Chiara harus meninggal dunia bersama dengan bayi di dalam kandungannya dalam sebuah kecelakaan yang direncanakan oleh keluarganya dan suaminya sendiri. Setelah dia mengetahui rahasia besar yang mereka simpan selama ini.
Namun, siapa sangka Chiara malah terbangun di saat 3 tahun yang lalu, tepatnya di hari pernikahannya dengan Riko. Setelah hidup kembali karena mengulang waktu, Chia pun bertekad untuk membalas dendam dengan lari dari pernikahannya dengan Riko dan menikahi pria lain yang sama sekali tidak dikenalnya.
Dan sungguh tak terduga bahwa pria yang Chia nikahi adalah Glenn Alexander Agraham. Yang merupakan seorang Ceo perusahaan besar sekaligus Mafia yang terkenal dengan sikap kejamnya yang tak kenal ampun.
Akankah rencana balas dendam Chiara kepada keluarga dan suaminya berhasil? Ataukah dia malah jatuh cinta pada suami kontraknya? Ikuti kisah serunya hanya ada di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon .
Dengan judul ....
𝙋𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙨 𝘿𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Senangnya Punya Menantu
Semua tamu undangan satu persatu akhirnya memutuskan untuk meninggalkan aula pesta pernikahan yang resmi dibatalkan itu. Hingga ada seorang tamu pria yang berhasil mengalihkan pandangan Glenn dan Jivin, pria itu bahkan tersenyum pada Glenn sembari melambaikan tangannya yang menggenggam ponselnya.
Dapat dengan jelas Glenn membaca gerakan bibir pria itu yang mengatakan, “Selamat atas pernikahanmu, Bro! Aku sudah merekam semuanya dan mengirimkannya kepada Tante Mira. Dia pasti senang sekali karena sudah mendapatkan seorang menantu yang cantik.”
“Dasar Devon sialan,” umpat Glenn yang semain geram karena ulah sahabatnya itu yang bernama Devon Afralio Askarav, seorang pebisnis dan juga pemimpin dunia bawah.
“Chia, Papah belum selesai bicara denganmu! Kita akan melanjutkan pembicaraan ini di rumah,” ujar Yudha yang kemudian berjalan pergi lebih dulu bersama dengan istrinya, Riko dan Kira.
“Cih, dasar tua bangka! Sombong sekali dia, haruskah aku memperkenalkan dia dengan malaikat maut kenalanku agar sedikit sadar diri,” geram Glenn yang semakin membenci orang tua dari istrinya itu.
“Hahaha, aku tidak tahu kalau suamiku ini mengenal seorang malaikat maut?” kekeh Chia yang entah mengapa terhibur dengan perkataan Glenn yang sebenarnya sangat serius akan memperkenalkan keluarga istrinya pada sosok malaikat maut yang tidak lain dirinya sendiri.
“Kenapa kau malah tertawa, apakah pipimu tidak sakit? Apa kau akan melarangku melakukan itu?” tanya Glenn yang mengkhawatirkan bekas tamparan di pipi istrinya.
“Ini tidak sakit sama sekali, aku bahkan pernah hampir mati karena mereka,” jawab Chia seraya tersenyum dengan manisnya.
“Jangan khawatir! Kali ini aku tidak akan mati dengan mudah dan tenang saja, aku tidak akan lupa untuk membayarmu karena sudah bersedia menjadi suamiku,” imbuhnya yang membuat Glenn merasakan sesuatu yang bergetar di hatinya.
“Ayo, kita pulang dan lihat apalagi yang akan mereka lakukan,” ajak Chia saat tidak mendapat tanggapan dari Glenn yang hanya diam menatapnya.
Tanpa sadar Chia menggandeng tangan Glenn untuk mengikutinya, sedangkan Glenn sendiri hanya pasrah mengikuti kemanapun istrinya itu membawanya. Ketika Jivin ingin mendekat menawarkan mobil, Glenn segera memberikan isyarat agar Jivin dan yang lainnya mengawasinya dari kejauhan saja. Akhirnya Glenn dan Chia memesan sebuah taxi untuk mengantarkan mereka pulang, sementara Jivin dan anak buah lainnya hanya bisa mengikuti secara diam-diam.
“Sial, gara-gara Devon cepat atau lambat Mamah pati bersikeras untuk menemui Chia. Kemungkinan paling parah, Mamah bisa-bisa muncul di depan Chia tanpa pemberitahuan lebih dulu padaku. Sepertinya aku harus menghubungi Mamah malam ini dan menjelaskan semuanya, kecuali bahwa ini adalah pernikahan kontrak.”
Dalam hatinya Glenn sudah sangat ketakutan dan waspada dengan apa yang akan dilakukan Mamahnya nanti begitu mengetahui bahwa dirinya sudah menikah.
...****************...
Sementara di sebuah mansion mewah, lebih tepatnya di sebuah taman kaca yang berisi bunga-bunga cantik yang sangat langka. Terlihat seorang wanita paruh baya yang tengah sibuk merangkai berbagai bunga yang baru saja di petiknya. Tiba-tiba muncul notifikasi pesan masuk yang berisikan sebuah video yang di kirim orang teman baik putranya.
Miranda Alexaria Agraham, itulah nama wanita paruh baya itu yang merupakan ibu kandung dari Glenn. Hanya dia keluarga yang tersisa yang Glenn miliki, itupun berkat Miranda yang berhasil melarikan diri dengan membawa Glenn kecil ketika terjadi penyerangan dari klan musuh.
“Tumben sekali Devon mengirimiku sebuah pesan video,” gumam Miranda seraya meraih ponselnya untuk melihat video apa yang dikirimkan Devon kali ini. Tanpa buang waktu Miranda segera menekan tombol play yang membuat video itu mulai berjalan.
“Maaf, pernikahan ini terpaksa harus dibatalkan karena sang mempelai pengantin wanita memilih untuk menikahi pria lain. Kalian bisa melihatnya sendiri, bukan?” ujar Riko yang mengumumkan tentang pembatalan pernikahannya dan melimpahkan semua kesalahan kepada Chia dan Glenn yang masih berdiri di tengah aula.
“Ternyata wanita yang selama ini aku cintai berselingkuh dengan pegawai dari tempat ini. Dan mereka baru saja melangsungkan pernikahan beberapa waktu yang lalu di aula sebelah,” sambung Riko yang berpura-pura menangis saat mengatakannya.
“Dia memilih selingkuhannya yang hanya pria miskin dibandingkan aku yang jelas-jelas seorang Direktur utama CH Company. Sungguh pasangan yang sangat menjijikkan,” caci Riko di kalimat terakhirnya.
“Sialan, beraninya dia menghinaku …” Geram sudah Glenn mendengarkan omong kosong Riko, tapi dia segera menggantung ucapannya saat Chia berdiri penuh percaya diri untuk membela nama baiknya.
“Sudah cukup! Asal kau tahu pria yang menjadi suamiku saat ini, bahkan lebih baik dari sampah sepertimu yang selama ini diam-diam menyukai kakakku sendiri! Biar aku beritahu kepada semua orang alasanku lebih memilih pria ini sebagai suamiku dibandingkan dirimu!” seru Chia yang tidak tinggal diam saat mendengar suaminya direndahkan.
“Ya Tuhan! Putraku ternyata diam-diam sudah menikah, bahkan menantuku begitu cantik dan menawan.” Miranda seketika memekik bahagia saat mengetahui bahwa putra satu-satunya akhirnya mau menikah juga. Teriakan bahagia Miranda pun membuat para pelayan mulai berdatangan untuk memastikan bahwa Tuan mereka baik-baik saja
“Tapi apa maksud video ini? Benarkah Glenn mencuri pengantin orang lain?” gumam Mira yang mulai bertanya-tanya akan kebenaran video tersebut.
“Nyonya besar, ada apa? Apakah terjadi sesuatu?” Salah satu pelayan memberanikan dirinya untuk bertanya.
“Coba ‘deh kalian lihat video ini! Menurut kalian asli atau tidak?” perintah Mira pada para pelayannya.
Para pelayan yang memang dekat dengan Tuannya itu, segera mendekat dan melihat video yang ditunjukkan. Sama hal dengan ekspresi Mira saat pertama kali melihat video tersebut, para pelayan pun memekik senang melihat Tuan mudanya akhirnya mau menikah juga.
“Astaga, Nyonya besar! Ini sepertinya video asli,” ujar pelayan yang sebelumnya bertanya.
“Benar, Nyonya besar! Selamat akhirnya Tuan muda mau menikah juga, bahkan menantu anda begitu cantik dan menawan,” imbuh pelayan yang lainnya.
“Kalau anda masih ragu, kenapa anda tidak menanyakan pendapat Tuan Andre untuk memastikan keaslian video ini.” Salah satu pelayan lainnya memberikan saran yang cukup bagus.
“Ouh, benar juga! Cepat panggilkan Andre untuk segera menemuiku di sini,” perintah Mira pada pelayan tersebut.
Tak lama kemudian, pria bernama Andreas Archiaro yag bertugas sebagai pengawal utama dari Nyonya besar Agraham. Pria yang akrab dipanggil Andre ini segera menemui Tuannya yang terus mengulang video yang Devon kirimkan.
“Nyonya besar, apakah ada perintah untuk saya?” tanya Andre begitu berdiri tepat di depan tuannya sembari membungkuk memberi hormat dan menunggu perintah.
“Andre, coba perhatikan video ini! Apakah benar video ini asli?” perintah Mira sembari menunjukan video yang dia dapatkan.
Seketika kedua bola mata Andre membulat sempurna saat melihat isi video tersebut, lalu berkata, “I-ini jelas asli, Nyonya besar.”
Bersambung, ....