Maryam zulaikha Pranata gadis cantik usia 19thn yang masih kuliah ini harus mencoba ikhlas menerima lamaran seorang penguasaha tampan duda 1 anak yang kehilangan istrinya saat melahirkan putranya... Dari awal menikah sang pengusaha yang bernama Saddam Wijaya (28thn) itu tidak pernah tertarik menjadikannya istri seutuhnya.. Maryam hanya disibukkan dengan mengurus putra tirinya yang bernama Bayu putra Wijaya yang berusia 1tahun ... Namun maryam menjalani harinya dengan bahagia walaupun tanpa cinta dari sang suami.. Saddam yang dingin berbeda dengan Maryam gadis bercadar itu sudah jatuh cinta saat akad nikah diikrarkan.. Hingga suatu hari tanpa disengaja Saddam melihatnya tanpa cadar,dan tanpa sadar Saddam perlahan mendekati dan meminta haknya sebagai suami.... Banyak rintangan suka dan duka yang dilalui Maryam utk mendapatkan sedikit cinta dari Saddam.. Berhasilkah Maryam melalui badai dalam hidupnya tanpa orang tercinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Nurma ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengorbanan Sahabat
Waktu berjalan sangat cepat kehamilan maryam berjalan dengan sangat baik. Maryam tidak mengalami morning sickness,dia tidak mengalami ngidam yang aneh. Hal itu justru berbanding terbalik dengan saddam. Setiap pagi dia muntah muntah. Hingga dia harus bekerja dari rumah kadang kadang.
Hal lain juga terjadi hingga membuat maryam pusing menghadapi setiap hal aneh yang diminta suaminya. Ada saja hal yang diminta saddam yang terkadang maryam harus extra sabar. Seperti hari ini saddam bertengkar dengan putranya bayu sepulang dari kantor
"Daddy aku tidak mau" teriak bayu
"Ayo lah nak daddy sangat ingin" pinta saddam
"Tapi daddy itu akan sangat terlihat aneh" rengek bayu
"Tidak akan aneh boy. Nanti kau akan akan menjadi abang jadi harus mau menuruti semua keinginan calon adikmu" tutur saddam
"Adeknya masih diperut mommy bagaimana dia bisa meminta hal aneh" ucap bayu
"Daddy tidak bohong. Adek sedang ingin melihat abangnya memakai baju ini" saddam mengangkat baju stelan berwarna pink dengan motif hello kitty yang dia beli sore tadi saat pulang kantor.
"Aku tidak mau. Daddy saja yang pakai" teriaknya
"Kalau begitu nanti ade didalam perut mommy bisa nangis" ujar saddam tidak mau kalah
Bayu menghampiri maryam "mommy lihatlah daddy. Apa benar nanti ade bayi nangis kalau bayu tidak mau memakai itu?" Tanyanya sambil menunjuk baju yang dipegang saddam.
Maryam pusing dengan kelakuan dua pria ini. Dia lalu berbisik pelan pada bayu. Hingga akhirnya bayu mau memakai baju itu.
"Daddy sudah yaa. Bayu sudah memakainya. Sekarang daddy ke kamar daddy." Ucap bayu kesal.
Saddam tersenyum senang lalu mencium bayu "terima kasih sayangnya daddy. Kamu terlihat sangat mempesona" godanya. Bayu hanya bersungut mulut nya dia majukan tanda kesal.
Ketika saddam meninggalkan kamarnya bayu segera melepas bajunya dan menggantinya. Lalu dia mematikan lampu kamarnya dan pura pura tidur. Dia tidak mu daddynya masuk dan mengulangi permintaan anehnya.
Dikamar saddam tersenyum sangat senang. Lalu dia bertanya pada maryam "baby apa yang kau ucapkan pada bayu hingga dia mau memakainya?"
"Ooo itu. Aku hanya memintanya memakai sebentar. Sebagai gantinya nanti aku juga akan membelikanmu baju yang sama dan kau harus memakainya hubby" jelas maryam
"Apaaa? Baby kenapa begitu" rengek saddam
"Biar impas hubby. Aku pusing permintaanmu sangat banyak yang aneh" jawab maryam.
Saddam menggendong istrinya dan meletakkannya pelan. Dia mengusap perut istrinya dan berkata
"Duo kembar daddy apa kabar? Daddy akan menjengukmu sebentar yaa?" Ucapnya. Maryam hanya tersenyum melihat tingkah suaminya yang sangat aneh saat dia hamil.
Beberapa minggu kemudian beni dibuat pusing oleh ulah saddam dikantor. Dia sudah tidak tahan lagi rasanya. Dia menghubungi Lukas dan juga Boy memintanya ke kantor. Setelah beberapa saat
"Ada bro?" Tanya lukas. Beni tidak menjawab dia memberikan paper bag pada lukas dan boy. Mata mereka membulat sempurna.
"Apa ini hah?" Tanya boy
"Saddam membuatku gila" ujar beni
"Apa hubungannya ini dengan saddam?" Tanya boy
"Dia meminta kita menggunakannya" ucap beni lemas
"Apaaa" teriak boy sambil melempar paper bag itu kesofa. Lukas hanya tertawa.
"Apa ada yang lucu hingga kau tertawa begitu senang?" Ucap boy
"Kalian harusnya kasian sama saddam. Bayangin dia mengalami muntah mual tiap pagi. Nggak bisa makan enak kayak kita kita. Belum lagi kalau lagi pengen sesuatu dan nggak kesampaian. Kebayang nggak sih menderitanya dia?" Lukas tertawa membayangkan penderitaan saddam.
"Ayo kita ke ruangannya berharap saja dia lupa akan baju aneh ini" ajak lukas
"Kalai begini aku akan berfikir seribu kalu untuk menikah" timpal beni
"Dasar memang kau yang nggak laku pake alasan" ledek boy. Mereka menuju ruangan saddam dan langsung masuk.
"Ooo kalian?" Ucap saddam heran
"Tumben kalian kesini?" Tanya nya. Beni heran pada hal baru beberapa jam yang lalu saddam marah marah karena beni menolak untuk memakai baju syar'i plus cadarnya sama seperti maryam.
"Hai bro" sapa boy
"Kau masih berharap pada maryam huh" sinis saddam.
"Santai bro" ucap boy
"Mumpung kalian kesini aku ingin mengajak kalian kesuatu tempat" ajak saddam
"Wah masalah baru ini" bisik beni ke lukas
"Kemana?" Tanya beni "jangan aneh aneh kau" ancamnya.
"Apa aku aneh?" Ucap saddam. Ketiga sahabatnya hanya geleng geleng kepala.
"Ayo" saddam bersemangat
"Kemana orang ngidam ini akan membawa kita huh" bisik boy
"Ikuti saja berdoa semoga bukan hal aneh. Lebih baik pergi dari pada memakai pakaian tadi" jawab lukas.
Saddam berhenti disebuah salon. Dan semua yang ada dimobil langsung panik.
"Bro mau ngapaian kesini?" Tanya beni
"Aku sudah buat janji dengan manddam sherly perawatan untuk kita. Ayo madam sherly sudah menunggu" jawab saddam
"Ini gila aku kesini biasanya hanya membawa wanita yang ku inginkan untuk melakukan perawatan. Lalu sekarang kita?" Boy tidak percaya
"Apa kata dunia jika ada yang melihat seorang boy melakukan perawatan disalon kecantikan wanit" dia mengacak rambutnya gusar.
"Bro kita bisa ketempat lain saja. Disini semua pelayannya wanita. Jika maryam tau dia akan marah" rayu lukas
"Tenang saja aku sudah meminta pelayan laki laki untuk kita" jawab saddam santai
"Ayo"saddam menarik beni dan lukas sementara beni langsung menarik boy.
Tap
Tap
Tap
"Hay handsome kalian sudah datang"sapa maddam sherly
"Hmm apa semua sudah siap?" Tanya saddam
"Ayo ikut maddam" ajaknya
Mereka masuk kesebuah ruangan di sana sudah ada empat tempat tidur kecil dan empat pria.
"Silahkan menikmati nya" ucap maddam sherly
"Kalian lakukan yang terbaik pada mereka jangan ada kesalahan" ucapnya tegas
Saddam membuka bajunya lalu berbaring. Dia memaksa sahabatnya. Mereka tidak bisa lagi keluar.
"Aku ingin melakukan semua perawatan seperti para ini" tunjuk saddam pada buku yang dia buka
"Baik tuan" jawab salah seorang pelayan
"Dia mau apa?" Bisik beni pada boy
"Aku tidak tahu. Aku bisa malu jika ada yang tahu harusnya aku tadi tidak menemuimu" ucapnya.
"Sebentar aku melihat dia mengambil semua perawatan. Apa itu termasuk membersihkan semua bulu? Seperti yang para wanita lakukan?" Tanya lukas
"Kau yang setuju pergi dengannya" jawab boy.
Para pelayan memulai dengan melakukan pijat pada para lelaki. Lalu memberikan lulur. Hingga tanpa sadar mereka tertidur. Setelah beberapa saat mereka dibangunkan dan diminta membersihkan diri.
"Enak juga" ucap beni
"Lumayan untuk merileks otot otot ku" jawab boy
"Ahhh segar sekali" ucap lukas
"Bagaimana kalian suka kan. Sekarang mari kita lanjutkan" ajak saddam. Karena merasa enak mereka setuju saja. Saddam membisikkan sesuatu pada para pelayan.
Para pelayan meminta mereka berbaring dan mulai mengoles krim untuk mencabut bulu kaki. Para lelaki belum sadar apa yang akan dilakukan. Dan dal hitungan menit
"Aaaaaaa" teriakan bergema dari tiga lelaki. Saddam tertawa senang melihatnya.
"Kau" teriak beni pada pelayan "jangan berani menyentuk kakiku lagi. Atau ku potong potong terongmu" ancamnya. Pelayan ketakutan dan berhenti.
"Aaaaa sakit sekali." Ucap beni
"Aku tidak habis pikir para wanita mau melakukan ini" jawab lukas
Mereka menghampiri saddam dan memegangnya,lalu boy meminta pelayan melakukan hal yang sama dan
"Aaaaaaa" saddam berteriak.
Mereka tersenyum puas "kita impas" jawab boy.
Mereka selesai dengan semua keinginan saddam disalon. Walaupun kesal namun mereka juga merasa rileks.
"Bagaimana kalau kita pergi makan?" Ajak lukas
"Aku lapar sekali" jawab beni.
"Kali ini aku yang memilih tempat. Aku ragu jika si gila ini yang memilih." Boy mengambil kunci mobil dan membawa mereka ketempat makan favorit mereka.
Kali ini mereka juga dibikin tertegun saat melihat saddam makan. Dia makan sampai tiga piring nasi dan satu steak daging.
"Dia seperti orang belum makan satu tahun" ucap beni
"Aku rasa beberapa bulan lagi dia akan seperti om om dengan perut buncit dan gendut" ucap boy dan diiringi tawa yang lain.
Selesai makan saddam tertidur hingga sampai dirumahnya. Karena sangat susah dibangunkan dia sampai harus digotong boy lukas dan beni ke kamar.
"Betul betul butuh pengorbanan melayani dia seharian" tutur lukas.
Mereka berpamitan pada maryam dan maryam mengucapkan terima kasih. Maryam memandang wajah suaminya yang terlelap. Kasian sekali suami ku harus mengalami ngidam batinnya.
