NovelToon NovelToon
Where Are You?

Where Are You?

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Kalea Ludovica—murid paling keras kepala seantro SMA Bintang dan salah satu murid yang masuk dalam daftar jajaran murid paling disegani disekolah. Masa lalunya yang buruk karena sering dikucilkan keluarga sampai kematian sang adik membuatnya diusir dari rumah ketika masih berusia tujuh tahun.
Tuduhan yang ia terima membuat dirinya begitu sangat dibenci ibunya sendiri. Hingga suatu ketika, seseorang yang menjadi pemimpin sebuah geng terkenal di sekolahnya mendadak menyatakan perasaan padanya, namun tidak berlangsung lama ia justru kembali dikecewakan.

Pahitnya hidup dan selalu bertarung dengan sebuah rasa sakit membuat sebuah dendam tumbuh dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

Disinilah Gabriel berada--ruangan kelas XII IPA enam bersama Adit, Bobby juga Haris.

Setelah perkelahian yang Gabriel sendiri tidak ikut serta, Bobby dan Haris langsung bergegas menuju kelas mereka di lantai empat. Mereka berempat duduk melingkar dengan satu meja berada di tengah.

Dengan santainya Gabriel bersandar di tembok sementara Bobby juga Adit memakan makanan yang membuat kelas mereka tampak kotor dengan kuaci--makanan seharga seribu itu tidak lepas dari keduanya setiap harinya. Sedangkan Haris, cowok itu kembali dengan rutinitasnya bermain candy crush.

"Gue yakin Bara belum bocorin apa-pa sama mereka," kata Adit sambil mengunyah makanannya.

"Selama kita ada rapat, Bara hanya dua kali datang dan pembahasan kita juga gak ada yang penting saat dia disana. Jadi gue rasa gak ada yang perlu di curigai dari anak itu."

"Tau dari mana lo?" sahut Bobby menimpali.

"Gue cuman bilang doang. Lagian lo masa gak tau siapa-siapa ajah orang yang ikut setiap kita kumpul. Ya jelas lo gak tau orang kerjaan lo makan doang, kan gue yang data kehadiran mereka satu per satu," kata Adit mengalihkan pandangannya ke luar kelas.

"Ngapain diributin sih, kalau Bara kasih tau apa yang dia tau yaudah gak papa. Gak perlu dipermasalahkan juga," ujar Gabriel menatap mereka bergantian.

Tak peduli akan apa yang terjadi kedepannya. Jika musuh bergerak, hanya satu yang bisa dipastikan, lawan atau menyerah.

Ting.

Bunyi pesan masuk dari ponsel di atas meja tepatnya milik Gabriel sontak mengalihkan pandangan ke arah ponselnya.

Bukan karena bunyi notifikasinya melainkan karena sangat jarang ponsel laki-laki itu berbunyi kecuali jika Tante Fani yang kerap menghubunginya itu pun lewat telepon bukan pesan seperti saat ini.

"Tumben nih ada yang chat lo," ujar Adit menatap GS membuat cowok itu meraih ponsel bercase hitam di atas meja.

"Siapa? siapa? Kasih lihat dong," timpal Bobby tersenyum lebar.

"Diam lo berdua. Sibuk bangat jadi orang." GS membuka whatsappnya, ternyata pesan yang membuat Bobby dan Adit penasaran adalah pesan dari Zion.

Zion 💬 : Adik gue kayaknya udah di sekolah. Lo pastiin ke ruang kepala sekolah. Gue lagi ada di bengkel.

Gabriel tiba-tiba berdiri membuat ketiganya bingung. "Mau kemana lo?" tanya Adit.

"Banyak nanya! Kalau mau ikut ayo, kalau gak tungguin disini ajah," ucap GS memutar bola matanya malas.

"Wajib lah kita ikut juga. Iya gak, Bob?" Adit menoleh pada Bobby yang duduk disampingnya. Melihat GS sudah lebih dulu melangkah, Adit, Bobby juga Haris mengikutinya dari belakang.

"Woi Adit! Liat noh cewek lo—Miranda lagi sama cowok lain..." Bobby meledek membuat Adit dengan cepat mengalihkan pandangannya mencari keberadaan gadis itu.

Benar saja, Miranda berada di taman sekolah. Ia tengah tersenyum pada cowok yang berdiri di depannya.

"Sial dah tuh. Nasib lo gak pernah baik iya, Dit. Gue sebagai teman sekaligus sahabat lo cuman bisa bilang, cinta boleh tapi otak main."

"Kompor, kompor. Awas meledak!" seru GS melirik Adit. Adit memasang wajah cemas karena dua orang yang tersenyum bahagia di taman.

"Gak usah bawa hati. Tanya baik baik dulu mereka punya hubungan apa..." ujar Haris menepuk pundak Adit membuat Bobby cengengesan.

Bukan Bobby namanya jika tidak mempersulit keadaan dan Adit yang selalu pasrah lagi-lagi menghela napas panjang.

***

Di lorong yang sepi tak ada orang lalu lalang di sana, seorang gadis menghentakkan kakinya kesal. Sepuluh menit sudah ia mencari ruangan kepala sekolah dan lihat... ia malah nyasar entah dimana.

Ia sudah mencoba bertanya pada murid yang bertepatan melewatinya, tapi dengan jahatnya mereka berbohong padanya. Kalau saja ban mobil kakaknya tidak pecah mungkin ia tidak akan bernasib seperti sekarang ini.

Dari arah belakangnya seorang laki-laki berlari seraya menyerukan dirinya untuk berhenti. Refleks Kalea berputar melihat siapa orang itu.

Cowok berlesung pipi itu kelihatan tersenyum manis padanya. Kalea langsung saja mengubah mimik wajahnya menjadi datar. Salah satu cara yang bisa ia lakukan ketika mendapati orang tidak dikenal bertegur sapa dengannya.

"Lo murid baru?" tanyanya. Cowok itu memandang Kalea dari atas sampai bawah membuat Lea risih di tatap seperti itu.

"Iya. Kenapa?" tanya Lea balik.

"Lo belum pernah gue liat di sekolah ini."

"Sekarang lo udah liat," kata Lea datar.

"Hah?" Cowok itu mendadak bingung karena ucapannya.

"Iya sekarang kan lo udah lihat gue, jadi apa lagi? gue permisi..." ujar Kalea berbalik tapi sebelum ia melangkah pergi, cowok itu mencekal pergelangannya membuat Kalea kaget dan menoleh dengan menekuk dahi.

"Lepasin!" desak Kalea berusaha memberontak ketika cowok itu menggenggam pergelangan tangannya begitu kuat.

"Gue belum tau nama lo. Jadi gue pengen kenalan."

"Gak penting, lepasin!" amuk Kalea. Tangannya mulai terasa sakit saat cowok itu terlalu kuat mencekalnya.

Bugh!

Tendangan disalah satu kaki cowok itu membuat tubuhnya membentur tembok sekolah. Ia menengadah dan mendapati seorang laki-laki bersama tiga rekannya tengah berdiri di hadapannya.

"Lo ngapain pagi-pagi gini gangguin anak orang, hah!" Gabriel berujar dengan tangan di kedua saku celana abu-abunya.

Sementara Adit dan Bobby hanya melihat kelakuan GS sepagi ini ikut campur membela seorang perempuan. Gadis yang bahkan tidak pernah mereka lihat ada di sekolah ini.

Haris yang ikut dengan GS malah bersandar di dinding dengan kedua tangan menyilang di dada.

Selepas kepergian cowok itu, GS langsung berbalik dan menatap Kalea intens. "Kalea bukan?" tanya GS pada gadis yang sedari tadi diam mematung menatapnya.

Melihat diamnya perempuan itu, GS langsung mengalihkan pandangannya pada pergelangan gadis itu yang memerah.

"Mata gue gak salah liat, kan?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!