NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:51.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4 Askara dan Zeva saling canggung.

Tok-tok-tok-tok.

"Masuk!" sahut Dokter Ardi yang ada di ruangannya dan Askara masih ada di sana yang berbicara dengan Dokter Ardi.

Krekkkkk.

Pintu terbuka dan kepala Zeva yang masuk terlebih dahulu yang melihat kedalam. Apa yang di takutkan Zeva menjadi kenyataan. Jika Askara ada di sana.

"Masuklah Dokter Zeva!" titah Dokter Ardi. Zeva dengan gugup langsung masuk kedalam ruangan tersebut.

Zeva berdiri di antara 2 Dokter senior itu dengan Zeva menundukkan kepala dengan sopan.

"Benar dia masih ada di sini dan aku tidak bisa menghindar. Kenapa aku tidak di panggil saat dia sudah tidak ada di sini," batin Zeva yang semakin gugup.

"Duduk lah Dokter Zeva!" titah Dokter Ardi mempersilahkan.

Zeva menganggukkan kepala. Lalu langsung duduk dengan kegugupan yang tidak bisa di kendalikan. Apalagi Askara terus melihat Zeva.

"Dokter Askara, Dokter Zeva ini masih terbilang masih sangat muda yang baru bergabung di rumah sakit ini. Beliau juga masih belum banyak pengalaman dan belum mendapat izin operasi. Tetapi Dokter Zeva memiliki pengetahuan yang sangat bagus dalam dunia kedokteran yang membuat rumah sakit ini mempertimbangkan Dokter Zeva untuk bergabung di rumah sakit ini," jelas Dokter Ardi yang juga memberikan pujian pada Zeva.

Askara mengangguk saja yang memperhatikan Zeva yang sama sekali tidak melihat dirinya.

"Begitu rupanya," sahut Askara yang menanggapi dengan singkat.

"Zeva Dokter Askara adalah Dokter specialis bedah dan jam operasi sudah tidak terhitung dan kami meminta Dokter Askara yang selama 3 tahun berada di Milan untuk kembali ke Indonesia untuk memberikan bimbingan pada kamu dan juga teman-teman kamu," ucap Dokter Ardi.

"Jadi selama ini dia tidak di Jakarta dan berada di Milan," batin Zeva yang baru mengetahui hal tersebut.

"Jadi saya minta sama kamu untuk bisa bekerja sama dengan Dokter Askara," ucap Dokter Ardi dengan harapan yang besar.

"Iya Dokter," sahut Zeva yang menjawab dengan singkat.

"Oh iya Dokter Zeva. Dokter Alvin bilang kamu yang mengambil ahli atas otopsi pasien?" tanya Dokter Ardi. Zeva menganggukkan kepala.

"Kalau begitu kamu cepat keluarkan hasil otopsi pasien. Agar pihak berwajib bisa melanjutkan kasus tersebut," titah Dokter Ardi

"Iya Dokter saya akan serahkan secepatnya," jawab Zeva.

"Dokter Zeva tidak ada salahnya kamu serahkan pada Dokter Askara terlebih dahulu. Agar bisa melihat hasil pekerjaan kamu," perkataan Dokter Ardi membuat Zeva kaget dengan jantungnya yang berdebar kencang dan wajah Zeva yang mendadak panik.

"Ada apa Zeva?" tanya Dokter Ardi yang tidak melihat respon Zeva.

"Hmmm. Begini Dokter untuk hasil otopsinya, belum saya rekap dan masih berada di dalam file jadi saya. Jadi saya belum bisa memberikan pada siapa-siapa," jawab Zeva gugup yang berbicara seperti ada yang di tutupinya.

"Apa ini sudah tidak terlalu lama Dokter Zeva yang sampai lebih 1 Minggu. Ini akan menjadi masalah. Jika kamu menunda-nunda hasil otopsi itu," tegur Dokter Ardi.

"Secepatnya akan saya berikan," sahut Zeva menyakinkan Dokter senior itu.

"Bisa saya melihat foto pasien saat kamu sudah selesai mengotopsi. Biasanya Dokter yang membedahnya akan mengambil foto selesai di otopsi," sahut Askara yang baru mengeluarkan suara.

"Ada kok!" sahut Zeva dengan tangan yang bergetar mengambil ponselnya dan memperlihatkan pada Askara foto Imelda. Askara pun melihat dengan teliti.

"Ini sudah selesai di otopsi?" tanya Askara.

"Iya," jawab Zeva.

"Kamu pertama melakukan di mana?" tanya Askara.

"Di bagian tengah dada," jawab Zeva yang begitu gugup. Namun menundukkan kepala, sementara Askara memperhatikan Zeva yang merasa ada sesuatu yang di sembunyikan Zeva.

"Ya sudah Dokter Zeva, saya percayakan semua kepada kamu dan serahkan pada mereka hasil otopsi itu," tegas Dokter Ardi.

"Baik Dokter. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Zeva tampak buru-buru sekali. Dokter Ardi mengangguk. Zeva menghela nafasnya lalu keluar dari ruangan tersebut.

"Bidang akademik kedokteran nya sangat bagus. Mudah menghafal materi," puji Dokter Ardi setelah Zeva pergi.

"Lalu apa prakteknya juga seimbang?" tanya Askara.

"Hmmm, seharusnya. Orang yang menguasai akademik. Praktek jauh lebih baik. Karena kebanyakan Dokter lebih menyukai praktek dibandingkan materi," jawab Dokter Ardi. Namun Askara melihat banyak keraguan dari Zeva.

"Tapi kenapa aku melihat tidak seperti itu," batin Askara mencurigai sesuatu.

********

Zeva dan Inggit berjalan berdua di koridor rumah sakit.

"Zeva kamu tahu tidak Dokter yang baru bergabung di rumah sakit kita?" tanya Inggit.

"Hmmmm!" Zeva hanya menjawab dengan deheman saja.

"Zeva Dokter itu terlihat sangat tampan dan ternyata begitu galak. Dia sangat tegas dan aku sudah beberapa kali mendapatinya yang marah pada Dokter coast," ucap Inggit.

"Masa sih," sahut Zeva yang pasti kurang setuju. Karena dia sebelumnya mengenal Askara.

"Memang iya Zeva," sahut Inggit.

"Perasaan dulu nggak gitu. Dulu dia sangat ramah dan baik, bahkan begitu lembut," batin Zeva walau mencoba lupa dengan perilaku Askara tetapi tetap saja ingat.

"Aissss untuk apa juga aku mengingat hal itu sangat tidak penting," batin Zeva dengan menggoyang-goyangkan kepala.

"Tuh lihat!" Inggit tiba-tiba menunjuk yang memperlihatkan Askara yang berhadapan dengan 3 Dokter coast.

"Kamu lihat dia bagaimana!" Inggit dan Zeva sama-sama menghentikan langkah mereka. Dari kejauhan terlihat Askara marah-marah.

"Jika ini yang bisa kalian lakukan selama 2 bulan menjadi coast. Bagaimana mungkin kalian bisa menjadi Dokter!" tegas Askara. 3 orang itu sampai menundukkan kepala yang tidak berani dengan Askara.

"Sangat keterlaluan kalian semua. Kalian itu hanya membuat malu saja. Jika tidak siap menjadi Dokter. Maka jangan menjadi Dokter! percuma, uang dan waktu kalian semua habis hanya untuk hal seperti ini," tegas Askara yang sangat seram kalau marah.

"Benar aku bilang kan. Dia itu pemarah," ucap Inggit yang bisik-bisik mengajak Zeva bergosip.

"Ya memang ini baru pertama kali aku melihat dia serius seperti ini dan sampai marah, dulu dia tidak pernah seperti itu," batin Zeva.

"Astaga Zeva kenapa kamu masih mengingat tentang dulu. Sudahlah Zeva hal itu tidak penting, terserah kepribadiannya mau seperti apa, berubah atau tidak itu bukan urusanmu," Zeva kembali membuyarkan lamunannya.

Inggit melotot saat Askara menoleh kearahnya dan Zeva.

"Zeva ayo pergi!" ajak Inggit dengan buru-buru menarik tangan Zeva dan Zeva mengikut saja. Walau dia sempat kaget yang di tarik cepat saat masih melamun. Askara hanya melihat kepergian Zeva dan Inggit.

"Kalian bisa kembali!" titah Askara.

"Baik Dokter," sahut yang lainnya dengan serentak dan mereka semua pergi.

Hahhhhhhhh.

"Kenapa dokter-dokter sekarang selalu main-main. Hanya ingin gelar. Namun tidak pernah bisa berusaha untuk memberikan yang terbaik sangat memalukan," gerutu Askara dengan menghela nafasnya.

*********

Zeva berjalan buru-buru di koridor rumah sakit seperti ada hal darurat.

Dratttt Dratttt Dratttt.

Ponsel Zeva berdering membuat Zeva merogoh saku jas Dokternya sembari berjalan dan tidak melihat jalan.

"Siapa yang menelpon!" gerutu Zeva yang kesulitan mengambil ponselnya.

Brukkk.

Sampai akhirnya Zeva menabrak tubuh kekar dan hampir membuatnya jatuh kebelakang dan untung saja pemilik tubuh itu menahan Zeva dengan memegang kedua bahu Zeva yang membuat Zeva melihat kearah orang tersebut.

Bersambung

1
eneng eneng
Alhamdulillah akhirnya, Zeva bisa bersatu dengan Askara🥰
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
makasih banyak kak 👍👍🙏🙏❤️❤️
happy ending..so sweet ❤️❤️
achilla 82
horeeee,,,akhirnya happy ending,,,,
makasih mak othor,,,,selamat ya askara dan zeva, semangat terus berkarya ya mak othor,,,,
ainuncepenis: Makasih kak. Dukung karya aku berikutnya ya kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
akhirnya happy end...I love you othor/Heart/
ainuncepenis: Makasih kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Aku pantengin sampai halal..gk usah neko2 ya thor campurin bumbu...godaan yg ada pake bumbu kacang jd gado gado..kayak nya enak niih..makan sekarang...hehehe...
Siti Aminah
ohhhh askara ,adakah cinta seperti ini di dunia nyata tolong titipkan aku satu
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Oh so sweet banget 💓💓
Yani Cuhayanih
Aku merasa...tak bahagia ya..dengan clbk reva dan askara...aku suudzan askara akan kembali labil...dan menyakiti zeva lagi....
Yani Cuhayanih
jangan dulu ketemu terlalu mudah...biarkan lah kucing2an dulu sela 3 thn..baik bangeet aku kan....hahahahaha....
Yani Cuhayanih
cemen bangeet dokter askara..baru lihat zeva berpegangan tgn dengan frans..dah menyerah sebelum berjuang....apakabar dengan kebohongan dokter askara selama bertahun tahun..gk bener aaaah
juan 🍫
udah ga sbar degan lanjutannya
achilla 82
mngkin itu kalimat perpisahan rora utk selamanya,,,
dan askara ma zeva jg akan berpisah,,,wiisss kabeh do pisah, gek bubar,,,wkk
Muliati Muliati
aeru
Muliati Muliati
Kecewa
Muliati Muliati
Buruk
achilla 82
definisi jodoh tak kan kemana ya ini,,, bukan ga ada laki" lain, bukan ga ada wanita lain, tp klo jodoh, meski di manapun dan kondisi apapun akan tetap bertemu dan bersatu,,,
berharapnya bgtu dg askara dan zeva ya mak othor,,,
Yani Cuhayanih
sama sama kabuuuuur....toh memang pasangan cocok..askara dan zeva...
ainuncepenis: Dah lah ya mereka di satukan aja lah ya
total 1 replies
Yani Cuhayanih
No no no no clbk.....
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Rora biar gila
kalau perlu dia bundir 😝😝

Mau pergi kemanapun
kalau memang udah jodoh
Zeva n Askara akan bertemu lagi👍👍
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾: terserah kakak aja
yg penting happy ending buat Zeva😘😘
ainuncepenis: Mereka di satukan aja ya
total 2 replies
Risdan Arpandi
kayak tidak ada cowok lain selain askara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!