NovelToon NovelToon
Kampung Pesugihan

Kampung Pesugihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Dunia Lain / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Suami Tak Berguna
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Sumin terpaksa menikah dengan setyo akibat hamil duluan, hal itu mengakibatkan sumin mau tidak mau harus berpindah ke desa suaminya karena orang tuanya tidak mau menanggung malu atas perbuatan putrinya.

"Gak gak! Jangan tinggal di sini, kena sial aku punya anak kayak kamu. Bisa bisanya malah meteng disek, kalau prianya sugeh gak papa. La ini? Udahlah min minggaten ae seko kene, setres aku punya anak kayak kamu!" Maki mak jum sambil berkacak pinggang.

*****

"Silahkan dipilih! Mau pesugihan yang bagaimana? Menyusui tuyul? Babi ngepet? Kawin sama buaya? Uang balen? Kandang bubrah Atau pesugihan ikan bandeng dengan cara mengorbankan anak kesayanganmu? Dijamin! Kamu akan kaya mendadak dalam hitungan hari!"

selengkapnya>>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 10 ketakutan aris

Selepas sholat subuh, aris mengikuti sumin ke warung bu eko. Entah kenapa laki laki itu ingin terus berdekatan dengan sumin dan terus menjauhi istrinya, ia sangat takut dan merasa tidak aman jika di rumah.

Bahkan aris selalu waspada dengan makanan yang di hidangkan di rumah, padahal sumin yang memasaknya. Namun ia takut jika tiba tiba ada pelet di dalamnya pemberian dari santi atau mak yem, "kopi dong buk,"

"Loh aris, tumben kamu ke warung ku biasanya santi yang di suruh. Kalau gak ya sudah ambil sendiri dari warungmu yang besar itu," tanya bu eko.

"Males buk, santi juga gak tau kemana,"

"Mas sudah makan belum tadi yang di meja? Sarapan yang nyiapin mbak santi, tadi sebelum pergi mbak santi bilang ke aku," tanya sumin.

"Buang saja, aku gak mau,"

Bu eko yang mendengarnya hanya bisa menyimak dengan penasaran. Ia ingin bertanya namun takut dengan aris.

"Kenapa lagi sih mas, mas kalau mas aris begini terus yang ada nanti mbak santi ngira kita ada apa apa loh. Aku juga yang repot, sudahlah mas jangan berprasangka buruk terus sama mbak santi,"

"Kamu kan tahu sendiri to min, sudah sudah nanti kalau santi marah sama kamu biar aku yang maju. Aku pokoknya gak mau makan,"

"Buk mie nya dua ya, goreng," pinta aris lagi.

"Nih mas jadi 10rb sama kopi,"

"Mas balik dulu ya min," pamit aris.

"Ya mas,"

Setelah kepergian Aris, Bu eko langsung menarik sumin untuk masuk ke dalam warungnya, "kenapa hubungan aris dan santi?"

"Sedang ada masalah buk..... Aku juga gak tau," bohong sumin, ia bingung mau menjawab apa karena ia tak mungkin menceritakan yang sebenarnya.

"Tapi aris bilang kamu tau, kenapa? Santi selingkuh? Atau ketahuan pelet si aris?"

"Bu eko tau?" Tanya sumin memastikan.

"Ya tau lah, dulu kan mak darsimah itu mertuaku. Dia dukun terkenal di sini, anaknya mati buat ritual. Anaknya itu ya suamiku, semenjak itu pula anakku dia bawa. Tidak boleh bertemu denganku sama sekali dan pindah ke macan kulon," bu eko bercerita sembari melamun, matanya berkaca kaca setelah mengorek luka lama itu.

"Astaghfirullah, aku kemarin baru saja ketemu mbah darsimah. Kata mas aris juga itu yang bantu mbak santi pelet mas aris dan sekeluarga," jelas Atun.

"Kamu hati hati ya sama setyo, dia lama lama agak stres kurasa. Entah kenapa tiap melihat dia itu hawanya tidak enak, padahal kemarin waktu awal awal di sini adem sekali melihat kalian berdua pergi ke masjid berdua,"

Sumin menghela nafasnya dengan kasar, ia juga takut pada suaminya yang sekarang terlihat menyekutukan allah, "bu sebenarnya mas aris tau sudah lama jika di pelet, tapi ya gitu gak bisa lepas. Lalu waktu itu tiba tiba pelet itu lari dari mbak santi, aku dan mas aris menyaksikan kegosongan itu. Bahkan mas aris minta pisah kamar,"

"Karena orang yang di pelet sudah punya wanita lain, jadi peletnya langsung hilang karena alam bawah sadarnya aris sudah tidak terperangkap lagi. Kulihat lihat aris juga selalu ikut kamu ke masjid, bagus deh,"

"Wanita lain?" Tanya sumin penasaran, setaunya aris selalu bersamanya dan jarang pergi keluar selain ke warung dan ke masjid.

"Pura pura gak tau kamu min? Kamu lah orangnya," bu eko tampak tertawa ngakak melihat sumin planga plongo.

"Apa to buk, jangan gitu lah. Kalau ada yang denger malah jadi masalah nanti," kesal sumin.

"Ya walaupun tidak suka dan biasa saja, tapi aris itu sudah lepas dari pengaruh pelet itu dan mendekatkan diri padamu,"

"Aku juga heran buk, mas setyo sekarang gak mau sholat. Malah ikut jejaknya mbak santi sedangkan aku dan mas aris...."

"Sebenarnya kalian berdua itu jadi omongan warga, tapi mereka ya wajar saja karena sudah tau seluk beluk keluarga itu,"

"Ohh jadi karena itu si siti bilang kalau aku sama mas aris cocok? Kurang ajar!"

"Kamu gak suka sama aris?" tanya bu eko penasaran.

"Tidak lah bu, aku ini menghormatinya seperti kakak ku mas doni. Tidak mungkin pula aku merebut mas aris dari mbak santi, bisa bisa aku di santet,"

"Halah, kamu gak akan kena santet kalau kamu gak percaya, demit itu hanya mempermainkan iman kita. Kalau kita kuat dan percaya pada allah, hal hal seperti itu tidak akan mampu mengalahkan kita,"

"Loh aris lagi?" Tanya bu eko saat melihat aris datang lagi.

"Sepi buk di rumah, bosen dan takut juga hehe,"

"Takut apa?" Tanya bu eko penasaran.

"Halah mas aris ini setelah ketemu ndas glundung langsung jadi begini buk. Kalau kaget sedikit langsung kayak orang gila," jawab atun nyerocos membuat aris tak bisa mengelak dan hanya mesem mesem karena malu.

"Lakok bisa to? Astaghfirullah.... Dimana?"

"Di warung nya mas aris, setelah mbak santi gosong dan pergi tiba tiba aku dan mas aris kejatuhan ndas glundung,"

"Sudah ngaji kalian?"

"Sudah, sudah tak tendang juga kepala itu. Baunya busuk dan kotor banget,"

"Gendeng ta la... Berani banget kamu min," teriak bu eko.

"Ya gimana buk, mas aris aja hampir pingsan. Kalau bukan aku yang lekas mengusirnya aku takut jadi bala di warung mas aris," jawab atun sambil melirik aris yang salah tingkah.

"Ris, tidak cerai saja dengan santi?" Tanya bu eko tiba tiba.

"Astaghfirullah... Mulutnya buk," sumin lekas mencubit lengan bu eko pelan.

"Kata sumin gak boleh buk, nunggu dulu,"

"Nunggu opo min? Nunggu kamu cerai juga dari setyo?"

"Lambemu buk, gak lah bukan itu. Aku takut kalau mas aris kena santet apa hal hal menakutkan lainnya karena dia kan baru baru ini sholat dan mengaji lagi. Aku takut imannya mudah di permainkan demit kiriman mbak santi, apalagi mas aris ini kan penakut banget,"

"Iya buk, aku juga masih takut dan was was karena itu aku juga gak mau makan di rumah,"

"Halah umbrus, tadi malam kan kamu makan masakanku mas," sela sumin.

"Yakan mas lihat kamu masak sampai selesai dan menaruhnya di depanku. Tidak ada campur tangan santi,"

"Halah ngomong aja kamu, pengen punya istri kayak sumin ya," ledek bu eko.

"Ya mau lah buk, tidak pakai hal gaib dan juga bisa bikin aku jadi orang yang lebih baik lagi. Kalau tidak ada sumin, tidak mungkin aku sholat dan mengaji lagi,"

"Denger tuh min, kalau kamu cerai dengan setyo sudah ada yang menanti hahahha...." Bu eko tampak semangat menjodohkan kedua pasangan muda mudi itu, ia bahkan tidak peduli dengan pasangan mereka masing-masing.

Tanpa sepengetahuan mereka, setyo berdiri di sebelah warung bu eko sedari aris datang. Ia juga curiga karena aris yang selalu mengekor istrinya kemanapun sumin pergi.

1
Riadatul Jannah
lnjut tbor update terusss
Riadatul Jannah
ceritanya bagus bngt thor. cepet dong updatenya thor please
Anonymous
ayo Riis sing wani ngono lhooo
Martin Karnarukma
Luar biasa
Riadatul Jannah
ceritanya bagus. semoga authotnya bisa up smpe END
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!