"MENGEJAR CINTA USTADZ RIFKI"

"MENGEJAR CINTA USTADZ RIFKI"

episode 01

Nadia yang baru setahun tinggal di pesantren Al muzair, terkagum-kagum melihat seorang pemuda tampan yang sedang mengecat tembok pagar pesantren. tiba-tiba lamunannya dikagetkan dengan suara yang ada di belakangnya

"hey,lagi lihat apa sih kok kayaknya serius amat." tegur Mia sahabat sekaligus teman sekamar Nadia.

"eh itu anu itu saya lagi lihat in cowok yang lagi mengecat itu kok saya tidak pernah melihat sebelumnya apa dia murid baru ya."

"oh itu bukan murid baru! itu ustad Rifki ustad yang setahun lalu pergi ke Padang karna pertukaran guru."

"oh pantesan by the way ustadnya ganteng, pertama melihatnya kayak ada yang beda gitu."

"hus jangan macam-macam! itu ustad loh, yaudah ayok balik ke kamar, udah mau salat asar."

sembari menarik tangan sahabatnya itu agar ikut bersamanya.

"iya iya."

setelah selesai melaksanakan salat asar seperti biasanya, seluruh santriwati dan santri bekerja bakti untuk membersihkan seluruh pondok pesantren, dan terlihat pula Nadia yang sedang duduk sendirian di taman sambil tersenyum-senyum, Nadia dikagetkan dengan seorang suara laki-laki di belakangnya.

"ehem ehem kamu lagi apa di sini sendirian? sambil senyum-senyum gitu, lihat tuh semua teman-teman kamu sudah pada beres tinggal kamu sendirian di sini."

"eh maaf ustad tadi saya lagi istirahat sebentar, ini saya sudah mau kembali ke asrama assalamualaikum."

Nadia pun berlari meninggalkan ustad Rifki dengan hati yang berbunga-bunga, dari kejauhan terlihat Mia sedang mengobrol dengan teman lainnya Nadia pun datang menarik tangan Mia dan membawa Mia ke bawah pohon besar sambil tersenyum bahagia.

"eh kamu tahu nggak tadi itu aku di sapa sama ustad Rifki, aduh kamu tahu nggak jantung ini mau copot sampai sekarang masih deg-degan."

Nadia mengambil tangan mia dan meletakkannya di dadanya.

"dengar kan detupan nya kencang banget."

"ya ampun kirain ada apa."

mia pun hanya bisa tersenyum melihat Sahabat nya itu bahagia,tapi tiba-tiba senyum Nadia meredup.

"mi apakah cinta saya akan terbalas atau seperti angin yang berlalu."

"kok kamu tiba-tiba ngomong gitu,ya secara kan ustad Rifki itu ustaz, agamanya juga kuat sementara saya ini siapa lah."

"kamu nggak boleh ngomong gitu jodoh rezeki maut sudah diatur sama yang maha agung, jadi kita sebagai manusia hanya bisa ikhtiar dan berdoa, kalau memang ustadz Rifki jodoh kamu kalian pasti akan bersatu."

"makasih ya mi, jangan lupa setelah selesai salat kamu doain saya."

"iya pasti itu,ya udah ayo ke asrama udah sore aku juga mau mandi udah gatel nih."

"iya iya" jawab Nadia kepadan sahabat nya itu,

sampai di dalam kamar pun wajah ustad Rifki selalu terbayang di mata Nadia.

"aduh gimana ini wajah itu selalu ada di pikiran saya." Nadia mengambil buku gambarnya dan mulai melukis yang ada di pikirannya sambil tersenyum-senyum, sesekali mengingat wajah ustad Rifki yang tampan.

"ya Allah kalau memang ustad Rifki jodoh saya dekatkan ya Allah ,tapi kalau bukan jodoh saya, maka jodohkan ya Allah."

Nadia tersenyum-senyum dan menghempaskan badannya ke tempat tidur sambil memeluk guling, sementara itu Mia yang selesai mandi hanya bisa diam dan geleng-geleng kepala melihat sahabatnya itu sedang jatuh cinta.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!