Sahabatku Maduku

Berhari-hari Dirga tidak pulang ke rumah Sandra, rumah besar itu kini semakin sunyi, sang pondasi rumah tangga telah pergi dan menghancurkan keharmonisan keluarga yang sebelumnya sempurna itu. 

Setelah kejadian itu Sandra kini semakin sering melamun di kamarnya,berhari-hari itu pula ia mengurung diri dikamarnya. Hidupnya kosong gairah untuk beraktivitas hilang jalankan untuk pergi bekerja untuk makan saja ia harus dipaksa oleh mbok minah asisten rumah tangganya. Mentalnya benar-benar hancur ia tidak tahu harus berbuat apa untuk bercerita kepada orang tuanya pun ia tidak sanggup. 

“Bu sandra makan dulu yah ini sudah siang, “ Buku mbok minah. 

“Iya mbok taruh saja di meja yah nanti saya makan, “ ucap Sandra lemah dengan tubuhnya yang dibalut selimut serta mata yang sembab. 

“Ibu gak kasian sama Den Fitra dia juga jadi ikut sedih melihat ibu seperti ini, ibu tahu tidak Fitra selalu melihat ibu ketika malam ia tampak cemas dengan keadaan ibu tapi seperti nya ia tidak berani bilang. Mbok harap ibu kuat yah, mbok tahu ini sangat berat tapi jangan merusak badan ibu sendiri nanti pelakor itu semakin senang melihat ibu terpuruk seperti ini, “ ucap mbok minah tetapi Sandra tidak bergeming mendengar ucapan mbok minah ia terus saja berada di balik selimutnya. 

Tetapi kemudian di pagi harinya ketika mbok minah akan mengantarkan sarapan pagi untuk Sandra ke kamar nya, mbok minah dikejutkan dengan keadaan Sandra yang berubah, ia sudah cantik seperti sebelum nya badannya sudah wangi dan jauh lebih segar dari beberapa hari yang lalu. 

“Alhamdulillah mbak Sandra mau kemana sudah cantik seperti ini, “ tanya mbok minah semangat. 

“Ke suatu tempat mbok,” Jawabnya singkat. 

Setelah berpikir cukup lama dan matang akhirnya Sandra memberanikan diri untuk menghubungi wanita perusak rumah tangga nya itu, untuk bertemu empat mata dengan dirinya di sebuah restoran dekat butiknya. 

“Hallo Lis, ini aku Sandra,” ucapnya di ujung telepon dengan menggunakan nomor telepon berbeda untuk mengecoh Lisa agar teleponnya diangkat olehnya karena semenjak pengakuan Dirga tempo hari nomor telepon Sandra dan media soal nya semuanya telah di blokir Lisa. 

“Untuk apa kamu menelponku? “ Ucap Lisa ketus sekaligus takut dan cemas. 

“Aku ingin bicara denganmu, sebaiknya kamu datang setidaknya ini untuk yang terakhir kalinya aku tunggu kamu siang ini di restoran biasa, “ Ucap Sandra cepat agar teleponnya tidak tutup oleh Lisa. 

“Baiklah tapi jangan lama karena aku sibuk dan sebaiknya ini yang terakhir, “ jawab Lisa lalu menutup teleponnya 

Sandra sampai terlebih dahulu di restoran itu dan memesan ruangan VIP agar lebih leluasa untuk bicara dengan mantan sahabatnya itu. Tak berselang lama Lisa pun datang dengan perut yang sudah terlihat buncit. 

Penampilan Sandra yang elegan dan anggun membuat Lisa terintimidasi ia tidak menyangka kalau Sandra akan baik-baik saja, tidak seperti harapan nya yang ingin melihat Sandra terpuruk. 

“Mau bicara apa cepatlah aku tidak punya banyak waktu,” ucapnya ketus sambil menaruh kasar tasnya di kursi. 

“Apa benar ini kamu Lisa yang aku kenal dulu?”  Ucap Sandra mengawali pembicaraan mereka dengan menatap dalam wajah Lisa. 

“Ma---maksudmu?” Tanya Lisa gugup karena merasa terintimidasi tatapan tajam dari Sandra. 

“Sejujurnya aku berharap ini hanya mimpi aku masih tak percaya Sahabat yang sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri  tega mengkhianatiku seperti ini, “ ucap Sandra dengan raut wajah tegas. 

Sejenak Lisa terdiam tidak ada perasaan bersalah dari gurat wajahnya ia tersenyum licik dan bola matanya berputar seolah meremehkan Sandra. 

“Kamu tahu semua ini terjadi akibat ulah mu sendiri siapa suruh kamu sibuk bekerja dan banyak mengabaikan suamimu dia datang kepada ku untuk mendapatkan apa yang tidak bisa kamu berikan keadaannya. Sebaiknya kamu banyak bercermin jangan bisanya hanya menyalahkan orang lain mengerti!! Ucap Lisa lalu pergi meninggalkan Sandra di kafe itu. 

Sandra sangat terkejut mendengar jawaban dari Lisa matanya memerah karena menahan air mata yang akan keluar ia buru-buru menghapusnya karena ia tak sudi mengeluarkan air mata untuk wanita itu. Tidak ada lagi yang bisa di selamat kan dari persahabatan mereka. Mulai saat ini Sandra bertekad untuk menghancurkan keduanya. 

Sandra mulai menyusun rencana untuk menghancurkan kedua manusia kotor itu. Ia berencana akan mengumpulkan bukti-bukti perselingkuhan suaminya itu dengan Lisa. Untuk dilaporkan kepada pihak perusahaan agar suaminya itu dipecat dari perusahaan negara tempat ia bekerja. 

Sandra kemudian memutuskan untuk kembali bekerja  di butiknya setelah 2 minggu ia menutup butik itu, dibukanya pintu butiknya itu secara perlahan debu-debu mulai menumpuk di mana-mana Sandra dengan hati yang bergetar pelan-pelan membersihkan satu persatu ruangan dan menata baju-bajunya kembali. Memanjang dan memakaikan baju manequin di etalase butiknya kemudian membuka butiknya.

Ia mulai kembali bergairah untuk kembali bekerja demi dirinya dan anaknya Fitra. Gelap mulai menyelimuti hari Sandra bersiap untuk menutup butiknya ia senang karena hari ini ia lumayan sibuk karena ada beberapa orang yang membeli baju di butiknya. Kepercayaan dirinya mulai muncul kembali seperti Sandra sebelumnya. 

Dalam perjalanan pulang ke rumahnya ponsel Sandra berbunyi ia melihat ke layar ponselnya yang bertuliskan Nita. Tanpa berpikir panjang ia pun langsung menerima panggilan telepon itu 

“Assalamu'alaikum Nit, ada apa?” tanya Sandra dari ujung telepon. 

“Waalaikumsalam San, kamu di mana aku ganggu gak?” Tanya Nita memastikan agar ia tidak mengganggu aktivitas Sandra. 

“”Aku lagi  di jalan Nit, mau pulang ke rumah nih, “ jawab Sandra. 

“Begini Nit, sorry bgt nih bukan maksud gue ikut campur dalam rumah tangga lo tapi sekarang gue lagi ada mall nih end then gue ngeliat suami lo lagi sama cewe lain dan itu sangat tidak terlihat wajar, “ ucap Nita ragu. 

Sandra menghela nafas panjang ia bingung untuk menjelaskannya kepada Nita karena tidak mungkin untuk menutupi kebenaran itu selamanya. 

“Iya gue tau Nit, wanita itu selingkuhan suami gue,” ucap Sandra pasrah. 

“Hah, suami lo selingkuh San!! Dan lo tau itu?” Jawab Nita terkejut. 

“Mereka udah terang-terangan Nit selingkuh di depan mata gue dan sekarang mereka malah minta ijin buat nikah secara resmi,” jelas Sandra kepada Nita. 

“San, lo gak apa-apa kan?” Tanya Nita. 

“Pastinya gue sangat sakit Nit gak mungkin perasaan gue baik-baik aja,” timpal Sandra. 

“San, tapi gue melihat muka suami lo kayaknya ada aura gelapnya loh dan gue curiga suami lo kena pelet Sama pelakor itu, “ 

“Di pelet gimna maksud lo!!” Sandra yang terkejut kemudian langsung memberhentikan laju kendaraan nya di bahu jalan untuk lebih mendengar jelas perkataan Nita temannya yang memang dikenal sebagai cenayang itu. Dari kecil ia sudah bisa melihat hal-hal gaib sampai-sampai ada beberapa temannya yang menjauhi dia karena aneh. 

“Iya yang gue lihat dari wajahnya memang agak lain ia seperti dikendalikan oleh hal gaib, menurut tebakan gue dia kena mantra yang digunakan pelakor itu melalui media makanan dan minuman tapi itu cuman tebakan gue aja lo boleh percaya atau nggak. tapi coba lo inget- inget San ada gak sifat suami lo yang berubah drastis?” tanya Nita. 

Sandra berpikir sejenak “ Ada Nit, sekarang Mas Dirga jadi lebih emosian beda banget gak kayak dulu yang bisanya selalu lembut dan penyabar, “ jelas Sandra. 

“Iya benar itu salah satu ciri orang yang terkena pelet, biasanya orang yang terkena pelet juga akan mudah sakit kepala dan seperti orang linglung, “ 

“Terus aku mesti gimana Nit?” perasaan Sandra Tiba-tiba cemas. 

“Untuk sekarang ini gue saranin lo banyakin doa yah gue nyakitin pelet itu akan luntur kalau kamu mendekatkan diri kepada yang maha kuasa,” Sambung Nita. 

“Oke Nita makasih yah, “