NovelToon NovelToon
Warm Life

Warm Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Wanita Karir
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ariadna Vespera

. Tak terasa saat Farah melihat jam ditangannya waktu sudah menunjukkan pukul 12: 00 siang. saatnya jam makan siang. Farah yang kelaparan pun langsung turun kebawah untuk menuju kantin, namun! Dia terusik dengan perkataan salah satu tamu disana yang mengatakan ada dokter psikiater baru yang datang, seketika jantungnya mulai berdebar kencang . “Apakan itu kakak?“ ucap batinnya.Dan disaat yang bersamaan,
Farah hampir menabrak seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariadna Vespera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4

Pria itu tidak memakai baju, bajunya

sudah sobek saat tersangkut di pembatas jalan. Di

tengah kepanikan Farah yang

semakin menjadi-jadi pria itu tersadar, Farah yang

mengetahui  hal itu pun langsung membantu dia masuk kedalam mobil.

Akhirnya setelah bersusah payah Farah langsung

berangkat ke rumah sakit terdekat. pria itu masih tidak menggunakan baju, lalu

Farah hanya menutupi tubuh pria itu dengan selimut yang selalu dia bawa di

mobil.

Sampainya mereka di rumah sakit, pria itu langsung

masuk UGD untuk di tangani lebih lanjut oleh dokter yang sedang bertugas di

sana. Kebetulan rumah sakit itu juga tempat Farah bekerja. Namun, berbeda

gedung. Di rumah sakit Bimaristan Al Nuri ada dua

gedung utama, gedung yang pertama untuk orang sakit

fisik dan gedung kedua

untuk orang yang sakit mental.

Farah mengurus administrasi dari pria itu, tapi

sayangnya pria itu tak meninggalkan identitas apapun. Namun, ternyata perawat

di sana mengenalinya. Pria itu bernama Reno

salah satu dokter spesialis paru di rumah sakit

Bimaristan Al Nuri. Setelah selesai

mengurus administrasinya Farah langsung menemui

Reno, saat itu Reno masih tidak

sadarkan diri.

Farah melihat kearah jam di tangannya sudah pukul

11:00 malam, jika Farah tidak pulang sekarang maka dia akan dimarahi oleh

ibunya. Tapi Farah tidak tega untuk meninggalkan Reno sendirian. Saat itu

tangan Reno sudah dijahit dan Reno juga sudah menerima transfusi darah.

Satu jam telah berlalu Reno masih belum sadar,

Farah yang sudah lelah menunggu akhirnya memutuskan untuk pergi sebentar sambil

mencari minuman. Saat ingin menuju ke lift, Betapa terkejutnya Farah melihat

Ruel yang sudah terlebih dahulu memasuki

lift  tanpa berfikir panjang farah

langsung mengikutinya. Melihat di lantai berapa

lift itu berhenti Farah

langsung menyusul Ruel.

Ruel berhenti di lantai empat, saat Farah tiba di

sana Ruel tidak terlihat lagi. Farah sudah mencari ke seluruh ruangan yang bisa

akses siapa saja tak termasuk ruangan pasien.

namun, tak ada hasil, Akhirnya Farah

kembali untuk menemani Reno.

Saat masuk lift, ada orang yang berlari sambil

berteriak “TUNGGU…” Farah menahan pintu lift itu. Ternyata yang masuk kedalam

lift adalah Ruel, kakak yang selama ini Farah cari. Orang yang mengubah cara

berfikir Farah, orang menyelamatkan Farah dari bunuh diri. Akhirnya mereka

bertemu lagi.

“Kakak!” ucap Farah dengan tatapan kagum, tak

percaya, terharu dan bahagia menjadi satu.

Farah meneteskan air mata, dari mata kanan yang

berarti kebahagiaan. Sepuluh tahun sudah berlalu wajah yang menangkan dan

hangat itu tak menua sedikitpun. Saat Farah memanggilnya kakak, Ruel

kebingungan, sambil mengangkat kedua alisnya,

terkejut.

Disaat yang bersamaan handphone Ruel berdering,

lantai yang Ruel tuju sudah tiba, dia

keluar tanpa merespon apapun kepada Farah. Farah

pun bingung “Apakah aku salah

orang?” ucap Farah. Farah yakin itu Ruel. Farah

hanya berfikir bahwa penampilannya jauh berbeda dari sepuluh tahun lalu,

karna itu Ruel tak mengenalinya. Kecewa, tentu

dirasakan Farah, orang yang selama sepuluh tahun terakhir ini dia kagumi tak

mengenalinya.

Dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan, Farah

kembali ke UGD untuk menemani Reno. Farah berfikir jika dia mengejar Ruel

sekarang itu akan semakin menyakiti hatinya. Baguslah

jika Ruel mengingat momen singkat mereka berdua

ketika Farah menjelaskan

kembali tapi, bagaimana jika tidak. Farah tak mau

mengambil resiko.

Saat Farah sampai di UGD Reno sudah tidak ada di

kasurnya. Farah yang panik langsung

menanyai perawat di sana, perawat mengatakan bahwa

reno ada panggilan darurat di ICU. Farah bingung bukannya handphonenya tidak

ada yah, perawat di sana yang melapor bahwa dokter Reno ada di UGD. Tapi

bukannya keterlaluan menyuruh orang

yang sakit untuk bekerja, pikir Farah.

Perawat  mengatakan  bahwa semua itu atas

kemauan dokter Reno langsung. Baru sadar dan langsung menangani pasien, dia

orang yang gila kerja. Sudahlah pikir Farah dia

yang paling tau tentang

kondisinya sendiri.

Sudah lewat tengah malam, Farah pergi ke ruangannya

bekerja dan berfikir untuk tidur di ruang istirahat saja untuk malam ini. Jika

Farah pulang sekarang telinga nya akan

panas mendengar ocehan dari ibunya. Sudah bersiap

untuk tidur hanya tinggal menutup

mata, tiba-tiba handphone Farah berdering. Farah

melihat siapa yang menelponnya tengah malam, mungkinkan ibunya yang ingin

memarahinya.

Setelah dilihat ternyata bukan “Iya pera, kenapa?”

jawab Farah di telpon. Pera adalah sahabat gilanya Farah, orang yang ingin

berteman dengan Farah hanya karna obsessed dengan nilai yang bagus. Saat

sekolah menengah pertama Pere bertekad ingin bersahabat dengan orang paling

pintar di sekolah yaitu Farah. “BABY,,, “ rengek

Pera. “Jemput aku di bandara.”

“Dia benar-benar

gila, memang ada yah sahabat yang tiba-tiba

menelpon di tengah malam minta jemput

di bandara. Oh, iyah, ada kok sahabat kaya gitu,

sahabat aku.” Ucap Farah dalam

hati. Farah sebenarnya sudah terbiasa dengan

tingkah mengejutkan Pera setiap

saat tapi, dia masih tak habis fikir.

“Kamu di bandara mana?” tanya Farah.

“Di bandara Sabzevar.”

Jawab Pera. Farah menutup telponnya dan bergegas

berangkat.

Sesampainya Farah di bandara, Farah menelpon Pera

menanyakan dia dimana dan ternyata Pera sudah didalam kamar hotel di dekat

bandara. Farah sudah menduga hal itu akan terjadi

tapi dia tetap terkejut.  “Apakah aku

harus pulang lagi sekarang?”tanya Farah di dalam

telpon.

“Jangan! Aku dikamar 778.” Jawab Pera. Farah

menutup telponnya dan menghampiri Pera. Sesampainya Farah di kamar Pera

“BABY,,,” rengek Pera. Pera adalah anak broken home

dan dia diasuh oleh ibunya. Pera memiliki kakak yang sangat pintar. berbanding

terbalik dengan Pera yang selalu

dalam urutan akhir jika pembagian rapot.

Ibunya selalu bilang menyesal telah

memilihnya saat memilih hak asuh, “seharusnya kau

dengan pria bajingan itu

saja” adalah kalimat yang selalu ibunya ucapkan

kepada Pera dan pria bajingan

yang di maksud adalah ayah Pera. Mulai saat itu dia

terobsesi untuk menjadi

yang nomor satu di sekolah tapi tak berhasil, karna

itu memang bukan bakatnya

sejak awal.

Namun, setelah lama bersahabat dengan Farah dia

sadar jika sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Pera sukses dengan

karirnya sekarang menjadi desainer baju dan

memiliki butik yang terkenal.

Namun, sejak saat itu juga sikapnya terhadap Farah

makin kekanak-kanakan. Pera

Selalu membuat Farah kewalahan dengan tingkah

lakunya. “Aku dikejar orang.” Suara Pera yang bergetar saat mengucapkannya.

Farah yang terkejut pun meminta Pera untuk menjelaskan semuanya dari awal.

Namun, disaat yang bersamaan “TING…TONG…” bel kamar Pera berbunyi.

Farah mengintip siapa yang ada di luar. Farah

memberikan isyarat kepada Pera

untuk memastikan apakah ini orang yang Pera maksud,

Lalu Pera menganggukkan

kepalanya. Farah yang sudah sangat marah dan emosi,

membuka pintu dan langsung

mengeluarkan jurus andalannya dalam karate yaitu

oizuki-chudan yang langsung

mengarah ke uluh hati. Dalam satu serangan pria itu

pingsan.

“Apa yang kau lakukan, Baby?” tanya Pera.

“Bukannya dia orang yang mengikuti mu?” tanya Farah

balik.

Mereka saling bertatapan mata dan saling

kebingungan, apa yang harus mereka

lakukan. Seorang pria asing yang sedang pingsan di

depan kamar. Apakah akan ada

yang menganggap ini sebagai pembunuhan. Tamatlah

riwayat mereka jika ada yang

melihat. “Apa yang harus kita lakukan sekarang?”

tanya Pera.

“Bawa masuk!” jawab Farah. Mereka pun membawa pria

asing itu

masuk ke kamar dan mengikatnya di kuris. “Sekarang

apa yang akan kita lakukan?”

tanya Pera.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!