keluar dulu assalamualaikum."

ustadz Rizki pun berlalu meninggalkan ruang UKS.

"waalaikumsalam, ya ampun pengen deh rasanya sakit lebih lama lagi biar ustadz Rifki di sini terus."

Nadia kembali berbaring di tempat tidur nya sambil tersenyum senyum bahagia, tidak lama kemudian dokter pun datang.

"selamat pagi Nadia gimana keadaan kamu pagi ini?"

"Alhamdulillah dok sepertinya saya sudah baik-baik saja."

"iya alhamdulillahnya lagi tidak ada luka bakar mengenai kamu, lain kali kamu lebih hati-hati lagi, untung aja ada ustadz Rifki yang menyelamatkan kamu."

"apa dok jadi yang menyelamatkan saya ustadz Rifki?"

"iya ustadz Rifki bertaruh nyawa untuk menyelamatkan kamu, kamu harus banyak-banyak berterima kasih kepada ustad Rifki."

"jadi selain jagain aku di sini ternyata ustadz Rifki juga yang menyelamatkan?"

batin nadia.

"oh ya Nadia sepertinya kamu sudah bisa istirahat di kamar, nanti umi Nilam akan datang dan membawa kamu ke kamar nya sementara, nanti sore asrama kamu sudah bisa ditempati kembali."

"baik dok."

"baik lah, Nadia Saya keluar dulu.assalamualaikum."

ucap dokter gita dan pergi meninggalkan Nadia.

"saya harus bertemu ustad Rizki dan bicara berdua dengannya ustad Rifki benar-benar berjasa dalam hidup saya ya ampun Saya benar benar makin cinta sama ustad Rifki."

setelah pulang sekolah terlihat Mia datang untuk menemui Nadia.

"Nadia."

memeluk Nadia erat.

"aduh pelan-pelan dong badan saya masih sakit."

"maaf,oh ya nad sorry ya gara-gara saya kamu jadi kayak gini."

muka Mia memelas merasa bersalah.

"apaan sih ini semua bukan salah kamu ini salah saya saya lupa matikan kompor."

"tapi ini salah Saya juga coba saya nggak ngunci kamu dari luar Kamu pasti bisa keluar nggak harus terluka kayak gini."

"kan saya yang menyuruh kamu mengunci dari luar, lagian saya berterima kasih sama kamu."

Mia terheran-heran.

"berterima kasih apa?"

"ya berterima kasih gara-gara kamu ustad Rifki semalaman bersama saya."

Mia menghela nafas.

"yaelah udah sakit masih aja bisa-bisanya nyari kesempatan."

"bukan nyari kesempatan tahu."

"ya ya ya udah saya ganti baju dulu."

setelah selesai ganti baju Mia kembali menghampiri Nadia.

"serius deh Saya pengen nanya?"

"mau tanya apa kamu?"

"coba kamu ceritakan kejadian tadi malam."

"oke saya tidak tahu gimana kejadian yang sebenarnya, pastinya yang Saya tahu saya pulang dari warung mang Ujang asrama kita sudah terbakar, seluruh santri dan para guru tidak tahu kalau kamu ada di dalam ,karena yang mereka tahu kamu pergi sama saya, begitu saya kasih tahu kalau kamu ada di dalam dengan cepat ustadz Rifki masuk ke dalam dengan selimut basah, ustadz Rifki berhasil membawa kamu keluar dari kebakaran itu."

"oh ya mi ustad Rifki bawa saya gimana ya."

"digendong lah masa iya di geret."

Nadia semakin shok.

"apa? Ustadz Rifki menggendong saya."

"iyah di gendong."

jawab Mia dengan membelalakkan matanya ke Nadia. Nadia kembali menghempaskan tubuh nya kekasur dan memeluk guling.

"Mi, sepertinya saya tidak akan mandi."

"ih jorok amat sih kamu."

"kamu tahu nggak kalau saya mandi bekas tangan-tangan ustad Rifki yang ada di tubuh saya bakalan hilang, jadi saya tidak akan mandi biar tangan-tangan ustadz Rifki masih melekat di tubuh saya."

"ini nih karena cinta orang jadi bego kayak kamu kotor."

Mia memukul Nadia pakai guling sambil tertawa.kedua sahabat itu pun saling rebahan di kasur memandang plapon atas.

"apa kamu dulu seperti saya kalau jatuh cinta?"

tanya Nadia ke Mia.

"enggak juga saya sih biasa-biasa aja mungkin dulu cuman cinta monyet."

"Kamu tahu nggak saya nggak tahu kalau cinta saya ini bertepuk sebelah tangan saya tidak bisa membayangkan sakitnya bagaimana."

"Nadia aku kasih tahu ya kamu boleh mencintai seseorang tapi jangan berlebihan karena kalau patah hati itu sakit banget, nggak ada yang bisa ngobatin."

"sebenarnya saya sudah bertekad untuk melupakan ustadz Rifki, tapi ada aja jalan biar kami bersama, ya contohnya kejadian kebakaran semalam."

"apapun itu saya sebagai sahabat kamu selalu mendoakan kamu yang terbaik."

makasih sahabatku nadia memeluk mia dengan erat.

1
SifhaNurul Padilah
hmm
SifhaNurul Padilah
hmmm
SifhaNurul Padilah
jdndkdk
SifhaNurul Padilah
hjji
SifhaNurul Padilah
hkknhui
SifhaNurul Padilah
hmm
SifhaNurul Padilah
bagus
Za Hamid
lamanya nk update
Za Hamid
Lama lg ke nk update Ni..crite tergantung /Sob/
wahidah: sabar yah say, lagi ada acara ini
total 1 replies
SifhaNurul Padilah
.....
SifhaNurul Padilah: wahhh
total 1 replies
SifhaNurul Padilah
hmmm
wahidah
luar biasa
SifhaNurul Padilah
mantap
Mami Pihri An Nur
Ko, di pesantren bebas ky gitu, bs prgi brduaan bukn muhrimnya, dn bebs Megang hp, ky bukn etika di pesantren deh
wahidah: pesantren modern Thor.
total 1 replies
wahidah
makasih Thor saran nya
Mulfiana Bunda ZhafranZizi
pesantren??? ustadz ngerokok. gak bgt deh
Holipah: Paman ku ustadz ngerokok salah nya d mna
wahidah: ngerokok kan gak dosa😄
total 3 replies
SifhaNurul Padilah
wowwww
anggita
Like👍 buat Nadia dan ustadz Rifki,☝hadiah iklan untuk author. semoga novelnya sukses👌.
wahidah: makasih kakak
total 1 replies
anggita
🙏saran ya thor, klo tiap awal paragraf/alinea, pakai huruf besar.
🚨🌹maly20🌹🏵️
Hebat!
wahidah: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!