Soya Pinkblack Wijaya, pewaris tunggal Wijaya Company yang berusia 18 tahun, adalah gadis ceria, cantik, dan tomboy. Setelah ibunya meninggal, Soya mengalami kesedihan mendalam dan memilih tinggal bersama dua pengasuhnya, menjauh dari rumah mewah ayahnya. Setelah satu tahun kesedihan, dengan dorongan sahabat-sahabatnya, Soya bangkit dan memulai bisnis sendiri menggunakan warisan ibunya, dengan tujuan membuktikan kemampuannya kepada ayahnya dan menghindari perjodohan. Namun, tanpa sepengetahuannya, ayah dan kerabat ibunya merencanakan perjodohan. Soya menolak, tetapi pria yang dijodohkan dengannya ternyata gigih dan tidak mudah menyerah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nancy Br Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
"Cantik! Tapi sayang, Bocah!" gumamnya dalam hati.
"Nak Alex, ada apa?" tanya sang Nyonya rumah yang masih tetap cantik walau usianya sudah diatas 40 tahun.
"Tidak apa-apa Nyonya Rima, saya baik-baik saja." ujar pria muda ini dengan senyum ramahnya.
Tak lama, Kevin serta Soya datang berjalan bersamaan dengan saling menebar senyum dan saling mengejek satu sama lain. Kejadian itu pun tertangkap oleh indera penglihatan pria berjas berwarna abu lengkap dengan dasi senada.
"Jika bukan karena Mommy aku tak akan datang dan tak ingin memakai gaun norak ini!" lirih Soya masih dengan senyum yang dipaksakan.
"Hey, di matamu mungkin norak. Tapi aku tahu harga gaun ini satu tahun biaya sekolah kita!"
Mata Soya membola dan hampir keluar mendengar penuturan Kevin. Gaun yang ia katai norak itu, di pesan khusus oleh Nyonya Rima untuk acara makan siang ini. Gaun yang sesuai dengan usia Soya. Jika Soya menganggap tak pantas lain halnya dengan maya para orang tua yang tak berkedip sama sekali memandang Soya dari atas hingga bawah.
"Wau, kamu cantik banget sayang!" ujar nyonya Rima bangun dari duduknya mendekat ke arah Soya.
"Yuk. Kita makan siang dulu, setelah itu kita bicarakan masalah utamanya."
Para pelayan berdatangan membawa makan siang dengan berbagai jenis hidangan. Dari bahan laut, sayuran serta daging.
Walau Soya di luar dan di sekolah bertindak seenaknya. Tapi itu tak berlaku jika ia sudah dalam kondisi formal seperti ini. Ibunya, selalu mengatakan jika Soya harus pintar-pintar membawa diri di manapun dan bersikap sesuai tempat ia sedang berada. Pria dewasa yang sedang menikmati makanannya itu sedikit menikmati makanannya itu sedikit mencuri pandang, ia cukup terkesima dengan penampilan Soya serta tata cara Soya di meja makan. Dirinya tak menyangka jika anak perempuan dengan style sedikit urakan tadi bisa menjelma menjadi gadis manis seperti yang ada dihadapannya ini.
"Tapi dia hanyalah anak kecil sombong," batinnya.
...***...
Malam di perumahan yang telah menjadi tempat tinggal Soya selama 4 tahun ini terlihat sepi walau masih menunjukkan pukul 8 malam. Sang Nona yang biasanya asyik ikut bersenda gurau bersama bibi serta mang Tekyung yang telah menemaninya di sini tak terlihat batang hidungnya.
Setelah pulang dengan wajah yang tak bersahabat sore tadi. Soya tak lagi terlihat, bahkan makan malam yang disiapkan bi Hilda tak disentuh sedikitpun. Teronggok begitu saja di depan meja kamarnya.
"Non Soya, kenapa?" tanya mang Tekyung.
"Dari pulang sore tadi, wajahnya sudah cemberut. Tidak tahu apa yang terjadi di kediaman Tuan besar. Tadi tuan Wijaya menanyakan, apa Non Soya sampai di rumah dengan selamat," tutur Bi Hilda.
"Tumben, telepon lewat ponsel biasanya juga lewat telepon rumah?" ujar mang Tekyung merasa ada yang aneh.
Bi Hilda, mengerdikkan kedua bahunya tanda tidak tahu.
Sedangkan di kamar atas. Gadis yang sedang menjadi perbincangan hangat mereka tengah melamun menatap bintang yang ditutupi awan mendung yang kian berkerumun dan membentuk sebuah gumpalan yang menurunkan air yang tercipta
"Hidupku adalah milikku, itu janji mereka setelah ibu meninggal. Tapi kenapa sekarang mereka mengingkari janji yang sudah mereka buat di depan yang sekarat itu."
Soya, menutup kedua matanya mencoba mengingat kejadian yang telah lalu. Dimana saat-saat terakhir sang ibu berada didunia ini.
Duh makin penasaran nih kelanjutannya.