NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pindah markas

Dari perbincangan yang aku dengar barusan, aku mendapat satu catatan penting tentang laki laki itu. ternyata Reygan juga hobi futsal. bagus lah, setidak nya ada satu hal yang sama dengan ku.

setelah mendengar perbincangan mereka selesai, dan laki laki itu juga tak lama kemudian berjalan keluar perpustakaan, aku pun memutuskan berpindah tempat ke lorong paling kanan dan di sudut belakang.

bangku perpus yang ini memang terlihat sangat strategis untuk kaum rebahan sepertiku. letaknya yang sangat terpencil dan jauh dari pengawasan petugas perpus membuatku semakin leluasa di tempat ini.

begitu saja aku menjejerkan 3 kursi sekaligus dan langsung merebahkan tubuhku disana. buku yang tadi aku ambil kini sudah berpindah fungsi sebagai penutup wajah ku.

perlahan namun pasti, nyawaku ku mulai berada diambang setengah sadar.

******

POV AUTHOR

beberapa jam kemudian

KRrriiinggggg.... kriingggggg......

akhirnya suara bel yang ditunggu tunggu para siswa kini telah berkumandang. semua mulai bergegas mengemasi barang masing masing dan tentu saja tidak ketinggalan 4 sekawan penunggu kelas XB ini.

"ih kemana sih si Ell, belum balik balik juga"

Dea yang lebih dulu selesai mengemasi barang nya kini menoleh kearah bangku Ellios yang masih jelas terlihat kosong.

"Teo kau tau dimana Ell pergi?"

kali ini Kristal yang menoleh kearah bangku di belakang nya. karena posisi duduk Kristal bersebrangan dengan Teo, jadi penampakan pertama yang mudah dilihat adalah wajah Teo.

"ti... tidak Kris"

sudah kebiasaan Teo jika sedang berbicara dengan geng Dea selalu menundukan pandangan nya dan terlihat sedikit gugup.

"tolong kemarikan jaket dan tas nya si Ell"

seolah lupa dengan perkataan Ellios tentang perasaan Teo pada nya, Dea dengan santai nya malah berdiri di samping Teo dan mengulurkan tangan nya di depan laki laki itu.

jelas saja Teo yang didekati oleh Dea seperti ini langsung diam membatu dan hanya mendongak menatap kearah Dea.

"aku minta tolong ambilkan tas dan jaket Ellios, malah bengong!"

"i... iya baik"

dengan sedikit tergesa gesa Teo mulai melakukan apa yang diminta oleh Dea.

"i... ini ta.. tas nya"

"begitu saja sudah gugup. ih lemah!"

satu kalimat yang terlontar dari mulut Dea sekali lagi membuat laki laki ini mematung bodoh. seolah sangat sulit mencerna perkataan gadis yang sudah mulai berjalan keluar kelas, Teo masih sigap berdiri di posisi nya semula.

"haha... sabar ya Te. usahamu harus lebih giat lagi mengejar sahabatku itu"

Kristal dengan senyuman manisnya menepuk pundak Teo sebelum akhirnya ikut menyusul kepergian Dea dan 2 teman nya lagi.

"ke.. kenapa Kristal berkata seperti itu? apa jangan jangan Ellios sudah?........"

Teo sengaja tidak melanjutkan perkataan nya. wajah nya yang semburat merah merona sudah mewakilkan keadaan apa yang sedang dia alami.

disisi lain

ke 4 gadis itu mulai berjalan menelusuri lorong kelas mereka. seraya terlihat Dea sibuk mengotak atik ponsel milik nya.

"bagaimana De? Ell terhubung?"

"jangankan terhubung Ly. pesan ku saja centang 1"

"kemana sih itu anak. sekalinya bolos malah begini!"

Celine terlihat mulai tidak sabar mencari keberadaan Ellios.

"apa dia benar benar ke kantin ya?"

"mana mungkin Ly. Ell kan sudah makan tadi"

"siapa tau kan De. jika tidak ke kantin kemana lagi anak itu?"

"loh, anak anak tidak pulang?"

saat ke 4 gadis itu masih berdebat di depan ruang olahraga, tiba tiba suara wanita muda ikut menghampiri mereka.

"eh bu Erna?"

"siang buk"

secara bergantian Dea dan yang lainnya ikut sungkem kearah wanita yang tak lain adalah wali kelasnya ini.

"siang juga anak anak. kalian tidak pulang? kok malah berjalan kearah kantor?"

meski wanita berpakaian batik formal ini berstatus guru wali kelas mereka, namun usia bu Erna masih sangat muda yaitu berkisar antara 22 sampai 23 tahun. sehingga jika sedang bersama para muridnya, guru ini masih terlihat sepantaran.

"ini buk mau pulang, tapi masih nyari di Ell"

Celine mewakilkan jawaban ke 3 teman nya

"Ellios?"

"iya buk. dia tadi gak ikut mapel pak imam. jadi ya begitulah"

"apa tadi ada masalah De?"

"biasalah buk, Ellios dan pak Imam kan memang jarang akur"

"nah bener kata Kristal buk. pak Imam mungkin kesal dan Ellios juga malas di kelas. jadi dia memilih keluar saat jam pelajaran biologi"

"hm, pantas saja. tadi ibu sempat lihat dia masuk ke ruang perpus. ibu pikir kalian ada jam disana"

tiba tiba sebuah pernyataan mengejutkan dari bu Erna menjadi jawaban dari pencarian ke 4 muridnya tadi.

"loh? ibu tidak salah? ruang perpustakaan?"

"benar Lily. ibu lihat Ell berjalan kesana"

"yasudah ayo buru kita susul"

"heum"

"jika begitu kami ke ruang perpustakaan dulu ya buk. dan terimakasih informasi nya"

"kami pergi dulu buk"

"ibu hati hati pulangnya"

"assalamualaikum bu Erna"

satu persatu mereka kembali mencium tangan wanita cantik ini. setelahnya Dea, Kristal, Celine dan Lily pun segera menuju ke ruang perpustakaan.

dan benar saja. saat mereka memasuki tempat itu ke 4 nya langsung berpencar disetiap lorong rak perpustakaan.

"aku cari di lorong tengah"

ucap Kristal yang lebih dulu berjalan ke sisi tengah. disusul Dea dan lainnya yang tengah memilih berjalan di lorong yang lain.

setelah beberapa detik berjalan, ternyata Lily langsung fokus pada sebuah penampakan di sisi sudut ruangan ini. kursi yang tertata tidak rapi dan terlihat sebuah kaki menjuntai ke lantai, Lily semakin yakin lagi jika kaki itu pasti milik sosok yang sedang dia cari. pasalnya sepatu hitam bergaris putih yang sangat familiar di pandangan nya sudah dipastikan itu milik Ellios.

saat Lily mulai mendekat kearahnya, ternyata Dea dan Celine juga tengah melangkah ke arah yang sama. disusul Kristal yang baru saja berjalan di belakang Celine.

"memang kebo bener ini anak"

ucap Celine seraya berkacak pinggang menatap sosok yang masih dalam posisi selonjor dengan wajah yang ditutup oleh buku.

"pelan pelan Cel bangunin nya. kasihan juga loh si Ell"

Lily yang notabene nya sangat berhati lembut dan penuh iba ini langsung memperingatkan sahabatnya sebelum Celine membangun kan Ellios. Celine pun hanya mengangguk pelan dan mulai menyentuh lengan Ellios.

"Ell? bangun. udah jam pulang nih"

pelan dan pasti tubuh Ell mulai digoyangkan oleh Celine.

"mmmpp..,. ntar lagi Te. 5 menit"

tanpa berniat membuka penutup wajahnya, Ellios malah dengan santai nya menyebut nama teo seraya mengacungkan lima jarinya.

"TeTe... Tete.... Tetek kau pikir? ini gue Celine! bangun gak!"

kesabaran setipis tisu yang dimiliki oleh gadis ini langsung membuatnya tidak ingin mengulur waktu lagi. dengan sarkas Celine membuka buku yang menutupi wajah Ellios.

sedangkan Ellios yang merasa tidurnya terusik perlahan mulai membuka ke dua matanya.

"pocong tolol!"

dengan wajah kaget dan umpatan yang spontan terucap, Ellios langsung bangkit duduk dan terlihat sangat terkejut mendapati 4 wajah sahabatnya sudah ada disana.

"ah mengagetkan saja!"

dengan suara yang masih serak khas bangun tidur, Ellios mengacak rambutnya asal dan menatap satu persatu wajah gadis gadis di sekitarnya yang tengah menatap lekat kearahnya.

"enak banget ya tiduran disini? kita yang nyariin muter muter. dasar bocah!"

"ya maap. kebablasan"

"dih. yasudah ayo buru cabut. kau ikut mobilku atau mobil Kristal?"

Dea langsung menarik tangan Ellios agar segera bangun.

"tidak. aku pakai motor saja"

"sekalian aja Ell. Lily ikut dengan ku. Celine sama Dea satu mobil"

"kalian saja yang pakai mobil. aku pakai motor kesayangan ku"

tanpa peduli lagi sanggahan Kristal, Ellios berjalan lebih dulu kearah parkiran yang memang jarak dari ruang perpus tidak terlalu jauh. hanya perlu lurus saja dan melewati lapangan belakang.

"eh tunggu, kalian duluan saja. aku akan ke kelas"

"ngapain hoy!"

"tas dan jaketku"

"makanya melek dulu napa Ell? tuh tas lo ada di Dea"

mendengar Celine mengatakan nama Dea, Ell pun kembali menoleh ke arah belakang.

"hehe... thanks De"

dengan senyuman polos Ell menghampiri Dea dan mengambil alih jaket serta tas sekolahnya.

"dasar bocah"

"yayayaya"

"kau ikuti aku saja. kita ke mall pusat kota"

saat mereka sudah tiba di area parkir, Kristal dan Lily sudah berjalan lebih dulu kearah mobil berbeda. sedangkan Dea dan Celine masih berbincang dengan Ellios. karena kebetulan posisi mobil Dea dan motor Ellios sedikit lebih jauh tempatnya dibanding posisi mobil Kristal.

"jauh bener De. kenapa gak di mall plaza deket deket sini saja sih?"

"kurang puas. aku mau cari yang lebih besar dan lengkap. eitsss! no protes!!!"

baru juga Ell ingin membuka mulutnya, namun Dea langsung menempelkan satu jari nya kearah bibir Ellios. alhasil Ell pun tidak bisa berkutik lagi.

"pfftt... skak mat kat kau bocah!"

Celine ikut tersenyum puas membela Dea pastinya.

"baik baik. aku kalah. terserah kalian saja lah. aku makmum"

akhirnya Ellios pasrah dan berjalan kearah motor nya. sedangkan ke dua gadis tadi saling menukar senyum satu sama lain dan segera ikut berlalu kearah mobil mereka.

singkat cerita mereka pun mulai keluar dari area sekolah dengan formasi mobil Dea melaju lebih dulu dan diikuti oleh mobil Kristal. untuk Ellios? dia jelas saja membuntut di belakang mobil 2 itu.

sepanjang jalan tidak ada yang bermasalah. mereka melaju dalam kecepatan normal begitupun dengan laju motor Ellios.

hingga kurang lebih 1 jam an, ke tiga kendaraan itu mulai berbelok kearah sebuah parkiran luas pada sebuah bangunan besar bertingkat dan terlihat ramai oleh pengunjung.

karena kendaraan Ellios berjenis roda 2 maka parkiran dia terpisah dengan ke 2 mobil tadi. Kristal, Lily, Celine dan Dea berjalan lebih dulu ke sisi pintu masuk mall, sedangkan Ellios masih sibuk memarkirkan motornya.

"tunggu didalam saja yuk. panas disini guys"

Dea menggandeng tangan Lily yang kebetulan berada disamping kanan nya.

"ayo. gerah banget sumpah"

imbuh Celine yang juga tengah menggandeng tangan Kristal.

dari kejauhan terlihat Ellios yang akhirnya mulai mendekat kearah pintu mall. tapi entah sejak kapan Ell membawa benda itu, tapi saat gadis 16 tahun ini berjalan kearah teman temannya, Ellios sudah terlihat memakai atribut tambahan sebuah topi baseball polos berwarna hitam senada dengan jaket yang tengah dia pakai.

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!