Two Hearts One Love

Two Hearts One Love

BAB 1

Seorang wanita cantik berjalan dengan anggun menuju sebuah jendela besar yang masih tertutup tirai hingga sinar matahari sulit untuk menerobos masuk kedalam kamar yang terlihat gelap.

Setelah membuka tirai besar yang menutupi jendela besar, wanita itu kembali berjalan anggun menuju ranjang king size tempat seorang pria tampan tengah tertidur lelap.

"Sudah lebih dari pukul 7." Ucap wanita itu berusaha membangunkan Prianya sembari mengelus lembut wajah pria tampan yang masih berstatus sebagai suaminya.

Perlahan kedua mata pria tampan itu terbuka, menatap sejenak wanita cantik yang tengah tersenyum lembut padanya. Wanita yang sudah hampir 10 tahun menemaninya menjalani hari-hari beratnya di negeri orang.

Tanpa mengucap sepatah kata pun, pria itu segera beranjak dari ranjang besarnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena sepulang kerja dini hari tadi, ia tidak sempat membersihkan diri akibat terlalu lelah bekerja.

Sementara sang wanita, hanya mampu menatap sendu punggung suaminya yang terus menjauh menuju kamar mandi.

"Sudah hampir 10 tahun, Namun........." Wanita itu menghentikan gumaman nya sendiri dan memilih untuk segera menyiapkan semua keperluan suami tercintanya.

Nayara ayu Narendra putri, menyiapkan semua keperluan yang akan di pakai suaminya bekerja. Mulai dari pakaian dalam, pakaian formal untuk bekerja, sepatu, kaos kaki hingga memilihkan warna dasi yang senada dengan pakaian yang akan di kenakan pria yang masih berstatus menjadi suami sahnya itu.

Fahreza Narendra putra, keluar dari dalam kamar mandi setelah selesai membersihkan tubuhnya. Ia segera menghampiri ranjang king size tempat di letakkan nya satu set pakaian yang sudah disiapkan sang istri untuk ia kenakan.

Sementara di lantai bawah, Nayara tengah sibuk menyiapkan sarapan yang selalu ia masak seorang diri.

Nayara memang tidak memiliki seorang asisten rumah tangga untuk membantunya di rumah. Nayara memang sengaja ingin melakukan pekerjaan rumah tangga seorang diri, apalagi dalam pernikahannya sampai saat ini, ia masih belum di karunia seorang buah hati. Karena itu, Nayara memilih mengisi dan menghabiskan waktu luangnya dengan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Reza tampak sudah rapih dengan mengenakan satu set pakaian formal yang disiapkan Nayara. Pria yang begitu irit bicara itu berjalan menghampiri Nayara yang baru saja selesai menyiapkan dua piring nasi goreng komplit yang ia racik sendiri.

"Aku akan pulang terlambat hari ini." Ucap Reza yang masih tetap berdiri di samping kursi makan. Reza memang tidak berniat untuk duduk dan menyantap sarapan yang sudah Nayara siapkan untuknya.

Wajah Nayara tampak kecewa mendengar ucapan Reza, namun sebisa mungkin wanita cantik itu tetap bersikap tenang dan tersenyum lembut di hadapan suaminya.

"Naya mengerti, Kak...." Jawab Nayara masih dengan mempertahankan senyum lembut di wajahnya.

Setelah mengatakan hal yang ingin dikatakan, Reza pun segera berjalan menuju pintu Apartemen untuk segera pergi ke kantor pusat yang kini di pimpinnya, sementara Reza berjalan menuju pintu depan. Nayara nampak mengekor di belakang tubuh Reza untuk mengantar suaminya sampai ke depan pintu unit Apartemen.

Nayara tampak menghela nafasnya setelah selesai mengantar Reza hingga pintu depan. Wanita itu tampak menatap sendu dua piring nasi goreng yang masih mengepulkan uap panasnya. Nayara memang sengaja bangun lebih pagi untuk memasak nasi goreng komplit untuk dirinya dan juga suaminya. Namun seperti hari-hari sebelumnya, Reza selalu enggan untuk sekedar menyentuh makanan yang sudah Nayara buat dengan sepenuh hatinya.

******

Di kantor pusat Narendra Group.

Rayyan tengah tersenyum bangga melihat semua berkas pencapaian dari sang putra kesayangan. Putra yang sudah ia bina selama 10 tahun belakangan untuk menjadi penerus Kerajaan bisnis keluarganya.

"Permisi Tuan, Tuan Muda Reza sudah datang untuk menemui Anda." Ucap salah seorang asisten Rayyan.

Dengan senyum mengembang di bibirnya, Rayyan pun mengangguk sekaligus memberi isyarat pada Asistennya untuk mempersilahkan Reza masuk kedalam ruangannya.

Ketika pintu ruangan Rayyan dibuka. Bergegas Reza masuk kedalam ruangan milik Ayah kandungnya itu.

"Bravo.... Bravo.... Daddy sangat bangga dengan pencapaian luar biasa mu ini, Nak." Ucap Rayyan sambil berjalan menghampiri sang putra yang tengah berdiri tegak dengan tatapan datarnya.

Rayyan menepuk pundak Reza berulang kali dengan senyum kebahagiaan untuk mengungkapkan rasa bangganya pada putra kebanggaannya itu.

Reza memang telah berhasil membuat kerajaan bisnis keluarga Narendra semakin maju dan berkembang pesat, bahkan dari semua usaha kerasnya itu, Reza berhasil membuat Narendra Group menjadi salah satu kerajaan bisnis yang disegani pesaing bisnisnya dan tentu saja membuat kekayaan keluarga Narendra semakin bertambah banyak.

"Daddy sangat bangga padamu, Nak. Sekarang, katakan pada Daddy..... Apa yang kamu inginkan sebagai hadiah dari semua kerja kerasmu ini." Tanya Rayyan masih dengan senyum mengembangnya.

Mendengar tawaran dari Rayyan, Reza pun menarik sudut bibirnya. Inilah yang selama ini Reza tunggu dan menjadi salah satu misi besarnya selama ini.

"Aku ingin.............."

********

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak berupa like dan komentarnya ya... Dukungan kalian begitu berarti untuk author agar lebih bersemangat lagi dalam menulis.

Terimakasih 🙏❤️

Terpopuler

Comments

Tini Timmy

Tini Timmy

hay kk, nanti aku mampir yaww/Smile/

2024-06-26

0

Bilqies

Bilqies

aku ingin berpisah sama nayara 😂😂😂

2024-06-03

0

Bilqies

Bilqies

dingin banget siiih

2024-06-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!