NovelToon NovelToon
Takdir Jodoh Ku

Takdir Jodoh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kisah tentang Muhammad Athar Fauzan Zayn dan Shaquilla Arini , mereka dua orang asing yang terpaksa menikah, ... namun Allah begitu baik dengan menumbuhkan rasa cinta di antara kedua nya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3

"Mak--maksud aunty apa ?" Tanya Quila sambil menoleh ke arah samping kanan nya .

Sera menghembuskan nafas nya lelah . "Kamu kan sudah janji dengan Papi kamu , kalau kamu bakalan berhenti jadi anak yang bandel kalau Papi kamu udah dapetin kriteria pria yang kamu inginkan . " Lalu Sera tersenyum miring menatap ke arah Quila yang tubuh nya tengah menegang . "Dan , sekarang , bersiap-siap lah Quila, Papi kamu sudah mendapatkan pria itu " sambung Sera .

Quila menggeleng kan kepala nya. Diri nya tidak percaya dengan perkataan Tante nya itu . Mana mungkin Papi nya bisa mendapatkan seseorang yang di sebutkah oleh diri nya , itu sangat mustahil . Dan Quila tau persis , Papi nya tidak akan meminta seseorang tanpa mengetahui latar belakang nya yang pasti . Quila sangat hafal bagaimana sifat Papi nya itu.  "Enggak , enggak ! Aunty bohong ! Aku tau gimana sifat Papi . Jadi mana mungkin ada yang mau sama aku kalau kriteria nya yang aku ajukan kemarin . " Lalu Quila tertawa kecil . "Kalau mau nipu itu jangan berlebihan deh aunty .. aunty muka nya enggak lucu kalau lagi bercanda kayak gini !" Sambung Quila .

"Siapa yang nipu hm ? Kamu tanya saja sana sama om mu itu " tantang Sera

Quila lalu menoleh ke samping kiri nya , tepat om nya yang terkenal dingin dan tegas itu tengah berdiri , "om apa yang di bilang sama aunty itu enggak bener kan ?" Tanya  Quila , berharap Darka -- om nya akan menyangkal nya , sebab Quila sangat percaya dengan Darka , om nya itu tidak pernah berbohong  .

Darka mengangguk singkat . Membuat tubuh Quila menegang ... Quila menggeleng kan kepala nya ....

"Pulang !" Desis Darka , lalu melirik ke arah belakang nya memberikan kode pada parah anak buah nya .

Anak buah nya yang mengerti langsung datang dan mengambil paksa motor sport milik Quila , membuat Quila terpekik .

"We! Motor gue , " teriak Quila .

Sera langsung meraih tangan Quila yang bakalan kabur kalau enggak di pegang . "Jangan coba-coba melarikan diri Quila !" Peringat Sera .

Quila menghela nafas nya kasar , lalu pasrah ketika digiring oleh Om nya dan Aunty nya , menuju ke arah mobil yang Quila pastikan itu mobil  milik Om nya -- Darka .

"Masuk !" Titah Darka dingin . Ya om nya itu terkenal tegas , dingin dan datar , namun kasih sayang nya untuk Quila sungguh sangat besar, Quila saja yang nakal , suka mencari gara-gara sehingga membuat pasangan itu geram dan kerap kali naik darah . Namun bukan Quila nama nya kalau tidak mencari ulah ... Quila itu bad girl , nakal dan sifat nya buat orang naik darah , Papi nya saja sudah kapok ngurusin anak keras kepala seperti Quila . Maka oleh sebab itu , saat Quila mengajukan syarat agar diri nya tidak nakal lagi, Darka , Sera , dan Hadi langsung mencari cara apa pun agar bisa memenuhi syarat tersebut ...

Quila mendengus , lalu segera masuk . Namun tiba-tiba ponsel milik nya yang berada di saku jaket nya berdenting . Quila langsung merogoh nya dan melihat siapa yang mengirimi nya pesan .

Ternyata dari Salma

Salma

[Queen , sorry , gue enggak berani nolong Lo , karena serem cuy lihat muka om sama tante Lo . ]

Quila mendesah kesal . Tau bener kalau Sahabat nya itu paling takut sama kedua pasangan aneh yang duduk di depan nya itu . Bagaimana galak nya Sera dan dingin nya Darka , di tatap saja membuat Salma langsung merinding . Berbeda dengan Quila , diri nya sudah biasa , bahkan lebih tepat nya Quila sering mengacuhkan , tidak memperdulikan , takut sih ya takut kalau om nya dalam mode serius, tapi Quila itu bandel nya luar biasa , jadi udah kebal mau di marahin ...

Quila menyenderkan punggungnya di jok mobil ...    Jari lentik nya mengetik beberapa huruf dan mengirim kan nya pada teman nya itu .

[ Gapapa sal ] send Salma .

    Ting

Salma [are you okey ?]

Quila tidak membalas nya lagi ,  Quila lebih memilih menjatuhkan ponsel milik nya di atas kursi mobil yang ada di samping nya , lalu memejamkan kedua bola mata nya ...

"Nak tolong lah, saya tidak yakin jika umur saya akan bertahan lama . Saya hanya punya putri saya . Saya yakin kamu pria yang baik yang bisa membimbing putri saya" ucap Hadi dengan suara parau nya . Nafas nya naik turun menahan sesak yang ada di dalam dada nya .

Athar memejamkan kedua bola mata nya sesaat , bingung itu yang Athar rasakan , tapi di dalam hati nya selalu menggumam kan kata iya , Athar juga bingung ada apa dengan hati nya . Padahal Athar sama sekali belum mengenal sosok pria yang ada di hadapannya ini . Dan siapa anak nya , Athar juga tidak tau .

"Nakkkk--- aa-- tolong" ucap Hadi lagi sambil memegangi dada nya ,membuat Athar tidak tega , dan langsung mengangguk kan kepala nya .

Hal tersebut membuat tHadi tersenyum tipis , lalu merogoh saku baju kemeja nya , dan menyerahkan ponsel diri nya pada Athar , meminta Athar segera  menghubungi seseorang yang ada di dalam ponsel milik nya.

Athar pun menurut , dirinya  segera menghubungi orang itu , dan tidak lama , seseorang pria datang dengan raut wajah panik nya .

"Astaghfirullah Tuan , apa yang terjadi pada anda ? Kenapa anda bisa seperti ini ?" Ucap pria yang usia nya hampir sama dengan pria yang tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit itu.

Pria itu menggeleng kan kepala nya lemah , lalu meminta pria yang datang itu segera mendekat ke arah nya .

Pria itu membisikkan sesuatu ,

"Baik tuan Hadi, akan segera saya laksanakan " ucap Pramu asisten pribadi nya .

Pria yang di ketahui bernama Hadi Nugroho itu tersenyum tipis . Dan meminta Pramu segera pergi .

Pramu mengangguk kan kepala nya , lalu pamit pada Athar dan sang tuan ...

Sedangkan Athar masih diam membisu , Athar seakan seperti orang bodoh yang tidak bisa berbuat apa pun ...

Asisten nya sudah kembali , dengan seorang pria berpeci , tapi ruangan itu hanya hening , tidak ada yang berbicara sama sekali .

Entah apa yang ada di dalam pikiran Athar , ketika diri nya malah mengiyakan permintaan orang yang belum pernah di kenal oleh nya sama sekali . Hanya bermodalkan rasa empati yang ada di dalam diri nya . Athar juga tidak tau entah mengapa diri nya malah mengiyakan nya saja . Tidak berpikir matang-matang terlebih dahulu . Ini bukan sosok Athar yang di kenal selalu memikirkan sesuatu jika mengambil sebuah keputusan .

"Nak ..." Panggil Hadi lagi .

Athar mendongak , menatap wajah pucat pria paruh baya itu . Rasa tidak tega muncul kembali dalam diri nya , entah lah , tapi hati Athar menuntut Athar untuk menerima permintaan pria itu .

"Tapi pak -"

"Kenapa nak ? Jangan takut , anak saya cantik , dan kamu pasti menyukai nya " ucap Hadi .

Bukan masalah itu, tapi lidah Athar terasa keluh untuk mengatakan nya pada pria paruh baya yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit itu . Rasa nya apakah diri nya sopan menanyakan nya .

"Kamu tenang saja , sebentar lagi anak saya datang , saya sudah mengatakan nya pada asisten saya tadi " ucap Hadi lagi .

Tidak lama setelah Hadi mengucapkan kata itu ,pintu ruangan nya terbuka , membuat Hadi , asisten nya , dan bapak berpeci yang tidak lain adalah seorang penghulu itu mendongak menatap tiga orang yang baru saja masuk .

Dua orang wanita dan satu pria .

Hadi tersenyum sumringah . Lalu menoleh ke arah Athar yang sedari tadi menundukkan kepala nya .

"Lihat lah nak ! Anak saya sudah datang " seru Hadi , membuat Athar langsung mendongak , menatap tiga orang tersebut , tapi lebih tepat nya pada seorang gadis yang berada tepat di tengah dua orang itu .

Pandangan kedua nya sempat beradu , kedua nya sama-sama terpaku dalam pandangan kedua nya . Sampai Athar tersadar dan langsung memutuskan pandangan nya , Athar melengos ke samping dan menggumam kan istighfar berulangkali . Entah lah baru kali ini Athar menatap seorang gadis , tepat terpaku sampai diri nya lupa bahwa mereka bukan mahram ...

Sedangkan gadis yang di ketahui bernama Quila itu terpaku menatap wajah tampan Athar ... Quila sampai memegangi dada nya yang berdebar sangat kencang .

'ya tuhan ! Gue sakit jantung ' batin Quila .

Darka dan Sera yang melihat itu langsung tersenyum miring .

Sera memepet tubuh Quila , "ini baru awal Quila ! Aunty yakin setelah nya kamu bakalan bucin " bisik Sera , membuat Quila tersentak dan langsung menggeleng kan kepala nya berulang kali .

'enggak , enggak ! Gue enggak mau jatuh cinta sama siapa pun ! Cinta itu cuman bullshit ! Kayak Papi !' batin Quila . Rasa trauma membuat diri nya tidak pernah mau percaya dengan cinta lagi , dan semua itu berimbas dengan sikap nya selama ini .

"Saya terima nikahnya Shaquila Arini binti Hadi Nugroho dengan mas kawin uang tunai satu juta rupiah di bayar tunai " setelah menghafal beberapa saat , akhirnya Athar bisa melafalkan ijab kabul dengan benar dan tepat .

Dan masalah mahar nya , Athar hanya mempunyai uang kas di dompet nya satu juta, dan Hadi sama sekali tidak mempermasalahkan nya .

"Bagaimana para saksi ?" Tanya bapak penghulu ,

"Sah "

"Sah "

"Alhamdulillah " bapak penghulu menengadah kan kedua telapak tangan nya ke atas lalu memimpin doa , membuat semua orang yang di sana melakukan hal sama dan mengaminkan doa nya .

Di kantor Arsyad ...

Arsyad dan juga Jaka di buat tercengang oleh kehadiran seseorang yang tidak lain adalah OB yang telah mengambil berkas penting nya .

OB tersebut menundukkan kepala nya . "Maaf pak, saya sudah lancang mengambil berkas ini , saya pikir ini berkas nya tidak di pakai , mau saya buang " ucap sang OB .

Alasan yang tidak masuk di akal menurut Arsyad dan Jaka , karena mereka sama-sama melihat bagaimana sang OB membobol brangkas yang ada di dalam ruangan ini . Tidak mungkin kan Arsyad itu menaruh sesuatu yang di sebut penting sembarangan .

Jaka tersenyum miring . "Saya tidak percaya , kamu kira saya bodoh !" Ucap Jaka .

Sang OB tergeragap , "ma--maaf pak , emmm"

"Jaka ! Tangkap dia , masukan ke penjara !" Tegas Arsyad .

Jaka langsung mengangguk kan kepala nya , namun sebelum menangkap OB tersebut , OB tersebut sudah secepat kilat berlari dan pergi ...

Jaka langsung mengejar nya , namun sayang tepat di depan gedung kantor Arsyad , Jaka kehilangan jejak sang OB .

"Sialan ! Lari nya cepet banget !" Pekik Jaka .

Jaka lalu kembali ingin melaporkan nya pada Arsyad .

"Pak, seperti nya ada hal yang janggal di sini" ucap Jaka ,

Arsyad pun mengangguk kan kepala nya , membenarkan apa yang ada di pikiran Jaka , diri nya juga memikirkan apa yang Jaka pikirkan . "Saya juga curiga , seperti nya semua ini sudah di rencanakan , tidak mungkin dia mengambil nya setelah itu menyerahkan nya kembali "

"Dan saya juga harus mengatakan nya pak, jika OB yang mengambil berkas penting itu , OB baru yang seminggu lalu melamar pekerjaan di kantor ini pak " ucap Jaka .

Arsyad pun mengangguk-angguk kan kepala nya , seperti nya kejadian ini sudah di rencanakan sebelum nya .  "Kamu harus selidiki Jaka , saya tidak akan segan-segan melaporkan ke polisi atas semua yang sudah merencanakan ini . Ini sudah tindak pidana "

Jaka mengangguk kan kepala nya.  "Oiya pak, kenapa tuan muda Athar belum sampai ?" Tanya Jaka

Arsyad menghembuskan nafas nya kasar , "ada kendala . Tadi Athar bertemu dengan seseorang di jalan , dan Athar membawa nya kerumah sakit . Mungkin menunggu keluarga nya tiba , ah gara-gara berkas hilang , Athar tidak jadi ke Kairo , padahal ini bisnis yang besar "

Jaka mengangguk kan kepala nya . "Saya akan pesankan tiket penerbangan sore hari pak , dan saya juga akan menghubungi rekan bisnis yang di Kairo , meminta maaf atas kendala ini"

Ucap Jaka .

"Lakukan " titah Arsyad , dan mereka kembali lagi sibuk dengan pekerjaan mereka , tanpa tau jika Athar saat ini sudah resmi menikah ..

1
Nur Afin
tk ada cerita lagi dh habis/tamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!