NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fajarina

Aruna Gabriella, gadis sederhana yang mampu mengobati rasa sakit Fahri terhadap ibunya yang telah meninggalkan Fahri demi pria lain.

Mereka berdua sudah bersama sejak masih anak-anak, bahkan tanpa Fahri sadari Aruna diam-diam memiliki perasaan terhadapnya.

Akankah Fahri menyadari perasaan Aruna terhadapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Fahri

“Kenapa ajak aku ke sini, Kak?” tanya Fahri ketika masuk apartemen milik Taufik.

“Besok kita berdua akan bertemu dengan Mama,” jelas Taufik sembari melonggarkan dasinya.

Seketika sekujur tubuh Fahri membatu. Dia melihat pada Taufik yang kini sudah duduk di kursi sofa. Taufik menatap pada Fahri yang sedari tadi hanya diam. Adiknya terlihat memikirkan sesuatu.

“Apa maksudmu? Bertemu dengan mama?” Fahri balas menatap tidak percaya pada Taufik.

“Mama sendiri yang menghubungiku. Dia bilang ingin bertemu dengan kita berdua.” ujar Taufik yang ingin membuat adiknya ikut bersamanya.

“Apa ada yang ingin mama katakan? Atau menjelaskan tentang kejadian beberapa tahun yang lalu? Tentang kenapa mama pergi bersama pria itu?” tanya Fahri.

“Sebaiknya kamu duduk dulu. Tenangkan dirimu,” saran Taufik pada adiknya yang terlihat mendadak cemas.

Fahri menuruti apa kata Taufik dan memilih duduk di sofa. Sementara Taufik beranjak menuju kulkas dan mengambil minuman kaleng.

“Minum dulu,” tawar Taufik memberikan satu kaleng minuman pada Fahri.

Fahri membuka penutup kaleng minuman itu lalu meneguk isinya. Dia meletakan kaleng minuman itu di atas meja mencoba menenangkan dirinya.

Taufik belum meminum kaleng minuman miliknya. Dia hanya memainkan kaleng minuman itu dengan kedua telapak tanganya sembari memerhatikan dengan tatapan kosong pada kaleng minuman itu.

“Aku juga tidak tahu apa yang akan mama katakan. Mama hanya bilang ingin bertemu dengan kita berdua,” ucap Taufik menatap adiknya.

“Aku sama sepertimu Fahri. Aku juga cemas sekaligus penasaran tentang apa yang akan mama sampaikan pada kita berdua. Beberapa tahun yang lalu saat kejadian Mama pergi meninggalkan rumah. Meski diberitahu oleh papa tentang mama yang akan pergi dengan pria itu. Aku juga tidak tahu alasan pasti kenapa mama pergi dari rumah." jelas Taufik.

"Papa hanya mengatakan kalau mama selingkuh dan memilih pergi dengan pria itu. Saat itu mama sudah mengajakku untuk ikut bersama denganya dan akan menunggu di rumah. Aku bingung dan juga takut kemudian memilih diam di sekolah tidak pulang hari itu.” Taufik meremas-remas kuat kaleng minuman di tanganya hingga sedikit berubah bentuk.

Fahri terdiam mendengar cerita dari Kak Taufik. Ternyata kakaknya juga merasakan hal yang sama sepertinya. Kejadian itu benar-benar merubah keadaan keluarga mereka.

“Jadi apa Kakak akan menemui mama? Kapan dia mengajak untuk bertemu?” tanya Fahri pada akhirnya.

“Aku juga ragu dan cemas tapi aku tidak bisa menolak permintaan mama. Lagipula ini adalah kesempatan kita untuk menanyakan pertanyaan yang selama ini kita berdua pertanyakan. Tentang alasan kepergian mama,” tutur Taufik menatap dalam pada adiknya.

“Kalau begitu aku juga akan ikut.” Fahri meremas kedua lututnya dengan telapak tangan.

Selama perjalanan menuju ke rumah mamanya. Fahri merasakan cemas dipikirannya. Sesekali dia melihat ke luar kaca mobil untuk menenangkan diri.

Hingga akhirnya sampailah mereka berdua di depan gerbang rumah yang menjadi tujuan mereka. Taufik menelpon seseorang yang sepertinya mamanya. Hanya percakapan singkat sepertinya.

Taufik mengajak Fahri turun dari mobil saat telpon itu berakhir. Fahri memerhatikan rumah itu sesaat. Ini gawat dia merasakan kakinya gemetar.

Tapi Fahri tetap mengikuti kakaknya ke depan gerbang rumah itu. Taufik memencet bel beberapa kali lalu tak berapa lama kemudian gerbang itu terbuka.

Di sana tampak mamanya yang sumringah menghampiri Taufik dan Fahri lalu merangkul mereka berdua. Ayunda, mama merekapun menangis haru sembari mengelus pundak kedua putranya.

“Mama sangat rindu dengan kalian berdua. Kalian sudah tumbuh dewasa,” haru Ayunda melepas rangkulannya.

“Kami juga rindu sama Mama,” sahut Taufik.

“Kalian berdua benar-benar mirip seperti papa kalian waktu muda dulu,” seru Ayunda tertawa kecil mengusap pipi Fahri. “Anak-anak mama tumbuh jadi lelaki yang tampan.”

Fahri sedari tadi hanya diam. Karena di sana di belakang mamanya ada pria itu. Pria yang dulu membawa pergi mamanya dari rumah.

Dia menatap wajah pria itu dengan tatapan dingin. Setelah bertahun-tahun Fahri masih ingat jelas wajah pria itu.

“Kamu kenapa di sini?” tanya Fahri ketus pada pria itu. Membuat Ayunda berbalik melihat pada Rian, suaminya.

Rian tidak menanggapi pria itu hanya diam. Fahri benar-benar geram pada pria itu. Tangannya pun sudah terkepal menahan emosinya.

“Kenapa kamu hanya diam? Aku bertanya padamu. Kenapa kamu di sini?”

“Fahri,” ucap Taufik mengingatkan adiknya untuk menahan diri.

“Fahri, mama dan dia sudah menikah. Jadi bagaimanapun dia adalah papa tirimu. Mama harap kamu bisa dekat dengan papa tirimu,” jelas Ayunda lembut pada Fahri yang sepertinya masih tidak suka dengan Rian.

“Papa tiri?!” sahut Fahri dengan rahang mengeras.

Dia jadi ingat dulu saat Mamanya pergi dari rumah. Mamanya bilang kalau pria itu adalah papa barunya. Jadi saat itu mamanya dan pria itu sudah menikah?

Emosi Fahri semakin naik. Dia melangkah mundur lalu berlari dari sana. Dia tidak peduli pada seruan Taufik dan Ayunda yang memanggilnya. Tanpa terasa air matanya mengalir di pipinya dan napasnya pun tersengal-sengal karena berlari.

1
Jihat Purnamasari
Biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Anonymous
.
Yuri Lowell
Bersemangat membaca lagi! 💪
🦩NEYRA 🐚
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
Valito.C
Dahsyat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!