NovelToon NovelToon
Rahim Perjanjian

Rahim Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:56.2k
Nilai: 5
Nama Author: LapCuk

"May, kalau nanti kita dewasa, terus aku gak bisa menjadi wanita sempurna. Apa yang bakal kamu lakukan?"

"Hila, dali masih dalam pelut Bunda, kita sudah saling belbagi makanan dan kasih sayang. Jadi ketika nanti kita udah besal, gak ada alasan untuk gak saling belbagi. Aku akan menjadi pelengkap kekulanganmu, Mahila," dengan aksen yang masih cadel, Maysarah menjawab pertanyaan yang diajukan Mahira. Matanya memandang penuh kasih adik kembarnya itu.

Percakapan dua anak kembar yang masih berumur 7 tahun itu benar-benar menjadi kenyataan sekaligus ujian bagi ikatan persaudaraan mereka.

Cobaan kehidupan datang menghampiri salah satu dari mereka, menjadikan dirinya egois layaknya pemeran Antagonis. Lantaran perlakuan manis orang-orang di sekitarnya.

Demi menutupi Luka hatinya yang kian menganga. Maysarah melakukan pengorbanan besar, ia bertekad untuk menepati serta melunasi janji masa kecilnya.

Ayo, ikuti kisahnya...💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LapCuk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rp bab 4

Selamat datang 💚

Selamat membaca ♥️

...----------------...

POV Maysarah

"Ayah tidak mengizinkan! masih banyak wanita di luar sana yang bisa kita sewa rahimnya untuk menjadi ibu pengganti!" nada tegas suara ayah tak terbantahkan.

Belum sempat aku menyanggah perkataan Ayah, sudah lebih dulu disela oleh adik laki-lakiku.

"Bener apa yang Ayah bilang, Riyo juga gak setuju. Kak May gak boleh mengandung bayi orang lain, apalagi Kakak belum pernah menikah. Janganlah terlalu baik men...,"

"Riyo, berhenti!" Aku mencegah Riyo menyuarakan protesnya. Jangan sampai dia menyakiti perasaan orang lain, apalagi anggota keluarganya sendiri. Cukup aku saja yang selalu merasakan sakit itu, yang lain jangan sampai.

"Memang betul, Ayah. Dari sekian banyak wanita di luaran sana, pasti ada satu orang yang bersedia menjadi Ibu pengganti untuk menampung benih Hira, tetapi apa kita bisa menjamin, kalau wanita tersebut akan ikhlas merawat janin yang bukan miliknya, Ayah? apa mau dia memperhatikan kebutuhan si janin selama masa kehamilan? memberikan kasih sayang untuk si bayi?" teruskan May, ucapku dalam hati, untuk menyemangati diriku sendiri.

"Kita gak bisa mengesampingkan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi, semisal; si Ibu pengganti malah jatuh cinta kepada suami Hira, dan dia akan memanfaatkan kehamilannya untuk menarik perhatian Muntaz. Lalu apa kita dapat menjamin, kalau dia wanita baik-baik dengan kehidupan yang sehat, belum lagi bagaimana jika dia terlanjur jatuh cinta dengan bayi yang dikandungnya, dan berakhir melarikan diri karena enggan menyerahkan si anak yang sudah dia anggap darah dagingnya sendiri."

Terimakasih ya Allah, Engkau telah melancarkan lidahku untuk berucap. Dalam hati aku mengucap puji syukur. Aku meremas telapak tanganku yang berkeringat.

"Satu hal yang tidak dapat dilupakan, dan masih segar dalam ingatan. Dua tahun yang lalu, kita sudah mendapatkan calon ibu pengganti yang bersedia rahimnya dipinjam untuk sementara waktu, tapi sayang, belum juga inseminasi buatan dilakukan. Wanita tidak tahu diri itu malah membuat masalah besar, mengakibatkan keluarga Rahardian serta Abraham kelimpungan mengatasinya. Apa Ayah, dan yang lainnya mau kejadian tak mengenakkan itu terulang lagi?"

Tidak ada seorangpun yang bisa menjawab pertanyaanku apalagi menyanggahnya, sebab apa yang aku katakan semuanya memang fakta. Hira dan Muntaz sempat menyewa seorang wanita sehat tanpa cacat mental maupun fisik. Wanita tersebut juga sudah mendapatkan seperempat bayarannya sebagai uang muka.

Namun, saat melakukan prosedur awal pemeriksaan kesuburan serta kesiapan, anggota keluarga inti Rahardian datang ke rumah sakit untuk melihat sekaligus menyemangati Mahira beserta suaminya. Dari situlah si calon ibu pengganti mengetahui jika orang yang akan menyewa rahimnya adalah keturunan keluarga konglomerat negeri ini.

Singkat cerita, wanita licik itu bekerja sama dengan pesaing bisnis Ayah dan juga Muntaz. Memanfaatkan keadaan untuk menekan dan menjatuhkan perusahaan Ayah yang sudah menggurita. Saham Rahardian MNC sempat oleng, begitu juga dengan bisnis keluarga Muntaz. Untung saja keadaan segera pulih, masalah cepat teratasi tetapi kerugian tidak dapat dihindari.

Sejak kami semua mengetahui Mahira mengidap penyakit atau sindrom langka, hidupku menjadi tak terarah. Duniaku gelap gulita. Segala hal berubah menjadi duri yang siap kapan saja menggores kulitku, jika aku salah melangkah.

Ya, Mahira mengidap sindrom MRKH ( Mayer Rokitansky Kuster Hauser) yaitu kelainan bawaan lahir yang membuatnya tidak punya rahim (uterus). Sindrom ini merupakan kecacatan bentuk vagina, leher rahim (serviks) dan rahim tidak berkembang sebagaimana mestinya pada seorang wanita.

Akibat mengidap sindrom MRKH Mahira tidak pernah mendapat dan merasakan menstruasi setiap bulannya. tetapi beruntungnya hanya organ produksi yang dipengaruhi oleh sindrom MRKH, tidak dengan organ tubuh lainnya.

Secara keseluruhan Mahira tumbuh layaknya wanita pada umumnya. Sehingga tidak ada yang menyangka jika Mahira mengidap Sindrom MRKH, penyakit itu diketahui setelah Hira berusia 15 tahun.

Sebelumnya Ayah dan Bunda, tidak mempermasalahkan mengapa ketika Mahira sudah memasuki usia remaja belum juga mendapatkan periode menstruasi pertamanya, lain halnya dengan diriku yang saat umur 13 tahun sudah mendapatkan tamu bulanan.

Namun, ketika umur Mahira sudah memasuki 15 tahun, kecemasan orang tua kami semakin bertambah, lantas mereka membawa Mahira untuk periksa di 'Rahardian Hospital'. Rumah sakit bertaraf internasional, dengan peralatan medis lengkap dan layanan terbaik.

Setelah mengetahui penyakit Mahira, Kami semua terpukul, terutama Ayah dan Bunda. Kami shock dan belum bisa menerima ketentuan takdir Tuhan, bahwa seumur hidup Mahira tidak akan bisa mengandung dan dari sanalah awal penderitaan diriku dimulai. Keberadaan ku mulai tersisih, bahkan tak jarang aku hanya dianggap layaknya pajangan patung manekin oleh mereka yang aku sayangi.

Lamunanku buyar ketika Bunda menarik lenganku, lalu memeluk tubuhku dengan erat. "May, Bunda mohon! jangan lakukan hal itu, Nak." Dalam isak tangisnya Bunda menyuarakan ketidaksetujuan.

Aku membalas pelukan Bunda, mendekap tubuhnya yang masih terasa sangat kencang. Ku pandangi wajah ayunya, belum terlihat garis penuaan sama sekali, seakan umur hanyalah sekedar angka. Bunda segera merangkum tubuhku kembali dalam pelukannya.

"Bunda, gak ada yang perlu ditakutkan. Semua pasti akan baik-baik saja, dan berjalan sebagaimana mestinya. Bukannya Bunda yang selalu mengatakan serta mengingatkan! kalau sesama saudara itu wajib saling tolong-menolong. Apalagi May sebagai seorang kakak dan anak sulung, udah kewajiban May membantu Mahira dan Satriyo, jika mereka memerlukan bantuan, benarkan, Bun?" Kurasakan elusan di punggungku berhenti.

Namun, dekapan Bunda kian erat. "May, maafkan Bunda, yang selalu menuntut dirimu untuk menjadi seorang kakak yang bertanggung jawab terhadap adik-adikmu. Maaf, Nak." bahuku basah oleh lelehan air mata Bunda Senja.

Bukannya sudah terlambat meminta maaf Bun. Setelah sekian banyak aku kehilangan, bahkan sekarang aku sudah di tahap letih dan ingin menyerah. Tentu saja keluhan ini hanya berani aku utarakan dalam hati.

Aku merangkul Bunda, membawanya untuk kembali duduk di sofa. Bersama dengan aku juga ikut mendudukkan tubuhku, bersebelahan dengan tante Bintang yang sedari tadi terlihat beberapa kali mengusap buliran air matanya.

Keheningan semakin aku rasakan, bahkan aku bisa mendengar helaan nafas paman Agam dan Ayah. Mereka berdua duduk di sofa single bersebrangan dengan sofa yang aku duduki. Ada meja kaca menjadi pembatas. Mahira dan suaminya duduk berdampingan saling memeluk, lebih tepatnya Muntaz yang memeluk Mahira, menyandarkan kepala adikku pada bahunya.

Mahira, betapa beruntungnya dirimu dicintai begitu besar oleh seorang laki-laki yang cukup hanya dengan satu wanita, tanpa berniat menduakan apalagi meninggalkan disaat mengetahui bahwa dirimu tidaklah sempurna. Aku akan selalu berdoa untuk kebahagiaanmu Mahira. batinku berucap, perasaanku menghangat.

"Apa jaminannya, jika dirimu tidak akan bersikap dan berbuat hal sama seperti para wanita yang kamu sebutkan tadi, Maysarah?" Pertanyaan Ayah sontak mengejutkan semua orang.

Aku tersentak dengan pertanyaan Ayah. Sebuah kalimat tajam layaknya mata pisau yang menghujam tepat di jantungku.

'Ayah, luka kemarin belum juga mengering, tapi kenapa dirimu sirami lagi dengan tetesan air jeruk nipis, mengapa Ayah...?'

~ Bersambung ~

Terimakasih sudah mampir membaca 🙏

Jika berkenan tolong tinggalkan jejak Like, Subscribe dan komentar ya♥️

Jangan lupa klik Permintaan Update 💜

1
Retno Harningsih
lanjut
GRL VJAESUKE
up lagi dong
anjurna
May, kamu ingin melakukan apalagi May?😔😔😔
anjurna
Hira memang wajib di waspadai. Karena mulut Hira itu seperti senjata mematikan, Senja.
anjurna
Gini, nih. Gimana mau akurnya, kalau mulut mu nggak bisa di jaga.
anjurna
Kenapa marah, Hira? Kamu aja selalu cari perkara kalau ketemu May. Gimana mau akurnya😑😑😑
anjurna
May, kamu bisa aja ya😅😅😅
anjurna
Esti selalu siap sedia untuk diandalkan😁
Tanz>⁠.⁠<
tolong hidup lah sesuai keinginan mu may, jangan mau terus terusan nurutin keinginan gila nya si Hira.
Tanz>⁠.⁠<
Kegilaan apa lagi yang kau inginkan dari may, Hira 😌
Tanz>⁠.⁠<
aduh senja, soal begini saja kamu gak tau, masa kepribadian anak sendiri aja gak tau. dari sifat Hira aja, udah keliatan aura jahat nya. mau mereka serahim kek Se pabrik ke, Se apa lah itu. kalo jahat ya jahat. emosi pulak aku sama kau senja 😤
Tanz>⁠.⁠<
hadeh si Munmun mana sih, nih binik nya bakal di apain nih sama sih Hira tulul ini 😮‍💨
Tanz>⁠.⁠<
iri iri aja Hira, astaga segala mau bicara 4 mata, Sono bicara Ama mata kucing aja /Facepalm/
Tanz>⁠.⁠<
nyolot banget sih, ku cubit ginjal mu, nangis /Smug/
Tanz>⁠.⁠<
bisa bisa nya may masih anggap mereka keluarga /Facepalm/
Tanz>⁠.⁠<
sangat sangat tau taz, udah mending kamu urusin mantan istri mu itu, yang akan membuat mau makin depresi /Sob/
Tanz>⁠.⁠<: may maksud nya 😭
total 1 replies
Tanz>⁠.⁠<
⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡
Tanz>⁠.⁠<
gimana ekspresi mu taz? /Chuckle/
Tanz>⁠.⁠<
jadi ibu lah, dari pada kamu jadi janda /Tongue/
Tanz>⁠.⁠<
iya iya, si paling rajin deh /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!