NovelToon NovelToon
Jejak seram yang memikat hati

Jejak seram yang memikat hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: khokujan

Di tengah pesta yang belum selesai mereka memutuskan untuk pulang saja. namun tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, bersamaan dengan itu pandangan dara tertuju pada tasnya,
"ma, mawar itu.." ia terkejut sampai hanya diam dengan mata yang terbelalak melihat bunga itu.
"ting! ting!" suara notif pesan di ponsel dara yang membuatnya makin terkejut, vira yang mendengar itu segera ikut melihat layar ponsel dara.
"i, ini kan.." mereka saling menatap.
tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar bersamaan dengan itu semua lampu juga ikut padam.
"ting! ting! ting!" bunyi notif lagi.
dara dan vira melihat isi pesan yang masuk itu,
"kita harus pulang dara!" ucap vira sambil menarik tangan dara mencari arah keluar dari gedung pesta itu dalam kegelapan ditengah hujan derai yang masih belum juga berhenti.
Apakah isi pesan di ponsel dara? kenapa vira sampai mendesak ingin pulang? ikuti kisah lengkapnya di cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khokujan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Jejak siapa?

Vira datang dengan membawa minuman yang mereka pesan,

"Ada apa dara?" tanya vira melihat sesuatu yang di pegang temannya itu.

"ini.. tadi aku ke toilet sebentar.. saat kembali tiba-tiba ada ini di atas tas ku.." jawab dara sambil menunjukkan setangkai mawar merah di tangannya. vira tersenyum dan menyenggol tangan dara,

"em.. itu dari siapa ya.. apa ada salah satu dari pelanggan disini yang mengagumi dirimu dara.." vira menggoda dara sambil duduk dan meminum minumannya.

Dara memandangi mawar merah itu dan melihat sekeliling,

"semua orang disini hampir merata membawa pasangan mana mungkin.." pandangannya turun ke bawah lantai, tiba-tiba ia melihat jejak sepatu yang samar-samar dilantai.

Dara pun berjongkok dan melihat dekat jejak itu,

"ada jejak disini vira.." ucap dara sambil melihat jejak itu. Vira segera beranjak menghampiri dara yang berjongkok dibawah.

"benar.. jejak siapa ini? sedikit kotor.. ah pasti pelayan disini dara.." ucap vira sambil berjalan duduk kembali di kursinya.

"benarkah.." dara berdiri dan duduk di kursinya, ia meletakkan mawar itu di meja.

Vira yang melihat dara masih memikirkan itu,

"sudahlah.. jangan terbebani.. memiliki penggemar itu bukan suatu hal yang harus kau takutkan dara.. lagi pula itu hanya setangkai mawar kan.. tenanglah.. makan makananmu dulu nanti dingin.." jelas vira menenangkan dara sambil memakan makanannya.

Setelah selesai makan vira membuka ponselnya dan menunjukkan sebuah foto kepada dara,

"bagus kan.. ayo kita kesini setelah ini.." vira menggerakkan bahunya dengan semangat.

"baiklah.. ayo kesana.. sepertinya menyenangkan juga.." jawab vira sambil minum jus alpukat kesukaannya. Mereka bergegas menuju meja kasir untuk membayar makanannya,

"biar ini aku yang bayar.." sela dara sambil memberikan kartu atmnya kepada kasir disana.

Vira mengangguk dan mereka pun berjalan keluar setelah mendapat struk pembayaran.

Vira segera menyalakan mobilnya dan melaju ketempat yang mereka akan kunjungi selanjutnya di hari libur ini.

Di sepanjang jalan dara seperti mencari sesuati,

"kau mencari apa?" Vira bertanya sambil tetap fokus menyetir.

"Mawarnya.. sepertinya tertinggal di caffe.." jawab dara cemas sambil terus mencari mawar tadi.

"Ya sudah biarkan saja.." jawab vira dengan santai dia pikir itu hanya setangkai mawar untuk apa di risaukan.

"Sudah sampai.. ayo kita turun dara" mereka keluar dari mobil berjalan ke gerbang masuk tempat itu.

"wahh.. indahnya suasana disini vira.." dara terpesona melihat sorot lampu yang berwarna warni menyinari tempat itu.

Vira menggandeng tangan dara,

"selamat datang di taman hiburan.. yeah.." vira menarik dara masuk ke dalam dan melihat apa yang akan mereka coba pertama.

dara menunjuk komedi putar dan berjalan menarik vira kesana,

"ayo..ayo.. beli tiketnya vira aku mau naik ini.." ucap dara bersemangat.

vira segera membeli tiketnya untuk dara bisa naik.

Sebelum naik dara menitipkan tasnya kepada vira,

"aku titip ya.. tolong fotokan aku ya nanti saat naik kudanya.." dara berlari penuh semangat.

Vira memakai tas dara di bahu sebelah kirinya sambil ia memotret dara yang sudah naik di komedi putar itu.

"lihat sini! ayo senyum.. pose yang banyak.." vira berteriak agar dara mendengarnya.

Dara terlihat sangat gembira menikmati komedi putar seperti sewaktu ia kecil dulu. setelah puas berputar dengan kuda tak bernyawa itu dara berlari ke arah vira,

"kau tidak mau naik? ini sangat menyenangkan!" dara menjelaskan kepada vira yang tersenyum melihatnya.

vira menunjukkan foto yang ia ambil saat dara naik kuda itu tadi.

"lihat yang ini sangat cute.." vira menjelaskan dengan gemas ke dara.

"benarkah.. nanti akan aku post hasil fotomu di instagram ku" ucap dari gembira.

"Berikan tas ku dulu.." dara meminta tasnya kepada vira untuk membuka instagramnya.

Vira memegang tali tas dara di bahunya,

"ini ambil.." dara mengambil tasnya.

Dara terkejut,

"Vira! ini sejak kapan ada disini!" dara berteriak tertahan karena mulai takut.

"apa si.." Vira pun terkejut melihat setangkai mawar merah tiba-tiba ada di tas dara.

"bagaimana ini bisa ada disini! tadi tidak ada dara.. bagaimana bisa!?" Vira yang tadinya berpikir bahwa ini hanya mawar biasa menjadi sedikit takut.

Mereka saling menatap dan berjalan menyusuri taman hiburan itu berharap bisa menemukan si pengirim mawar ini. Mereka berputar menyusuri berkali-kali, tapi tidak ada tanda-tanda yang mereka cari.

"aku penasaran sekali soal ini vira" sela dara saat vira sedang melihat-lihat dikerumunan sepatu orang-orang yang datang tapi tetap tidak ada petunjuk untuk mereka.

"sepertinya ini sudah bukan lagi penggemar tapi penguntit" ucap vira sambil duduk di sebuah bangku.

omongan vira kali ini cukup membuat dara takut,

"lalu, apa yang harus aku lakukan?" tanya dara sambil ikut duduk di sebelah vira.

Vira diam sejenak menundukkan kepalanya,

"tidak ada.." jawab vira.

Dara memegang tangan vira,

"apa kau yakin?" tanya dara sambil melihat mawar merah di tangannya.

"iya aku yakin, kita akan lihat apa yang akan terjadi setelah ini jika ada tindak kejahatan baru kita akan lapor polisi.." jawab vira dengan wajah yang sangat yakin. ia masih cukup meyakini bahwa ini hanyalah ulah penggemar dara yang pemalu bukan penjahat yang akan menyakiti dara.

Mereka beranjak dari tempat itu dan menuju mobil untuk pulang, karena jam sudah menunjukkan waktunya pulang. Sepanjang jalan pulang dara hanya diam dan memandangi mawar merah itu, ia mencoba mengingat apa ia pernah melakukan kesalahan kepada seseorang atau tidak. Mengingat dirinya yang tidak pernah menerima hadiah, kejutan atau sebagainya membuat dara kebingungan sekaligus takut untuk melakukan sesuatu.

"krekk.." bunyi pintu kamar dibuka.

mereka sudah sampai di kamar kos dan segera membersihkan diri.

Setelah selesai mereka merebahkan diri di tempat tidur,

"tidurlah dara, jangan terlalu dipikirkan..istrahatkan otakmu" pinta vira sambil memeluk temannya itu.

Dara menatap mawar itu, ia letakkan di atas meja tempat mereka makan. Entah apa yang sedang terjadi saat ini, dara hanya berharap semoga ini hal yang baik.

"Semoga Tuhan selalu melindungi aku dan vira" ucap dara sambil memejamkan matanya lalu tertidur.

Detik jam dinding yang pelan membuat tidur mereka semakin lelap, ditengah malam yang sunyi tanpa suara yang mengganggu.

Keesokan harinya mereka bangun lebih awal dan bersiap pergi bekerja.

"dara, apa kau sudah menyiapkan bunga tulip kemarin?" tanya vira sambil memakai healsnya.

"em.. Sudah aku siapkan semua, jadi nanti kita tinggal merangkai saja" jawab dara sambil memakan roti dan berdiri menunggu vira di depan pintu.

Mereka pun bergegas berangkat ke toko, vira melajukan mobilnya dengan cepat.

Sesampainya di toko mereka sudah di sambut dengan sosok pria yang tidak lain adalah Steven,

"selamat pagi.. aku datang mengecek stok bunga sebentar dan membawakan camilan untuk kalian disini.." jelasnya sambil tersenyum dan menunjukkan banyak sekali kantong camilan di meja.

"Baiklah stev.. ada apa kali ini?" vira berjalan mendekatkan wajahnya,

"kau pasti sedang menyuap kami dengan semua inikan? cepatlah.. bicara.." tanya vira sambil menaruh tas dan memakai apronnya.

Dara menepuk bahu stev,

"lebih baik jelaskan stev sebelum dia meledak.." ucap dara lalu pergi masuk ke ruang di belakang Steven berdiri.

Vira melirik ke arah Steven,

"jadi kau mau tetap diam Steven..!" tanya vira dengan nada yang tinggi.

"Ba, baiklah.. sebenarnya kekasihku akan ulang tahun malam ini, jadi aku ingin kalian membuatkan 1 bucket bunga besar dengan semua jenis mawar yang ada disini" jawab Steven sambil melihat vira dengan mata yang berbinar.

"Bisakan.. bantu aku?" lanjut Steven sambil menghampiri vira dengan menggenggam tangannya seraya memohon.

Vira hanya diam dan tetap melakukan pekerjaannya, Steven masih terus merengek sambil berjalan mengikuti vira seperti anak kucing yang minta makan.

"Ayolah vira.. bantulah aku.. em???" ucap stev memohon sambil memegang tangan vira dan kembali menatapnya dengan mata berbinar itu.

"vira dimana lemnya.. aku tidak menemukan nya di dalam.." tanya dara yang keluar dari ruangan sambil memegang bunga tulip.

"Dara.. bantu aku ya.." stev menghampiri dara dan memegang tangannya lagi-lagi dengan mata berbinarnya itu.

Dara yang melihat itu segera melirik vira dengan senyum terpaksanya,

"Vira..." ia memberi kode dengan matanya untuk menyuruh stev menjauh darinya.

Steven mengerucutkan bibirnya dan duduk di sofa,

"sampai hati kalian seperti ini padaku.. tidakkah kalian ingin melihatku bahagia? sungguh sangat tega kalian.." drama Steven sambil menunduk seolah menangis memegang dadanya.

"hiks hiks hiks.. sampai hati kalian.. padahal kan aku selalu.." belum sempat melanjutkan omongannya vira menjambak rambut Steven.

"sudah cukup.. atau aku akan mengelem mulutmu.." ucap vira sambil menunjukkan lem yang ada di tangannya.

"Jadi kalian akan membantuku.." tanya Steven lagi.

"Baiklah... baiklah.." jawab vira sambil melepaskan tangannya dari rambut Steven.

Steven kegirangan sambil bergoyang-goyang didepan vira dan dara, hingga mereka terttgeli melihat tingkah bosnya itu.

"aku akan tambahkan bonus di gaji kalian akhir bulan ini... oke? aku pergi dulu.." ucap Steven sambil berjalan dan bergoyang-goyang menuju ke mobilnya dan melaju pergi.

"Kau lihat itu dara.. apa dia benar-benar bos kita.. tingkahnya yang seperti itu membuat aku pusing.." ucap vira sambil memegang kepalanya dan masuk ke ruang membuat bucket. Dara tertawa mengikuti nya masuk ke dalam ruangan itu

"ahh.. akhirnya selesai juga pekerjaan kita hari ini.." ucap vira lega dan duduk di sofa.

Dara menghampirinya sambil membawa 2 botol soda dingin,

"iya.. hari ini melelahkan karena harus membuat bucket untuk pacarnya Steven juga kan.. jadi kita menghabiskan waktu sampai jam tutup toko, untung saja pesanannya semua sudah dikirim.. sekarang tinggal kita makan.." dara bersandar di sofa dengan meminum soda miliknya.

"bagaimana kalau makan mie saja?" tanya dara.

Vira menjawab dengan mengacungkan jempolnya.

mereka bangun dari duduknya dan menyiapkan bahannya di meja dekat sofa.

"Gawat!" teriak vira dari arah dapur.

Dara menghampiri vira yang sedang mengambil bahan didapur,

"kita kehabisan mie pedas dara.." keluh vira dengan wajah lesu.

"Baiklah aku akan beli mienya ke toko di ujung jalan kau siapkan bahan lain saja.. aku pergi dulu.." jawab dara bergegas keluar toko dan berjalan menuju toko di ujung jalan.

Di sepanjang jalan suasana yang sepi karena memang sudah cukup malam untuk pergi keluar, karena memang ini jam tutup toko-toko seperti toko mereka.

"kenapa lampu ini belum di perbaiki sih.. kan jadi seram kalau berkedip-kedip seperti ini.." ucap dara sambil menatap lampu jalan di atasnya.

Dara berjalan lagi dengan tenang sambil melihat sekitar,

"Aku akan sekalian membeli sosis panggang seperti enak.." dara berjalan lagi.

Tiba-tiba saja,

"wush.." tiupan angin terasa kencang mengenai wajahnya. Dara menghentikan langkahnya dan terdiam,

"Apa yang barusan itu.." batinnya sambil memperbaiki rambutnya.

Saat hendak melangkahkan kakinya, ia seperti merasa ada yang mengikuti nya. Dara mencoba tetap tenang dan melirik ke sekitarnya,

"ah!" matanya terbelalak terkejut melihat ada bayangan seseorang dari arah kanan. Dara menarik nafas dan berjalan perlahan kedepan,

"Tenang dara.. hitungan ketiga percepat langkahmu.." ucapnya dalam hati.

Sedikit demi sedikit ia mempercepat langkahnya menuju toko itu. samar-samar ia melihat toko itu di ujung jalan,

"ayo.. sedikit lagi sampai.." ucap dara dengan pelan.

tetapi karena sudah ketakutan ia pun berlari secepatnya ke arah toko itu.

"kling kling!" bunyi pintu toko itu saat di buka.

Dengan nafas yang tersengal dara berbalik melihat ke arah jalan tempat ia datang, namun tidak ada siapapun disana.

"Aneh.. aku yakin ada bayangan tadi di sebelahku.." ia segera mencari mie pedas dan membeli beberapa makanan tambahan.

ia berjalan menuju kasir untuk membayar,

"selamat malam.." sapa kasir toko itu sambil mengecek total harga yang harus dara bayar.

"ini totalnya kak.." kasir itu menunjukkan struk pembayaran.

Saat dara selesai membayar tiba-tiba kasir itu menepuk pundak dara,

"maaf.. apa kakak datang kesini sendirian?" tanya kasir itu dengan wajah risau.

"iya.. aku sendiri.." jawab dara sambil tersenyum.

kasir itu melihat dara atas sampai bawah,

"ke, kenapa.. ada apa? " dara bertanya dengan bingung.

"tidak membawa apa-apa untuk perlindungan?" tanya kasir itu lagi.

Dara menggeleng kan kepalanya,

"ah begitu.. waspada saja di tengah jalan yang cukup gelap ya dari sana lebih baik berlari saja" jelas kasir itu lalu kembali ke meja kasirnya.

Dara yang mendengar itu kebingungan, ia keluar membawa kantong belanjaan nya. ia melihat sekitar toko itu dan tidak melihat apapun dan siapapun,

"ah.. kenapa harus lepas sekarang sih.." ia melihat tali sepatunya yang terlepas. dara segera mengikat tali itu kembali,

"bu, bukankah tadi saat datang lantai ini bersih.." ucap dara pelan sambil menjauh hingga menabrak meja di belakangnya. ia memegang meja di belkangnya,

"a, apa ini.." tangannya terasa memegang sesuatu yang familiar. dara berbalik melihat benda itu dan benar saja,

"i, ini..! " ia terkejut dan melemparnya hingga terjatuh. Dara gemetar melihat setangkai bunga mawar merah itu lagi,

"Mawar itu.. Jejak ini.." dara ketakutan dan berlari sekencangnya ke arah tokonya.

Ia berlari dengan memeluk kantong belanjaannya,

"tolong.." batinnya sambil berlari terus sampai ke toko.

"Vira..!" teriak dara dari luar toko dan masuk kedalam lalu memeluk Vira.

"hei.. ada apa dara? kau kenapa?" tanya Vira karena melihat dara datang memeluknya dengan wajah yang ketakutan.

"mawar itu tadi ada di depan toko disana padahal saat aku datang tidak ada apa-apa di meja itu, dan juga jejak sepatu sama seperti di caffe waktu kemarin.." jelas dara dengan nafas yang tersengal.

Vira memberi dara minum agar dia sedikit tenang dan nafasnya teratur,

"baiklah.. sekarang kita makan dulu lalu segera pulang.." ucap Vira dan segera memasak mie untuk mereka makan malam.

Dara makan dengan wajah yang masih terlihat takut. Mereka memakan mie itu sampai habis dan bergegas menutup toko untuk pulang ke kos.

Sepanjang perjalanan dara diam menatap keluar jendela, Tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya.

"vira.. Kira-kira siapa yang melakukannya.. kenapa seperti ini?" tanya dara sambil menoleh ke arah vira yang sedang fokus menyetir.

"aku juga tidak tahu dara.. semoga aja orang yang melakukan ini tidak akan menyakitimu.." jawab vira sambil menginjak gas agar labih cepat sampai ke kos.

Dara kembali menatap keluar kaca mobil,

"Jejak itu.. sebenarnya jejak siapa.." Batinnya bertanya-tanya kepalanya seolah penuh tanda tanya seperti air hujan yang menetes ke bumi..

1
iron angel
suara apa itu/Doubt/
Khokujan: suara apa ya.. 😅🤭

halo kak.. 🥰
ikutin terus update ceritanya nya 🤗
total 1 replies
Bridget
Nangis deh 😭
Khokujan: halo kak..🥰
aduh kenapa nangis..😅🤭

#ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
mr.browniie
Ngakak terus pas baca cerita ini, thor keren banget deh!
Khokujan: halo kak🥰 makasih hihi 🤭
ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!