NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Forever Love bag.4

Hari ini Jessy dan Ray bekerja hingga larut,  dalam waktu sebulan setidaknya harus Ada 10 gerai buka, Ray mengurus tempat serta perijinan sedangkan Jessy membuka lowongan kerja ia juga sudah menyiapkan kantor coffee J yang lokasinya hanya beberapa kilometer saja dari rumah Jessy.

"auhhgg...  Aku lelah sekali "

Sudah beberapa hari Jessy sama sekali tidak tidur dengan teratur,begitu ia terlelap sebentar  ia terkejut saat melihat jam.

"oh my!!! Ray....  Raymond " Panggil Jessy pada Ray

Ray sendiri sedang dalam perjalanan menjemput Alex,  di rumah Jessy dengan kebingungan mencoba menghubungi Alex juga Ray namun tak ada satupun yang di jawab.

"Mba.Ray semalam pergi jam berapa? " tanya Jessy pada asisten rumahnya

"tuan Ray baru pergi non,  paling sejam yang lalu,  dari semalam tuan di tempat kerja "

"owhh baiklah.  Terima kasih mba "

Jessy segera membereskan pekerjaanya lantas mandi dan siap menyambut Alex.

Raymond dan Alex bertemu mereka saling berpelukan, sepanjang jalan mereka tak berhenti bicara, hingga sampailah di rumah. Rumah ini nantinya akan jadi rumah besar setelah rumah utama di korea sana.

"Ray kenapa kita kesini? "  tanya ALex bingung

"apa maksudmu? Ini rumah Jessy"

"apa??? Gak mungkin.  Aku kenal rumah ini, jadi selama ini.... "

Alex turun dari mobil dengan tergesa-gesa, ia mencari Jessy.

"Jessy.... Jess!! "

"Alexx...  Aku kangen bangett!! "

Jessy memeluk erat Alex,  namun Alex diam saja.

"Alex..  Kamu diam saja, ada apa?"

"Jessy apa ini? Jelaskan padaku kenapa kamu bisa ada di rumah ini? "

"ahh... Itu!  Alex maafkan aku selama ini aku tidak cerita tentang aku membeli rumah di sini,  waktu om Chandra menjual rumah ini aku langsung membelinya,  aku bilang sama om supaya tidak memberitahumu,  karena aku akan merenovasi rumah ini dan selanjutnya ini kejutan buat kamu,kau menyukainya?" Jelas Jessy

"ini gak lucu Jess...kenapa kamu tidak bilang apapun padaku?"

"Alex, aku gak ada maksud bohongin kamu, semuanya mengalir begitu saja, hanya itu yang aku pikirkan saat itu, aku hanya berpikir rumah ini harus tetap kita tempati, semua ini aku lakukan karena aku gak mau om chandra kehilangan rumah ini, ini juga rumah kalian"

"aku benar-bebar gak habis pikir , seharusnya kau katakan padaku "

"Aku akan mengatakan  sekarang"

"Sekarang? Kau bercanda?"

"maafkan aku... Alex.. Lexx! "

Alex pergi berlalu dengan kesal, ia punya alasan kenapa kesal karena ia ingat bagaimana perasaanya dulu saat kehilangan rumah ini dan keluarganya memutuskan tinggal di luar negri.

"Alex..  Mau kemana?  Ini koper.. " tanya Ray

"bawa lagi ke mobil,  aku balik ke korea sekarang"

"apa??? Ada apa? Apa yang terjadi "

"apa kau tau tentang semua ini??? " tanya Alex dengan kesal pada Ray

"tentang apa?  Apa maksudmu? "Ray balik bertanya

"kamu tau tentang rumah ini?? "

"rumah ?? Ada apa? "

"wahhh...  Rupanya kalian!!  Baiklah aku pergi "

"Alex..  Ini gak seperti yang kamu pikirkan "

"jadi apa maksud semua ini.  Kalian berdua menyembunyikan hal ini padaku,kalian berdua ingin membuatku seperti orang tak berguna begitu? Jessy katakan apa dengan begini kamu ingin membuatku berhutang budi lebih banyak lagi padamu? Apa kamu ingin keluargaku terbebani dengan kebaikanmu selama ini? "

"cukup Lex.. Hentikan! Apa yang kamu katakan itu tidak benar, aku membeli rumah ini karena aku menyukai rumah ini,  dan kenapa aku tidak memberitahumu karena sejak dulu kita selalu bilang kita akan menetap di korea,  rumah ini yang menempati orang yang dulu bekerja dengan om chandra dan baru aku renovasi bertahap mulai 2 tahun lalu.  Aku pikir kamu akan senang bahwa rumah ini tidak jatuh ke tangan orang lain"

"aku perlu sendiri dulu... "

Alex pergi meninggalkan Jessy dan Raymond , dia sama sekali tidak mendengarkan atau menerima alasan Jessy melakukan itu.

"lex...  Alexx!! "

"sudah Jess,  biarkan dia sendiri dulu.  Karena ini juga cukup mengejutkan baginya"

Ray mencegah Jessy mengejar Alex ,

"Ahhh apa yang sudah aku lakukan, bagaimana membuatnya mengerti"

"Alex akan mengerti dengan sendirinya. Percayalah Alex bukan orang yang seperti itu"

"Aku baru saja ingin memberitahukan banyak hal padanya tentang rumah ini, dia sudah marah lebih dulu padaku"

"Aku akan pergi bersamanya"

"baiklah... Kalau begitu Aku akan ke kantor "

"ke kantor coffee J atau ke kantor Marcell? "

"coffee J,  sementara aku sudah bilang ke Marcell kalau aku akan jarang datang sampai kerjaan kita selesai"

"Baguslah kalau begitu,tempat sudah siap,  perabotan pun sudah di pesan,  1 bulan ke depan kita siap launching"

"kerja bagus!! "

Semenjak Jessy sibuk dengan coffee J Marcell merasa ada yang kurang di kantor,  selama ini ia sering mencari kesempatan supaya bisa bertemu dengan Jessy seperti meeting dadakan saat ini.

"setelah meeting apa kamu ada acara?" tanya Marcell berharap Jessy tidak punya acara

"emmh...  Hanya sedikit ada pekerjaan persiapan launching coffee J saja. "

"Ahh begitu ya,  aku pikir kamu tidak ada acara tadinya aku ingin mengajakmu makan malam tapi karena kamu sibuk ya sudah lupakan saja"

"maafkan aku... "

"tidak apa-apa, kita bisa lakukan lain kali "

Marcell sedikit kecewa namun ia berusaha bersikap santai agar Jessy tak merasa bersalah. Merekapun berpisah dan melanjutkan pekerjaan masing-masing.

Menolak permintaan Marcell rupanya begitu mengganggu dirinya, Jessy terus memikirkannya,

"Aku harus melakukan sesuatu!"

Jessy membuat beberapa hidangan dan ia letakan di beberapa kotak makan,malamnya saat Marcell tengah sibuk bekerja,  Jessy datang membawakan makanan untuknya, ia mengetuk pintu dan langsung membukanya

"hai...  !"

Jessy tersenyum manis dan disambut Marcell dengan senyuman hangat juga .

"Jessy,  kamu disini? "

"iya. Aku bawakan makan malam untukmu"

"kenapa kau bawa makanan untukku? Ini juga sudah malam"

"karena aku tau kamu belum makan malam, aku akan siapkan jadi selesaikan pekerjanmu lalu kita makan bersama"

"baiklah, ini sudah selesai"

Marcell menutup laptopnya dan merapikan dokumen di mejanya.

"Secepat itu??"

"Jika itu kamu akan akan meninggalkan semuanya, tak terkecuali pekerjaanku"

"Huhh...!!"

Marcell mendekati Jessy yang sibuk menyiapkan makanan dimeja

"Wahhh... Kau memasaknya sendiri?"

"tentu saja. Coba makanlah.. "

Jessy memberikan suapan pada Marcell.

"bagaimana? "

"hemm enak sekali, Ternyata kamu bisa masak juga"puji Marcell

"Tentu saja, salah satu impianku adalah memasak untuk anak dan suamiku kelak, hahahah !"

"Benarkah? Kau sudah memiliki calon suami?"

"Tidak. Kekasih pun aku tidak punya?"

"Sungguh ? Aku pikir kamu dekat dengan Raymond?"

"Ray ? Kami sudah bersama sejak lama, kita dekat begitu saja, lagipula dia bukan tipeku"

"Oh ya? Seperti apa pria yang kamu inginkan ?"

"Emm... Tidak banyak, dia hanya harus mencintaiku dengan 1 alasan saja"

"Sudah kau temukan pria seperti itu?"

"Huhh.. tidak ada ! Pria seperti itu tidak ada , pria punya sejuta alasan, aku tidak menyukainya"

"Bagaimana denganku?"

"Maksudmu?"

"Pria seperti apa aku di depanmu?"

Marcell mendekat tepat di hadapan Jessy , dengan bahu lebar serta dada bidangnya dia tersenyum manis menunggu penilaian Jessy .

"Kau ... Tampan ! Dan kau sangat baik" ujar Jessy

"Leo juga sering mengatakannya" Marcell menekuk sedikit wajahnya .

"Huhh apa?? Maksudku ... Kau "

Jessy melihata Marcell dari ujung rambut hingga kaki , pria di hadapanya sangat sempurna sampai dia tidak bisa menemukan yang salah dengannya .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!