NovelToon NovelToon
Behind The Idol Mask

Behind The Idol Mask

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Keisha seorang jurnalis baru yang naif berusaha menulis tentang grup boys band yang lama hiatus.
Ketertarikan antara mereka terjadi karena sejumlah kepentingan.
Apakah mereka tetap berjuang bertahan bersama jika akhirnya suatu rahasia kelam terungkap?

Ngga ada pelakor, ngga ada perempuan sirik. Yang ada hanya berusaha menggambarkan kekelaman hati manusia. Karya pertama author ini.. Bagian depannya author koreksi karena biar nggak ngambang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meet: Keisha

Brakkk..!!

Keisha membanting pintu kamarnya. Rambutnya yang sepundak itu diremas-remasnya.

“Aaaarghh!” Menyebalkan!!”

“Kok pulang siang-siang?.. Gimana Key? Hari ini sukseskah?” Tanya Anita yang seperti tidak terganggu menonton TV sambil makan kuaci.

Di meja depannya terhampar semangkuk kuaci, sepiring gorengan dan segelas es teh.

Sejumlah laki-laki menari, meloncat dan menyanyi di layar itu. Entah bagaimana awalnya mereka kemudian terbang membentuk love. Dan penonton di dalam studio memekik kegirangan. Termasuk Anita yang ada di depan TV.

Keisha keluar dari kamar setelah berganti baju daster favoritnya dan mencangklong handuk.

“Aku ngga merasa kuat bertahan di dunia ini, Ma. Trus aku pamit pulang cepat. Maa.. Kenapa pimpinan Keisha itu adalah Yang Mulia Pramono? Susaaah banget dipuaskan! Selalu tidak puas! Padahal Keisha kan anak baruu. Nyari brita yang booming itu bukan hal yang mudah.."keluh Keisha sambil menengadahkan tangannya keatas.

Keisha kemudian meletakkan kepalanya di pangkuan ibunya. Capek fisik n mental hari ini.

“Lah, gimana dong Key.. Kan kamu yang mau jadi wartawan terkenal. Padahal mama kan dah nyaranin jadi PNS aja. Ngga banyak drama. Kerjanya ya secukupnya. Kalau keputusanmu begitu, ya sudah, nikmatin ajaaa konsekuensinya.. Lagian, siapa suruh nantangin atasanmu sendiri. Gini kan jadinya.. Cobaa kemaren usulan bos kamu itu kamu terima. Kan sekarang kamu dah santai-santai, Nerima uang artikel” ujar Anita Panjang lebar kali tinggi.

Keisha mengerucutkan bibirnya.

“Iya sih.. Kemaren saran beliau untuk nulis tentang penemuan seblak coet aku nggak ambil. Masalahnya tu, perkulineran semacamnya itu bukan passion aku. Nggak menantang!” jelas Keisha mencoba membela diri.

“Memang harusnya itu yang ringan-ringan dulu. Daripada gak punya berita, Key. Itung-itung latian” Sahut mama kembali beralih menguyah gorengan.

“Nanti lama-lama pasti kepikiran mau nulis apa trus gimana caranya.” Sambung Mamanya Keisha sambil tersenyum tersipu melihat para member boys band berakting sok cute di layer kaca.

Keisha memonyongkan bibirnya. Dalam hati dia mengakui yang diucapkan Mamanya itu benar. Dia tidak bisa menilai dirinya sendiri.

Terlalu percaya diri.

“Nonton apaan c Ma? Album kenangan lagi yah?” tanya Keisha mengalihkan pembicaraan.

Dia malu kalau harus mengakui yang dikatakan mamanya itu benar. Untungnya Mamanya tidak mau berlama lama mempermasalahkan itu.

“The indigooo, Key. The Indigo. Tadi tuuu beritanya, 2 bulan lagi mereka mau konser ke kota ini.” Jawab Mamanya dengan bahagia.

“Oh, grup idolnya mama itu ya..Ma, sekarang itu mereka dah tua-tua. Nggak bakal jejingkrakan kaya gitu lagi. Paling-paling nanti kena encok kalo jejingkrakan kaya di TV itu.”

“Issshh, kamu itu. Mereka itu gaya hidupnya sehat. Selain nge-dance, suara mereka itu bagus Key. Itu tuh, yang pake vest itu yang Mama suka. Cakep ya Key!” kata Anita dan kemudian memekik mekik.

“Lebih cakepan Almarhum Papa, Ma!” tukas Keisha kemudian mengambil kuaci bunga matahari dan mulai mengunyah.

“Itu bedalah, Key! Almarhum Papa selalu ada di ruang hati Mama.”

“Lah, kalau yang ini?”

“Fahreza ada di ruang satunya, Key. Nggak bisa disamain!”

“Heyehh!”

“Makan malam dulu sana! Ganggu aja deeeh!” usir Anita sambil cemberut. “Ayam cuma dua potong. Jangan maruk!” sambungnya sambil masih menatap layer TV.

Ah, Bu Satya harus tau ini.” Anita berjengit ingat sesuatu kemudian beringsut dengan hanya menggeser pantatnya untuk mengambil HP di meja.

“Jeng, Udah tau kan? Iya, 2 bulan lagi. Tiket? Aah bisa diatur. Kabarin Jeng Ika, Jeng Tantri sama Jeng Anin yaa!”

Keisha geleng-geleng melihat Mamanya menjadi lincah seperti itu. Yah sesekali ngga papa lah..

Semenjak papa dinyatakan meninggal dalam tugas, Mama menjadi tulang punggung keluarga. Mamanya bekerja keras menjadi bagian admin di supermarket Jaiko, supermarket terbesar di kota itu.

Di rumah ini hanyalah mama dan Keisha. Karena saking akrabnya karena hanya tinggal mereka berdua, mereka seperti kakak beradik.

Rumah mereka sedikit berantakan walaupun masih enak dilihat. Di ruang depan tergantung foto keluarga mereka. Papa, Mama dan Keisha. Beberapa hiasan makrame serta sejumlah foto BoysBand Indigo (berikut nama mereka).

Mama penggemar berat Boysband Indigo sejak remaja bersama teman-temannya. Almarhum papanya tidak pernah

mempermasalahkan hal itu.

"Liat Key, si Arthur. Dia paling lincah kalo nari lho.. Trus Ivan, Roy truuuss ituuu yang baru aja terjun. Aaaahhhh Rezaaaaa!!!" Mama tiba-tiba berteriak histeris kegirangan

"Klo si Reza ngapain Ma?" tanya Keisha ngga minat. Sebenernya dia paling anti yang beginian. Tapi demi Mamanya, dia tetep berusaha stay di depan TV.

"Reza suaranya paling bagus. Dia paling ganteng..Dia itu Leadernya!" jawab Mamanya menjelaskan yang entah kesekian kalinya.

"Heyeeehhh Cuma ganteng doang. Itu juga duluuu. Sekarang dah jadi om om. Trus tiap hari jadi bau minyak angin. Suara masih standar. B ajah" ujar Keisha jail.

Dia paling seneng liat Mamanya gemes-gemes gitu. Yah itung-itung ngurangin kesebelan di hatinya.

“Eh, jangan salah, keluarga dia itu yang punya PT SilverSpoon. Perusahaan yang memproduksi coklat kesukaanmu ituuuu!”

“Hah, masa c? Baiklah, besok jangan beli coklat itu lagi” goda Keisha ke Mamanya.

“Besok-besok beli roti gandum aja ya! Itu roti gandum Sari Raya lebih enak. Lebih sehat. Trus dalemnya dikasi sosis the Imperial. Suuurrgaaa..” kata Keisha yang berakting lebay mengerjap-ngerjapkan matanya.

Mamanya tersenyum menghardik: “Heh Nona, Roti Gandum Sari Raya itu juga salah satu produksi dari perusahaannya Beverly Food! Trus Sosis the imperial itu satu Perusahaan ma The Silverspoon. Kemana kamu akan berlari hai anak muda??” Huahahahahahah akting Anita memang tidak pernah gagal membuat Keisha tertawa.

“Kita bikin lahan pertanian ajalah Ma. Ngapain ngasih duit ke orang kaya?” jawab Keisha merasa terpojok. “Enak bener hidupnya ya Ma. Lahir ceprot dah dapat banyak fasilitas. Nggak pernah susah. Apa sih yang menjadi masalah para orang-orang kaya itu Ma?” Lanjutnya lagi sambil mengunyah sepiring nasi dan ayam gorengnya.

“Mmm masalah apa ya? gimana ya? Reza itu belum menikah, Key. Apa dia nggak minat ma Wanita ya? Ah bodo amat! Yang penting cakep.” Kata Anita. “Eh, kamu juga nggak minat ngenalin mama ke siapaa gitu?” lanjut Anita.

“Siapa emangnya Ma?”

“Calon menantu!”

“Malas ah, ditanya itu mulu.. Nggak kreatif ah.” Keisha jadi keselek.

“Kei, Riski, partnermu itu, dia anak baek loh.” Usul Anita. “Kenapa nggak sama dia saja sih?”

“Riski ituuu playboy cap gorengan, Mama sayang. Bulan kemaren dia sama Yuni, seminggu ini dia sama Saskia anak keuangan, Eh tadi siang dia udah maen mata Vera sekretaris pak Pramono.” Terang Keisha yang kemudian ngeluyur ke kamarnya. Takut pembicaraan Mamanya melebar.

“Wah, mama ngga nyangka, anak itu ternyata laku ya Kei? Cobaa kamu atur rambutmu atau makeupan dikitlah. Itu hadiah ulang tahun kamu yang kemaren dari mama nggak pernah dipake. Trus pake baju yang cantikan dikit. Ngga pake baju kemeja mulu."usul Mamanya demi mendapatkan menantu.

“Iyaaa… besok Kei pikirin dulu ya Ma!” sambil nutup pintu kamar mandi.

"Ikutan ngga Ma? Ngga ada temen jalan ni.. !"

"Riski kemana memangnya?

"Tauk! Tadi bilangnya lagi sibuk. Nyari novel lanjutan terbaru di toko buku Granada yuk Ma nanti sekalian beli martabak depan Mall Metronia!"

"Males ah.. tadi Mama cuti pura-pura sakit. Nanti ketauan kalo bohong! Berangkat sendiri sana. Martabaknya yang super. Kalau biasa dagingnya dikit!

"Ish!

Keisha memacu motornya ke Mall Metronia. Mall tersebut penuh dengan tenant antara lain toko buku Granada. Setelah menitipkan tas ranselnya, Keisha bergegas ke tempat rak buku baru. Ternyata kelanjutan novel yang diinginkannya sudah habis dan beralih ke sistem PO.

Keisha keluar dari toko buku Granada. Menurutnya (dan menurut author juga c..) tidak baik di toko buku lama-lama karena pasti bakalan banyak judul buku yang tiba-tiba menarik untuk dibawa pulang.

Karena panggilan alam, Keisha masuk ke toilet di seberang toko buku.

Keadaan di Mall yang biasa relatif teratur, mulai terjadi kehebohan. Seorang laki-laki bermasker berusaha menghindar menjauhi kerumunan sekelompok orang yang menginginkan dipeluk dan di salami olehnya.

Akhirnya keadaan menjadi chaos dan lelaki itu cepat melarikan diri dan akhirnya masuk ke sebuah ruangan dan langsung menutup erat. Dia segera membuka baju dan menggantinya dengan baju yang lain.

Di tengah usahanya tersebut, Keisha yang berada di dalam keluar.

"Aaargh.. Pria Mesum!!"

"Ma Maaf, mbak. Mbak salah sangka!"

"Mau lari kemana kamu?? Manusia seperti kamu bikin wanita baik-baik selalu ketakutan!" seru Keisha sambil melumpuhkan Lelaki ini.

"Tolong! Pak Satpam ada pria mesum!!"jerit Keisha. Ibu-ibu yang di luar langsung berteriak memanggil satpam yang sedang berjalan setelah mengatasi kerusuhan tadi.

"Tolong amanin dia Pak! Jangan sampe lepas ya'" kata Keisha yang menyerahkan Lelaki itu.

Sampai di kantor, Reza menjelaskan permasalahannya. Rheinald membawa bukti-bukti yang langsung bikin Keisha kicep dan langsung meminta maaf. Reza dan Rheinald yang malas untuk memperpanjang perkara langsung pergi.

"Hari ini begitu seru."pikir Keisha yang kemudian berjalan ke tempat parkir. Untuung tidak dituntut balik Artis bermasker itu.

Begitu sampe rumah, Keisha merebahkan dirinya. dia sudah lumayan puas melampiaskan kemarahannya dengan menghabiskan setengah bungkus martabak super.

Keisha meraih HP yang ada di nakasnya. Dia berniat menghubungi Riski. Mungkin sahabat sejak kecil itu tau apa yang akan ditulis Keisha demi memenuhi tantangan Pak Pramono tadi pagi.

“Halo Ki, aku masih puyeng ma tantangannya Pak Pramono ni. Ada ide nggak?” tanya Keish langsung nyerocos begitu HP diangkat.

“Keh Kei.. kenapa telpon malam.. Aaahhh…kamu nikmat sekali” Riski menjawab meracau sementara latar belakangnya teriak “Faster Beibb.. Hai Khhheiii…”

“Kamu lagi ma siapa Ki? Sibuk ya?” Keisha terkejut dengan suara-suara aneh yang mendesah. Sepertinya sahabatnya sedang bercocok tanam dengan Perempuan yang entah siapa.

“Ve..ra. O K. Maaf ya…Besok aku hubungi laa gii..” jawab Riski yang seperti abis lari marathon.

“Tadi nggak usah diangkat! Gila Lu!” umpat Keisha yang langsung nutup telponnya.

“iiisssh merinding..”gumam Keisha sambil memeluk gulingnya.

Walaupun hal seperti itu sudah hal yang biasa dan lumrah di negara ini. Tapi Keisha belum mau untuk melakukannya karena prinsipnya. Sementara untuk teman-temannya hal yang seperti itu sudah biasa dan tidak mencampuri urusan masing-masing.

Keisha merebahkan dirinya. Ada rasa kecewa yang menyakitkan mendengar desahan Perempuan itu di HPnya.

Entah dari kapan dia memiliki rasa dengan Riski. Setiap hari selalu bersama. Bahkan Ketika Mamanya tidak bisa datang di acara pensi, Riski selalu siap sedia menjadi supporter nomer satunya.

Tapi Keisha takut hubungan cinta merusak pertemanan yang sudah terjalin sejak lama.

‘ Lagian, mana mau Riski ma aku? Cewek fashionabel juga bukan.

"Eh, Reza idolanya Mama juga nggak kekurangan apapun juga masih jomblo. Haaahhh yang keren aja belum laku apalagi aku?”Keisha membenarkan posisinya yang menjomblo dari orok.

Kakak2, mohon koreksiannya. ini karya pertamanya author. Halu dikiit. Mohon supportnyaa. Makasiiih

1
Cita Solichah
loh endingnya kq kyk kurang adil ya. begitu besar kasusnya tp kq selesai tnpa beban n trlewat begitu aj
Sophie Nara: Iya Kak.. Nanti ada bagian ke duanya. Orang jahat tidak boleh melenggang begitu saja
total 1 replies
Una loca(。・`ω´・)
Keren parah! Pengen baca lagi dan lagi!
Sophie Nara: Aploadnya kalo lagi ada ide, Kak. kebetulan aku lagi sakit. jd banyak ide. Makasih Kak atas likenya.
Sophie Nara: Semoga beneran keren soalnya masih penulis baru ini. kita semangat sama2 ya. /Determined/
total 2 replies
Roronoa Zoro
Gak sabar menunggu kelanjutan cerita ini 😍
Sophie Nara: Makasih Kakak..
total 1 replies
gamingmato channel
Hebat!
Sophie Nara: Makasihh. Kita semangat sama2 yuk/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!