NovelToon NovelToon
Si Cupu Kesayangan Mr. Mafia

Si Cupu Kesayangan Mr. Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Pengganti / Disfungsi Ereksi
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

UPDATE SETIAP HARI

Dia memiliki banyak kekurangan, harus memenuhi keinginan orang tuanya dalam hal pasangan. Namun, dia memiliki penampilan yang kolot berwajah cupu.

Namanya Bharati Calya, seorang gadis indo-india. Dia harus mencari pria yang sesuai kriteria keluarganya untuk di jadikan suami. Selain itu sang adik yang sudah memasuki waktu menikah terus mendesaknya.

Bergelut dalam dunia yang menyedihkan, mempertemukan dia dengan seorang mantan mafia yang kejam, namun siapa sangka. Di tengah keputus asaannya, dia datang menjadi penyelamat.

Bagaimana kisah seru mereka? Lanjut aja di baca di novelnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Di kantor polisi, Alvin sudah hilir mudik kesana kemari dan tak menemukan jalan untuk pergi, kedua tangannya juga di borgol namun bukan itu yang jadi masalahnya. Dia sangat mengkhawatirkan kondisi Calya saat ini dan tidak dapat berfikir dengan waras.

Brak!

"Pak saya mohon, saya harus menemui seseorang sekarang." Ucap Alvin seraya menggebrak meja Tuan Balaram, namun atasan Tuan Balaram malah meminta agar Tuan Balaram menahan Alvin sampai tengah hari, karena mau bagaimanapun keluhan masyarakat juga harus dia tenangkan.

"Jay, lakukan dulu sesuatu pada penjahat ini." Ucap Tuan Balaram pada anak buahnya, borgol di tangan Alvin di lepaskan dan Alvin hendak di jebloskan ke dalam penjara sebelum akhirnya gagal saat Alvin berusaha melawan.

Alvin menjatuhkan dua pria yang berusaha memasukkan dirinya ke dalam jeruji besi, Tuan Balaram terkejut dengan hal itu. Dia juga berusaha menangkap Alvin namun pada akhirnya gagal saat kecepatan Alvin yang seperti tupai, dia melompat ke sana kemari dan akhirnya dapat meloloskan diri dari kantor polisi.

Vanessa yang baru sampai di depan kantor polisi memperhatikan Bosnya yang kabur dan sudah pergi jauh, Vanessa hanya menggelengkan kepalanya melihat kejadian tersebut. Beberapa orang polisi juga nampak mengejar Alvin, sedangkan Vanessa tak perduli dan masuk ke dalam kantor polisi tersebut dengan tenang. Sebenarnya Vanessa merasa khawatir, bukan pada Alvin Vanessa khawatir melainkan pada para polisi yang mengejar Alvin.

"Panggilkan atasan tertinggi di kantor ini." Ucap Vanessa melihat banyaknya kekacauan di kantor polisi, seorang pria bingung namun dia langsung menghubungi atasannya.

"Atas nama siapa?" Tanya pria tersebut bertanya pada Vanessa.

"Vanessa Maharani, untuk menuntut atasan mu yang telah membawa Bos kami." Ucap Vanessa dingin.

Atasan dari kantor polisi Delhi akhirnya menemui Vanessa, Vanessa langsung menatapnya dengan sorot mata yang dingin dan duduk di hadapan pria itu dengan sombong. Tanpa ragu, dia juga menaikkan kakinya ke atas meja kerja pria itu dan duduk dengan satuynya seperti di rumah sendiri.

"Perhatikan sopan santun anda!" Seorang polisi memperingatkan Vanessa, Vanessa mengeluarkan belati dari balik sepatunya dan melemparkannya hingga melukai sedikit pipi polisi tersebut.

"Bila kau bicara lagi, aku pastikan kepala mu akan patah!" Ucap Vanessa, pemimpin di kantor polisi tersebut mengangkat tangannya meminta bawahannya untuk diam saja.

"Obati luka mu, dan jangan lakukan hal yang membuat ku malu." Ucapnya, Vanessa menghela nafas berat dan bermain dengan pistol di tangannya.

"Sayang sekali, hanya tinggal satu peluru pistol di tangan ku. Mau bertemu dengan dewa Yama atau kita sudahi kerja sama kita." Ucap Vanessa kesal, pria itu nampak tertegun. Tentu saja ancaman Vanessa bukan hanya sekedar ancaman kosong.

"Bagaimana bisa anda memutuskan hal itu dengan satu pihak saja." Ucap pria itu tak terima.

"Lalu kenapa kamu menghalangi Tuan kami untuk pergi! Kau tahu bila dia ingin bertemu dengan wanitanya yang saat ini tengah sakit?" Kecam Vanessa, seketika pria di hadapannya nampak ketakutan. Dia seperti seekor tikus di bawah tekanan seekor singa betina.

"Kami sudah menyelesaikan tugas kami, beberapa orang kami akan mengantarkan pria yang kalian inginkan sore ini. Dan ini bukti yang yang kau inginkan." Vanessa berdiri.

Dor!

Sebuah tembakan tepat mengenai kepala dari pengawal pemimpin kepolisan tersebut, pria itu tertegun melihat sifat bar-bar yang di tunjukkan oleh Vanessa.

"Itu cukup untuk mengirit satu peluru kepolisan untuk menghukum mati pengkhianat." Ucap Vanessa, pemimpin kepolisan itu tertegun membuka bukti di tangannya dan menyadari bila orang yang menjadi pengawalnya dalah mata-mata musuh.

Beberapa polisi datang saat mendengar suara tembakan itu, mereka hendak menangkap Vanessa namun langsung di hentikan pimpinan mereka dan menunduk di hadapan Vanessa berterima kasih.

Vanessa pergi dari sana dengan perasaan lega, setidaknya satu tugasnya sudah usai dan mata-mata di kantor polisi juga sudah di lenyapkan. Vanessa mengirimkan pesan pada Tuan Balaram yang bekerja sama dengan Vanessa agar membawa Alvin ke Perpustakaan Negara.

Sedangkan di sisi lain, Alvin berlarian tak tentu arah dan anak buahnya juga nampak tidak membantu sampai dua puluh orang polisi nampak hendak membekuknya namun mereka semua malah di hajar oleh Alvin sampai babak belur. Tak hanya itu, para kepolisan yang biasanya angkuh itu juga kini di perlakukan di depan orang banyak. Alvin meregangkan otot tangannya.

"Masih mau bermain? Siapa lagi?" Teriak Alvin mulai melakukan pemanasan, semua polisi ketar-ketir di buatnya.

"Susah cukup!" Ucap Tuan Balaram, dia melihat pesan yang di berikan oleh Vanessa.

"Ayo ikut aku, keponakan ku menunggu mu di Perpustakaan Negara." Ucap Tuan Balaram kembali memborgol tangan Alvin, Alvin berdecak kesal namun pada akhirnya dia mengikuti Tuan Balaram di mobilnya menuju Perpustakaan Negara.

Hingga mereka akhirnya sampai, Alvin berlari dengan borgol di tangannya masuk ke dalam perpustakaan tersebut. Seorang penjaga hendak menghentikannya namun Tuan Balaram menghentikannya.

"Sebaiknya kamu memesan teh bersama bawahan ku saja." Ucapnya duduk di tempat penjaga itu.

Sedangkan Alvin langsung berlari mencari Calya namun tidak dia temukan, dia mencari ke lantai teratas hingga akhirnya tatapan jatuh pada sosok wanita berpakaian merah muda tengah mennagis dan berusha menghubungi seseorang.

"Calya?" Ucap Alvin, dia turun melompati lantai demi lantai hingga akhirnya mendapati Calya yang tertunduk dengan ponsel yang terus berbunyi namun tak mendapatkan tanggapan.

"Calya? Kanapa kamu di sini?" Alvin menangkat wajah Calya hingga Calya nampak terkejut dan langsung memeluk Alvin.

"Kamu dari mana saja?" Tanya Calya dengan isaknya yang terlihat begitu tersiksa. Namun pandangannya kini tertuju pada borgol yang membelenggu tangan Alvin.

"Alvin, aku juga sangat merindukan mu." Balas Calya memperlihatkan kertas pertama yang dia baca, Alvin tersenyum mendengar hal itu.

"Kabar beruang ku juga baik, dia berada di rumah ku sekarang." Ucap lagi Calya tersenyum namun dengan air mata yang beruraian.

"Alvin, kamu bilang bila aku adalah pilihan terbaik bagi mu. Tapi kenapa kamu malah merelakan aku untuk menikah dengan pria lain?" Calya terisak dan Alvin langsung memeluknya, dengan cara memasukan kedua tangannya untuk melingkari tubuh Calya.

"Kamu memang pilihan terbaik ku Calya, tapi aku bukan pilihan terbaik bagi mu. Dan juga bukan pria pilihan terbaik menurut ayah mu." Lirih Alvin, dia tahu bila Calya adalah wanita terbaik baginya namun apalah dia saat ini?

Seorang mafia yang bahkan di hantui kematian setiap harinya, dia tak mungkin menyeret Calya pada dunia gelapnya yang mematikan.

"Alvin?" Calya mengangkat kepalanya, hingga mata keduanya kini saling bersitatap.

"Bila memang aku adalah pilihan terbaik mu, maka kamu juga adalah pilihan terbaik dari tuhan untuk ku. Bukan karena ayah ku saja, tapi kamu di kirimkan langsung oleh tuhan." Alvin tertegun mendengar ucapan Calya.

"Alvin, maukah kamu menikah dengan ku?" Calya menahan tangisnya, dan ingin mendengar pernyataan dari Alvin.

E....E....E...Eeeeeaaaa!

(Di sini Calya belum tahu kalo Alvin Presdir Perusahaan A ya guys, dia hanya tahu bila Alvin menyiapkan asuransi untuknya saja.)

1
Ripah Ajha
Thor dirimu kemana, semoga sehat selalu & bisa lanjut berkarya,
kutunggu lanjutan karyamu🥰
Ripah Ajha
bener2 tobat ya Vin, cepet pulang biar cepet dapet Alvin juniornya🥰
Ripah Ajha
semoga lekas diberi kesembuhan & bisa beraktifitas seperti sediakala Thor, semangat🥰🥰🥰
Zeni Supriyadi
semoga lekas sembuh kak Nuah💪💪
Ani
💪💪💪💪💪💪 Nuah
lekas sembuh
Ani
masukkan kandang buaya Aja kak...
Ani
sekali mendayung 2,3 pulau terlampaui
Ani
oke
Ripah Ajha
semoga slalu diberi kesehatan ya Thor, & bisa lanjutkan berkarya
charis@ŕŕa
semoga cepat sembuh n beraktifitas kmbali
Ani
Ayo Alvin bumi hanguskan para tikus dan kecoa.. 💪💪💪💪💪
Ani
pantesan ditunggu tunggu kok gak ada up. sehat selalu ya Nuah
Ripah Ajha
thothor, kok lama GK update,
Ani
tumben kak belum update??
Uswatul Khasana
lanjut
𝔑𝔲𝔞𝔥: assiap
total 1 replies
Ani
segera buat kembar ya
Ani: Iya aku yang punya gen kembar dari bapakku aja dapat anak cuman atu
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Facepalm//Facepalm/ buatnya susah kak/Tongue/
total 2 replies
Ripah Ajha
ayok gas vin, otw Alvin juniornya🥰
𝔑𝔲𝔞𝔥: aduduudududu....
total 1 replies
Ani
bagus Calya jangan beri celah sama pencuri
Ani: /Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver/
𝔑𝔲𝔞𝔥: basmi pel*ak*or!!!
total 2 replies
Ani
dasar adik gak tau diri. 😡😡😡😡😡😡
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Awkward/
total 1 replies
Ani
Alhamdulillah. terima kasih Nuah
maaf baru bisa baca. kemaren ada pemadaman listrik secara bergiliran di Riau .
Ani: Iya tepatnya di kabupaten kampar .

kalau lahirnya di kepulauan Riau
di Riau ikut suami kerja. nah paksu sendiri asli Sragen solo.

ibarat pepatah
Asam digunung garam dilaut
bertemu jua didalam belanga (panci) 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: waaahhh kakak, orang Riau ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!