NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Dunia Lain

Transmigrasi Ke Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ryn_Frankenstein

Menceritakan seorang remaja yang bertekad untuk bertahan hidup apapun caranya. Kenapa harus begitu ? Karena dirinya telah berpindah ke dunia lain.

Cerita ini masih berlatar Multiverse dari cerita 'Pindah Dimensi Lain'.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 04 : Belum Menerima.

Dika berencana akan menjadi pemburu di hutan dekat desa Kio. Arc yang mendengarnya mengangguk-anggukan kepalanya, dari fisik remaja itu memang cukup bagus, lalu ia membalas. "Tapi, apakah mentalmu sudah siap ?"

"Siap gak siap, aku harus siap, karena aku ingin membantumu selama aku tinggal sini." jawab Dika.

Begini-begini, Dika lumayan menjaga kondisi tubuhnya, terlebih lagi ia menguasai beberapa teknik bela diri yang selalu ia pelajari semenjak tinggal di dunia asalnya, dan juga ia sesekali berkelahi bila ada yang mencari masalah saat di dalam atau di luar sekolah.

Meskipun bisa berkelahi dan menguasai beberapa teknik bela diri, tapi mengingat kejadian sebelumnya yang dimana saat Dika pertama kali di dunia baru ini. Karena ia belum membenarkan mental, persiapan dan kesadarannya untuk menerima keadaan.

Terlebih lagi, saat Dika pertama kali melihat monster beruang dan badak yang tak pernah ia lihat dalam seumur hidupnya selama di Bumi. Tentu saja itu membuat mentalnya terguncang karena ia belum menyadari tentang monster.

Arc menghela nafasnya, lalu bersuara. "Apa kau berniat pergi ke kota kerajaan ?" tanyanya.

Alis sebelah remaja itu terangkat. "Untuk apa aku kesana ? Aku justru lebih suka disini."

Arc membalas. "Aku bukan bermaksud yang tidak-tidak. Hanya saja kau masih muda, akan lebih bagus kalau kau pergi ke kota untuk menjadi petualang, kau akan mendapat banyak keuntungan."

"Keuntungan ?" sahut Dika bergumam.

Dika pun membalas. "Kalau begitu, kenapa kakek tak menjadi petualang saja ? Secara kakek bisa melakukan sihir."

"Dulu aku juga petualangan, setelah usiaku tak muda lagi, aku memilih untuk pensiun dan tinggal disini." jawab Arc.

Sejenak Dika terdiam, ia memikirkan perkataan Arc barusan.

"Dulu kakek seorang petualang ?" tanya Dika setelah mendengar ucapan Arc.

"Tentu saja, begini-begini dulunya aku petualang yang sangat dikagumi sebagai penyihir." balas Arc dengan perasaan sedikit sombong.

"Hahaha, maaf saja, aku masih tidak berminat." sahut Dika. "Kalau kakek pensiun dari petualang dan memilih untuk tinggal disini, itu karena tempat ini lebih nyaman dari kota kerajaan, 'kan ?"

Arc hanya terkekeh. "Sudahlah, aku tak memaksamu, karena kau punya hak dan keputusan dalam memilih." ucapnya, lalu ia meminum pelan tehnya.

Dika yang masih duduk di tanah, lalu memandangi semua warga desa yang sedang sibuk dengan kegiatan mereka. Setelah dilihat-lihat lebih teliti, dari mereka semua terlihat orang-orang dewasa dan anak-anak, tak ada yang seusianya. Meski ada beberapa anak muda yang mungkin usianya 11 sampai 13 tahun.

"Kalau boleh tau, apakah anak-anak muda disini telah pergi ke kota kerajaan ?" tanya Dika menebak.

Arc menganggukkan kepalanya. "Benar, sesuai tradisi disini, karena ketika sudah menginjak masa remaja di usia 15 tahun, mereka akan akan memilih pergi ke kota kerajaan untuk bekerja."

"Menjadi petualang ?" tanya Dika.

"Tak hanya menjadi petualang, mereka akan bebas memilih akan bekerja menjadi apa untuk mencari uang dan menyambung kehidupan mereka di sana." jawab Arc.

"Atau juga bisa mendaftar menjadi murid akademi di sana." tambahnya.

Dika mengangguk-anggukan kepalanya. Arc berkata lagi. "Jadi, apa kau sudah berminat ?"

Dika tersenyum miring. "Apa kakek bermaksud mengusirku ?"

Arc tersenyum dan menggeleng-gelengkan kelapanya. "Tentu saja tidak, aku justru senang kau tinggal disini, hanya saja, apa tidak sayang kau menghabiskan masa mudamu disini tanpa mengenal dunia luar ?"

Dengan pelan-pelan Dika menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku hanya ingin tinggal disini dulu, karena di duniaku tempat desa seperti ini sangat diinginkan oleh semua orang, karena bebas dari tekanan kerasnya hidup."

Arc memegang dagunya, mendengar kata-kata Dika yang sudah ia anggap cucunya, mungkin hanya karena Dika yang merupakan datang dari dunia lain, pemikirannya tidak sama dengan orang-orang di dunia ini.

Mungkin saja Dika harus pelan-pelan menjalani kehidupannya disini sampai waktunya tiba yang dimana remaja itu akan memutuskan pilihannya. Tapi yang Arc sukai dari Dika adalah sifatnya yang humoris, seringkali ia dibuat tertawa, bahkan sesekali membuatnya kesal.

.....

Keesokan harinya, mungkin sudah terhitung 6 atau 7 hari semenjak Dika tinggal di desa Kio. Seperti biasa, Dika membantu Arc dalam mencari kayu bakar, dan senjata sekarang di sore hari Dika tak melakukan latihan fisik lagi, melainkan sedang latihan mengasah teknik bela dirinya.

Dengan bertelanjang dada, keringatnya membasahi tubuhnya. Dika memukul-pukul dan menendang-tendang udara, sesekali ia melakukan gerakan lompat dan memutar tubuhnya serta diakhiri dengan tendangan keras. Disamping itu, seperti biasa Arc duduk sambil menikmati tehnya, ia juga memperhatikan semua gerakan Dika yang sangat asing baginya.

Karena setahu Arc, latihan bela diri di dunia ini sangat berbeda dengan latihan yang dilakukan oleh remaja itu. Kebanyakan orang-orang di dunia ini, mereka akan memegang senjata dan langsung mempraktekannya dengan melawan salah satu rekannya atau benda mati sebagai target untuk menjadi teman latihan.

Kalau pun ada yang seperti Dika, itu sangat jarang, karena dilihat manapun, semua gerakan remaja itu di mata Arc sebagai orang di dunia ini, seperti dasar-dasar saja karena tak ada lawan sebagai teman latihannya, pasti semua orang juga akan berfikiran yang sama dengannya kalau melihat Dika.

Tapi, meski begitu Arc akui kalau gerakan bela diri milik Dika cukup membuktikan kalau apa teknik latihannya tidaklah lemah, karena sangat jelas sekali di matanya, Dika tak hanya melakukan asal-asalan saat memukul angin, terlihat sedikit urat di tangan, lengan serta leher, kalau Dika sangat serius dalam latihan.

Setelah hampir memakan waktu yang cukup lama, Dika berhenti latihan, kini ia duduk di tanah sambil mengatur nafasnya. Arc yang masih duduk di tempat pun bersuara. "Apa kau berminat belajar sihir ? Kalau mau, aku bisa melatihmu."

Dika menoleh. "Tidak dulu, soalnya aku masih kurang yakin dengan sihir."

"Kenapa ?" sahut Arc heran.

"Aku masih belum siap menerima sihir." jawab Dika sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Arc mengerut dahinya. "Apa yang membuatmu bisa berfikir seperti itu."

Dika menghela nafasnya. "Karena aku mengakui keberadaan sihir seakan-akan melawan hukum alam."

Lalu ia menambahkan. "Di duniaku, sihir hanyalah trik dalam pertunjukan, fiksi, cerita novel, kartun jepang, kadang sihir juga dikaitkan dengan dunia gaib."

"Dan sekarang, di dunia ini, sihir seakan-akan menjadi salah satu kebutuhan pokok ? Aku sungguh suka sekali sihir di dunia ini, tapi aku masih meragukan untuk bisa menggunakan sihir." lanjutnya panjang lebar.

Arc sedikit paham apa yang diucapkan remaja ini, intinya di dunia yang bernama bumi sangat berbeda dengan dunia ini. Jadi, ia mewajarkan perkataan Dika yang seakan masih harus beradaptasi, karena mau bagaimanapun, masih ada banyak yang harus remaja itu ketahui selain sihir.

Mereka pun menyudahi obrolannya, karena warna langit mulai menggelap, mereka segera masuk kembali ke dalam rumah. Arc sudah masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Dika, ia memakai salah satu kamar yang tadinya tak terpakai dan berantakan, tapi setelah dibersihkan, Dika memilih kamar ini untuk menjadi tempat tidurnya.

1
Ibrahim Rusli
semakin hari lama kau update nya Thor ..
Jeanne d'Arc
jir namanya aneh bener. Arec Arek Arek
Jeanne d'Arc
iya terus harus gimana si dika, apa dia harus salto?
Ibrahim Rusli
lanjut dong 😁
Erma Erpiyana
kaka author, kok di ganti semua bab, cerita, dan judulnya, seingat ku dulu pas yang bab 13, itu baru sampai si pemeran nya lagi baca buku sejarah, saya jadi bingung,,
Erma Erpiyana: kenapa gak di lanjutin,,??
Hanya.Seorang.Pendosa_: Itu sudah gk lanjut. Ini cerita yang baru.
total 2 replies
OWNER STOCKIST NASA A.3159 PASARKEMIS TANGERANG
semangat semangat anda luar biasa kakak
Lily air
orang indonesia gak ada nasi berarti belum makan kek
Lily air
bisa-bisanya di isekai gak tertarik dengan sihir. Padahal itu ciri khasnya
Lily air
aku kalo jadi dika mah enggak mau kalo disuruh ke sekolah lagi. Lebih enak keliling dunia aja.. hehe
OWNER STOCKIST NASA A.3159 PASARKEMIS TANGERANG
karya yang luar biasa
lanjutkan
Wanderer Story
Gila keren banget novel nih
teguh andriyanto
heleh.. dasar telor onta..
teguh andriyanto
masih terpantau tolol so MC.
teguh andriyanto
kok udah sampe sini, masih aja tolol sih si MC?
Ilham Arif Wicaksono
keren/CoolGuy/
Ilham Arif Wicaksono
/CoolGuy/keren
Xiao Long
"Oh man... aku tidak tahu bagaimana aku menjelaskan perasaan ku kepada kalian saat ini. " <Survival of Fittest> Bab. 1
Cecef Rachman
ditunggu lanjutannya
Cecef Rachman
bagus hayalannya
Dewi Sartika
Semangat upnya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!