Gerhana Bulan Ditengah Terik Mentari

Dua hari lalu Edzard mendapat kabar baru tentang keberadaan kedua orang tua dan kakak kandungnya yang sudah lama tidak ia jumpai.Sedari lahir Edzard sudah di adopsi oleh keluarga kaya raya dan membawa Edzard menetap di negara china,orang tua Edzard terpaksa memberikan anaknya karena saat itu karena Edzard memiliki penyakit langkah yang membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya,untung saja saat itu ayahnya Edzard yang hanya seorang sopir taksi bertemu tuan aiden,percakapan yang awalnya hanya membahas masalah perkerjaan akhirnya beralih ke soal kehidupan rumah tangga,Aiden langsung menawarkan diri untuk mengadopsi bayi yang bermasalah diantara kedua bayi kembar yang di lahirkan oleh nunung,istrinya yan(yan keturunan china dan korea sedangkan nunung dia asli keturunan indonesia).

next time.

dengan perasaan campur aduk Edzard mendatangi kediaman yan.Meski sedikit ragu,Edzard mengetuk pintu rumah yang terlihat sudah sangat lapuk tersebut.Akhirnya ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah berbahan kayu tersebut.

"tunggu sebentar!"sahut Nunung dari dalam rumah.

saat membuka pintu Nunung,wanita paruh baya tersebut terpaku melihat sosok pria yang sangat mirip dengan anaknya yang sedang tertidur pulas di atas kursi rotan ddalam rumahnya.Berkali kali Nunung menoleh kearah Edzard kemudian menoleh kearah Alex(kembaran Edzard)

"Ma masuk"ucap Nunung sedikit terbata.

Nunung langsung membangunkan Alex."Nak bangun,kita kedatangan tamu"ucap Nunung dengan suara lembut khas orang jawa.

satu menit kemudian.

Edzard memperhatikan Alex dan Nunung secara bergantian.

"Siapa ini? kenapa sangat mirip sama anak saya?"tanya Alex,sopan.

Edzard tersenyum.

"saya Edzard,anak Aiden dan Rose"jawab Edzard.

"Ai Aiden!!!"pekik Nunung sembari menutup mulut menggunakan tangan,ia benar benar tidak menyangka ternyata bayi yang ia berikan kepada pasangan suami istri itu ternyata masih hidup dan sekarang ia terlihat sangat sehat.

Edzard mengangguk.

"Aiden siapa buk?"tanya Alex,bingung.

seketika Nunung langsung terisak"Ternyata kamu masih hidup nak,ibuk nggak nyangka bisa ketemu kamu"ucap Nunung sambil menangis haru.

Nunung memegang tangan Alex"dia kembaran kamu nak,dia adikmu"jelas Nunung

Alex langsung menatap Edzard dengan sangat lekat,ingin tidak percaya tetapi orang didepan mata sangat mirip dengan dirinya sendiri.

"Ngomong ngomong mana ayah?"tanya Edzard karena sejak tadi dirinya tidak melihat kehadiran Yan.

"Ayah sudah lama meninggal"Alex yang menjawab.

Edzard sangat terkejut mendengarnya.

"oh iya buk,kenapa ibuk nggak pernah bilang kalau aku punya kembaran?"Alex kembali bertanya karena selama ini nunung tidak pernah membahas tentang kembarannya.

Nunung menghela nafas berat.

"Ibuk tidak menyangka bisa melihat adikmu tumbuh sampai sebesar ini,saat itu dokter mendiagnosa umurnya hanya akan bertahan sampai tiga tahun.jadi ibuk pikir tidak perlu memberitahu kamu"terang Nunung sambil sesekali menyeka air mata yang membasahi pipinya.

Alex menoleh kearah Edzard"jadi dia adikku?"tanya nya lagi

"Iya"jawab Nunung.

"Kalian berdua sangat gagah dan tampan"puji Nunung"Aku benar-benar bahagia ya allah!!"Nunung langsung bersujud diatas lantai yang hanya beralaskan semen tersebut.

"ibuk!!"

mereka berdua langsung menghampiri Nunung lalu membantunya bangun

ditempat lain,tepatnya disekolahan SMA Sman'ga(nama sekolah hanyalah karangan author semata)

"Eh zef,lihat tu cewek baru dari kelas kita"Vina melirik kearah Nara yang sedang fokus dengan ponsel ditangannya.

"Lah emangnya kenapa?"tanya Zefa,ia heran kenapa orang orang sangat suka bergosip padahal urusan dalam keluarganya sendiri pasti sangat banyak.

"Sok cantik deh gue lihat"jawab Vina.

"B aja"ucap Zefa,kemudian ia beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana lo?"tanya Vina kepada Zefa.

"Kelas"jawab Zefa singkat.

Nara mengetik sesuatu diponselnya kemudian mengirimnya keponsel sang paman.

Diperusahaan Family smith.

perhatian Kenzo teralihkan oleh suara notif yang masuk diponselnya.

Kenzo menghela nafas setelah membaca isi pesan dari Nara.

Satu Tahun Yang Lalu.

"Nara!!"

Gadis bernama Nara tersebut langsung menoleh kebelakang.Seseorang dengan sengaja menyenggol lengan Nara sehingga membuat tumpukan buku yang sebelumnya ia pegang kini jatuh berserakan dilantai.

"Kalau jalan tu pake mata anj***!"hardik seorang siswi yang dengan sengaja menabrak Nara duluan.

"Eh bunga lili tapi bau tai!,kasar banget mulut lo!"seru Amoy,gadis yang sebelumnya memanggil Nara.

dengan cepat Nara menarik lengan Amoy agar terhindar dari masalah.

"Apaan sih ra!"kesal Amoy.

"Lo jangan menambah sengsara hidup gue deh moy,kalau sampai terjadi masalah lagi maka gue..."Nara menjeda ucapannya"Gue bisa tamat!"lanjut Nara dengan ekspresi wajah yang serius.

Nara gadis berperawakan tidak terlalu tinggi namun bodynya yang sangat aduhai bagaikan gitar spanyol dapat terlihat dengan sangat jelas walaupun ia memakai seragam sekolah yang sedikit kebesaran.Penampilan wajahnya sangat khas karena Nara terlahir blasteran.papanya orang korea dan mamanya jepang,perpaduan dari kedua negara tersebut menjadikan hasil yang sangat luar biasa.

namun saat ini Nara terpaksa berpenampilan yang sangat jauh dari jati dirinya yang sebenarnya.ia terpaksa berpenampilan seperti orang bodoh dan culun karena suatu alasan.

Alasannya......

"Nara!"

suara teriakan tuan Jun menggema diseluruh penjuru rumah yang berukuran cukup besar tersebut.Perlahan Nara berjalan menghampiri Junho diruang tengah rumah"Papa"cicit Nara."Perasaanku sudah tidak enak nih"batinnya.

"ini sudah kesekian kalinya papa ingatkan! jangan berpacaran jangan berpacaran dan jangan berbuat ulah!,kamu harus fokus sama study kamu ANARA!"lanjut tuan jun.

"pa Nara cuma pacaran,nggak ngapa ngapain kok"elak Nara.

"Nara kamu!."seru tuan jun.tuan jun beranjak dari tempat duduknya"kamu akan menyesal karena terus menerus menentang saya!"ungkap tuan Jun dengan perasaan kecewa karena anak semata wayangnya selalu membantahnya.

melihat kemarahan diwajah tuan jun membuat Nara tidak berani membuat masalah lagi.

"lo tau kan moy kalau bokap gue marah banget,ini aja masih mending gue dipindahkan sekolah kekota lain.kalau sampai gue dikirim keluar negeri gimana"ujar Nara.

"Hua!!.pokoknya nggak boleh"Amoy memeluk Anara seolah olah ia sangat takut kehilangan sahabatnya itu.

"Lepasin!"Nara mendorong Amoy agar melepaskan pelukannya.

"Cih,dasar pelit"gerutu Amoy setelah pelukannya terlepas.

"Bodoh amat"sahut Nara.kemudian melangkah pergi.

"Tungguin!!"seru Amoy,ia pun pergi mengejar Nara yang sudah lebih dulu pergi.

Malam Harinya...

Ditempat lain.Sebuah motor besar berwarna hitam melaju menembus dinginnnya malam.Jam tangan yang tertempel dipergelangan tangannya bahwa saat ini sudah menunjukkan pukul dua dini hari.motor tersebut baru berhenti setelah mencapai gerbang rumah besar.

 Setelah gerbang terbuka,ia kembali melajukan motornya masuk kedalam pekarangan rumah.Di depan pintu sudah menunggu seorang wanita lanjut usia lengkap dengan mantel penghangat tubuh yang melekat ditubuhnya

tiba tiba lamunan Kenzo pecah karena suara ketukan pintu.

"Masuk!"ucapnya.

ternyata sekretarisnya yang datang membawa map berisi berkas yang harus ia tanda tangan.