NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Genie

Kontrak Cinta Genie

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Widya Pangestika

Genie Beauty adalah seorang gadis muda dari keluarga kaya yang hidupnya selalu dipenuhi dengan kemewahan dan kenyamanan. Namun, dunianya runtuh ketika ayahnya tiba-tiba meninggal karena serangan jantung. Kehidupan Genie berubah drastis ketika dia mengetahui bahwa ayahnya meninggalkan hutang yang sangat besar. Terjebak dalam kebingungan dan ketidakpastian, Genie menyadari bahwa dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini, terutama karena dia selalu dimanjakan dan tidak pernah menghadapi kesulitan finansial.

Di tengah kesedihan dan kebingungan, Genie tidak sengaja bertemu dengan Petra Pratama, CEO terkaya di kotanya, di sebuah kafe terkenal. Saat menerima berita duka tentang kematian ayahnya, Genie secara tidak sengaja bertabrakan dengan Petra. Melihat ekspresi sedih dan bingung di wajah Genie, Petra merasa iba dan menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang. Pertemuan tak sengaja ini menjadi awal dari hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pangestika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Realita Pahit

### Bab 4: Realita Pahit

Genie duduk di ruang tamu yang luas namun sunyi, merasakan kekosongan yang mendalam sejak kematian ayahnya. Di sekelilingnya, dekorasi mewah yang dulu memberikan rasa nyaman kini terasa seperti beban yang menyesakkan. Foto-foto keluarga yang tergantung di dinding mengingatkan pada masa-masa bahagia yang tampaknya begitu jauh.

Beberapa hari setelah pemakaman, Genie dan ibunya, Elena, dipanggil oleh pengacara keluarga, Tuan Mahendra, untuk membahas warisan dan situasi keuangan keluarga. Genie berpikir bahwa ini hanyalah formalitas, tetapi saat melihat ekspresi serius Tuan Mahendra, hatinya mulai diliputi kecemasan.

"Terima kasih sudah datang," kata Tuan Mahendra dengan suara tenang namun tegas. "Saya tahu ini adalah masa yang sulit bagi Anda berdua, dan saya ingin segera mengurus urusan ini agar Anda bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting."

Elena menggenggam tangan Genie erat, mencari kekuatan dalam genggaman tersebut. "Apa yang harus kami ketahui, Tuan Mahendra?" tanya Elena dengan suara yang nyaris patah.

Tuan Mahendra menarik napas panjang sebelum memulai penjelasannya. "Sayangnya, situasi keuangan keluarga Anda jauh lebih buruk dari yang Anda bayangkan. Pak Alexander, selama beberapa tahun terakhir, mengalami kerugian besar dalam bisnisnya. Untuk menjaga gaya hidup dan memastikan semua kebutuhan keluarga terpenuhi, dia terpaksa berhutang dalam jumlah yang sangat besar."

Genie merasa kepalanya berputar. "Apa maksud Anda, Pak Mahendra? Seberapa besar hutang yang ditinggalkan ayah?"

Tuan Mahendra menatap Genie dengan mata penuh simpati. "Hutang yang ditinggalkan mencapai miliaran rupiah. Dan sayangnya, tidak ada aset yang cukup untuk menutupi semua hutang ini. Jika kita tidak segera menemukan cara untuk melunasinya, Anda mungkin akan kehilangan rumah dan semua aset lainnya."

Genie merasakan dunia sekitarnya runtuh. Selama ini, dia hidup dalam kemewahan tanpa pernah harus memikirkan soal keuangan. Sekarang, dia dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa semua itu mungkin akan hilang. Elena menangis terisak, sementara Genie berusaha tetap tegar meskipun hatinya hancur.

"Kita harus mencari cara untuk melunasi hutang-hutang ini. Apa pun yang bisa kita lakukan," kata Elena sambil menghapus air matanya. "Saya tidak ingin kehilangan semua yang telah dibangun oleh suami saya."

"Tentu, Nyonya Elena. Kita akan mencoba segala cara untuk menyelamatkan aset yang ada," jawab Tuan Mahendra dengan nada menenangkan.

Setelah pertemuan itu, Genie merasa sangat bingung dan tertekan. Dia tidak tahu harus bagaimana. Selama ini, dia hanyalah seorang anak yang selalu dimanja dan tidak pernah harus memikirkan masalah serius seperti ini. Dia merasa sangat tidak berdaya dan tersesat.

Genie menghabiskan hari-harinya dalam kebingungan, mencoba mencari solusi tetapi tidak tahu harus mulai dari mana. Dia berbicara dengan teman-temannya, tetapi mereka juga tidak tahu bagaimana cara membantu. Teman-temannya mencoba memberikan dukungan emosional, tetapi Genie tahu bahwa dia butuh lebih dari sekadar dukungan moral. Dia butuh solusi nyata untuk menyelamatkan keluarganya.

Suatu malam, saat Genie duduk sendirian di kamarnya, memikirkan semua masalah yang dihadapinya, ponselnya berdering. Itu adalah pesan dari Petra.

"Genie, saya berharap Anda baik-baik saja. Jika Anda ingin berbicara atau butuh bantuan, saya selalu siap membantu."

Genie merasa sedikit lega menerima pesan itu. Dia merasa bahwa ada seseorang yang peduli dan mau membantunya. Setelah berpikir sejenak, dia memutuskan untuk menghubungi Petra dan menceritakan semua masalah yang dihadapinya.

"Petra, saya benar-benar butuh bantuan. Saya tidak tahu harus bagaimana menghadapi semua ini," kata Genie dengan suara lirih saat mereka berbicara di telepon.

"Tenang, Genie. Saya di sini untuk membantu. Besok kita bisa bertemu dan membicarakan semuanya dengan lebih detail. Saya yakin kita bisa menemukan jalan keluarnya," kata Petra dengan suara menenangkan.

Keesokan harinya, Genie pergi ke kantor Petra. Ruangannya luas dan elegan, mencerminkan kesuksesan dan kekuasaan yang dimiliki Petra. Meskipun Genie merasa gugup, dia tahu bahwa ini adalah langkah yang perlu diambil untuk menyelamatkan keluarganya.

"Terima kasih sudah mau bertemu dengan saya, Petra," kata Genie saat duduk di hadapan Petra.

"Sama-sama, Genie. Saya senang bisa membantu. Ceritakan semuanya dengan detail agar saya bisa memberikan solusi terbaik," jawab Petra dengan senyum menenangkan.

Genie mulai menceritakan semua masalah keuangan yang dihadapi keluarganya. Petra mendengarkan dengan seksama, mencatat poin-poin penting dan sesekali mengangguk. Setelah Genie selesai bercerita, Petra menarik napas panjang sebelum memberikan tanggapannya.

"Genie, situasi ini memang sangat sulit, tetapi saya percaya ada beberapa solusi yang bisa kita coba. Saya punya beberapa ide bisnis yang bisa kita jalankan bersama untuk membantu melunasi hutang-hutang tersebut. Tapi ada satu lagi tawaran yang ingin saya sampaikan."

Genie menatap Petra dengan mata penuh harap. "Apa itu?"

"Saya tahu ini mungkin terdengar tidak biasa, tetapi saya ingin menawarkan bantuan keuangan dengan syarat Anda menjadi istri kontrak saya. Ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga karena saya didesak oleh keluarga saya untuk segera menikah. Saya pikir ini bisa menjadi kesepakatan yang saling menguntungkan," kata Petra dengan nada serius.

Genie terkejut mendengar tawaran itu. "Menjadi istri kontrak? Itu… saya tidak tahu harus berkata apa," katanya dengan bingung.

"Saya mengerti ini bukan keputusan yang mudah. Saya tidak memaksa. Pikirkanlah dengan tenang. Saya hanya ingin membantu Anda dan keluarga Anda keluar dari masalah ini," kata Petra dengan lembut.

Genie merasa bingung dan tertekan, tetapi juga melihat secercah harapan dalam tawaran Petra. Dia tahu bahwa ini mungkin satu-satunya cara untuk menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan. "Saya akan memikirkannya, Petra. Terima kasih sudah menawarkan bantuan," katanya dengan suara pelan.

Petra mengangguk dengan pengertian. "Ambil waktu yang Anda butuhkan. Saya di sini untuk membantu."

Genie meninggalkan kantor Petra dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa keputusan ini akan mengubah hidupnya selamanya, tetapi dia juga sadar bahwa dia tidak bisa terus-menerus terjebak dalam kesulitan ini. Dengan dukungan Petra dan teman-temannya, Genie mulai melihat harapan di tengah kegelapan yang menyelimuti hidupnya.

Genie pulang ke rumah dengan pikiran yang berkecamuk. Dia merasa bahwa hidupnya berada di persimpangan jalan yang akan menentukan masa depannya. Dalam keheningan kamarnya, dia merenungkan semua pilihan yang ada. Akhirnya, setelah berpikir panjang, dia memutuskan untuk menerima tawaran Petra.

Genie tahu bahwa ini bukan keputusan yang mudah, tetapi demi keluarganya, dia siap menghadapi apa pun yang akan datang. Dengan hati yang penuh tekad, dia mengirim pesan kepada Petra, mengungkapkan keputusannya.

"Petra, saya sudah memikirkan tawaran Anda. Saya setuju untuk menjadi istri kontrak Anda. Mari kita lakukan ini bersama," tulis Genie dalam pesannya.

Petra segera membalas. "Terima kasih, Genie. Saya berjanji akan melakukan yang terbaik untuk membantu Anda dan keluarga Anda. Kita akan melalui ini bersama."

Dengan keputusan yang sudah diambil, Genie merasa sedikit lega. Dia tahu bahwa ini adalah awal dari perjalanan baru yang penuh tantangan, tetapi dengan dukungan Petra, dia yakin bisa melewatinya. Babak baru dalam hidup Genie dimulai, di mana dia harus belajar untuk menjadi kuat dan menghadapi semua rintangan dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan.

1
S. M yanie
bagus kak, mampir juga di karyaku ya kak... untuk saling mendukung...
Widya Pangestika: siapp 💕
total 1 replies
S. M yanie
semangat kak...
Mamimi Samejima
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Widya Pangestika: terimakasih kak ❤️
total 1 replies
Sarah
Kocak banget, ngakak ga ketulungan
Widya Pangestika: emang lucu t kak 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!