NovelToon NovelToon
My Dear Husband Is Paralyzed

My Dear Husband Is Paralyzed

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Novan Fardhan

Seorang gadis muda yang masih kuliah serta bekerja sebagai Dokter termuda di Rumah Sakit, Karena harus menerima perjodohan dari sang Papa demi kerja sama perusahan Xavier kalau tidak menerimanya Alexa akan diusir dari rumah. Hanya masalah sepele dengan terpaksa Alexa menerima perjodohan itu serta mengajukan syarat untuk kedua orang tuanya.

"Baik, aku menerima perjodohan ini.. namun kalian harus bisa menyetujui syarat dariku," ucap Alexa tegas dihadapan keluarganya dan keluarga Xavier yang datang untuk melamar Alexa.

Pemuda itu Alvaro anak kedua dari Tuan Alex dan Almira , Alvaro mengalami kecelakan hebat hingga membuat kedua kakinya lumpuh total. Ia juga terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya demi mencapai tujuannya.


apa syarat yang diajukan oleh Alexa kepada orang tuanya? dan apa tujuan Alvaro sebenarnya?

ikuti kisahnya yuk💙

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novan Fardhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Selamat membaca💙

⬇️

⬇️

⬇️

...----------------...

Terlihat gadis itu mendekati ayah mertua dan suaminya yang tengah duduk di sofa.

"Kalian semua tenang saja, aku akan menyembuhkan kedua kakimu." ucapnya sekali lagi dengan menunjuk kedua kaki Alvaro

"Bagaimana bisa kau hanya seorang mahasiswa?" ujar Alvaro tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki oleh Alexa.

"Kau tidak perlu tahu aku seorang mahasiswa ataupun tidak, jika kau ingin sembuh dan membalaskan dendammu pada mereka. Maka sedikit menurut lah!" titahnya dingin lalu mengeluarkan sebuah kotak yang kemarin di berikan oleh papa angkatnya.

Alvaro menaikan alis sebelahnya saat Alexa mengeluarkan kotak usang itu,"Apa yang kau bawa?"

Tanpa menjawab pertanyaan dari suaminya, Alexa segera mengeluarkan isi kotak tersebut.

"Apa kamu akan melakukannya dengan alat itu,Lexa?" tanya Papa Alex kaget saat melihat isinya.

Alexa tersenyum ramah saat Alex bertanya padanya," Benar Pa, aku akan melakukan dengan alat ini untuk mengetes kedua kaki Al. Semoga saja masih ada harapan."

Dengan cepat Alexa menusukan jarum akupuntur ke setiap titik akupuntur di kedua kakinya tanpa melesat satu pun, nampak Alvaro menutup matanya karena takut melihat jarum runcing nan tajam.

"Ck! kenapa tutup mata? Takut jarum? Cemen kau!" ledek Alexa dengan tersenyum jahil.

Alvaro membuka matanya dengan tatapan tak suka karena Alexa meledek dirinya.

"Kau!!" tunjuk Alvaro tak suka. Ia sebenarnya masih marah dengan Alexa yang tadi pagi tiba-tiba pergi tanpa memberitahunya. Apalagi Kirana mengatakan jika Alexa akan bertemu dengan seseorang.

"Untuk sementara sampai disini, Aku akan melanjutkan pengobatannya jika sudah di rumah." ucap Alexa yang sudah menyelesaikan tugas pertamanya tak lupa membereskan alat akupunturnya.

"Kenapa cepat sekali? Bahkan aku belum merasakan apapun!" tukas Alvaro saat menyadari tidak ada rasa apapun di kedua kakinya.

Alexa terlihat menghela nafas. Bagaimana mau merasakannya jika kedua kaki Alvaro lumpuh. Dan Alexa hanya sekedar mengecek kondisinya. Apakah masih ada harapan untuk bisa kembali berjalan normal.

"Kamu akan merasakan jika sudah mandi dengan obat herbal nanti saat di rumah. Untuk saat ini aku ada perlu," Ucap Alexa lalu berpamitan dengan Ayah mertuanya.

"Pa .. Lexa pamit dulu.. Ada perihal yang belum di selesaikan." ucapnya dengan salim secara takzim.

"Baiklah segera selesaikan! Jika perlu bantuan kabari saja Papa pasti akan datang membantu," jawab Alex seolah mengerti.

"Terimakasih,Pa." Alexa pun melenggang pergi tanpa berpamitan dengan Alvaro.

Alvaro merasa geram bahkan di depan Papanya berani bersikap cuek pada dirinya. Lalu Alvaro ikut pergi meninggalkan kantor papanya dan menyusul Alexa.

Brian yang sudah di belakang Alvaro segera membantu majikannya mengejar Alexa. Namun mereka kalah cepat Alexa sudah menaiki taksi terlebih dahulu saat Alvaro hendak memanggilnya.

"Kau selidiki pergi kemana dia, dan bertemu dengan siapa?!" Alvaro memberi perintah pada Brian.

"Baik Tuan Muda," jawab Brian lalu pergi meninggalkan Alvaro dengan sopir pribadinya.

"Ku rasa kau mulia jatuh cinta dengan Nona Alexa,"gumam Brian pelan lalu melajukan mobilnya untuk menyusul taksi yang di tumpangi oleh istri majikannya.

Kini Alvaro sedang dalam perjalan menuju mansionnya. Cuaca sangat panas membuatnya gerah dan ingin sekali untuk mandi.

Selang 30 menit perjalanan dari Perusahaan, akhirnya Alvaro sampai di kediamannya. Dengan telaten pak sopir membantu majikannya turun dari mobil tak lupa membawanya masuk ke dalam rumah.

"Cukup sampai disini, Pak Budi bisa kembali melanjutkan pekerjaannya." Alvaro mengangkat tangannya pertanda untuk berhenti.

"Baik Tuan, saya pamit dahulu." jawab Pak Budi lalu pergi meninggalkan majikannya tepat di depan pintu.

Alvaro melajukan kursi rodanya menuju lift untuk sampai di kamarnya.Saat hendak naik Alvaro mencium bau yang sangat menggoda cacing di dalam perutnya.

"Harum sekali!" pujinya dalam hati lalu Alvaro menuju ke dapur untuk melihat bau masakan yang menggoda dirinya.

Terlihat Kirana sedang memasak untuk makan malam nanti. Dengan lihai Kirana menyajikan semua menu masakan yang ia buat. Hari ini Kirana memasak oseng kecambah ikan asin, sambal bawang, ayam goreng ketumbar dan tak lupa sayuran rebus sebagai lalapan.

"Eh Al sudah pulang," sapa Kirana dengan ramah.

"Hm"

"Bersihkan dirimu terlebih dahulu, lalu makan." ucap Kirana hangat.

Alvaro mengangguk mengerti lalu meninggalkan Kirana di meja makan sendirian. Tanpa Alvaro sadari sebenarnya Alexa sudah berada di rumah namun ia sedang melakukan sesuatu di kamarnya.

Setelah Alvaro masuk ke dalam kamar, Alexa yang saat itu juga keluar dari kamar lalu turun ke bawah menuju dapur.

Sampai di dapur Alexa melihat Kirana nampak termenung sambil menatap masakannya.

"Kenapa melamun?" tanya Alexa lalu duduk di samping Kirana.

"Ah tidak kok," jawabnya asal.

"Aku memang belum lama berada di rumah ini, jika kamu ada masalah boleh bercerita denganku agar sedikit lebih baik perasaanmu, Na." tawar Alexa dengan senyum hangat.

Kirana mengangkat wajahnya seperti menahan bulir air matanya agar tidak jatuh. Sebenarnya Kirana hanya teringat kejadian dulu.

"Aku gak tahu harus berterimakasih dengan gimana terhadap Al. Dia benar-benar malaikat penolongku." ucapnya dengan lirih.

Nampak Alexa mendengarkan dengan baik saat Kirana mulai berbicara.

"Dulu aku tinggal di sebuah desa terpencil dan hidup dengan penuh kesengsaraan. Ayahku seorang penjudi dan kerjaannya hanya mabuk. Hingga suatu hari Ibuku sedang memasak tiba-tiba Ayah membentak ibukku dengan nada tinggi hanya meminta uang untuk melakukan judi. Bahkan ibukku tidak pegang sepersen pun. Karena marah Ayahku pergi meninggalkan kami.

Sore harinya Ayahku pulang dan mengatakan bahwa aku di jual sebagai penebus hutangnya. Mendengar kabar itu ibukku sangat syok dan akhirnya terkena serangan jantung dan meninggal..." Kirana meneteskan air matanya ia sudah tidak sanggup menceritakan kisahnya pada Alexa.

Alexa merasa iba bahkan hatinya ikut merasa sedih apa yang terjadi pada Kirana dulu.

"Dan akhirnya Al datang dengan Brian. Mereka mengatakan bahwa akan menyelamatkan namun dengan satu syarat. Tentu saja aku langsung menyetujui syarat yang diajukan oleh Al dan Brian. Aku juga meminta mereka untuk membantuku memakamkan jasad ibuku. Dan Al menyetujuinya. Al memberikan 1 milyar kepada ayahku dan berkata jangan pernah untuk menemuiku lagi. Hingga sampai saat ini Aku hidup dengan mereka berdua.

Walaupun aku disini seorang gadis. Al dan Brian tidak pernah sekalipun mengusik hal pribadiku bahkan mereka sangat menjagaku. Oleh sebab itu aku menganggap mereka berdua seperti saudaraku." Kirana melanjutkan ceritanya.

"Aku tidak menyangka jika kamu mengalami hal seperti itu,Na.. " Alexa turut ikut prihatin dengan apa yang di alami oleh Kirana. Dalam hati ia juga merasa lega ternyata Alvaro tidak sekejam itu saat bersama temannya bahkan memiliki jiwa sosial dan menghargai perempuan.

Tanpa mereka sadari ada sepasang manik mata yang mengawasi mereka dari kejauhan. Dengan perlahan ia melajukan kursi rodanya menuju meja makan dimana ada 2 gadis sedang bercerita.

"Sudah tidak perlu dibahas kembali.. Lebih baik kita makan malam," ucap Alvaro.

Alexa dan Kirana saling menatap dan mengangguk sebagai jawaban untuk menyudahi pembicaraan mereka malam ini, tak lupa untuk makan malam.

"Hei.. Beraninya kalian melupakanku bahkan tidak mengundangku untuk makan bersama.Ck! Menyebalkan!" gerutu seseorang yang tengah berjalan di samping Brian.

Brian sudah kembali ke mansion dengan membawa seseorang. Saat perjalanan mengikuti Alexa ia tidak sengaja berpapasan dengan seseorang yang sudah sangat lama tidak kembali. Bahkan Brian melupakan tugas dari Alvaro karena asik bercengkrama dengan orang itu.

☆bersambung☆

1
Adira Azzahra
🌹🌹 untukmu kak 😊
Adira Azzahra
kamu enggak akan bisa mengelak dengan perasaan mu sendiri /Chuckle/
Kikan Dwi
2 iklan buat Alexa
Kikan Dwi: sama2 🥰
AbiManyu: terimakasih kak
total 2 replies
Kikan Dwi
berarti Charlie memang sudah tau
Kikan Dwi
jd Alexa benar-benar adik Charlie
Kikan Dwi
Brian mulai berani
Kikan Dwi
brutal banget alexa 🤣
Tini Timmy
lanjut kk
AbiManyu: sabar ya kak😭lagi riweh anak" pada sakit
total 1 replies
Tini Timmy
sabar ya tuan/Facepalm/
Bilqies
nah kan, gak tahan juga loh
AbiManyu: wkwk 🤣🤣🤣🤣memang sudah tak tahan dianya
total 1 replies
Bilqies
yakin...
awas ya kalau entar beneran jatuh cinta
Bilqies
sombong amat loh
Bilqies
cembukur niih 🤣
Bilqies
somplak juga tuh orang 🤣🤣
Tanz>⁠.⁠<
🌹 untuk mu kak 🥰
Tanz>⁠.⁠<
drama nya bisa banget 😌
Tanz>⁠.⁠<
alah alasan nya rindu /NosePick/
Tanz>⁠.⁠<
clara /Hammer/
Tanz>⁠.⁠<
nek....sini yok, pelan pelan masuk nya. masuk ke dalam kubur maksudnya 😊
Tanz>⁠.⁠<
nah loh kucing garong nya muncul 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!