NovelToon NovelToon
Kenangan Manis Aluna

Kenangan Manis Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: pramita rosiani

"Gak Aluna!! Aku akan mengakhiri hubungan adik kakak ini dan kita bisa bersama selamanya!!" ucap Raka sambil memegang tangan Aluna

"Tapi aku tidak menyukai kakak!!!"

Mendengar hal itu membuat Raka langsung melepaskan genggamannya dan menatap Aluna

"Apa yang kamu bilang?? Kamu gak menyukai ku?? Gak mungkin!! Kamu jelas-jelas menyukai ku!!"

Aluna kembali menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak mengetahui perasaannya kepada Raka adalah perasaan cinta atau perasaan sayang sebagai kakak. Karena dia belum pernah membayangkan jika Raka akan mencintainya bukan sebagai seorang adik tapi cinta sebagai kekasih.

Mau tahu kelanjutannya ayo baca sekarang 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Aluna begitu polos karena nekat turun untuk membantu orang asing, walaupun itu adalah perbuatan baik tapi juga tindakan yang gegabah.

"Apa yang dia lakukan?" ucap Raka yang melihat Aluna turun dari mobil tanpa mengatakan apapun.

Raka terus memperhatikan Aluna dari mobil dan melihat Aluna menolong pejalan kaki yang ditabrak oleh tadi.

"Dasar bodoh!, untuk apa dia melakukan hal itu?" ucap Raka yang kesal karena Aluna melakukan hal gegabah tanpa memberitahunya. Awalnya Raka hendak turun untuk membawa Aluna kembali ke dalam mobil, namun dia mengurungkan niatnya setelah melihat Aluna dengan tulus membopong pejalan itu.

Dia hanya memperhatikan Aluna yang tanpa takut menolong orang asing dalam kondisi seperti itu.

"Bawa dia masuk Pak!" ucap Raka kepada sopirnya untuk membawa Aluna kembali ke dalam mobil

"Baik tuan"

Sementara itu Aluna dengan hati-hati membantu pejalan kaki itu ke tepi trotoar.

"Bi, apa Bibi baik-baik saja?. Apa ada yang terluka?"

"Terima kasih nak sudah menolong bibi. Bibi hanya luka lecet saja setelah diberi salep pasti akan sembuh"

"Ya ampun bi, walaupun lecet harus segera diobati agat tidak infeksi" ucap Aluna yang sangat khawatir.

Disisi lain pengendara motor yang menabrak bibi itu terlihat kesulitan membangunkan motornya yang terlihat lecet. Dia mengenakan jaket hitam dan helem yang menutupi semua wajahnya sehingga Aluna tidak bisa mengenalinya. Pemotor itu kesal dan menghampiri bibi dan Aluna tanpa melepaskan helmnya.

"Berapa saya harus ganti rugi?" ucap pengendara motor itu yang membuat Aluna langsung menoleh ke arahnya dan memberikan tatapan marah.

"Apa yang kamu maksud?. Bukankah seharusnya kamu bertanya keadaan bibi ini?"

"Ya itu maksudnya, saya bertanya berapa yang diperlukan untuk mengobati bibi ini?" ucap pengendara itu dan membuat Aluna semakin marah. Aluna marah bukan tanpa sebab karena pertanyaan dari pengendara itu yang dia rasa tidak pantas

"Apa anda tahu, seharusnya anda bertanya keadaan ibu ini dan bukannya malah memberikan uang dan ingin kabur dari tanggung jawab"

"Wait,,, siapa yang kamu bilang ingin kabur dari tanggung jawab?" ucap pengendara itu yang tidak terima

"Jika anda memang ingin bertanggung jawab maka anda harus membawa ibu ini berobat ke rumah sakit dan memastikan semuanya aman"

"Eee tidak usah nak, ibu tidak apa-apa. Lagi pula ini hanya lecet saja jadi tidak perlu di bawa ke rumah sakit" ujar ibu itu yang memotong pembicaraan Aluna dengan pengendara motor itu

"Tidak bisa bi, untuk memastikan tidak ada luka dalam maka sebaiknya bibi dibawa ke rumah sakit"

"Tidak usah nak,,," ucap ibu itu yang menolak tawaran Aluna

Sementara pengendara itu terlihat semakin kesal karena Aluna yang terlalu memojokkannya, padahal korban sudah mengatakan baik-baik saja tanpa perlu ke rumah sakit.

"Huhh dengar baik-baik, ibu ini sudah bilang untuk tidak pergi ke rumah sakit jadi lo harus menghormati keputusannya. Lagi pula lo bukan siapa-siapa ibu ini jadi lo gak punya hak untuk ikut campur. Bukan begitu bu?"

"Iya, ibu tidak apa-apa"

"Apa bibi yakin tidak perlu ke rumah sakit?"

"Iya nak, tidak perlu"

"Baiklah jika bibi ingin seperti itu maka aku tidak bisa memaksa. Tapi sebelum itu setidaknya buka helm anda dulu agar kami tahu wajah anda"

"Oke akan gue buka"

Karena desakan dari Aluna membuat pengendara motor itu terpaksa membuka helmnya. Namun saat Aluna melihat wajah orang itu, seketika Aluna langsung kaget dan ketakutan.

"Lo udah puas sekarang?" ucap pengendara yang ternyata adalah pemuda tampan dengan tatapan dingin yang tertuju pada Aluna. Terlihat Aluna mengenali pemuda itu sehingga membuat Aluna tidak bisa berkata apapun lagi.

"Kenapa lo diem? Sekarang apa lagi yang harus gue buka biar lo puas?" tanya pemuda itu sambil berjalan mendekati Aluna.

Aluna yang menyadarinya langsung refleks mundur karena takut.

"Nona muda, ayo kita pergi. Nanti non bisa terlambat" ucap pak sopir yang datang tepat waktu sebelum pemuda itu semakin dekat.

Tanpa basa-basi lagi Aluna langsung pergi dari sana setelah berpamitan dengan ibu pejalan kaki itu tanpa menghiraukan pemuda itu yang terlihat kebingungan dengan sikap Aluna.

"Ayo Pak, kita pergi!" ucap Aluna dengan cepat setelah berada di dalam mobil.

Sementara Raka yang sejak tadi berada di dalam mobil melihat semua yang terjadi di luar dan dia juga mengenali pemuda itu. Raka mengerutkan keningnya karena Aluna malah berurusan dengan orang yang salah.

"Apa yang lo lakuin?"

"Hahh, maksud kakak?"

"Lo buat masalah dengan mencari gara-gara dengannya" ucap Raka yang membicarakan pemuda motor tadi

"Aluna tidak bermaksud mencari masalah dengannya kak"

"Gue gak peduli, kalo sampai terjadi apapun jangan pernah bawa nama gue karena sampai kapanpun gue gak akan mau terlibat"

Mendengar hal itu membuat Aluna semakin takut entah siapa pemuda itu, tapi yang pasti pemuda itu adalah orang yang berbahaya karena telah membuat Aluna dan Raka langsung panik.

Kembali pada pemuda pengendara itu yang keheranan karena sikap Aluna yang langsung berubah 180 derajat setelah dia membuka helmnya.

"Kenapa dengan dia?, Apa wajah gue jelek sampai dia takut?.

"Gak, gak, gak mungkin wajah gue jelek. Perasaan banyak cewek yang ngejar-ngejar gue, tapi kenapa cewek itu ya?" gumam pemuda itu dan berakhir ketika teman-temannya datang

"Bim, lo gak apa-apa kan?" tanya salah satu temannya yang mengendarai motor juga

"Gue gak apa-apa, tapi gue gak sengaja nabrak orang dan ketemu cewek belagu"

"Hah kok bisa?"

"Entahlah, males gue cerita kalo inget muka cewek belagu itu yang sok menghakimi gue"

"Wahh, kayaknya lo punya mangsa baru lagi" goda salah satu temannya lagi

"Amit-amit deh gue, dia bukan tipe gue. Lagian dia sudah menjadi musuh buat gue karena sok belagu"

"Wahh kayaknya cewek itu kena sial hari ini karena bertemu sama lo Bim"

"Siapa suruh sok jago sama gue, awas aja kalo gue ketemu sama dia lagi. Gue pastiin hidupnya gak akan tenang lagi"

Setibanya di depan gerbang sekolah, Raka keluar lebih dulu dan meninggalkan Aluna yang masih berada di dalam mobil. Aluna masih memikirkan kejadian barusan dan terbayang wajah pemuda asing itu.

"Aduhh kenapa aku malah berurusan dengan orang itu sih!" ucap Aluna yang menyalahkan diri sendiri

"Non Aluna,, non gak mau turun?" ucap pak sopir yang menyadarkan Aluna

"ohhh maaf pak, Aluna akan turun sekarang. Terima kasih ya pak, nanti jemput tepat waktu ya!"

"Baik non"

Saat Aluna sudah turun dan melangkah ke gerbang sekolah, dia tidak sengaja berpapasan dengan pemuda itu dan pandangan mereka saling bertemu.

Bersambung

1
Tenth_Soldier
secangkir kopi untuk semangat!
Tenth_Soldier
yap Lea cocok ama Ferdi
Tenth_Soldier
/Drool/ akhirnya Bima mengakui kecantikan Aluna
Tenth_Soldier
Jaga kesehatan ya...
Guns
Recommended
Tenth_Soldier
Raka playing victim nih...
Tenth_Soldier
Raka, ni maksudnya
Tenth_Soldier
Nah, ini yg aku inginkan dari Aluna berani mengungkapkan isi hati yg dipendam nya... /Heart/
Tenth_Soldier
kok judulnya draft? ngopi² dulu ya
Tenth_Soldier
Akhirnya direstui sang Mama... ihiiirrt /Drool/
Tenth_Soldier
Siip!
Tenth_Soldier
setuju Aluna jadi gf nya Bima, tapi terserah Author sajalah
Tenth_Soldier
Semangat Thor!
Tenth_Soldier
Ferdi ini pantesnya dapat Lea saja wkwkwk
Tenth_Soldier
aku kok seneng liat genknya Bima ya... /Facepalm/
Pramita: wkwk saya juga suka.. mereka saling melengkapi 😁
total 1 replies
Tenth_Soldier
Ayo² jgn bosan revisi, ada yg ilang lo...
Tenth_Soldier
penasaran aku Bima apa Raka niy yg bakalan jadi cinta sejati Luna?
Pramita: Tunggu episode selanjutnya ya🤗
total 1 replies
Tenth_Soldier
semangat sis! tempo nya lambat tapi justru ini yg bikin gereget!
Pramita: semoga suka ya, 😁
total 1 replies
Tenth_Soldier
Raka itu anak ibu tiri Aluna? tapi kok bisa lebih tua?
Pramita: sudah ada pada bab sebelumnya. jadi ibu Raka bukan anak dari ayahnya Aluna karena ibu Raka sudah pernah menikah sebelumnya jadi Raka anak dari pernikahan ibunya dulu /Smile/
total 1 replies
Tenth_Soldier
tambah seru /Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!