MY POSESIF MAFIA

Hai guys .. Othor hanya mw ngingetin aja .. kalo di part ini banyak sekali typo² beterbangan .. Jadi siapin mental kalian yakk .. Wkwkwk

.

.

.

.

.

Pria tampan bak dewa Yunani itu terlihat sedang menyodorkan sebuah gelas berisi wine pada gadis didepannya.

" Apa kamu mau sayang ? " bukannya menjawab gadis itu malah menatap bengis padanya. Xivella sangat ingin membunuh dan mencincang habis pria didepannya saat ini juga.

Xavier menatap lekat manik ember Xivella " Matamu terlihat lebih cantik dari pada kaca mata bundar itu " pujinya yg membuat Xivella mendengus kesal padanya.

" Jangan terlalu bersemangat baby. Tubuhmu bisa sakit semua " saran Xavier.

Xivella tidak menggubris ucapan Xavier, ia tetap menggeliatkan badannya supaya sealtbealt itu terlepas.

Selama dibawa ke pesawat, Xivella memberontak dan susah, akhirnya dengan terpaksa ia dibius. Dan terbangun saat tubuhnya sudah berada di dalam pesawat dan diikat oleh sealtbealt pesawat itu.

" Apakah nyaman menggunakan itu semua baby ? " tanya Xavier dengan menunjukan dagunya pada badan Xivella yg membuatnya menatap horor pada laki-laki itu sekarang.

Xivella langsung mengeluarkan kata-kata mutiaranya " Anjing kamu ! Dasar pria tua brengsekk ! " dengan sekali tarikan nafas gadis itu berucap dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Disebelah Xavier tampak seorang pria wajahnya pucat dan berkeringat dingin. Dia sangat tahu bahasa apa yg digunakan Xivella itu, William adalah orang campuran antara Indonesia dengan Italia. Sang ibu berasal dari Indonesia jadilah ia sangat tahu dan hafal betul dengan kata-kata mutiara itu.

Sementara Xavier yg dihida terlihat kebingungan dan mengeluarkan suaranya " Jangan menggunakan bahasa yg tidak aku mengerti baby " pria itu menyingkirkan rambut yg menghalangi wajah gadis didepannya ini.

Xavier bertanya pada sang sekertaris " Apa yg gadisku ucapkan Will ? " seketika William terlihat gugup namun berusaha untuk setenang mungkin.

" Kata nona, apa yg anda makan ? Karena wajah anda sangat tampan " seketika wajah itu berubah seperti tomat busuk.

" Apakah aku setampan itu sayang ?? Sampai matamu melotot begitu ? Kamu tidak perlu memandangku seperti itu, Ara. Wajah ini milikmu, kau bisa memandangnya dengan puas ketika kita sampai dimansion nanti " Xivella terlihat semakin jengah dengan pria tua didepannya ini.

" Dasar pria tua tidak tahu diri " timpal Xivella dengan penuh emosi.

Setelah beberapa jam mereog, saat ini Xivella sedang asyik menikmati makanannya. Dengan telaten Xavier menyuapi gadis itu, mata Xivella berbinar ketika melihat cake yg dibawa oleh pramugari segera dengan cepat Xivella menunjuk kue itu dengan dagunya.

Saat melihat sudut bibir Xivella belepotan, tanpa ragu Xavier menyapa langsung bibir itu dengan bibirnya yg membuat gadis itu mematung ditempat. Setelah sadar gadis itu berusaha untuk menolak ciuman tersebut namun nihil, badannya masih terikat di sealtbealt sialan itu.

°°°°°

Saat malam tiba Xivella merasa badannya sudah segar, dengan perlahan ia membuka matanya.

Tubuh gadis itu mematung sempurna ketika melihat semua pakaiannya sudah diganti, rambutnya juga kelihatan masih sedikit basah. Bukannya tadi ia tidur ?? Lalu siapa yg...

" Akkhhhhh " gadis itu teriak dengan sangat kencang sambil menutup bagian dadanya dengan kedua tangannya, padahal ditubuhnya saat ini sudah dilapisi ddengan sebuah dress yg cantik.

Xavier yg saat itu mendengar suara teriakan segera berlari menuju kamar gadis itu, saat ini Xivella sedang tidur didalam satu kamar pada jet pribadi milik Xavier.

Jet pribadi milik Xavier ini memang sangat mewah dan terdapat banyak fasilitas didalamnya.

" Ada apa baby ? " ucap pria itu duduk dan mengusap lembut wajah gadisnya yg nampak pucat itu.

" Kamu ? Siapa yg menggantikan pakaianku ini sialan !! Dasar brengsek kamu !! " pekik Xivella kemudian dia melemparkan bantal ke muka Xavier yg membuat laki-laki itu mengeraskan rahangnya.

" L-lepas b-brengsekk ! " dengan susah payah mulut gadis itu berucap.

" Jangan membuat jiwa iblisku keluar Ara ! " bentak Xavier pada perempuan yg saat ini berada dalam cengkramannya.

Pria bermain biru menatap tajam Xivella, kemudian mengeluarkan lagi suaranya " Bisakah kau menurut ? Aku sudah berusaha untuk sabar dan lembut padamu ! " Xavier melepaskan cengkraman pada leher gadis itu.

" K-kamu gila ! Kamu mau bunuh aku ! Kembalikan aku kenegaraku sialan !! " hardik Xivella, gadis itu memukul lengan Xavier. Namun pria itu segera mencengkram kedua tangan Xivella dengan erat serta menatapnya penuh intimidasi kearahnya.

" Sampai mati pun aku tidak akan melepaskan mu baby, kau milikku ! ".

Xivella tersenyum remeh dengan tatapan jijik pada lelaki didepannya ini yg membuat Xavier jadi makin naik pitam lagi.

" Jangan mimpi bajingan ! Kau .. "

" Tutup mulutmu Ara ! Aku bukan orang yg penyabar. Selamanya kau akan berada di sisiku, kau mengerti ! " Xavier memegang dagu gadis itu dengan kasar, bukannya takut Xivella malah semakin menjadi.

" Tidak Sudi aku berada disisimu Bastard !! "

Plakkk

Satu tamparan mendarat dengan keras pada gadis itu yg membuatnya langsung menoleh kesamping, terlihat Xivella memegang wajahnya yg terasa mati rasa saat itu. Nampak cairan merah keluar dari sudut bibirnya saat ini, sementara si pelaku menatapnya dengan tersenyum remeh.

" Menurutlah baby, aku tidak suka dibantah " dengan lihai laki-laki itu melepaskan seluruh pakaian yg melekat pada tubuhnya.

" Arrgghh !! Apa yg kau lakukan ?? " Xivella segera menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya yg membuat Xavier makin emosi melihat pemandangan itu.

" Buka matamu ! Beraninya kau membuang pandangan didepanku ! Lihat sini sialan ! " serunya namun umpatan Xavier tidak membuat gadis itu menoleh padanya.

" Fucking shittt !! " Xavier yg merasa diabaikan langsung mengambil pistol yg ada dibawah bantal ranjang.

Beberapa saat kemudian Xivella merasa pelipisnya disentuh oleh benda keras, ia segera membuka mata dan menoleh.

" A-apa yg kau lakukan ? " suaranya sudah bergetar hebat melihat sebuah pistol yg saat ini tengah berada tepat didepan keningnya.

" Saat bicara denganku tatap mataku baby ! Aku tidak suka diabaikan ! " bentak pria itu dengan posisi masih menodongkan pistol pada kening gadis itu.

" Apa jika aku tidak mengabaikanmu, aku bisa kembali pulang ke negaraku ? " jawab gadis itu tegas.

" Sampai kapan pun kau milikku ! kau harus selalu berada disisiku Ara !! "

" Tidak ! Aku tidak mau hidup dengan iblis sepertimu ! "

" Kau pandai melawan ternyata, aku suka yg seperti ini .. Suka sekali !! Tapi sebelum itu akan aku tunjukkan sesuatu padamu sayang ! "

Xavier duduk disofa kamar itu, kemudian ia melebarkan tangannya disandaran sofa dan membiarkan kakinya ikut terbuka juga. Seketika itu terlihat sebuah benda panjang dan besar terlihat didepan mata Xivella.

Glek

Xivella meneguk ludah dengan kasar, dia segera memusatkan perhatiannya kesegala arah karena tidak ingin melihat benda tersebut.

" Sekali lagi kau mengabaikan pandanganmu ! Kupastikan peluru ini akan bersarang dikepalamu Anara ! " bentak Xavier.

Tubuh Xivella terlihat bergetar, suara laki-laki dihadapannya ini terdengar sangat mengerikan, nadanya sangat dingin mencekam di seluruh ruangan ini.

" Come here baby " gadis itu hanya diam pada tempatnya.

" Apa perlu aku menyeretmu dan memotong kedua kakimu h'm ? "

Dengan tubuh bergetar, Xivella berusaha melangkah menuju sang pria.

" Arrghh " Xavier menarik rambut sang gadis dan memaksa gadis itu berlutut dihadapannya.

" Buka mulutmu ! " Xivella menggelengkan kepalanya.

Meskipun ia baru pertama kali melihat benda itu, namun Xivella tahu apa yg lelaki itu inginkan saat ini.

Sahabatnya selalu menonton video biru untuk mempelajari cara memuaskan kekasihnya. Sedikit-sedikit Xivella tahu tentang itu jadilah ia menutup rapat mulutnya saat ini.

" Aku tidak suka mengulangi kata-kataku Ara ! " wajah Xavier sudah merah padam, ia menahan emosinya saat ini.

" Hiks .. Aku tidak mau !!! " teriak gadis itu dengan isakannya. Xivella berusaha untuk memberontak, ia sangat jijik dengan benda yg ad dihadapannya sekarang.

" Kau membantahku hah ! " Xivella menggeleng dengan cepat.

" Aku tidak membantahmu ! Tapi .. itu sangat menjijikan "

" Shitt !!! Buka mulutmu ! "

Xavier mencengkram dagu Xivella dengan kuat, sehingga mulut gadis itu sedikit terbuka. Dirasa sudah mendapatkan kesempatan itu pria itu segera melancarkan aksinya.

" Sssttttt .. Aahhhh " desah pria itu penuh kenikmatan.

Kepala Xavier mendongak dengan mata terpejam, ia sangat menikmati permainan mulut hangat gadisnya.

" Mmmppptttt " Xivella berusaha untuk mengeluarkan benda itu dari mulutnya.

Tangan Xivella memukul paha Xavier dengan brutal, berbeda dengan pria itu yg justru saat ini sangat menikmati fasilitas itu.

" Damn it ! Sentuhannya sangat berpengaruh di tubuhku " batinnya mengeram kesal.

Setelah melihat Xivella kehabisan nafas, dengan tidak rela ia terpaksa mengeluarkan juniornya.

" Apa kamu ingin membunuhku hah !! " teriak sang gadis didepannya.

Mata Xivella sudah basah dengan linangan air mata. Dia menatap nyalang pria dihadapannya ini, tenggorokannya sudah terasa mati rasa dadanya pun juga sangat sesak.

" Kamu hanya milikku baby. Aku ingin sekali memasukimu " ungkap Xavier dengan bangganya.

" Tidak Sudi tubuhku menyatu denganmu brengsek ! Lebih baik aku dimasuki banyak pria diluaran sana dari pada dimasuki iblis sepertimu ! " sergahnya dengan lantang yg membuat Xavier makin naik pitam lagi.

" Sialan !! " Xavier langsung berdiri dan menarik Xivella menuju ranjang.

" Akhh !! Apa yg kau lakukan sialan ! " pria itu langsung menyibakkan dress yg gadis itu gunakan.

Xavier mendorong tubuh gadis itu dan melebarkan pahanya, Xivella berusaha dengan keras untuk menutup kedua kakinya.

Plakk

Satu tamparan keras mendarat di wajahnya dengan keras " Akkhhh .. Dasar iblis !! "

" Diam Ara ! " bentak pria itu.

" Akkhh .. Sakit brengsek !! Lepaskan aku !! Dasar bajingan !! " pria itu merobek paksa G-String yg Xivella gunakan dan memaksa juniornya untuk masuk.

Dengan tanpa ampun pria itu menampar pipi sang gadis, Xivella hanya bisa mengis histeris.

Xavier perlahan mendorong miliknya untuk masuk tetapi sangat susah, pria itu bingung " kenapa punya gadisnya sulit untuk ditembus ?? Apakah ia belum pernah melakukannya " batinnya.

Hingga beberapa kali percobaannya masih gagal, hingga membuatnya sedikit geram.

" Berhenti brengsekk !! " gadis itu berusaha untuk menendang tubuh Xavier namun ia selalu bisa untuk menepisnya.

" Diam ! Aku tidak akan berhenti Ara ! Jangan pernah berpikir untuk melakukan ini dengan orang lain ! Atau saat itu juga akan kubunuh adikmu itu ! Hanya milikku yg boleh berada disini ! " perintahnya kemudian pria itu tetap memaksa juniornya untuk masuk dengan hentakan keras.

" Aarrggggghhh " teriakan kedua pasangan itu. Yg satu berteriak kesakitan bagaikan disayat-sayat, sedangkan yg satunya berteriak karena kenikmatan yg luar biasa.

" Dasar ibliss! Psycopat brengsekk !! Hikss .. "

" Fuckk !!! " pria itu mendongak karena kenikmatan yg tiada Tara, rasanya belum pernah ia rasakan ini dengan wanita manapun.

" Milikmu nikmat sekali baby .. " punjinya, Xavier menaruh wajahnya diceruk leher Xivella dan mengecup wajah gadis itu dengan membabi buta.

Tidak ada ekspresi jijik dimatanya kala mengecup wajah kusam penuh dengan jerawat itu.

Apalagi saat mencium kelopak mata gadis itu, Xavier sangat jatuh cinta dengan mata amber gadis itu.

Matanya sangat mirip dengan gadis masa kecilnya yg sudah meninggal, itulah penyebab Xavier sangat terobsesi dengan Xivella. Pria itu juga mengecup setiap air mata yg menetes diwajah gadisnya.

" Dasar bajingan !! " teriak Xivella dengan histeris.

" Diam ! Atau aku akan keluarkan didalam ! Kau tahu sendiri kan kalau aku tidak memakai pengaman saat ini ! " ancamnya dengan bangga.

Dengan terpaksa Xivella menangis dalam diamnya. Sementara Xavier menikmati kegiatan itu dengan sangat nikmat, hingga beberapa saat kemudian pria itu mencapai puncak kenikmatannya.

" Fuckkk !! Anara " Xavier mencabut juniornya dan menyemprotkannya pada semangka milik sang gadis.

Xivella akhirnya merasa lega karena aksi menjijikan itu sudah berakhir, namun semua itu hanya angan-angan saja. Baru juga menghirup nafas lega pria itu ternyata sudah memasukkan juniornya dan memompanya kembali.

" Kau membuatku cepat terangsang sayang !! Milikmu sangat menjepitku Ara "

" Stop brengsekk !! Aku capek Felix .. Hikss " protesnya penuh emosi saat ini.

Xivella benar-benar merasakan siksaan teramat, ia lebih baik memilih tersiksa bibirnya dari pada mendapat siksaan yg seperti ini.

Xavier membuatnya seperti gadis murahan, dan ia sangat membenci tubuhnya saat ini.

" Ezra tolong aku !! Kamu dimana ?? Hiks .. Tolong kembalilah .. Dan bawa aku pergi dari iblis ini " batinnya teringat dengan orang yg sangat ia sayangi.

.

.

.

Jangan lupa tinggalin like dan juga votenya ya guys .. 😁😁