NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Dosen Dingin

Mengejar Cinta Dosen Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu Asmara

Raya naksir dosen baru di kampusnya, dan kebetulan dosen itu juga yang dijodohkan dengannya. Tapi sayang, dia harus memperjuangkan perasaannya, karena suaminya berhati sedingin kutub selatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Asmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DIIKAT PERJODOHAN

"Raya, dandan yang cantik. Malam ini papa sama mama mau kenalin kamu ke anak teman kami," perintah Ningrum yang tiba-tiba saja muncul di kamar anaknya.

Raya memang tidak menutup pintu, jadi wajar ibunya bisa langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

"Kenalin? Maksudnya? Papa sama mama mau jodohin aku, gitu?" Raya menanggapi apa yang dikatakan mamanya sambil tertawa.

Lucu. Usianya sekarang masih dua puluh dua tahun. Dia juga baru kuliah masuk semester tiga. Bagaimana ceritanya, tiba-tiba orang tuanya mau menjodohkan dia dengan seseorang.

"Mama bilang kan ngenalin, Ray. Kami nggak akan maksa kalau setelah pertemuan ini kamu ngerasa nggak cocok sama dia. Ya ... walaupun feeling mama kamu bakalan nggak nolak, sih."

"Mama kepedean, deh. Bener ya, nggak ada pemaksaan. Soalnya Raya udah punya, Ma. Jadi kalau dipaksa, aku nolak dari sekarang." Raya berujar tegas.

Dia memang tidak akan mundur apapun yang terjadi. Selama Bagas belum menikah, dia akan terus mencari celah supaya bisa menjadi kekasih dosen mudanya tersebut.

"Punya apa? Punya pacar? Mana? Kok nggak dikenalin ke mama?"

Ningrum mencecar putrinya dengan beberapa pertanyaan itu. Dia memang belum pernah sekalipun melihat Raya membawa pulang seorang pemuda.

"Belum pacar, sih. Baru gebetan aja." Raya menjawab sambil nyengir.

"Baru juga gebetan, udah kayak apa aja. Belum tentu juga kalian bisa jadian," ledek sang mama.

"Mama jangan remehin Raya, deh. Lihat aja, kurang dari sebulan juga dia bakalan luluh sama aku. Nanti aku bakalan kenalin ke mama, dan mama pasti langsung setuju."

"Tadi ngatain mama, sekarang kamu yang kepedean."

"Soalnya selera kita sama, Ma. Jadi nggak mungkin Mama nggak setuju sama pilihan Raya," ucap gadis itu yakin.

"Benar juga. Kamu memang jiplakan mama banget. Okelah, ayo kita lihat, siapa yang bakalan kamu pilih. Pemuda yang mama kenalkan, atau bertahan sama pilihan kamu."

"Oke, siapa takut."

***

Malam pun tiba. Raya menuruti keinginan orang tuanya. Walaupun dia tidak tertarik dengan perjodohan, gadis itu tetap berusaha untuk tampil maksimal. Dia percaya apa kata Ningrum. Ini hanya perkenalan, bukan pemaksaan perjodohan.

Saat sampai di restoran, mereka bertiga sudah ditunggu oleh kedua orangtuanya pemuda yang katanya akan dikenalkan pada Raya. Mereka menyambut dengan ramah.

"Jeng Tyas, seneng akhirnya bisa bertemu setelah sekian lama." Ningrum mengajak wanita bernama Tyas itu untuk mengobrol.

Sementara fokus Raya justru tertuju pada lelaki yang kini tengah bercengkrama dengan ayahnya. Reza Adiwangsa, pemilik kampus tempatnya kuliah sekarang.

Dia mengingat kembali apa yang dikatakan oleh Tasya. Tentang fakta bahwa Bagas merupakan anak dari pemilik kampus tempat mereka kuliah.

Jangan-jangan ... yang mau dikenalin ke dia itu ...

"Nah, ini Dan, anakku. Bagas, salam sama om Danu, dan tante Ningrum."

Bagas. Ya, Bagas Adiwangsa. Dosen muda yang jadi incaran Raya. Kalau tahu sejak awal dia dijodohkan dengan lelaki itu, Raya sudah pasti akan langsung mengiyakan. Ini merupakan sebuah kebetulan yang memang Raya inginkan.

Bagas tampak menyalami kedua orang tua Raya dengan sopan. Kini tibalah dia menatap sosok yang akan dijodohkan dengannya. Seketika wajah Bagas menegang. Dia sudah menjadikan perjodohan ini sebagai alat untuk mengusir Raya dari kehidupannya, tetapi justru wanita itulah yang dijodohkan dengannya.

"Bagas," ucap Reza memberi kode pada Bagas untuk sekedar berkenalan dengan Raya.

Dengan terpaksa, lelaki itu mengulurkan tangannya ke arah Raya.

"Bagas," ucapnya singkat memperkenalkan diri.

Raya dengan nakal menggenggam tangan Bagas lumayan erat.

"Raya," balasnya dengan senyum penuh isyarat.

Setelah acara makan malam selesai, Reza memerintahkan kepada Bagas untuk mengantarkan Raya pulang. Dia beralasan akan melanjutkan acara ke tempat karaoke. Mengingat nostalgia mereka saat masih sekolah. Dengan kata lain, orang tua Bagas dan Raya merupakan teman satu sekolahan dulunya. Mereka Mengadakan pertemuan kali ini bukan hanya untuk mengenalkan Bagas dengan Raya, melainkan juga untuk reunian.

Bagas yang sudah menyanggupi keinginan ayahnya, dia pun bersedia mengantarkan Raya pulang. Di sisi lain Bagas tahu maksud dari sang ayah, beliau ingin Bagas memulai pendekatan dengan Raya. Padahal gadis itu merupakan seseorang yang paling ingin dihindarinya.

Selama beberapa menit perjalanan, suasana begitu hening. Raya menunggu Bagas mengajaknya bicara, sementara sang dosen justru memilih diam seribu bahasa. Bagas tampak begitu enggan untuk memulai percakapan dengan gadis yang duduk di sampingnya tersebut.

"Pak, tau nggak sih, kita itu memang sudah ditakdirkan bersama. Mau kemana pun Pak Bagas lari, pasti akan ketemu sama saya juga."

Raya yang sudah lelah menunggu Bagas mengajaknya bicara akhirnya membuka suara. Dia begitu puas dengan apa yang terjadi malam ini. Setidaknya takdir merestuinya bersama Bagas, walaupun dia masih belum melihat perubahan sikap apapun dari lelaki itu.

"Kamu tidak usah terlalu percaya diri. Semua ini hanya kebetulan, dan saya juga mau dijodohkan karena saya menghargai ayah saya. Kamu jangan berharap lebih, karena saya belum tentu bisa mencintai kamu. Justru akan lebih baik kalau kamu menolak perjodohan ini, dan mencari lelaki lain untuk masa depan kamu," ucap Bagas dingin.

Berharap Raya menolak? Itu sangat tidak mungkin. Setelah berusaha menarik perhatian Bagas, mana mungkin gadis itu akan melewatkan kesempatan berharga ini? Dia justru akan memanfaatkannya semaksimal mungkin.

Raya tetap pada keyakinannya, dia pasti bisa membuat Bagas jatuh cinta.

"Bapak yakin, minta saya untuk mundur? Nggak akan nyesel? Padahal dapetin mahasiswi populer seperti saya ini susah loh, Pak. Masa Pak Bagas mau sia-siain kesempatan ini, sih?"

"Saya sangat yakin, Raya. Saya akan sangat berterima kasih kalau kamu mau memenuhi permintaan saya. Kamu itu masih muda, justru karena kamu populer, saya tidak ingin kamu terjebak pernikahan dini ini."

"Sayangnya saya nggak akan mundur, Pak. Saya tidak akan menyesal menikah muda dengan Pak Bagas. Karena apa? Karena Pak Bagas itu idaman saya."

"Tapi Ray ..."

"Coba aja Pak Bagas bilang sama ayahnya Pak Bagas kalau memang mau menolak," saran Raya.

"Itu tidak mungkin, Raya. Satu-satunya yang bisa berusaha untuk membatalkan pertunangan ini itu kamu. Makanya saya minta kamu untuk mengajukan pembatalan perjodohan."

"Tapi saya nggak mau, Pak. Saya mau tetap dinikahkan sama Pak Bagas. Gimana dong?" tanya Raya meledek.

Bagas mendesah frustrasi. Dia meraup wajahnya dengan tangannya sendiri. Memang benar, dia tidak bisa mengandalkan Raya. Karena gadis itu memang sangat terobsesi terhadap dirinya.

"Memang tidak ada gunanya meminta kamu meminta untuk membatalkan perjodohan ini. Ya sudah, kalau kamu mau tetap menerima perjodohan kita. Satu hal yang harus kamu ingat baik-baik, Raya. Jangan sampai ada satu pun mahasiswa yang tahu soal perjodohan kita ini. Kalau tidak, saya akan bicara dengan ayah kamu untuk meminta ayah saya membatalkan perjodohan kita."

"Itu sih soal gampang, Pak. Nggak sabar nikah sama Pak Bagas. Pokoknya nanti saya akan meminta pernikahan kita dipercepat. Saya tidak mau ada yang merebut Pak Bagas dari saya."

"Raya, jangan lakukan itu. Setidaknya kasih saya kesempatan untuk bisa menerima perjodohan ini sepenuh hati."

"Kelamaan, Pak. Kalau Pak Bagas selalu judes sama saya, mau sampai kapan saya nunggu? Nanti kita belajar saling menerima sambil menjalani pernikahan kita. Coba Pak Bagas bayangkan, seru nggak sih, Pak?"

"Aargh! Bisa gila kalau kelamaan bicara sama kamu."

1
Tuti Trisnawati
kk kmna aja ko lam sih up nya
Elen Gunarti
lanjut thorrrr 👍👍👍 ,suka bgt certnya up nya tiap HR thor
Widaningsih Wida
knp lama yaa
harwanti unyil
jangan nyesel setelah dia pergi karena orang yg bener" tulus tak akan pernah km temukan lagi
CieDina Kardinah Mbem'z
lama gk up thor...
ari sachio
masyaalloh... bijak baget emaknya....bahagia d damai kali hdp bersmanya...semoga ak kelak bs jd seorg ibu yg baik,penyabar,bijak ,pengwrtian,dan penuh kasih sayang pd anak2nya.aamiin
Rike
lnjut..
CieDina Kardinah Mbem'z
bodoh amat ama bagas..
kinan pantas dpt yg lebih baik darinya😀
ndang gass kinan ...
^_^Ratu^_^: wkwkwkwkk... bahaya kalo bagasnya mau 🤣🤣🤣
total 1 replies
ari sachio
datangin aja thor it malah akn mempermulus jln raya untk minta pisah.
tp klo bagas pintar hrsnya bagas sadar dgn sikap kinan sprti it berarti dia bkn wanita baik2.kesannya kinan itu jalang beneran yg lg kegatelan minta digaruk ama trenggiling thor....
dosen kok kelakuannya minim akhlak balik aj ke tk lajut sekolah mondok 😁😁😁
ari sachio: makacih thor🥰😘💪
^_^Ratu^_^: ngakak banget asli sama komenan kakak ini 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Rike
eahh..tmbah seru lanjut thourrr
^_^Ratu^_^: makasih kakak 😘😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
ari sachio
keren km ray...👍🏽💪💋
ari sachio
ku tebak kinan it pemain....bisa js dia dah jd simpenan om2 cm mgkn dia dah dilepeh atau mgkn dah ketahan istri sah🤭
Widaningsih Wida
bagus seru
^_^Ratu^_^: makasih udah mampir kak 🔥🔥
total 1 replies
ari sachio
pengen banget tuh liat bagas ditinggalin raya d ngemis2 ke raya tp raya g peduli.
mo bagas ngapain aj ma pacarny raya g peduli yg penting dia ttp fokus kuliah d berteman dg spapun.happy slalu saat di dpn bagas.
Celine Jehira
katakan tasya
Celine Jehira
double up kaks 🙏
^_^Ratu^_^: hihi, next time ya kak...
total 1 replies
ari sachio
bisa jadi ni bapaknya bagas sdh tau ttg hubungan bagas dgn pacarnya.cm dia g merestui krn mgkn bpny bagas sdh tau kebusukan pacary bagas.scr cara berpaikaian d dandanannya saja g mencerminkan seorang dosen yg baik tp kek orang mo cari mangsa dan pujian lwt fisikny bukan iqny yg ditonjolkan lwt prestasi ke ank didikny
ari sachio
semoga ibunya raya nanti lbh bijak lg dlm menyikapi masalah yg sdg dihadapi anakny .memang sangt menyakiti hati seorg ibu bila anky disakiti org ln tp lbh sakit lg bila ankny terus2an tersakiti.
menurut ak stlh ap yg sdh raya ketahui dr si bibik.mending raya pergi dari rumah itu tp hrs izin bagas dulu.klo memang akn meneruskan pernikahany baikny jauhi bayang2 mantan.apalg it rmh suaminy hasil beli ber2 ama mantany.scr tdk lgsng raya sama aj ikut menzolimi mantan suaminy krn sdh tau.kecuali mantany sdh mengikhlaskany.dr pd nanti dihujat mantan pak su mending raya melipir keluar dr rmh it d cari hunian sendiri entah itu ngekos at ap .yah....emang raya g salah tp tetap dia akn ikut terseret krn kelakuan suaminy yg g punya ketegasan d tanggung jawab pd keputusan yg diambil.aliase pengecut berkedok berbakti nurut sama orang tua .tp yg ad penjahat yg akn menyakiti banyak hati terutama istri d para orang tua bila sdh tau semua yg terjd
^_^Ratu^_^: setuju sih 🤭
total 1 replies
ari sachio
terkadang untuk mendapatkan ketenangan jiwa memang harus merelakan wlpun itu hal yg sangat sulit untuk dilakukan.kita memang harus berjuang untuk mdpkn sesuatu yg kita inginkan tp kita jg hrs melihat yg diperjuangkan kita kira2 bs membuat kita bahagia tidak bila sdh kita dptkn.apa saja resiko yg akn kita dptkn ntuk hal itu.agar saat sdh dlm genggamn kita bs mempertahankan dg bk tnpa hrs menyakiti diri sendiri lg d kita bisa mendapatkan keuntungan besar dr hal itu yakni, kebahagian,kedamaian,keyakinan atas ap yg kita miliki tak kan menghianati diri kita d kebanggaan buat kita sendiri atas ap yg tlh kita dpt dr jerih payah kita sdri tnpa menyakiti hati org
^_^Ratu^_^
Semoga saja 🥰🥰
Anisa Nabila: ayo up lagi kk,ceritanya toppp bangetttttt
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!