NovelToon NovelToon
Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

menurutmu apa yang akan terjadi jika aku tau, dirimu hanya seorang wanita pendukung dalam sebuah kisah cinta yang fenomenal.

mungkin seseorang akan memiliki beberapa pendapat berbeda tapi bagi wanwan dia akan menjauhkan diri dari pahlawan dan pergi sejauh mungkin.
Hanya saja semakin dia jauh maka pahlawan pria semakin dekat dan..

Pahlawan pria baru akan mendekat.

Ada jari emas tapi hampir tidak berguna.

ini karena dia hanya lah sosok peran pendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Suasana di kediaman keluarga Han mulai memanas. Meskipun demikian ini adalah kabar baik bagi Wanwan.

Awalnya dia berpikir ayah akan melakukan segalanya untuk membuat keluarga ini berpisah. Namun siapa sangka usulan pemisahan ini sebenarnya datang dari kakek Han sendiri.

Berbanding terbalik dengan meimei yang berwajah pucat ketika mendengar kabar itu . Wanwan malah tersenyum dan ingin menari kegirangan.

Tapi sayangnya fokus pembicaraan ini bukan berkisar mengenai pemisahan keluarga tapi berkisar tentang permasalahan tidak ada uang lagi yang tersisa pada kas umum.

Ayah Han bisa dianggap sebagai orang yang netral dalam hal ini, dia memilih dan diam seraya mendengarkan.Tapi Paman pertama dan Paman ketiga berdebat dan saling tuding menuding.

"Kakak pertama, apapun yang terjadi Kau harus menjelaskan permasalahan uang ini. ini adalah uang umum dan kegunaannya harus diketahui oleh semua orang .Ini bukan uang milikmu pribadi" kata paman ketiga dengan emosi.

Paman pertama penuh dengan rasa bersalah dan dia tidak tahu harus menjawab apa namun begitu keegoisannya sebagai anak pertama benar-benar harus diperjuangkan.

Jadi dia berkata dengan penuh percaya diri ,"Ada apa denganmu anak ketiga. Aku adalah putra tertua dan terserah aku harus melakukan apa dengan uang umum. Lagi pula anak-anakmu belum cukup umur untuk sekolah. Ke depan uang masih bisa ditabung lagi ketika tiba waktunya bukan"

"Hahaha kakak pertama siapa yang ingin kau dibohongi di sini. Aku bukan seperti kakak kedua yang hanya akan diam diperlakukan dengan cara tidak adil. Berapa tahun kita harus menyimpan dana itu. Jangan bilang anak-anakku tidak memiliki hak untuk sekolah seperti anak Kakak kedua hah??"

Kata-kata ini memang ditujukan kepada Paman pertama namun sekaligus kepada ayah Han . Dia berharap kata-kata ini akan menyulut api kemarahan kepada ayah Wanwan tersebut. Apapun yang terjadi ini adalah masalah uang bersama . Jadi siapapun yang memiliki suara terbanyak, pasti memiliki kemungkinan untuk menang.

"Adik ketiga kenapa kau berpikiran picik,kau..

"Apa?"kata Paman ketiga ."Kakak berkata aku memiliki pemikiran picik Lalu bagaimana denganmu. Jika ayah tidak menyebutkan masalah perpisahan ini maka aku mungkin akan disembunyikan sampai kapanpun. Kenapa kau berani menggunakan uang itu untuk menyekolahkan anak-anak mu. Mereka adalah mutiara dan anak anak kami adalah batu di selokan?"

Lalu bibi pertama langsung angkat suara. Mulutnya mulai berkicau tentang beberapa hal tentang anak-anaknya sendiri.

Karena Bibi pertama sudah tampil , Bibi ke-tiga tidak mau kalah. Jadi dia maju untuk mengucapkan semua pemikirannya yang sudah lama dia simpan. Ketidakpuasan terhadap ketidakseimbangan nenek dan kakek Han selama ini,benar-benar membuat mereka memiliki begitu banyak kamus perkataan yang bisa dibaca.

Hal ini sangat berisik, sehingga beberapa tetangga memanjang kan leher masing masing ke tembok.

Menjadi pusat perhatian seperti itu adalah hal yang sangat memalukan sekali.

Akibatnya kakek Han yang sudah mulai tenang tiba-tiba naik darah lagi.Dia sesak nafas karena terlalu kecewa.

Huf..huf...huf. .

"Suamiku..han tua..!"

Baru setelah nenek Han menjerit anak-anaknya mulai memandang ke satu arah yang sama yaitu kakek Han.

Ayah Han yang sejak tadi diam tanpa terpengaruh dengan pertikaian antara dua saudara, langsung maju mengambil alih kakek.

"Ayah... Ayah tenang kan dirimu, Ayo tarik nafas..."

Dia mengelus dada laki-laki tua itu dan berkata,"Ibu..mana obat ayah?"

Nenek langsung sadar dan bergegas ke kamarnya untuk mengambil obat. Dalam sekejap dia datang lagi dan mengirimkan ke tersebut ke dalam mulutnya.

Dua saudara merasa bersalah dan mereka tertegun di tempat. Tidak ada pergerakan dari keduanya dan itu juga yang membuat nenek semakin merasa patah hati.

Dengan mata berkaca-kaca dia memandang ayah Han, putra keduanya. Semakin nenek Han memandang maka semakin bersalah lah dia.

Untungnya sesak nafas yang dialami oleh kakek Han mulai reda setelah itu. Matanya mulai membara begitu darah tingginya mulai stabil.

Alih-alih kembali ke kamar untuk istirahat tekadnya semakin kuat jadi dia berkata dengan tegas."Kalian adalah anak-anak yang tidak berbakti dan aku di sini belum mati.Anak pertama , panggil kepala desa, apapun yang kalian katakan, perpisahan akan terjadi hari ini juga"

"Ayah...

"Anak pertama!" teriak nenek yang sudah terlanjur kecewa."kami berdua masih hidup dan bukan giliranmu untukmu membuat keputusan"tegas nya lagi.

"Tapi ibu...

"Kata ayah mu adalah kataku,cam kan itu"potong nenek yang menegaskan jika dia satu pikiran dengan suaminya.

Wanwan yang mengintip tiba-tiba berubah pemikiran tentang perilaku nenek.Wanita dua yang dia yang dia pikir adalah pribadi yang egois dan berat sebelah sebenarnya memiliki pemikiran yang positif.

"Mungkin pribadi inilah yang membuat mereka bisa bertahan pada tahun-tahun kelaparan, ah aku salah sangka" pikir wanwan.

Mendengar Ibu tuanya yang juga tidak bisa dibujuk, anak n ketiga langsung cuit dan berpindah ke sudut. Sementara itu Paman pertama langsung gugup dan dia berjalan ke pintu dengan enggan.

Bibi pertama juga tidak bisa memamerkan kekuatannya lagi. Meskipun dia berpikir anaknya adalah anak-anak yang terbaik. Tapi dia juga sadar dengan kemampuan suaminya dalam menghasilkan uang.

Tanpa sadar dia harus mengakui jika setengah dari penghasilan keluarga ini sebenarnya dihasilkan oleh anak kedua. Jika mereka benar-benar melakukan perpisahan hari ini Jadi bagaimana caranya untuk mencari biaya Putra dan putrinya sekolah.

Secara biaya sekolah di tahun 70-an ini, sangat mahal.Karena itu tidak semua orang yang mau menyekolahkan anak-anak mereka.Memikirkan itu hati Bibi pertama jadi khawatir.

Dia berdoa,"Semoga ini tidak terjadi"

Hal yang sama berlaku pada bibi ketiga,di mana dia memikirkan masalah mahar wanwan yang jumlahnya sangat mengiurkan.Jika perpisahan terjadi hari ini maka,ini tidak di hitung sebagai uang umum.

Jadi dia berharap perpisahan bisa di undur.

Semoga saja.

Sementara itu Meimei menarik wanwan untuk pergi ke kamar.Apa pun yang terjadi, mereka adalah anak perempuan yang tidak bisa masuk campur. Meskipun terjadi ketidakadilan dalam pembagian , Wanwan tidak peduli sama sekali. Berpisah saja dia sudah merasa sangat senang.

Meimei beda,dia akan menikah besok dan hari ini terjadi perpisahan dalam keluarga. Intinya dia merasa bersalah.

Jadi dia saudari ini menghabiskan malam dengan mimpi yang berbeda. yang satu harus menangis tersedu-sedu dan pasti akan berakhir dengan mata bengkak besok pagi. Tapi yang lain tersenyum tanpa ampun bahkan di dalam tidurnya.

Namun begitu tidak ada dari keduanya yang pernah menduga . Jika di dalam kereta api ,seorang pria dengan berpakaian militer lengkap bahkan tidak bisa tidur malam ini.

Dia adalah Li Jun.

Hati nya berkecamuk dengan pemikiran yang terus-menerus bergema. Dia baru saja kembali jadi desanya kurang dari 1 bulan, tapi saat ini dia harus kembali lagi ke sana.

Kepulangan yang terakhir resmi karena liburan. Tapi kepulangannya hari ini dipaksa dengan atasan dengan kabar yang begitu mengejutkan.

Dia akan menikah.

Masih bergema perkataan atasannya saat melemparkan sebuah dokumen ke arahnya dengan nada sedikit mendominasi.

"Dokumen pernikahan sudah di setujui, segala sesuatunya sudah diatur. karena liburan sudah habis jadi kau tidak mendapatkan liburan kali ini. Namun karena pernikahan ini aku masih memberikan sedikit kelonggaran.Dalam satu minggu kau harus kembali lagi ke sini bersama pasanganmu."

Li Jun menatap dokumen dan kembali menatap atasannya dengan pandangan tidak percaya."Menikah?"Tanya nya.

Atasannya tertawa,"Li Jun, aku memaksamu untuk menikah, ada apa? latar belakang Gadis itu sudah diperiksa.Kau tinggal ajukan surat nikah dan pulang ke sini dengan cepat, paham!!"

Suara atasan ini sangat keras dan begitu mendominasi layaknya seperti seorang pemimpin. Jadi tanpa sadar Li jun mengangkat tangannya dan memberi hormat dengan cara militer dan tegas berkata ,"siap, jenderal"

Atasannya sekarang sangat puas tapi dia menepuk pundak Li Jun dengan nada prihatin"jangan salahkan aku anak muda, kau sendiri tidak memberikan aku pilihan. Tapi jangan khawatir gadis pilihan orang tuamu pasti tidak akan salah hahaha"

Atasan ini sudah mengirimkan beberapa surat kepada keluarga Li Jun tentang masalah pernikahan. Pihak sana menyebutkan jika Li Jun sendiri yang sering mendorong para gadis itu. Seolah-olah dia sendiri tidak pernah berniat untuk menikah.

Maka jenderal ini harus mengirimkan surat ultimatum kepada keluarga Li Jun.

Padahal ini hanya surat sekedar untuk mendorong pernikahan semata mata tapi di mata keluarganya, itu adalah surat ancaman dengan alasan pemecatan sepihak.

Jenderal tidak tahu jika apa yang dia lakukan sudah menyebabkan prahara dalam dua hati.

Tapi pasangan di era ini sangat wajar menikah dengan cara dijodohkan. Dan kebanyakan pernikahan semacam itu kekal dan awet sampai maut memisahkan. Terutama jika ini adalah pernikahan militer di mana pernikahan mereka dilindungi oleh negara.

Jadi jenderal berpikir pernikahan yang diawali dengan buruk pasti akan berakhir manis suatu hari nanti.

Jadi hari itu, Li Jun harus meninggalkan kompleks militer dengan kepala linglung. Dan nyatanya dia masih limbung sampai pada hari terakhir di mana kereta api sudah akan mendekati kota kelahirannya.

Yang jadi pertanyaan, siapa Han wan? Kenapa dia setuju menjadi pasangan nikahnya sementara dia sendiri berasal dari Desa bendera merah.

Kau tau, reputasinya di bendera merah benar-benar hancur dengan gelar bintang kematian. Pihak atasan tidak mengetahui gelar semacam ini dan mereka mungkin tidak mengerti alasan kenapa dia menolak untuk menikah.

Tapi warga desa bendera merah tidak seperti itu. Dibayar berapapun tidak akan ada keluarga yang mau menyerahkan Putri mereka kepada pria yang akan mengakibatkan kemalangan dalam keluarga besar.

Tidak ada.

Tapi siapa Han wan.

Li Jun memandang langit malam.Dia menutup matanya,dia mencoba mengobrak-abrik memorinya.

Tapi sampai kapanpun dia tidak menemukan sosok gadis yang disebut.Dokumen resmi hanya mencantumkan data pribadi tapi tidak fotonya.

Li Jun tidak akan menduga jika gadis yang disebutkan sebenarnya seorang gadis yang pernah membonceng sepedanya.Gadis pertama yang memiliki hubungan dekat yang bahkan pernah membuat jantungnya deg-degkan.

Deg degan dalam hal negatif bukan positif.

Gadis pemberani yang menurut nya tidak masuk akal.

"Menikah,aku? benar kah?"gumamnya pada diri sendiri.

Dia adalah pemikir strategi militer yang unggul meskipun bukan yang terbaik.Berperang dengan darah dan nyawa adalah hal yang biasa.Tapi jika menyangkut urusan wanita,dia bis. Dikatakan nol besar.

Karena gelar bintang kematian, Li Jun merasa rendah diri.Alasan dia berada di garis depan,ini karena dia merasa tidak ada beban untuk mati awal.

Nyatanya setelah bertahun-tahun,dia masih bisa kembali hidup hidup.

Keberanian meningkat begitu juga dengan tingkat percaya diri tapi masalah pernikahan masih menjadi momok tersendiri baginya.

Ini juga penyebab dia tidak ingin menikah.

Tapi sekarang,his, siapa Han wan?

Pada jam sepuluh malam, kereta api tiba di kota. Penumpang masih cukup ramai ,karena kondisi yang cukup berat mereka semua turun dengan teratur.

Li Jun turun dengan sebuah koper kecil di tangannya.Dia dengan malas menarik nafas panjang.

"Akhirnya,aku kembali"bisik nya.

Sedangkan perang bisa di jalankan, apalagi ini hanya seorang wanita.Dengan pemikiran itu, Li Jun melangkah dengan percaya diri.

Desa bendera merah,aku datang.

1
Lala Kusumah
semoga bahagia selalu ya Meimei... lanjuuuuuuuuuuutttt... double up dong atau crazy up
Salsabila Arman
lanjut
Dewiendahsetiowati
up lagi donk thor
🍄NOFA🍄
Semoga bahagia wang yihan dan meimei
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt... sabar ya Mei Mei...
palupi
jeng jeng jeng... wang Yihan yg untung nikahin meimei... jangan lupa gosok gigi ya mas wang yihan 😂😂💕
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
double up atau crazy up dong... kereeeeeeeennnn kan Wan Wan..... lanjuuuuuuuuuuutttt
Dewiendahsetiowati
crazy up thor
Naffa Laita
othor kok up selanjutnya belum ada ya thor?? /Bye-Bye/
Aisyah Suyuti
menarik
🍄NOFA🍄
han wan pasti terkejut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
crazy up dong, atau double up 🤭✌️😂
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
palupi
wanwan... habis nyanyi ntar tau tau jadi juragan beras 😂😂😂
Lala Kusumah
wah wanwan ada yg lamar duh... lanjuuuuuuuuuuutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!